Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

BATTLE OF STALINGRAD

Battle of Stalingrad atau Pertempuran Stalingrad (Stalingrad adalah kota


yang sekarang bernama Volgograd) adalah sebuah pertempuran dimana Uni Soviet
berjuang mempertahankan daerahnya dari serangan Jerman bersama aliansi nya.
Battle of Stalingrad berlangsung selama 6 bulan. Kekalahan Jerman di pertempuran
Stalingrad merupakan salah satu kekalahan terbesar saat perang dunia 2. Mengapa
Uni Soviet mengerahkan segala kekuatan nya di pertempuran Stalingrad? Karena
Stalingrad adalah salah satu kota yang paling berpengaruh di Uni Soviet. Apabila
Stalingrad berhasil dikuasai oleh Jerman, otomatis Uni Soviet pun akan jatuh ke
tangan Jerman yang mana bila itu terjadi, dunia akan dikuasai oleh Nazi Jerman.

Ada beberapa alasan mengapa Hitler ingin menguasai Soviet bahkan Hitler
lebih ingin menguasai Soviet daripada daerah Skandinavia dan daerah lainnya, tapi
alasan yang paling menonjol adalah permasalahan ideologi. Libersraum juga
merupakan alasan mengapa Hitler ingin menguasai Soviet. Libersraum berarti
ruang tinggal baru. Hitler menginginkan orang Jerman tinggal di daerah timur
sehingga bias mengembangkan industri modern dan Slavian yang menyediakan apa
yang dibutuhkan.

Latar belakang terjadinya pertempuran Stalingrad sebenarnya adalah


keinginan Hitler menguasai Soviet salah satunya dengan cara menguasai industri
yang ada di Stalingrad yang terletak sekitar 20 mil di tepi barat sungai Volga. ,Tapi
sebelum itu, operasi Barbarossa dilancarkan oleh Hitler. Operasi Barbarossa
dimulai dengan 3 penyerangan. Yang pertama adalah serangan ke daerah Leningrad
sementara tentara Finlandia yang merupakan aliansi Jerman menyerang ke daerah
bekas ibukota Rusia. Lalu yang kedua serangan ke daerah Moskow yang
merupakan ibukota Uni Soviet dan yang ketiga adalah serangan ke Ukraina, pusat
pertanian dari Uni Soviet.

Serangan ke Leningrad menemui kegagalan tapi pasukan Jerman berhasil


mengepung daerah Leningrad dengan membuat pengepungan parsial yang
membuat satu juta warga Soviet kelaparan bahkan sampai meninggal. 2 serangan
lainnya pun difokuskan oleh Hitler tapi serangan itu terhambat karena strategi Hitler
itu sendiri yang mengakibatkan Nazi tidak berhasil mencapai tujuan sebelum
musim dingin tiba.

Ketika tentara Jerman menyerang, Stalin yang saat itu memerintah,


memberi perintah kepada para komandannya untuk tidak menyerah sedikit pun.
Pasukan Jerman berhasil menangkap sekitar 5 juta tentara Soviet karena tentara
Jerman berhasil mengepung pasukan Stalin dan sekitar 3 juta orang tewas dalam
penawanan akibat kelaparan dan penganiayaan. Kejadian ini terjadi antara bulan
Juni-November 1941.

Pada dasarnya, tentara Jerman dipersiapkan untuk berperang di Eropa Barat


dan Eropa Tengah sehingga alat-alat yang dipersiapkan Jerman seperti tank, truk
dan kereta kuda tidak berfungsi karena musim dingin yang turun pada saat itu
sangat ganas dan pasukan Jerman tidak siap menghadapi kondisi seperti itu. Akan
tetapi, Hitler tetap bersikukuh ingin menguasi Moskow sehingga ia memerintahkan
pasukannya untuk berkonsentrasi dalam penguasaan Moskow tapi membutuhkan
usaha keras untuk menguasai Moskow karena tidak mudah.

Kondisi tentara Jerman sangat memperihatinkan. Ada kurang lebih 162


divisi perang tetapi yang siap tempur hanya 8 divisi. 47 disivi mampu mengambil
tindakan ofensif terbatas, 73 divisi digunakan untuk melakukan tindakan defensif,
dan 29 divisi lainnya melakukan pertahanan terbatas. 2 divisi lainnya tidak berguna.
Jerman juga memiliki 16 divisi panzer tapi hanya 140 tank tersedia di setiap divisi.
Jika disimpulkan, hanya 8 tank yang tersedia di setiap divisi panzer.

Di sisi Soviet, produksi tangki negara ini sudah melampaui Jerman bahkan
sebelum operasi Barbarossa dimulai. Nazi mengalami kondisi kekurangan minyak
dan pesawat-pesawat sekutu bisa dengan mudah menghancurkan lading minyak
Ploesti Jerman yang merupakan sumber utama minyak Jerman.

Hitler pun sadar kalau ia berada di ambang kekalahan, akan tetapi ia tidak
bias mundur. Untuk mengembalikan sektor minyak Jerman, Hitler harus
mengambil alih sumber daya minyak Soviet dengan cara menyerang ke Ukraina
dan memasuki ladang minyak Kaukasus dan membuat ladang minyak ini menjadi
tujuan utama Nazi.

Tapi, dibalik keinginan Hitler menguasai Kaukasus yang memiliki ladang


minyak yang kaya, ada tujuan lain dari perjalanan ke daerah selatan ini, yaitu
Stalingrad. Stalingrad yang merupakan kota industri. Usaha pengambilalihan
Stalingrad dibebankan kepada Jenderal Friederich von Paulus. Dia adalah jenderal
yang memimpin pasukan Angkatan Darat Jerman ke-6. Pasukan yang dipimpin oleh
Paulus benar-benar masuk ke pinggiran sungai Volga. Soviet pun dengan sangat
gigih melawan pasukan Jerman sehingga pasukan Jerman mengalami kesulitan
dalam pertarungan di daerah pabrik distrik Stalingrad.

Pasukan Panzer ke-4 ingin membantu pasukan Paulus, tapi Hitler


memindahkan pasukan ini untuk bergerak ke ladang minyak Kaukasus. Hitler lebih
mementingkan peperangan yang terjadi di Stalingrad karena Hitler menggangap
kalau serangan ke Stalingrad merupakan bentuk penghinaan secara langsung. Lalu
Hitler memerintahkan pasukan Panzer ke-4 kembali ke Stalingrad yang merupakan
langkah fatal karena usaha untuk menguasai ladang minyak Kaukasus terhambat.

Sementara itu, pasukan yang dipimpin oleh Jenderal Paulus dan pasukan
Panzer ke-4 masih terjebak dalam reruntuhan. Pasukan Panzer ke-4 menyadari
bahwa tank bukanlah solusi untuk perang yang berlangsung di perkotaan. Pada
tanggal 19 November 1942, Zhukov yang diperintahkan Stalin untuk
mempertahankan Stalingrad dari serangan Jerman, melancarkan serangan balik.
Puncaknya, pasukan yang dipimpin Zhukov berhasil mengalahkan tentara ke-3 dan
ke-4 Rumania dan pada akhirnya serangan balik tersebut berhasil mengepung
divisi-6 yang dikomandoi oleh Paulus.

Jenderal Paulus memberi tahu pusat komando Jerman kalau ia


membutuhkan 700 ton persediaan per hari untuk bias bertahan. Tapi staff umum
Jerman memangkasnya menjadi 300 ton agar lebih realistis dan Jerman berhasil
memasukkan 60 ton persediaan kepada pasukan Paulus. Hitler memerintahkan
Erich von Manstein yang merupakan salah satu komandan tank terbaik selama
Perang Dunia II agar menerobos garis Soviet yang bertujuan untuk membebaskan
Jenderal Paulus. Usaha Hitler membebaskan Paulus lewat Manstein gagal karena
tidak cukupnya tank yang tersedia sehingga Manstein mendesak Hitler untuk
memerintahkan Paulus keluar, tapi Hitler menolak desakan tersebut.

Musim dingin yang ganas kembali menyerang Rusia. Tentara Jerman pun
masih tidak siap dalam menghadapi kondisi seperti itu. Pada tanggal 30 Januari
1943, Jenderal Paulus menyerah kepada Soviet dan juga merupakan panglima
tertinggi Jerman pertama yang melakukan hal tersebut. Paulus menolak untuk
memberikan instruksi menyerah kepada anak buahnya. Unit Jerman terakhir
menyerah keesokan harinya. Di hari berikutnya, pasukan Jerman menyerah dari Uni
Soviet dan Uni Soviet pun menangkap sekitar 110.000 tentara Jerman, sedangkan
sebagian kecil berhasil melarikan diri.

Jika tentara Jerman bisa menguasai ladang minyak Kaukasus, mungkin


Jerman bisa menghentikan mesin-mesin militer Soviet. Akan tetapi, tentara Jerman
kehilangan kesempatan itu karena keinginan dan obsesi Hitler untuk menguasai
kota Stalingrad.
BATTLE OF STALINGRAD

Oleh:

Muhammad Maulana Firdaus

180310170014

PAPER SEJARAH EROPA

Diajukan sebagai tugas akhir Mata Kuliah Sejarah Eropa

Dengan dosen pengampu Dr. Widyo Nugrahanto, S.S., M.Hum.

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2018
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perang Dunia II tidak lepas dari campur tangan antara Nazi Jerman dengan
Uni Soviet, walaupun kedua negara memiliki aliansi yang mana mendukung
aktivitas mereka. Perang Dunia II juga memiliki beberapa peristiwa penting, salah
satunya adalah peristiwa pertempuran Stalingrad. Pertempuran ini menjadi salah
satu titik balik kemenangan Uni Soviet dalam menghadang serangan Jerman yang
bertujuan untuk menguasai dunia.

Pertempuran ini menarik untuk dibahas karena merupakan sebuah


peristiwa yang menentukan nasib Uni Soviet yang diambang kekalahan karena
Nazi Jerman sudah menduduki ibukota Soviet yang merupakan pusat
pemerintahan.

Sekarang, timbul sebuah pertanyaan “mengapa peristiwa Pertempuran


Stalingrad bisa terjadi” apakah peristiwa ini yang membuat alur Perang Dunia II
berubah atau tidak.

1.2. Rumusan Masalah


1. Seperti apa latar belakang pertempuran Stalingrad?
2. Bagaimana jalan cerita pertempuran Stalingrad?

1.3.Tujuan Masalah
1. Mengetahui latar belakang pertempuran Stalingrad.
2. Mengetahui jalan cerita pertempuran Stalingrad.
SIMPULAN

Pertempuran Stalingrad dimulai karena Stalin, penguasa Uni Soviet saat itu
menyadari bahwa Kota Stalingrad berada dalam masalah. Alasan Jerman ingin
menguasai Kota Stalingrad karena kota tersebut adalah pusat industri dan
transportasi vital. Stalin pun sadar jika kota tersebut berhasil dikuasai oleh Jerman,
maka serangan lebih lanjut bisa dilancarkan ke Kaukasus, daerah dengan sumber
minyak terbesar yang bisa mengisi ulang mesin-mesin Jerman yang habis karena
kekurangan minyak yang pada akhirnya mesin tersebut digunakan untuk
menyerang pasukan musuh.

Akhirnya, pasukan Jerman yang ingin menguasai Stalingrad menyerah


karena kurangnya pasokan senjata, seperti tank dan juga faktor cuaca yang saat itu
merupakan musim dingin menerjang Uni Soviet dengan ganasnya. Kekalahan
tersebut merupakan sebuah penghinaan bagi Hitler yang menganggap kemenangan
tersebut merupakan suatu hal yang penting bagi Jerman.

Pertempuran Stalingrad merupakan pertempuran yang vital bagi kedua


belah pihak. Dimana Jerman ingin menguasai daerah Stalingrad karena potensinya,
sedangkan Uni Soviet berusaha mempertahankan daerah ini karena sektor industri
dan transportasi merupakan sektor yang vital.

Seandainya Kota Stalingrad jatuh ke tangan Jerman, bukan tidak mungkin


Jerman bisa menghentikan mesin-mesin militer Uni Soviet dan bisa mengalahkan
Uni Soviet, bahkan bisa memenangkan Perang Dunia II dan menguasai dunia.
SUMBER

Cowley Robert, Geoffrey Parker. “Battle of Stalingrad”. 18 Juni 2018 dari

https://www.history.com/topics/world-war-ii/battle-of-stalingrad

Fathoni, Rifai Shodiq. “Pertempuran Stalingrad (1942-1943M.)”. 8 Juni 2018 dari

http://wawasansejarah.com/pertempuran-stalingrad/

Hellbeck, Jochen, Emma Dodge Hanson. “The Battle of Stalingrad”. 7 Juni 2018

dari http://facingstalingrad.com

Limbach, Raymond. “Battle of Stalingrad”. 8 Juni 2018 dari

http://www.britannica.com/event/Battle-of-Stalingrad/

Sejarah, Teman. “Pertempuran Stalingrad”. 17 Juni 2018 dari

http://www.hariansejarah.id/2017/01/pertempuran-stalingrad.html

Anda mungkin juga menyukai