Anda di halaman 1dari 4

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS

WHEEL LOADER
https://bangcara.wordpress.com/2016/12/12/perhitungan-produktivitas-wheel-loader/

Alat ini baik sekali untuk pekerjaan-pekerjaan menggali


tanah dan sekaligus memuatnya kedalam truck-truck, juga
untuk membuat timbunan bahan persediaan (stockpiling).

Batu-batuan lepas seperti yang terdapat disungai-sungai


atau ditempat pengambilan batu dari gunung (stone
quarry) bisa juga dimuat oleh alat ini kedalam alat-alat
angkut atau sekaligus kedalam alat pemecah batu (stone
crusher) yang dipasang disekitar tempat pengambilan
tersebut. Wheel Loader ini juga dapat di-operasikan untuk
alat pemuat agregat kedalam hoper cold bin pada Asphalt
Mixing Plant (AMP).

Setelah pada posting terdahulu dibahas bagaimana cara


menghitung kebutuhan bahan bakar excavator, maka
sekarang giliran pembahasan contoh perhitungan
produktivitas alat berat lain yaitu loader. Loader adalah alat
paling umum dipakai dalam proyek konstruksi untuk
pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam
truk atau membuat timbunan material. Loader dibedakan
menjadi 2 macam berdasarkan roda yang digunakan yaitu
wheel loader dan crawler loader. Loader digunakan pada
pekerjaan pemadatan tanah dimana sebelum pemadatan
dilakukan penimbunan tanah oleh loader pada area yang
akan dipadatkan.Selain itu, loader juga digunakan untuk
memindahkan tanah hasil pembersihan lahan oleh
excavator. Produktivitas loader dipengaruhi oleh:
a. kondisi material
b. tipe bucket & kapasitasnya
c. area untuk pergerakan loader
d. waktu siklus untuk loader

e. waktu efisien loader

Bagian-bagian terpenting wheel loader ini adalah (lihat


Gambar 4.4.) :
· Bucket.
· Dumping angles facilitate load / carry.
· Steering control, short turning radius control.
· Bucket & boom actions control.

Gambar .4.4. : Wheel Loader.


Tabel 1.4.4.1. : Kapasitas bucket.
No. Merk / Model Kapasitas bucket (m3)

1. W20 0,6

2. W30 0,8

3. W40 1,2

4. W60 1,4

5. W70 1.70

6. W90 2,3

7. W120 3,3

8. W170 3,5

Tabel 1.4.4.2. : Bucket factor.

Loading conditions Bucket factor (k)

Easy loading 1,00 – 1,10

Average loading 0,85 – 0,95

Rather difficult loading 0,80 – 0,85

Difficult loading 0,75 – 0,80

Tabel 1.4.4.3. : Fixed time.

Fixed time (Z) (menit)


Z 0,60 – 0,75

Tabel 1.4.4.4. : Travel speed.

Operating conditions Loaded (km/jam) Empty (km/jam)

Good 10 – 23 11 – 24

Average 10 – 18 11 – 19

Rather poor 10 – 15 10 – 16

Poor 9 – 12 9 – 14

Perhitungan hasil guna atau produksi wheel loader dengan


menggunakan formula sebagai berikut :

Dimana :
Q : Produksi per jam (m3/jam)
q1 : Kapasitas munjung (m3)
k : Faktor bucket
Cm : Cycle time (menit)
E : Job efficiency
D : Jarak kerja (m)
F : Kecepatan maju (m/menit)
R : Kecepatan mundur (m/menit)
Z : Waktu untuk ganti gigi (menit)

Anda mungkin juga menyukai