Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ROKAN HULU


PUSKESMAS PENDALIAN IV KOTO
Jl. Tengku Sulaiman No. 2 Pendalian

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SOSIALISASI PENYALAHGUNAAN NAPZA

I. PENDAHULUAN
Masih banyak orang belum mengetahui apa sebenarnya narkoba itu, karena bersimpang
siurnya pemakaian dari istilah dan penafsirannya. Hal ini bisa terjadi karena istilah ini baru
saja disosialisasikan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan adaktif lainya,yaitu
nama seglongan zat alamiah, semi sintetik maupun sintetik. Kadang disebut juga Napza
(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif).
Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi, ketagihan,
dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau
dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah Opium yang
menggunakan pipa hisapan.
Narkoba pada prinsipnya adalah zat atau bahan yang dapat mempengaruhi kesadaran,
fikiran dan prilaku yang dapat menimbulkan ketergantungan kepada pemakaianya. Bila hal
terakhir ini kejadian pada seseorang, maka dapat dipastikan berakhirlah semua masa depan
gemilangnya. Dari itu dihimbau kepada seluruh putra/putrid tercinta anak bangsa, jangan
sentuh itu narkoba.
Dampak kejahatan Narkoba akan terimbas kepada seluruh keluarga. Merusak tatanan
dan tata karma yang pernah ada. Angka kejahatan narkoba berkembang pesat diseluruh
Indonesia, kejahatan tersebut tidak hanya dilakukan warga Indonesia tapi juga orang asing.
Itu berarti sindikat internasinal sudah menjadikan Indonesia tidak saja sebagai transit atau
peredaran saja melainkan sebagai sarang produksi Narkoba internasional.

II. LATAR BELAKANG


Terlepas dari berbagai alasan mendukung atau menolak penggunaan narkoba, tahukah
anda berapa banyak jumlah pengunaan narkoba? Berdasarkan Laporan Akhir Survei
Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba tahun anggaran 2014, jumlah
penyalahguna narkoba diperkirakan ada sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang yang pernah
memakai narkoba dalam setahun terakhir (current users) pada kelompok usia 10-59 tahun di
tahun 2014 di Indonesia. Jadi, ada sekitar 1 dari 44 sampai 48 orang berusia 10-59 tahun
masih atau pernah pakai narkoba pada tahun 2014. Angka tersebut terus meningkat dengan
merujuk hasil penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Puslitkes
UI dan diperkirakan pengguna narkoba jumlah pengguna narkoba mencapai 5,8 juta jiwa
pada tahun 2015. Jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan adalah ganja, shabu dan
ekstasi. Jenis narkoba tersebut sangat terkenal bagi Pelajar/mahasiswa, pekerja, dan rumah
tangga. Sebagian besar penyalahgunaan berada pada kelompok coba pakai terutama pada
kelompok pekerja. Alasan penggunakan narkoba karena pekerjaan yang berat, kemampuan
sosial ekonomi, dan tekanan lingkungan teman kerja merupakan faktor pencetus terjadinya
penyalahgunaan narkoba pada kelompok pekerja.
Umumnya pengguna yang berada di kelompok 15–20 tahun menggunakan narkotika
jenis ganja dan psikotropika seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Megadon.
Sejak 2010 sampai 2013 tercatat ada peningkatan jumlah pelajar dan mahasiswa yang
menjadi tersangka kasus narkoba. Pada 2010 tercatat ada 531 tersangka narkotika, jumlah itu
meningkat menjadi 605 pada 2011. Setahun kemudian, terdapat 695 tersangka narkotika,
dan tercatat 1.121 tersangka pada 2013.
Naiknya angka pengguna narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa akibat
minimnya keinginan melakukan rehabilitasi. Setiap tahun, baru ada sekitar 18 ribu pengguna
yang mendaftarkan diri ke program rehabilitasi. Untuk kelompok pelajar sendiri, pada 2013
tercatat ada 456 pelajar dan 391 mahasiswa yang mengikuti program rehabilitasi dari BNN.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Penyuluhan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif
kepada masyarakat terutama pelajar tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi muda.
Sehingga para generasi muda mengetahui pengaruh buruk dari narkoba, sebab narkoba
dapat merusak masa depan generasi muda yang menjadi tumpuan harapan orangtua,
agama, bangsa dan negara.
2. Tujuan Khusus
Penyuluhan ini juga diharapkan, masyarakat terutama para pengajar, orang tua serta
generasi muda lebih mengenali narkoba sehingga dapat mengetahui solusi dan upaya
penyembuhan narkoba,serta untuk memberikan informasi tentang narkoba dan
bahayanya agar kita tidak terjerumus didalamnya serta kita bisa menjadi penerus bangsa
yang bersih dari narkoba.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN WAKTU PENANGGUNGJAWAB
1.
Absensi Peserta 09.00-09.30 WIB Panitia

2.
Pembukaan 09.30-09.40 WIB Panitia

3.
Sambutan Kepala Sekolah 09.40-10.00 WIB Bapak Kepala Desa

4. Penyampaian materi : Kepala Puskesmas


10.00-11.00 WIB
Penyalahgunaan NAPZA
5.
Tanya jawab 11.00-11.30 WIB Semua sasaran lintas sektor terkait

6.
Evaluasi Kegiatan 11.30-11.45 WIB Panitia

7.
Penutup dan doa 11.45-12.00 WIB Panitia
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Penyampaian materi
2. Diskusi

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Acara : “Sosialisasi Penyalahgunaan NAPZA”
 Waktu : Februari, April, Agustus, November 2018
 Tempat: SMA Se Kecamatan Pendalian IV Koto
 Jam : 09.00 – 12.00
 Sasaran : Pelajar

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi dilaksanakan setelah kegiatan selesei.

VIII. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan hasil pertemuan dalam buku notulen induk.

Pendalian, Februari 2018


Koordinator Program, Pelaksana,

H. ABUSAMAH, SKM MASRUHIN, S.Farm., Apt


NIP. 19690325 198911 1 001 NRPK. 04.6.0501877

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pendalian IV Koto

WANA IRWANA, SKM


NIP. 19690315 199101 1 001

Anda mungkin juga menyukai