Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi
negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.
Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di sebelah
selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utara adalah Bandar Udara
Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah barat, Taman
Mini Indonesia Indah.
Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun kosong yang
dijadikan sebagai tempat pembuangan terakhir para korban Gerakan 30 September 1965 (G30S).
Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter yang digunakan untuk
membuang jenazah para korban G30S. Sumur tua itu berdiameter 75 Cm.
Patung-patung Pahlawan Revolusi terbuat dari perunggu setinggi kurang lebih 2,50 m, relief
dibuat setinggi 1,50 m sepanjang 20 m dengan bahan batu cor (artificial stone).
Perencana dan penanggungjawab pembangunan monumen ialah Saptono, tim pelaksana
merupakan mahasiswa ASRI Jurusan Patung dipimpin Edhi Sunarso, dan pelaksana landasan adalah Zeni
Angkatan Darat pimpinan Kolonel II, Kamaryani.
PATUNG SELAMAT DATANG BUNDARAN HI JAKARTA
Bahan pembuatan patung ini ialah dari perunggu cor,Alat ukir Batu, Alat pengecor, Semen.
7. Patung Dirgantara – Jakarta
Patung Dirgantara mengambil sosok Gatotkaca, seorang ksatria besar dari epos
Mahabharata, sekaligus diinspirasi dari Yuri Gargarin, seorang kosmonaut dari Rusia
yang ke luar angkasa pertama kali dalam sejarah umat manusia. Patung ini memiliki
tinggi sekitar 11 meter dengan kaki patung 27 meter.