Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH MONAS DARI DULU HINGGA SEKARANG

Menurutnya sejarah berdirinya, Monas mulai


dibangun pada bulan Agustus tahun 1959.
Bangunan Monas dirancang oleh arsitektur asli
Indonesia, yaitu Soedarsono, Frederich Silaban
dan Ir.Rooseno, pada tanggal 17 Agustus 1961 dan
diresmikan oleh Presiden Soekarno. Monas
dibangun pada tahun 17 Agustus tahun 1961,
bertepatan saat Indonesia sedang merayakan hari
kemerdekaan yang ke-16. Pengerjaan
pembangunannya saat itu terdiri dari dari tiga kali bagian waktu.

Pada periode pertama dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun 1961/1962-1964/1965 yang pada
saat itu dipimpin langsung oleh Presiden Ir.Soekarno. Sebanyak 360 pasak bumi yang
ditanamkan untuk pondasi bangunan landmark Indonesia tersebut.Monas memiliki ciri khas
tersendiri, karena arsitektur dan dimensinya melambangkan kekuhusan dari Indonesia.

Pada pembangunan tahap kedua dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun 1966-1968. Sebab
terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, pembangunan sempat
tertunda. Sementara tahap akhir pembengunan berlangsung pada tahun 1969-1976.

Bentuk yang paling menonjol pada monas adalah tugu yang menjulang tinggi dan bagian cawan
yang luas mendatar.Di atas terdapat api yang menyala seakan tak pernah padam, itu
melambangkan keteladanan semangat bang Indonesia yang tidak pernah padam sepanjang
masa.

Bentuk dan letak Monas sangat menarik dan pengunjung dapat menikmati pemandangan indah
dan sejuk yang begitu mempesona, berupa taman yang ditumbuhi pohon dari berbagai provinsi
di Indonesia. Kolam air mancur yang terdapat pada gerbang masuk dan mebuat taman menjadi
lebih sejuk.

Gagasan Pembangunan Monas

Gagasan pembangunan Monal setelah 9 tahun kemerdekaan diproklamirkan. Bebeberapa hari


setelah memperingati HUT Republik Indonesia ke-9, lalu dibentuk Panitia Tugu Nasional yang
memiliki tugas mengusahakan berdirinya Tugu Monas. Panitia ini dipimpin oleh Sarwoko
Martokusumo, S.Suhud sebagai penulis, Sumali Prawisudirdjo sebagai bendahara dan dibantu
oleh 4 anggota, yaitu Supeno, K.K Wiloto, E.F Wenas dan Sudiro.

Panitia tersebut dinamakan “Tim Yuri”. Melalui tim ini sayembara diadakan 2 kali. sayembara
pertama diadakan pada 17 Februari 1955 dan sayembara kedua digelar pada 10 Mei 1960
dengan harapan dapat menghasilkan karya budaya yang memiliki nilai setinggi-tingginya dan
menggambarkan keluhuran budaya Indonesia.

Panitia yang sudah dibentuk memiliki tugas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pembangunan Monas yang akan dibangun di tengah lapangan Medan Merdeka, Jakarta.
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 - 1964/1965 dimulai dengan
dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Sukarno secara
seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi
bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional.
Keseluruhan pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar
bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung
pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968
akibat terjadinya Gerakan 30 September sehingga tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung
pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun
pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang
menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12
Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.[4][5] Lokasi pembangunan monumen ini dikenal
dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu
Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di
sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga.
Pada hari-hari libur Medan Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan
Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.

Anda mungkin juga menyukai