Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

5 PATUNG TERKENAL INDONESIA

Disusun oleh:

Mutiara Damayanti

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 LAHAT
5 PATUNG TERKENAL INDONESIA

1. Patung Selamat Datang

Beberapa waktu lalu, para pengendara motor Ibukota Jakarta dihebohkan oleh
kebijakan baru dari Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang melarang
sepeda motor melintas sepanjang Bundaran Hotel Indonesia hingga Jalan Medan
Merdeka Barat. Kebijakan itu baru akan diuji coba pada tanggal 17 Desember
mendatang.
Bundaran Hotel Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Bundaran HI.
Tempat perhelatan berbagai peristiwa ini pernah berperan penting dalam sejarah
Indonesia di mata dunia. Ambil beberapa langkah mundur hingga tahun 1962, di
mana pada tahun itu Monumen Selamat Datang selesai dibangun. Monumen ini juga
dikenal dengan sebutan Tugu Selamat Datang.

Tugu Selamat Datang dibangun dalam rangka persiapan


penyelenggaraan Asian Games VI di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Maksud dan
tujuannya ialah untuk menyambut tamu dan para olahragawan yang tiba di Jakarta
dalam rangka pesta olahraga tersebut. Sebagai tuan rumah, bangsa Indonesia ingin
menjamu tamunya dengan ramah sesuai dengan ciri budaya masyarakat Indonesia
yang menjunjung tinggi nilai keramahan dan sopan santun.
Ide pembuatan Monumen Selamat Datang merupakan gagasan dari Presiden
RI Pertama, Ir. Soekarno. Rancangan awal dikerjakan oleh Henk Ngantung, yang
pada saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Patung terdiri dari dua
pemuda-pemudi yang sedang melambaikan tangan dan membawa buket bunga.
Patung tersebut menghadap ke utara, yang berarti mereka menyambut orang-orang
yang datang dari arah Monumen Nasional.

Tinggi patung perunggu ini dari kepala sampai kaki 5 meter, sedangkan
tinggi seluruhnya dari kaki hingga tangan yang melambai adalah kurang lebih 7
meter, dan tinggi kaki patung adalah 10 meter. Pelaksana pembuatan patung ini
adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso di Karangwuni. Pada
saat pembuatannya, Presiden Soekarno didampingi Duta Besar Amerika Serikat,
Howard P. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso.
Pembuatan patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Monumen Selamat
Datang kemudian diresmikan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1962.

Pada tahun 2002, Bundaran HI direstorasi oleh PT. Jaya Konstruksi Manggala
Pratama dengan penambahan air mancur baru, desain kolam baru, dan pencahayaan.
Setelah era reformasi, Bundaran HI menjadi tempat populer untuk melakukan aksi
demonstrasi. Selain itu, setiap hari Minggu pagi, saat dilaksanakan Jakarta Car Free
Day, Bundaran HI dipenuhi oleh orang yang berolahraga, bersepeda, maupun
pedagang kaki lima. Monumen Selamat Datang terletak di pusat Bundaran HI.
Tepatnya di persimpangan jalan M.H. Thamrin dengan Jalan Imam Bonjol,
Jalan Sutan Syahrir dan Jalan Kebon Kacang. Untuk menjangkaunya, Anda dapat
menggunakan bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok M – Kota, turun di halte
bundaran HI.

2. Patung Arjuna Wijaya

Patung dengan artistik seni yang tinggi dan dikelilingi dengan air mancur di
sekitarnya. Tidak jarang dari masyarakat Jakarta yang mengabdikan keindahan
artistik patung Arjuna dengan memotret atau berselfi ketika sedang melintasi patung
ini. Patung ini terletak diujung selatan Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat atau
disebelah utara bundaran air mancur ujung Jl. MH Thamrin. Patung Arjuna Wijaya
juga didirika di Taman Siaga atau dikenal dengan Simpang Limanya Boyolali, Jawa
Tengah.

Tepat pada tahun 1987, Soeharto mengadakan kunjungan ke Turki disana


presiden Soeharto mengaku melihat banyak terdpat banguna monomen di jalan
protocol yang menggambarkan kisah sejarah dari Turki. Lantas hal tersebut
membuat pikiran Soeharto terlintas untuk merencanakan pembangunan monumen di
Indonesia. Dirinya juga berharap agar filsafat Indonesia juga turut dimuat dalam
pembangunan monumen. Kisah dari perang Baratayuda menjadi inspirasi dari
pembuatan patung arjuna wijaya. Hal inilah yang menjadi latar belakang dari sejarah
pembuatan patung arjuna wijaya.
Selain itu cerita tersebut melambangkan bahwa kebaikan akan selalu menang
melawan kejahatan.

“Sehingga filosifi di balik kemegahan patung Arjuna Wijaya ini perlu diketahui dan
sangat baik diterapkan dalam kehidupan. Artinya, setiap orang atau setiap pemimpin
hendaknya berani melawan kejahatan dan berani menegakkan hukum tanpa pandang
bulu,” imbuh Mufti.

 Teknik pembuatan Patung Arjuna Wijaya

Pertama kali dimulai dengan proses pembuatan gambar sosok Arjuna dan
Batara Kresna yang mengendarai kereta kuda. Kemudian dilanjutkan dengan proses
pembuatan maket. Setelah itu, dilakukan proses pembuatan model patung. Tahapan
selanjutnya adalah dilakukan proses pencetakan. Setelah selesai cara di atas,
dilanjutkan dengan proses pengecoran menggunakan fiber. Setelah pengecoran
pertama selesai dilanjutkan dengan pengecoran dengan menggunakan bahan
tembaga. Proses pembanguna Patung Arjuna Wijaya dibuat oleh Nyoman Nuarta
dengan dibantu oleh 40 pekerja seniman lainnya. Menurut keterangannya,
pembangunan patung ini telah menghabiskan biaya sekitar 290-300 juta rupiah
sesuai harga pada tahun 1987.
 Ukuran dan fungsi Patung Arjuna Wijaya

Patung Arjuna memiliki panjang total 25,8 meter dengan panjang patung 25,77
meter dan sisanya dengan panjang 0,03 meter. Ukur tingginya , figure kuda
memiliki tinggi 2,87 meter dan figure atjuna memiliki tinggi 2 meter. Patung Arjuna
Wijaya ini dibngun dengan total lebar 2,8 meter dimana barisan kuda memiliki lebar
2,1 meter dan sisanya dengan lebar 0,7 meter. Patung Arjyna Wijaya dibuat dengan
menggunakan media bahan tembaga dan kuningan . ewarnaan untuk patung ini
menggunakan patina. Sedangkan rangka pada patung ini dirangkai dengan
menggunakan stainless steel. Berat total patung ini sekitar 3,5 ton. Aliran karya pada
patung ini bersifat representative.
Patung Arjuna Wijaya sendiri memiliki fungsi sebagai monumenyang
mengandung filsafat atau cerita masa lalu Indonesia dengan mengambil gambaran
perang Baratayudha, perperangan dahsyat antara keturunan Batara di Padang
Kurusetra. Saat diresmikan pertama kali pada tahun 1987, patung ini dijadikan
sebagai hadiah dari Gubernur DKI Jakarta ada warga DKI dan juga bertepatan
dengan HUT Kemerdekaan RI ke-42 yang akan dirayakan keesokan harinya.
3. Patung Dirgantara Pancoran

Banyak warga Jakarta yang hanya mengenal nama patung ini sebagai Patung
Pancoran namun tidak mengetahui bahwa sebenarnya patung ini bernama Patung
Dirgantara.

Patung Dirgantara di bundaran Jalan Jenderal Gatot Subroto (Seberang Wisma


Aldiron Dirgantara, dahulu Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia)
dibuat berdasarkan rancangan Edhi Sunarso, dikerjakan oleh pematung keluarga
Arca Yogyakarta pimpinan Edhi Sunarso. Ide pertama adalah dari Presiden
Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia
penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia
angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk
menjelajah angkasa.

Data-data singkat mengenai patung Dirgantara:

 Arti filosofis melambangkan keberanian atau kesatriaan dalam hal


kedirgantaraan. Jadi yang ditekankan di sini adalah bukan pesawatnya namun
manusianya dengan sifat jujur, berani, dan bersemangat mengabdi yang
dilambangkan dalam bentuk manusia dengan kejantanannya memaksimalkan
tenaga.
 Patung ini terbuat dari bahan perunggu, berat patung 11 ton, Tinggi patung 11
meter, sementara tinggi voetstuk (kaki patung) 27 meter, dikerjakan oleh PN
Hutama Karya dengan IR. Sutami sebagai arsitek pelaksana.
 Patung ini dikerjakan oleh team pematung Keluarga Arca Yogyakarta di bawah
pimpinan Edhi Sunarso sedangkan pengecorannya dilaksanakan oleh
Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I
Gardono.
 Lama pembuatan patung ini satu tahun (1964-1965). Tahap penyelesaian
mengalami kelambatan disebabkan oleh keadaan politik akibat adanya peristiwa
kudeta Gerakan Tigapuluh September/ pemberontakan PKI yang terjadi di tahun
1965.
 Sampai dengan meletusnya G30S/ PKI patung ini belum selesai dipasang. Tidak
satupun bagian dari patung yang terpasang sehingga sempat beredar isu bahwa
patung ini menggambarkan alat pencungkil mata yang digunakan PKI dalam
melaksanakan aksinya gerakan kudeta.
 Bung Karno dengan keras hati ingin sekali membuktikan bahwa isu tersebut
tidak benar, sehingga beliau menginginkan pemasangan Patung Dirgantara
dapat segera diselesaikan.
 Biaya pemasangan patung ini pembiayaannya berasal dari kantung
pribadi Bung Karno, yaitu dengan menjual sebuah mobil pribadinya.

Proses pemasangan Patung Dirgantara selalu ditunggui oleh Bung Karno,


sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga
keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan
menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton
tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.

Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun


1966. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu
gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah
selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia.

4. Tugu Tani

Berdasarkan sejarahnya pembuatan patung pahlawan atau yang sering disebut


dengan patung monumen tugu tani adalah atas inspirasi Presiden Soekarno ketika
berkunjung ke Unisoviet,saaat itu di negara Rusia sedang terjadi pergolagan besar
besaran,hal ini mengingatkanya pada perjuangan kaum buruh petani dalam gerakan
G 3 S PKI.
Maka sepulang dari Unisofiet Presiden Soekarno mencari pembuat patung
untuk membuat patung monumen atau tugu demi menghargai perjuangan para buruh
tani di Indonesia. Patung pahlawan atau patung tugu tani terbuat dari bahan
perunggu. Disebut patung tugu tani karena bentuk patungnya adalah berupa sosok
petani.
Pembuatan patung pahlawan atau patung tugu tani menggambarkan sosok
petani yaitu lelaki bercaping yang berdiri gagah sambil membawa senjata laras
panjang serta belati dipinggangnya sebagai sosok seorang pahlawan atau pejuang
dan sebelahnya adalah seorang wanita sebagai pendampingnya.Tampak wanitanya
sedang memberikan bekal atau makanan.
Memang sejarah pembuatan patung pahlawan atau monumen patung Tugu Tani
tidak begitu jelas karena masih banyak versi sejarah pembuatan patung pahlawan
atau patung monumen Tugu Tani tersebut,tetapi dengan melihat sendiri
bentuk patung Pahlawan atau Patung monumen Tugu tani tersebut Kita bisa
membayangkan sendiri berdasarkan versi Kita tentang apa sebenarnya makna
sejarah pembuatan Patung Pahlawan atau patung monumen tugu tani tersebut .
Lepas dari berbagai versi sejarah pembuatan patung pahlawan atau monumen
patung tugu tani dan juga kontroversi patung pahlawan atau monumen patung tugu
tani Kita bisa mengambil makna dan mengamini pesan yang tertulis di alas patung
monumen tugu tani dari Presiden RI Ke 1 Soekarno bahwa Bangsa yang besar
adalah bangsa yang bisa menghargai jasa para pahlawan - pahlawanya.
Patung pahlawan atau patung monumen tugu tani ini berwarna hitam pekat.
Secara keseluruhan Monumen patung tugu tani menggambarkan Sosok Seorang
Petani desa ata keluarga Petani yang ingin pergi berjuang untuk sebuah kebebasan
dan dialas monumen patung tugu tani terdapat kata-kata Hanya bangsa yang dapat
menghargai Pahlawan-pahlawanya yang dapat menjadi bangsa besar.
5. Patung Pemuda Pembangunan

Patung Pemuda membangun atau yang kini lebih dikenal dengan sebutan
Patung Pemuda - Senayan dan juga Patung Pizza Ma ini lokasi tepatnya berada di
bunderan air mancur Senayan Jakarta Pusat.

Lokasi dari patung ini sangat dekat dekat pertokoan Ratu Plaza. Patung
pemuda senayan jakarta ini dibuat oleh gabungan seniman patung yang membentuk
tim Biro Insinyur Seniman Arsitektur yang dulunya berada di bawah pimpinan Imam
Supardi. Sedangkan penanggung jawabnya diberikan kepada Munir Pamuncak.

Sejarah pembuatan patung pemuda di senayan menyebutkan awal


pembuatannya dimulai tepat pada bulan Juli 1971 dan telah berhasil diresmikan
pada bulan Maret 1972.
Rencana awal patung ini akan diresmikan bertepatan pada peringatan Hari
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1971. Namun akhirnya peresmian
diundur mengingat pembangunan patung yang belum selesai. Selain itu, untuk
seluruh biaya pembangunan telah ditanggung oleh Pertamina selaku perusahaan
minyak yang ada di Indonesia.

Sejarah pembuatan patung pemuda di senayan ini sangat populer di kalangan


sejarah. Patung ini diberi nama Patung Pemuda Membangun karena sedang
mengambarkan seorang pemuda yang memiliki semangat tinggi sambil membawa
obor. Jika dilihat dari penampilannya, memang patung ini terlihat tanpa busana yang
Tujuan yang ingin dicapai dengan manifestasi patung ini adalah untuk
mendorong semangat membangun yang pada hakekatnya harus dilakukan oleh para
pemuda atau orang-orang yang berjiwa muda, maka patung ini diberi nama Patung
Pemuda Membangun.
Sementara itu, makna dari obornya adalah sebagai alat untuk menerangi
kegelapan hati dan jiwa. Dengan begitu, para pemuda diharapkan dapat berperan
penting guna pembangunan bangsa Indonesia agar semakin maju. Harapan dari
pembangunan patung pemuda ini adalah agar para pemuda Indonesia turut berperan
aktif serta berpartisipasi dalam meraih cita-cita bangsa Indonesia.

Selain itu, sejarah pembuatan patung pemuda di senayan juga telah menyebutkan
bahwa patung ini telah dibuat dair beton yang bertulang serta dicampur dengan
adukan semen. Bahan teraso juga digunakan untuk melapisi bagian luar dari patung.

Sama halnya dengan patung yang lain, patung ini bisa dibilang memiliki
ketinggian yang cukup tinggi. Hingga saat ini patung Pemuda di Senayan tersebut
tetap dirawat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang juga dibantu oleh Dinas
Pertamanan serta Dinas Pemadan Kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai