Anda di halaman 1dari 4

sebelumnya monumen atau gedung di bawah ini bukan di buat langsung oleh presiden soekarno tapi

Beberapa karya dipengaruhi oleh Soekarno atau atas perintah dan koordinasinya dengan beberapa arsitek
seperti Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono,dibantu beberapa arsitek yunior untuk visualisasi
pembangunan tersebut

1. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal adalah masjid yang terletak di pusat ibukota


negara Republik Indonesia, Jakarta. Masjid ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini
diprakarsa Ir. Sukarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan
Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal
adalah Frederich Silaban.
Lokasi masjid ini berada di timur laut lapangan Monumen Nasional (Monas). Bangunan utama masjid ini
terdiri dari lima lantai. Masjid ini mempunyai kubah yang diameternya 45 meter. Masjid ini mampu
menampung orang hingga lebih dari dua ratus ribu jamaah.
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor
Majelis Ulama Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya
tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan
domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Tidak diketahui apakah umat non-Islam
dapat berkunjung ke masjid ini.

2. MONAS

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu
Monas adalah monumen eringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang
perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial
Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah
presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang
dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional
terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka
setiap hari mulai pukul 08.00 – 15.00 Waktu Indonesia Barat. Pada hari Senin pekan terakhir setiap
bulannya ditutup untuk umum.

3.Patung Dirgantara

Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama


Patung Pancoran adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Jakarta. Letak monumen ini berada
di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara
yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan
pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim
Perdanakusuma.
Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 – 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca
Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik
Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton.
Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses
pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana.
Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI di tahun
1965.
Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa
Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai
keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat

4. Wisma Nusantara

Wisma Nusantara adalah gedung perkantoran setinggi 117


meter dan 30 lantai yang terletak di Bundaran HI, Jakarta, Indonesia. Gedung ini mulai dibangun pada
tahun 1964 dan selesai dibangun pada tahun 1967 dan merupakan gedung pencakar langit pertama di
Indonesia. Gedung ini berada di dekat Hotel Nikko dan berseberangan dengan Hotel Indonenesia
5. Hotel Indonesia

Hotel Indonesia adalah hotel berbintang pertama yang


dibangun di Jakarta, Indonesia. Hotel ini diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI
Pertama, Soekarno untuk menyambut Asian Games IV tahun 1962. Bangunan Hotel Indonesia dirancang
oleh arsitek Abel Sorensen dan istrinya, Wendy, asal Amerika Serikat. Menempati lahan seluas 25.082
meter persegi, hotel ini mempunyai slogan A Dramatic Symbol of Free Nations Working Together.
Hotel ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemda DKI dengan dikeluarkannya Surat Keputusan
Gubernur DKI Jakarta No. 475 tanggal 29 Maret 1993.
6. Gedung Conefo (Gedung DPR)

Conference of The New Emerging Forces (CONEFO)


merupakan gagasan Presiden Soekarno untuk membentuk suatu kekuatan blok baru yang beranggotakan
negara-negara berkembang untuk menyaingi 2 kekuatan blok sebelumnya (Blok Uni Soviet dan Blok
Amerikat Serikat). Untuk keperluan tersebut dibangun suatu kompleks gedung dekat Gelora Senayan
yang mendapat bantuan antara lain dari Cina (RRC). Konferensi tersebut belum sempat diselenggarakan
dan bangunannya sekarang dipergunakan sebagai Gedung DPR/MPR.

7.Stadion Gelora Bung Karno

Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion


serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga
Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional.
Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan
tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi,
pada masa Orde Baru, nama stadion ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan. Setelah bergulirnya
gelombang reformasi pada 1998, nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat
Keputusan Presiden No. 7/2001.[1]
Dengan kapasitas awal sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958
dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di
dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion
menjadi 88.083 penonton.
Gedung olahraga ini dibangun mulai sejak pada tanggal 24 Agustus 1962 sebagai kelengkapan sarana dan
prasarana dalam rangka Asian Games 1962 mulai buka diresmikan sejak pada tanggal 24 Agustus 1962
yang diadakan di Jakarta.
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang
kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958. Dan tentunya dengan dana yang cukup besar tersebut itu
menjadikan galanggang olahraga ini sebagai stadion sepakbola terbesar di Indonesia.Hingga saat ini,
Gelora Bung Karno merupakan satu-satunya stadion yang benar-benar berstandar internasional di
Indonesia

8.Gedung Sarinah

Sarinah adalah pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dan 15 lantai yang


terletak di Menteng, Jakarta. Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan pada tahun 1967
oleh Soekarno. Sarinah adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia dan juga pencakar langit pertama
di Jakarta. Nama Sarinah berasal dari nama pengasuh Soekarno pada masa kecil dan pertama digagas oleh
Sukarno, menyusul lawatannya ke sejumlah negara yang sudah lebih dulu memiliki pusat belanja modern.
Hal ini juga dimaksudkan Soekarno untuk membuat pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan rakyat
mendapatkan barang-barang murah tapi dengan mutu yang bagus.

Anda mungkin juga menyukai