Skripsi Pengaruh Pemberian Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Skripsi Pengaruh Pemberian Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kesakitan yang tinggi. Menurut Basha (2009, h.1) hipertensi adalah suatu
hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
Tekanan darah yang tinggi merupakan salah satu faktor resiko untuk stroke,
utama gagal jantung kronis (Tekanan Darah Tinggi 2009). Dengan demikian
2
Rumah Tangga / SKRT (2004), pada orang yang berusia 25 tahun ke atas
wanita lebih mudah mengalami stress dari pada laki-laki yang akan
Hipertensi pada penduduk umur > 18 tahun adalah sebesar 29,8% (Soendoro
ketiga setelah Propinsi Riau dan Propinsi Bangka Belitung. Berdasarkan data
urutan jumlah kasus penyakit tidak menular yaitu sebesar 28.874. Sedangkan
tahun 2008 pada lansia yang berumur 45-64 tahun sebesar 15.387. Dan pada
umur > 65 tahun, sebesar 7.369 lansia menderita hipertensi. Menurut Sistem
Cilacap Tengah selama 2 bulan terakhir yaitu 543 orang, yang tersebar di
penyakit ginjal, kelenjar adrenal, dan sistem saraf simpatis, obesitas, tekanan
(Marzuky 2009).
Akibat tekanan darah tinggi yang berlanjut dan tidak tertangani secara
dapat berlanjut menjadi gagal jantung (heart failure). Selain itu, tekanan
yang tepat dan efisien. Menurut Marlia (2010) penanganan hipertensi secara
seperti yang telah disebutkan oleh Lyrawati (2008) bahwa efek samping dari
obat Calcium Channel Blocker (CCB) yaitu kemerahan pada wajah, pusing
dihidropiridin, nyeri abdomen dan mual karena terpengaruh oleh influks ion
olah raga secara teratur, diet rendah lemak & garam, dan terapi komplementer
yang sedikit. Jenis obat yang digunakan dalam terapi herbal yaitu seledri atau
2005, h. 74-105).
Seledri atau celery ( Apium graveolens ) merupakan salah satu dari jenis
mencegah penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi. Selain itu,
dapat mereduksi hormon stres yang dapat meningkatkan darah dikutip dari
Afifah (2009).
yang tinggi, vitamin A,B1, B2, B6 dan juga vitamin C. Seledri juga kaya
pasokan kalium, asam folic, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, sodium dan
bermanfaat untuk terapi darah tinggi. Pada 100 g seledri terkandung 344 mg
kalium dan natrium yang mencapai 3:1, sangat baik bagi penderita darah
(2009). Seledri juga sangat mudah dicari, harganya juga sangat terjangkau
oleh masyarakat. Selain itu slederi juga tidak memiliki efek samping yang
berbahaya. Oleh karena itu seledri sangat baik sebagai terapi pengobatan
hipertensi.
Semuanya dicuci dan direbus dengan air bersih sebanyak 2 gelas minum atau
setara dengan 400 ml. Kemudian rebus hingga ¾ bagiannya atau setara
dengan 300 ml. Hasil rebusan tersebut diminum untuk satu hari, masing-
juga dapat dibuat menjadi jus seledri. Caranya campurkan 250 g seledri segar
dengan 2 buah apel hijau segar. Sebelum dijus seledri rebus terlebih dahulu
7
lalu campur dengan apel lalu blender hingga halus. Minum dua hari sekali
mengalami hipertensi sejak 2 bulan yang lalu. Selama ini usaha yang mereka
lakukan untuk mengatasi hipertensi pada kasus hipertensi ringan sampai berat
yang mereka lakukan belum begitu efektif untuk menurunkan tekanan darah.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
b. Bagi penderita
Hipertensi.
10
E. KEASLIAN PENELITIAN
1. Rohaendi, 2008, tentang Pengaruh pemberian teh rosella dan obat terhadap
tekanan darah pasien hipertensi primer di Panti Jompo Welas Asih Kota
obat terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Panti Jompo Welas Asih
responden yang diberikan teh rosella dan 20 orang responden yang minum
pemberian intervensi setelah dikontrol oleh jenis kelamin, umur, dan Indek
dan rerata Indek Masa Tubuh 27,25. Hasil penelitian menunjukan adanya
11
pada kedua kelompok (p=0,000). Teh rosella dan obat sama efektifnya
dalam menurunkan tekanan darah pada kedua kelompok (p= 0,057 dan
secara signifikan teh rosella dan obat dapat menurunkan tekanan darah
ini adalah perlu adanya penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang
BAB II
Penjelasan tentang terapi komplementer dan terapi herbal sudah sangat luas dalam
adalah seledri.
A. HIPERTENSI
1. Pengertian
adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal
2. Etiologi
diketahui penyebabnya.
sebagai berikut :
1) Faktor keturunan
2) Ciri perseorangan
kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan ) dan ras ( ras kulit
3) Kebiasaan hidup
lain.
1) Penyakit Ginjal
b) Pielonefritis
c) Glomerulonefritis
d) Tumor-tumor ginjal
2) Kelainan Hormonal
a) Hiperaldosteronisme
b) Sindroma Cushing
c) Feokromositoma
3) Obat-obatan
a) Pil KB
b) Kortikosteroid
c) Siklosporin
d) Eritropoietin
e) Kokain
f) Penyalahgunaan alkohol
4) Penyebab Lainnya
a) Koartasio aorta
3. Patofisiologis
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
16
perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa
saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:
a. sakit kepala
b. kelelahan
c. mual
d. muntah
e. sesak nafas
f. gelisah
5. Klasifikasi Hipertensi
Tabel 2.1
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
(Tekanan Darah Tinggi 2009)
mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan
drastis.
Tabel 2.2
Klasifikasi Tingkat Tekanan Darah Menurut WHO
(Elisa, dkk 2009)
c. Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa > 18 tahun menurut Joint
Tabel 2.3
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa > 18 tahun Menurut
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure / JNC VI (Rohaendi, 2008, h.14)
Hipertensi
High Blood Pressure / JNC VII tahun 2003 (dikutip dalam Rohaendi,
2008, h.14) pada orang berusia 18 tahun ke atas yang dapat dilihat
Tabel 2.4
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa > 18 tahun Menurut
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure / JNC VII (Rohaendi, 2008, h.14)
mmHg atau lebih dapat diartikan sebagai hipertensi, tetapi diagnosis tidak
7. Komplikasi
4) Rematik
8. Penanganan
Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk
dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang
remedyre fleksiologi.
B. TERAPI KOMPLEMENTER
1. Pengertian
Tinggi 2009).
kesehatan, biaya yang tinggi dan persepsi tentang keamanan dari obat
dan praktik yang sesuai dengan teori dan kepercayaan, bukan sekedar
berjalan, tetapi terdiri dari semua praktik dan proses penjabaran ide dari
selama satu minggu tersebut efek dari terapi dapat terlihat hasilnya.
b. Terapi Nutrisi:
yoghurt.
27
rawit,cabai merah)
c. Relaksasi progresif
d. Meditasi
g. Homeopati
28
tumbuhan.
berbeda-beda.
lainnya.
1. Definisi
b. Divisi : Magnoliophyta
c. Kelas : Magnoliopsida
d. Ordo : Apiales
e. Famili : Apiaceae
f. Genus : Apium
g. Spesies : A. graveolens
Seledri berasal dari daerah subtropik Eropa dan Asia, dan merupakan
tanaman dataran tinggi, yang ditemukan pada ketinggian di atas 900 m dpl.
Di daerah ini seledri yang tumbuh memiliki tangkai daun yang menebal.
juga bisa ditanam di dataran rendah. Hanya saja ukuran batangnya menjadi
lebih kecil dan digunakan sebagai penyedap masakan. Seledri terdiri dari
tiga jenis yaitu seledri daun, seledri potongan dan seledri berumbi
(Dalimartha, 2005).
banyak, berwarna hijau pucat. Daun majemuk menyirip ganjil dengan anak
daun 3-7 helai. Anak daun bertangkai yang panjangnya 1-2,7 cm, helaian
daun tipis dan rapuh, pangkal dan ujung runcing, tepi beringgit, panjang 2-
7,5 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, berwarna hijau keputih-
2005).
yang agak tua dipotong 1 cm di atas pangkal daun. Daun muda dibiarkan
(Dalimartha, 2005).
Seledri berbau aromatik, rasanya manis, sedikit pedas dan sifatnya sejuk.
3. Kandungan Kimia
asparagine, zat pahit, vitamin (A, B dan C). Setiap 100 gr seledri
mengandung air sebanyak 93 ml, protein 0,9 gr, lemak 0,1 gr, karbohidrat
4 gr, serat 0,9 gr, kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150
mg, kalium 400 mg, magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin K 15
mg, vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05 mg, tiamin 0,03 mg dan nikotinamid
0,4 mg. Akar mengandung asparagin, manit, zat pati, lendir, minyak asiri,
TEKANAN DARAH
Unsur – unsur yang terdapat dalam seledri yang dapat menurunkan tekanan
takanan darah.
(Kusuma 2010).
BAB III
B. HIPOTESIS
PENGUKURAN
minum
selama 1
minggu.
2 Terikat: Tekanan pada Diukur dengan Sesuai Rasio
Tekanan pembuluh arteri cara mengukur dengan hasil
Darah darah ketika tekanan darah pengukuran
darah dipompa menggunakan tekanan darah
oleh jantung spygnomanome- - Systolik
keseluruh anggota ter air raksa dan - Diastolik
tubuh manusia. stetoskop dengan
Terdapat dua posisi berbaring
tekanan darah (supine) setelah 1
yaitu, sistole minggu
(tekanan atas), pemberian
normalnya 120 rebusan seledri.
mmHg dan Kemudian hasil
diastole (tekanan pengukuran
bawah) tekanan darah
normalnya 80 dicatat dan
mmHg. dimasukan
kedalam hasil
ukur
38
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
yang digunakan adalah rancangan One Group Pretest – Postest Design tanpa
pembatasan yang ketat pada randomisasi dan pada saat yang sama dapat
O1 O2
Keterangan :
seledri
seledri
1. Populasi
2. Sampel
79).
40
a. Kriteria inklusi
pengobatan.
b. Kriteria eksklusi
3. Besar Sampel
N
n
1 N (d 2 )
Keterangan:
n : besar sampel
N : besar populasi
188
n
1 188(0,12 )
188
n
1 188(0,01)
188
n
1 1,88
188
n
2,88
n 65,27
sampel yang akan diberikan rebusan seledri oleh peneliti yaitu sebanyak
sebanyak 72 responden.
dengan waktu penelitian dimulai pada bulan 25 Mei sampai bulan 30 Juli
2010.
C. ETIKA PENELITIAN
penelitian. Pertama surat rekomendasi pre penelitian dari Stikes Alirsyad Al-
Pol dan Linmas Kabupaten Cilacap, dan kepada Kepala DKK Cilacap, Kepada
43
mengenai tujuan, manfaat dan cara mengkonsumsi rebusan seledri yang akan
pengisian cheklist dan apa yang harus dilakukan dalam memberikan jawaban
saat penderita dalam keadaan tenang dengan waktu yang cukup dan tanpa ada
peneliti mengukur tekanan darah 1 kali sehari, terapi ini diberikan selama satu
1. Data primer
Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari subyek penelitian
2008). Data primer penelitian ini diperoleh langsung dari pasien hipertensi
hasil cheklist yang sudah diberikan sebelum dan sesudah pasien diberikan
memantau pasien.
tekanan darah pasien hipertensi dan keluarga mengisi cheklist yang sudah
tekanan darah tinggi dan keluarga menyerahkan cheklist yang sudah diisi.
2. Data sekunder
berupa data dari keluarga, hasil pengukuran tekanan darah dan sumber lain
45
agama.
1. Instrumen Penelitian
hingga menjadi 300 ml air. Air rebusan seledri tersebut diminum untuk
satu hari yaitu 150 ml untuk pagi dan 150 ml untuk sore.
tidak ada kerusakan pada alat tersebut. Peneliti juga menggunakan cheklist
46
yang diisi oleh keluarga pasien hipertensi untuk mendapatkan hasil apakah
a. Validitas :
1) Validitas Eksternal
mewakili populasi.
2) Validitas Internal
oleh faktor atau variabel lain diluar itu. Oleh karena itu peneliti
b. Reliabilitas
disebut ”standar emas”. Alat ini terdiri dari manset yang bisa
pada tabung yang akan bergerak keatas jika dipompakan. Alat ukur
1. Pengolahan Data
meliputi:
a. Editing
b. Skoring
sebagai berikut:
2. Analisa Data
komputerisasi.
a. Analisa Univariat
meliputi: jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, tekanan darah
rebusan seledri.
49
b. Analisa Bivariat
post, artinya membandingkan rata-rata nilai pre test dan rata-rata post
test dari suatu sampel. Level yang sering digunakan untuk standar error
adalah 0,05 atau 0,01. Andaikata terdapat perbedaan antara dua buah
Perbedaan tersebut harus diuji dengan cara Uji - t . Dua asumsi dasar
d
Rumus paired t test adalah : t , dari rumusan tersebut
Sd n
d. n
dapat juga dibuat rumusan t dimana d adalah selisih/beda
Sd
antara nilai pre dengan post. d adalah rata-rata dari beda antara nilai
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian pengaruh pemberian rebusan
dengan kriteria inklusi. Proses pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga bagian
1. Persiapan Penelitian
2. Pelaksanaan
diperoleh meliputi jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan dan
dimulai pada tanggal 4-11 Juni 2010, Kelompok III dimulai pada
tanggal 13-20 Juni 2010, Kelompok IV dimulai pada tanggal 22-29 Juni
52
dimulai pada tanggal 10-17 Juli 2010, Kelompok VII dimulai pada
3. Penutupan
dilakukan post test dengan mengukur tekanan darah sistol dan diastol,
berdasarkan jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan, dan tekanan
Tabel 5.1
Distribusi penderita hipertensi berdasarkan jenis kelamin
Di Kelurahan Sidanegara Cilacap Tahun 2010.
Tabel 5.2
Distribusi penderita hipertensi berdasarkan umur
Di Kelurahan Sidanegara Cilacap Tahun 2010.
Tabel 5.3
Distribusi penderita hipertensi berdasarkan berat badan
Di Kelurahan Sidanegara Cilacap Tahun 2010.
No. Berat Badan Frekuensi Persen Mean
1. 45-58 Kg 46 70.8 55.85
2. 59-72 Kg 17 26.2
3. 73-86 Kg 2 3.1
Sumber : data primer diolah tahun 2010
Tabel 5.4
Distribusi penderita hipertensi berdasarkan tinggi badan
Di Kelurahan Sidanegara Cilacap Tahun 2010.
N Mean Median STD Min Max
Tinggi Badan 65 162.62 165.00 7.432 150 178
Tabel 5.5
Distribusi penderita hipertensi berdasarkan tekanan darah sebelum
diberikan rebusan seledri Di Kelurahan Sidanegara Cilacap Tahun
2010.
Tekanan Darah N Mean Median Sd Min Max
Sistol 65 181.92 180.00 18.471 140 220
Diastol 65 99.62 100.00 11.295 80 130
Sumber : data primer diolah tahun 2010
tekanan darah sistol terendah 140 mmHg dan tertinggi 220 mmHg.
130 mmHg.
55
Tabel 5.6
Distribusi penderita hipertensi berdasarkan tekanan darah setelah
diberikan rebusan seledri di Kelurahan Sidanegara Cilacap Tahun
2010.
Tekanan Darah N Mean Median Sd Min Max
Sistol 65 140.46 140.00 13.542 120 170
Diastol 65 83.00 80.00 7.896 70 95
Sumber : data primer diolah tahun 2010
tekanan darah sistol terendah 120 mmHg dan tertinggi 170 mmHg.
95 mmHg.
Tengah
menggunakan uji T, data yang akan diolah harus memiliki data yang
normal. Data diketahui normal atau tidak, maka harus dilakukan uji
dipenuhi yaitu nilai koefisien varian < 30%, nilai rasio skewness > -2
dan < 2, dan nilai rasio kurtosis > -2 dan < 2 . Sedangkan metode
(sampel > 50) dan Shapiro-Wilk (sampel < 50). Pada penelitian ini uji
SD
x 100% , untuk mengetahui nilai rasio skewness menggunkan
mean
Skewness
rumus , dan untuk mengetahui nilai rasio kurtosis
Std. Error Skewness
Kurtosis
menggunakan rumus .
Std.Error Kurtosis
Tabel 5.7
Hasil Uji Normalitas Data
tekanan darah sistol dan diastol
sebelum dan sesudah diberikan rebusan seledri
Nilai Nilai Nilai
Variabel
koefisien varian rasio skewness rasio kurtosis
Sistol
10.15 % < 30% -0.441 >-2,<2 -1.395 >-2,<2
Pre-test
Sistol
9.64 % < 30% 0.104 >-2,<2 -1.337 >-2,<2
Post-test
Diastol
11.33 % < 30% 1.545 >-2,<2 -0.460 >-2,<2
Pre-test
Diastol
9.51 % < 30% -0.969 >-2,<2 -1.872 >-2,<2
Post-test
.
2. Analisis perbedaan tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum
sistol
Tabel 5.8
Perbedaan rata-rata tekanan darah sistol pada penderita hipertensi
sebelum dan sesudah diberikan rebusan seledri
Variabel N Mean STD SE t P.Value
diastol
Tabel 5.9
Perbedaan rata-rata tekanan darah diastol pada penderita hipertensi
sebelum dan sesudah diberikan rebusan seledri
Variabel N Mean STD SE t P.Value
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang pembahasan yang meliputi interpretasi
dan diskusi hasil dari penelitian seperti yang telah dipaparkan dalam bab
digunakan dan karakteristik sampel yang digunakan dan selanjutnya akan dibahas
penelitian.
seledri diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu, penelitian ini dilakukan mulai
a. Jenis Kelamin
b. Umur
(Soendoro 2007).
c. Berat Badan
kecil 3,1% memiliki berat badan antara 73-86 Kg. Indeks Massa
Tubuh dari rata-rata berat badan (kg) dibagi rata-rata kuadrat tinggi
dimana berat badan mencapai indeks massa tubuh > 27 (berat badan
(kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m) merupakan salah satu faktor
rata pre dan post pada tekanan sistolik sebesar 41,462 mmHg, t hitung
(19,331) > t table (2,000) dan pv (0,000) < α (0,05). Dan terdapat
perbedaan rata-rata pre dan post pada tekanan diastolik sebesar 16,615
mmHg, t hitung (11,453) > t able (2,000) dan pv (0,000) < α (0,05).
pembuluh darah. Dalam hal ini vitamin C, fisterol dan berperan sebagai
singlet. Salah satu flavonoid yang berkhasiat seperti itu adalah quercetin.
Apiin berperan sebagai zat yang dapat membantu proses diuretik. Cara
garam dari dalam tubuh, sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan
Berkhasiat 2010).
Faktor risiko hipertensi dibagi menjadi dua yaitu dapat dikontrol dan
tidak dapat dikontrol. Faktor risiko yang dapat dikontrol yaitu obesitas,
garam berlebih, minum alkohol, diet, minum kopi, pil KB dan stress.
Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dikontrol yaitu Umur, jenis
mencapai indeks massa tubuh > 27 (berat badan (kg) dibagi kuadrat
tinggi badan (m) merupakan salah satu faktor risiko terhadap timbulnya
yang obesitas lebih tinggi dari penderita hipertensi yang tidak obesitas.
(Armilawaty 2007).
tahun masih berada di bawah 10%, tetapi di atas 50 tahun angka tersebut
serta pelebaran pembuluh darah (Elisa, Nunung & Uken 2009, h. 3).
teratur, diet rendah lemak & garam, dan terapi komplementer (Marlia
2009).
105).
tekanan darah, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal atau
adalah keadaan fisik dan psikis individu (Puspa 2009). Faktor intenal
seledri. Pendapat ini sesuai dengan Mitchell (dalam Winardi 2002) yang
Faktor perancu yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti adalah pola
yang sulit untuk mengontrolnya satu per satu, sehingga hasil penelitian
satu minggu. Peneliti juga minta bantuan 2 orang teman untuk membantu
tersebut adalah segala hal yang berada diluar individu misalnya adalah
memiliki rasa pahit. Tidak semua responden menyukai rasa pahit. Untuk
hangat.
2. KETERBATASAN PENELITIAN
a. Pegambilan data tekanan darah untuk data pretest dan posttest tidak
door to door.
70
c. Faktor cuaca yang pernah 3-4 kali mengalami hujan, sehingga peneliti
tidak mengecek tekanan darah tiap hari pada responden. Sehingga hasil
perbatasan yaitu yang memiliki tekanan darah sistolik 140 – 160 mmHg
yang memiliki tekanan darah sistolik 230 – 280 mmHg dan tekanan
yang tertarik untuk mengkaji tema yang sama, yaitu penelitian terhadap
manfaat seledri untuk mengatasi rematik, asma, radang sendi, sakit mata,
gagal ginjal, insomnia, encok dan penelitian lain yang terkait dengan
rebusan seledri.
72
BAB VII
A. SIMPULAN
berikut :
berusia 44-52 tahun dan sebagian kecil 24,6% berusia 35-43 tahun.
memiliki berat badan 45-58 Kg dan sebagian kecil 3,1% memiliki berat
badan 73-86 Kg. Karakteristik tinggi badan penderita hipertensi rata – rata
adalah 162,62 cm, nilai tengah 165 cm, standar deviasi 7,432, tinggi
adalah 99,62 mmHg, nilai tengah 100 mmHg, standar deviasi 11,295,
4. Ada perbedaan rata-rata pre dan post pada tekanan sistolik sebesar 41,462
atau ada perbedaan yang bermakna antara tekanan darah sistolik pre dan
perbedaan rata-rata pre dan post pada tekanan diastolik sebesar 16,615
atau ada perbedaan yang bermakna antara tekanan darah sistolik pre dan
B. SARAN
1. Bagi Pendidikan
seledri.
asma, radang sendi, sakit mata, gagal ginjal, insomnia, dan encok.