Anda di halaman 1dari 3

Tim Pengajar Farmasetik Modul Praktikum Mikromeritik

PRAKTIKUM

MIKROMERITIK

Tujuan Praktikum

Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu untuk:

 Mengetahui dan memahami cara menentukan ukuran partikel dengan


menggunakan metode tertentu
 Menentukan ukuran partikel dengan menggunakan metode ayakan

Teori Umum

Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromeritik. Dispersi koloid dicirikan oleh
partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop biasa, sedang partikel emulsi
dan suspense farmasi serta serbuk halus berada dalam jangkauan mikroskop optic.
Partikel yang mempunyai ukuran serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granular
berada dalam kisaran ayakan. Satuan ukuran partikel yang sering dipakai dalam
mikromeritik adalah micrometer, µm, juga disebut micron, dan µ sama dengan 10 -6 m.

Pengetahuan dan pengendalian ukuran, serta kisaran ukuran partikel sangat penting
dalam farmasi. Jadi ukuran, dan karenanya juga luas permukaan dari suatu partikel
dapat dihubungkan secara berarti pada sifat fisika, kimia, dan farmakologi dari suatu
sediaan obat. Secara klinik, ukuran partikel suatu obat dapat mempengaruhi
pelepasannya dari bentuk-bentuk sediaan yang diberikan secara oral, parenteral, rectal
dan topikal. Formulasi yang berhasil dari suspense, emulsi dan tablet, dari segi
kestabilan fisik dan respon farmakologis juga bergantung pada ukuran partikel yang
dicapai dalam produk tersebut. Dalam bidang pembuatan tablet dan kapsul,
pengendalian ukuran partikel penting sekali dalam mencapai sifat aliran yang
diperlukan dan pencampuran yang benar dari granul dan serbuk.

Banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran partikel seperti
mikroskopi, pengayakan, sedimentasi, dan penentuan volume partikel. Yang akan
digunakan pada praktikum ini hanyalah metode pengayakan.

PSF FKUB 2010 1


Tim Pengajar Farmasetik Modul Praktikum Mikromeritik

Metode Pengayakan

Metode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel adalah menggunakan
pengayak standar. Pengayak terbuat dari kawat dengan ukuran lubang tertentu. Istilah
ini (mesh) digunakan untuk menyatakan jumlah lubang tiap inch linear.

Metode ini menggunakan suatu seri ayakan standard yang dikalibrasi oleh The National
Bureau of Standards. Ayakan umumnya digunakan untuk memilih partikel-partikel yang
lebih kasar; tetapi jika digunakan dengan sangat hati-hati, ayakan-ayakan tersebut bias
digunakan untuk mengayak bahan sampai sehalus 44 mikrometer.

Menurut metode USP untuk menguji kehalusan serbuk suatu massa tertentu ditaruh
pada suatu ayakan yang sesuai dan digoyangkan secara mekanik. Serbuk tersebut
digoyang-goyangkan selama waktu tertentu, dan bahan yang melalui satu ayakan
ditahan oleh ayakan berikutnya yang lebih halus serta dikumpulkan, kemudian
ditimbang.

Prosedur Kerja:

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Timbang ZnO, talk atau serbuk uji lain yang ditentukan oleh asisten praktikum
masing-masing sebanyak 25 g.
3. Setiap ayakan lebih dahulu dibersihkan dengan kuas bersih dan kering secara
perlahan-lahan pastikan pengayak kering dan tidak terdapat partikel tertinggal
yang dapat menghalangi proses pengayakan.
4. Ayakan kemudian diset pemasangannya pada fibrator pengayak dengan nomor
mesh 100 berada paling bawah disusul secara berurutan ke atas : 80, 60, 40 dan
teratas nomor mesh 20 atau sesuai dengan susunan pengayak yang ditentukan
oleh asisten praktikum.
5. Talk atau serbuk uji yang telah ditimbang secara seksama 25 g ditempatkan
pada pengayak nomor mesh 20 atau ayakan paling atas, tutup rapat mesin
fibrator, kemudian jalankan mesin dengan kecepatan 5 rpm selama tidak kurang
dari 20 menit.
6. Ulangi prosedur no. 5 dengan menggunakan ZnO atau serbuk uji lain.
7. Timbang masing-masing serbuk uji yang tertinggal pada masing-masing ayakan
dan dalam panci penampung secara seksama.
8. Buat kurva histogram antara ukuran partikel serbuk uji (µm) vs persentase berat
yang diperoleh dan antara ukuran partikel serbuk uji (µm) vs persentase
kumulatif.

PSF FKUB 2010 2


Tim Pengajar Farmasetik Modul Praktikum Mikromeritik

Pustaka

1. Martin, A.N., J. Swarbrick, A. Cammarata, Farmasi Fisik, 3rd ed., UI Press,


Jakarta, 1993.

Tugas sebelum Praktikum

Jelaskan mengenai pengayak yang digunakan untuk Pengujian secara Farmakope dan
Metode Penetapan Keseragaman Derajat Halus.

PSF FKUB 2010 3

Anda mungkin juga menyukai