Anda di halaman 1dari 3

PATUNG MONUMEN PANCASILA SAKTI

Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi
negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.
Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di sebelah
selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utara adalah Bandar Udara
Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah barat, Taman
Mini Indonesia Indah.
Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun kosong yang
dijadikan sebagai tempat pembuangan terakhir para korban Gerakan 30 September 1965 (G30S).
Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter yang digunakan untuk
membuang jenazah para korban G30S. Sumur tua itu berdiameter 75 Cm.
Patung-patung Pahlawan Revolusi terbuat dari perunggu setinggi kurang lebih 2,50 m, relief
dibuat setinggi 1,50 m sepanjang 20 m dengan bahan batu cor (artificial stone).
Perencana dan penanggungjawab pembangunan monumen ialah Saptono, tim pelaksana
merupakan mahasiswa ASRI Jurusan Patung dipimpin Edhi Sunarso, dan pelaksana landasan adalah Zeni
Angkatan Darat pimpinan Kolonel II, Kamaryani.
PATUNG SELAMAT DATANG BUNDARAN HI JAKARTA

Pada tahun 1962, Jakarta menyambut tamu-tamu kenegaraan di Bundaran Hotel


Indonesia. Ketika itu, Presiden Sukarno membangun Monumen Selamat Datang dalam
rangka Asian Games IV yang diadakan di Jakarta. Para atlet dan ofisial menginap di Hotel
Indonesiadan bertanding di komplek olahraga Ikada, sekarang komplek Gelora Bung
Karno, Senayan. Stadion Senayan pada saat itu adalah stadion terbesar di Asia Tenggara yang
mampu menampung 120.000 penonton
Ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Sukarno dan rancangan awalnya
dikerjakan oleh Henk Ngantung yang pada saat itu merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Tinggi patung perunggu ini dari kepala sampai kaki 5 m, sedangkan tinggi seluruhnya dari kaki
hingga tangan yang melambai adalah +-7 m, dan tinggi kaki patung adalah 10 m. Pelaksana
pembuatan patung ini adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso di
Karangwuni. Pada saat pembuatannya, Presiden Sukarno didampingi Duta Besar Amerika
Serikat, Howard P. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso.
Pembuatan patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Monumen Selamat Datang kemudian
diresmikan oleh Sukarno pada tahun 1962.

Bahan pembuatan patung ini ialah dari perunggu cor,Alat ukir Batu, Alat pengecor, Semen.
7. Patung Dirgantara – Jakarta

Terkadang, orang tidak mengetahui nama Patung Dirgantara.


Patung yang terletak di Jakarta Selatan ini lebih dikenal dengan nama Patung
Pancoran. Patung ini digarap oleh seniman patung Edhi Sunarso dan idenya
dicetuskan oleh Ir. Soekarno. (Baca Juga : Pembagian Zona Kedalaman Laut )

Patung Dirgantara mengambil sosok Gatotkaca, seorang ksatria besar dari epos
Mahabharata, sekaligus diinspirasi dari Yuri Gargarin, seorang kosmonaut dari Rusia
yang ke luar angkasa pertama kali dalam sejarah umat manusia. Patung ini memiliki
tinggi sekitar 11 meter dengan kaki patung 27 meter.

Anda mungkin juga menyukai