Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik
formulasi obat, identifikasi, analisis dan standarisasi atau pembekuan pengamatan serta termasuk
pula sifat-sifat obat dan distribusinya serta penggunaan yang aman. Penyediaan obat-obatan
mengandung arti pengumpulan, pengenalan, pengawetan, pembekuan bahan obat-obatan.
Dalam farmasi kita mempelajari beberapa ilmu yang berhubungan dengan
penyediaan sediaan bahan obat baik dari hewan maupun dari tumbuhan, salah satunya ilmu
botani farmasi. Botani farmasi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang ilmu
tumbuh-tumbuhan termasuk jamur dan alga yang membuat merfologi ataupun anatomi dari
tumbuhan itu sendiri.
Secara bahasa morfologi berasal dari kata morphologi (Morphe: bentuk, Logos:
ilmu) yang berarti ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan, khususnya
tumbuhan berbiji mengenai organ-organ tubuhnya dengan segala variasinya. Menurut istilah
morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tumbuh-tumbuhan yang
dipisahkan menjadimorfologi luar dan morfogi dalam. Morfologi tumbuhan tidak hanya
menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuahan saja, tetapi juga bertugas untuk menentukan
apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan tumbuhan dan selanjutnya juga
berusaha mengetahui dari mana asal bentuk dan susunantubuh tersebut.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma , baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga
sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak dibagian sitoplasma, dinding sel, maupun di
vakuola.
1.2 Maksud
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan mengetahui apa itu benda-benda ergastik.
2. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui benda-benda ergastik.
3. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui tentang amilum.
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan benda-benda ergastik.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui apakah yang ada terdapat pada benda-benda ergastik.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui apakah amilum dalam benda-benda ergastik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Definisi Sel
Sel adalah unit terkecil, fungsional, struktural, hereditas, produksi, dan kehidupan
yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu membran, sitoplasma, dan inti. Membran atau
plasmalema menyelubungi sel dengan fungsi mengatur keluar masuknya zat, menyampaikan
atau menerima rangsang, dan strukturnya terdiri dari dua lapisan lopoprotein yang diantara
molekul terdapat pori (Yatim, 2000).
2.1.2 Benda Ergastik ( Benda Non-Protoplasma)
Didalam sel terdapat bagaian-bagian yang tidak hidup atau biasa disebut dengan
istilah benda ergastik. Benda ergastik dibagi menjadi dua jenis, yaitu benda ergastik padat dan
benda ergastik cair. Yang termasuk kedalam benda ergastik padat, yaitu amilum, aleuron, kristal
Ca-Oksalat. Sedangkan yang termasuk kedalam benda ergastik cair, yaitu asam organik,
karbohidrat, lemak, protein, zat penyamak, antosianin, alkaloid, minyak atsiri, dan terpentin.
Amilum mempunyai rumus empiris ( C6H10O5)n, berupa karbohidrat atau polisakarida yang
berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas yang berwarna
putih dan menghasilkan tepung asimilasi. Aleuron ditemukan pada endosperm yang mengering.
Prosesnya : keringnya biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sehingga
konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan lemak akan semakin besar,
kemudian vakuola pecah hal ini akan terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-
kecil yang menjadi zat-zat yang mengkristal yang disebut aleuron. Kristal yang terdapat pada
tumbuhan merupakan hasil akhir dari metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-Oksalat
yang diendapkan. Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat
(Kimball, 1983).
2.1.3 Fungsi Sel
Sel mengandung sitoplasma (plasma didalam sel) dan nukleoplasma (plasma
didalam intisel). Sitoplasma ini berisi sitosol ( plasma didalam sel) dan nukleoplasma organel
( organ-organ sel), sedangkan nukleoplasma berisi cairan inti sel, anak inti (nukleus) dan
kromosom yang mengandung DNA.DNA merupakan molekul pembawa informasi genetika yang
pada saat tertentu terpaketkan menjadi kromosom. (Cambell, 2002).
Benda ergastik adalah bahan nonprotoplasma , baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga
sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak dibagian sitoplasma, dinding sel, maupun di
vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan
gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan kristal (kristal ca-oksalat dan silika). Seperti
dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya
penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum : pemeliharaan struktur (lilin) dan
perlindungan, misalnya adanya kristal ca oksalat dalam jaringan tumbuhan dapat menyebabkan
alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu
menyentuhnya untuk kedua kali ( Priyandoko, 2004)
2.1.4. Macam-Macam Benda Ergastik
Selain benda-benda hidup, didalam sel juga terdapat benda-benda yang tidak hidup
yang disebut Benda Ergastik. Benda ergastik ada yang bersifat cair dan padat.
Benda ergastik yang bersifat padat antara lain:
1. Amilum (butir-butir amilum)
Terdapat didalam plastida yang berupa karbohidrat/polisakarida berbentuk tepung.
Plastida dengan bentuk tepung disebut amiloplas, yang dibedakan menjadi:
1. Leukoamiloplas, berwarna putih menghasilakan tepung cadangan makanan.
2. Kloroamiloplas, berwarna hijau menghasilkan tepung asimilasi.
2. Aleuron
Ditempat-tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya biji, selain amilum
terdapat pula antara lain zat putih telur
1. Padat saat biji masih mudah : vakuola banyak dan kecil-kecil
2. menjelang biji menjadi tua : vakuola menjadi satu dan besar
3. setelah biji mengaring : air dalam vakuola menjadi semakin sedikit sehingga kosentrasi zat-zat
yang terlarut di dalamnya yang berupa telur, garam dan lemak semakin besar
3. Kristal Ca-Oksalat
Kristal ini merupakan hasil akhir/hasil rekresi daei suatu pertukaran zat yang terjadi
di dalam sitoplasma. Kristal Ca-Oksalat tidak larut dalam asam cuka tetapi larut dalam asam kuat
Kristal Ca-Oksalat terdapat dalam berbagi bentuk, misalnya :
a. Kristal pasir , bentuk piramid kecil, terdapat misalnya pada tangkai daun bayam
(Amaranthus sp), tangkai daun tembakau (Nicotiana tabacum)
b. Kristal tumbal besar, berbentuk prisma/ poliendris, terdapat pada daun jeruk (Citrus sp)
2.1.5 Sifat Benda Ergastik
a. Benda ergastik yang bersifat cair
1. Amilum (butir-butir amilum)
Ciri-ciri amilum
a. Mempunyai rumus empiris (C6H10O5)n.
b. Berupa karbohidrat atau polisakorida yang terbentuk tepung disebut amiloplas, amilum
dapat dibedakan menjadi
c. Amilum majemuk, akibat terdapat banyak hilus dan masing-masing dikelilingi lamela,
sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya
Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus adanya lamela-lamela
disebabkan pada waktu amilum, tiap lapisan mempunyai kadar air yang berbeda, sehingga
mempengaruhi indeks bisa. Lamela akan hilang apabila di tetesi alkohol, karena aer akn terserap
alkohol. Di bagian amilum nampak seperti retak , dapat terjadi pada tepung tapioca, atau di
tengah amilum nampak seperti terkerat , dapat ditemukan butir amilum pada biji yang sedang
berkecambah,disebut,misalnya pada biji kacang merah yang sedang berkecambah
2. Aleuron Dan Kristal putih telur
Aleuron dapat terlihat pada lapisang paling luar dari endosperm padai dan jagung, dapay
terbuang karena pencucian beras terlalu bersih, sedangkan pada biji jarak aleuron tampak
tersebar dengan ukuran lebih besar dari aleuron padi
3. Kristal-kristal
Kristal yang terdapat pada tumbuhan merupakan hasil akhir dari metabolisme, umumnya
terbentuk dari kristal Co-oksalat yang di endapkan. Kristal tidak larut dalam asam cuka namun
larut dalam asam kuat.
2.2 Uraian Tanaman
2.2.1 Lidah Buaya (Aloe vera folium) (Furnawathi, 2002)
1. Klasifikasi Tanaman
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagus
Famili : Anacardiaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera

2. Morfologi Tanaman
Ketika seorang belum mengetahui secara pasti cirri morfologi batang lidah buaya, pasti
akan mengalami kesulitan untuk membedakan anatara batang dengan daun lidah buaya
mengalami kesamaan.
Untuk tanamann lidah buaya, batangnya terdapat pada bagian paling bawah atau dekat
dengan akar yang terdapat serat berkayu, panjangnya sekitar 4 sampai 5 cm, jadi wajar saja jika
banyak yang belum bias membedakan antara batang dengan daun pada tanaman lidah buaya.
Untuk daun tanaman lidah buaya cukup mudah untuk dikenali, yaitu berbentuk lebar pada bagian
ujung meruncing ditumbuhi duri, selain pangkal daunnya pada bagia pucuk terdapat duri. Daun
ini hampiir mirip dengan batang,, namun bedanya pada bagian duri tidak terdapat serat berkayu
dan lebih panjang dibandingkan dengan batang.. Pada tanaman lidah buaya akann sulit
ditemukan bunga jika dibudidayakan secara komersil, berbeda jika tanaman lidah budaaya
berada di alam bebas karena jika di alam bebas lidah buaya akan tumbuh lebih subur tidak ada
yan dapat menganggu proses pertumbuhan daan perkembangannya. Tanaman lidah buaya
memiliki akar serabut yang terbilang pendek dan menyebar. Akar ini memiliki fungsi sebagai
alat untuk menyerap air serta unsure hara yang ada di dalam tanah kemudian ditranslokasikan
keseluruh tubuh tumbuhan. Selain itu, akar memiliki fungsi sebagai penguaat tubuh tumbuhan
agar tidak mudah roboh ketika diterjang angina tau makhluk penganggu lainnya.
3. Kandungan kimia (Candra dkk,2009)
Salah satu zat yang teerkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa
organic dari golongan antrokuinan yang mengaktivasi jennjang sinyal insulin seperti pencerap
insulin-beta dan –substraf1, fosfatidilinositol-3 kinase daan meningkatkan laju sintetis glikogen
dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi
rasio gula darah.
4. Manfaat tanaman (Suryowidodo,1988)
Berdasarkan hasil riset menyebutkan bahwasanya pada tanaman lidah buaya memiliki
berbagai kandungan serta vitamin yang bermanfaat bagi keseahatan manusia. Kandungan seluruh
vitamin yang ada pada lidah buaya selain vitamin D dapat digunakan sebagai anti bakteri, anti
jamur, anti inflamasi dan lain sebagainya. Selain kaya akan kandungan vitamin pada tanaman
lidah buaya dapat digunakan sebagai bahan pengobatan luka bakar serta mencegah dan
mengobati iritsi. Kandungan anti bakteri yang ada padaa lidah buaya sangat bermanfaat untuk
menngobati infeksi akibat luka bakar, meskipun daging lidah buaya terasa pahit namun cairan
yang terkandung didalamnya bersifat dingin dan sejuk sehingga efektif untuk mengatasi masalah
kulit seperti luka bakar. Terkadang didalam tubuh terdapat racun yang dapat keluar dengan
sendirinya atau sering disebut proses detoksifikasi. Dengan sering mengkonsusmi lidah buaya
maka proses detoksifikasi akann lebih dipercepat karena kandungan senyawa yang ada didalam
lidah buaya. Detoksifikasi merupakan suatu proses pengekuaran racun serta lemak berbahaya
yang ada didalam tubuh, sehingga juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan taang
berlebih. Selain manfaat yang telah disebutkan diatas, lidah buaya juga berfungsi sebagai alat
untuk menolong tubuh saat terjadi pergantian sel, merangsang system kekebalan tubuh untuk
mencegah dan mengobati penyakit kanker, Juga menndukung sebagai pelengkap nutrisi bagi
penderita kanker, dan media pengobatan bgi penderita HIV/AIDS.
2.2.2 Bayam (Amaranthus folium) (Rukmana,1994)
1. Klasifikasi Tanaman
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus sp
2. Morfologi Tanaman ( Rukmana, 1994)
Bayam memiliki sistem perakaran tunggang bagian bawah serta serabut pada bagaian atas.
Akar tanaman bayam dapat menembus kedalam tanah sampai kedalaman 20-40 cm bahakan
dapat lebih tergantung dari jenis media tanah yang digunakan. Tanaman bayam memiliki batang
yang berbentuk tegak, tebal, dan mengandung banyak air atau herbaricus. Batang tanaman ini
berukuran cukup panjang sampai 0.5-1 meter serta memiliki cabang monodial. Batang bayam
memiliki warna hijau namun ada juga yang berwarna merah tergantung dari varietes bayam yang
ditanam. Bayam memiliki daun tunggal dab berwarna hijau dan tua. Namun, ada juga bayam
yang memiliki daun berwarna merah memanjang dan oval. Panjang daun berukuran sekitar 1.5
sampai 6 cm, untuk lebar daun sekitar 0.5 sampai 3.2 cm. pada daun terdapat tangkai berbentuk
bulat serta opacus yang berukuran 0.9 sampai 9 cm. tanaman bayam memiliki bunga yang
berkelamin tunggal, warna daunnya yaitu hijau tua serta terdapat mahkota yang terdiri dari daun
bunga dengan jumlah 4-5 buah., bakal buah dengan jumlah 2-3 buah dan benang sari 1-5 serta
bagian lain yang berguna untuk membantu penyerbukan.
3. Kandungan Kimia (Hukum dan Sri, 1990)
Bayam mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin, purin,
dan vitamin ( A, B dan C).
4. Mamfaat Tanaman ( Hukum dan Sri, 1990)
Salah satu mamfaat bayam adalah menurunkan resiko menderita penyakit kardiovaskular.
Hal ini karena bayam kaya akan serat dan mineral yang dapat menurunkan tekanan darah dan
mencegah pemebentukan plak dipembuluh darah. Kandungan lutein, karotenoid, dan zeaxantin
yang tinggi pada bayam, mampu menghilangakan radikal bebas dari tubuh. Sering mengonsumsi
bayam, juga meminimalkan resiko munculnya berbagai jenis kanker.
2.2.3 Pepaya (Carica papaya petioles) (Subandi, 2008)
1. Klasifikasi Tanaman
Regnum : Plantae
Divisi : magnoliphyta
Kelas : Magnolipsida
Ordo : Brassicales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya
2. Morfologi Tanaman ( Yayan, 2004)
Deskripsi daun papaya berupa tumbuhan berbatang tunggal tegak dan basah dengan
payungan daun diujungnya, dapat tumbuh setinggi 270- 900 cm serta mengandung getah putih
diseluruh bagian pohonnya. Ciri-ciri tumbuhan papaya tersebut juga dipengaruhi varieties. Daun,
bentuk daun papaya yakni tunggal, menjari 5-9 bagian. Tangkai daun panjang berongga 50 - 100
cm (tergantung umur). Batang papaya berbentuk silinder dengan diameter 30- 40 cm, semi
berkayu, berongga dan bergabus dengan kulit yang lembut berwarna abu-abu. Permukaan batang
dipenuhi tangkai daun. Arah pertumbuhan batang tegak lurus keatas dan tidak bercabang, kecuali
bagian ujung pucuk mengalami pelukaan atau titik tumbuhnya terpotong. Tanaman ini mulai
berbuah 8-9 bulan setelah penanaman dan berlangsung sepanjang tahun selam tanaman terus
berbunga. Bunga, berdasarkan tipe bunganya, bagian-bagian bunga papaya dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu papaya jantan, pepaya betina dan pepaya hermaprofit. Pepaya jantan memiliki
bunga jantan yang majemuk dan tersusun menggantung pada malai. Bunganya berwarna putih
atau kuning cerah dengan mahkota berbentuk terompet dan benang sari tersusun yang melekat
pada leher tabung mahkota. Pepaya betina memiliki bunga betina yang soliter atau berada dalam
karangan. Sedangkan pepaya hermaprofit memiliki bunga sempurna dengan benang sari dan
bakal buah.
4. Kandungan Kimia (Duke, 1983)
Tanaman pepaya mempunyai kandungan kimia berbeda-beda pada buah, daun, akar,
maupun biji.pada buah terkandung asam butanorat, metal butanoat, benzilglukosinolat, linanool,
papain, asam alfa linoleat, alfa filandren, alfa terpinen, gamma terpinen, 4 – terpinen, dan
terpinolen.
5. Mamfaat Tanaman
Menyehatkan mata. Menyehatkan rambut dan kuku. Menyembuhkan kulit yang terbakar.
Memperlancar pencernaan. Kesehatan jantung. Mengurangi resiko kanker. Anti penuaan.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh baik untuk penyakit demam dangue`
2.2.4 Jeruk (citrus sp fructus) (Soelarso, 1996)
1. Klasifikasi Tanaman
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Dicotleydonae
Ordo :Rutaus
Famili :Rutaceae
Genus :citrus
Spesies :Citrus sp
2. morfologi Tanaman (Solearso,1996)
BAB III
METODE KERJA
3.1 WaktudanTempat
Praktikum Benda-benda Ergastik dilaksanakan pada hari Kamis 28 Oktober 2021 pukul
10.00 WITA – 13.00 WITA di Laboratorium Bahan Alam, Jurusan Farmasi. Fakultas olahraga
dan kesehatan.Universitas Negeri Gorontalo.
3.2 AlatdanBahan
3.2.1 Alat
Alat dan bahan yang digunakan adalah kaca preparat, cover glass, mikroskop, pipet, silet,
pensil, pingset, lumping dan alu.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah aquadest, alkohol 70%, asamcuka, Aloe vera folium,
Amaranthus folium, Ananascommosus folium, Begonia petioles, Carica papaya petioles, Cytrus
sp. fructus, Daturametel folium, Ficusbenyamina, Gnetumgnemonkorteks, Ipomeabatatas tuber,
Melaleucaleucadendrum folium, Oryza sativa semen, Pleumeleangustifolia caulis,
Ricinuscommunis semen, Solanumtuberosum tuber, Zingiberofficinale rhizome dan tisu.
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Percobaan 1 – Pati
1. Disiapkan mikroskop sesuai dengan prosedur penggunaannya.
2. Dikerok bagian dalam umbi kentang dengan pingset atau jarum pentul.
3. Dipindahka ncairan tersebut diatas permukaan kaca dan ditetesi aquadest lalu ditutup.
4. Diamati dibawah mikroskop objektif lemah dan kuat.
5. Digambar bentuk butira milum kentang tersebut.
3.3.2 Percobaan II
1. Disiapkan mikroskop sesuai dengan prosedur penggunaannya.
2. Dikerok bagian dalam umbi ubi jala dengan pingset atau jarum pentul, sementara butir
beras dihaluskandenganmenggunakan lumping.
3. Dipindahkancairantersebutdiataspermukaankacadanditetesiaquadestlaluditutup.
4. Diamatidibawahmikroskopdenganpembesaranobjektiflemahdankuat.
5. Digambarbentukbutiramilumpadasampeltersebut.
6. Ditentukankesimpulandaripengamatanpreparattersebut.
3.3.3 Percobaan III – Aleuron
1. Disiapkanmikroskopsesuaidenganprosedurpenggunaannya.
2. Diambilbijijarak yang
belumterlalutualaludilepaskankulitbijinyadenganpisaudandiambilendospermnya.
3. Diiris endosperm tersebutsetipismungkinlaludipindahkankeatasobjek glass
laluditetesidengan air danditutup.
4. Diamatidibawahmikroskopdenganpembesaranlemahdankuat.
5. Digambarbeberapabuahsel endosperm yang
mengandungbutiraleurontersebutlaluditemukandimanaletakbutiraleurondalamseltersebut.
3.3.4 Percobaan IV – Kristal danBentuknya
1. Disiapkanmikroskopsesuaidenganprosedurpenggunaannya.
2. Diambiltangkaidaun papaya, batangmelinjo,
dantangkaidaunkecubunglaludiirissetipismungkindandipindahkandiatasobjek glass, diberi
air danditutup.
3. Diamatidibawahmikroskopdenganpembesaranlemahdankuat.
4. Digambarbeberapabuahsel yang berisi Kristal kalsiumoksalat. Ditentukanbentukapakah
Kristal masing-masingsampeltersebut.
3.3.5 Percobaan V – Bentuk Kristal
1. Disiapkanmikroskopsesuaidenganprosedurpenggunaannya.
2. Diambiltangkaidaunbayamdantangkaidaun begonia
laludiirissetipismungkindandipindahkandiatasobjek glass, diberi air danditutup.
3. Diamatidibawahmikroskopobjektiflemahdankuat.
4. Digambarbeberapabuahsel yang berisi Kristal kalsiumoksalat. Ditentukanbentukapakah
Kristal masing-masingsampeltersebut.
5. Ditentukankesimpulandaripengamatantersebut. Ditentukanbentukapakah Kristal
dalampreparat yang diamati.
3.3.6 Percobaan VI – Kristal KalsiumOksalat
1. Disiapkanmikroskopsesuaidenganprosedurpenggunaanya.
2. Diambildaunlidahbuaya, dandaun nanas
laludiirissetipismungkindandipindahkankeatasobjek glass, diberi air danditutup.
3. Diamati di bawahmikroskopdenganpembesaranlemahdankuat.
4. Digambarbeberapabuahsel yang berisi Kristal kalsiumoksalat. Ditentukanbentukapakah
Kristal masing-masingsampeltersebut.
5. Ditentukankesimpulandarihasilpengamatan.
6. Disebutkan pula bentuk Kristal darimasing-masingpreparattersebut.
3.3.7 Percobaan VII – Sistolit
1. Disiapkanmikroskopsesuaidenganprosedurpenggunaannya.
2. Diambilsehelaidaunberingin yang tidakterlalutua,
diirissecaramelintangsetipismungkinkemudiandiletakkandiatasobjek,
ditetesiaquadestdanditutup.
3. Diamatidibalikmikroskopdenganpembesaranlemahdankuat.
4. Digambarsel-sel epidermis yang mengandungsistolit.
5. Dicatat pula apa yang terjadipadareaksidenganasamcuka.
3.3.8 Percobaan VIII – MinyakEtheris
1. Disiapkanmikroskopsesuaidenganprosedurpenggunaannya.
2. Diambilkulitbuahjeruk, rimpangjahe,
dandaunkayuputihkemudiandiirissetipismungkinsecaramelintang.
3. Dipindahkanpreparattersebutdiatasgelasobjek. Laluditetesi air danditutup.
4. Diamatidibawahmikroskopdenganpembesaranlemahdankuat.
5. Digambarbeberapasel yang mengandungminyaketheris.
Ditentukankesimpulandaripengamatanpreparat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai