Anda di halaman 1dari 3

Patung pieta adalah dalah sebuah patung marmer karya Michelangelo yang terletak di Basilika

Santo Petrus di Roma, Italia yang merupakan karya pertama dari sekian banyak karya dengan tema yang
sama oleh Michelangelo. Patung tersebut dibuat sebagai monumen di makam cardinal Perancis Jean de
Billheres, tetapi kemudian dipindahkan ke lokasinya yang sekarang, kapel pertama di kanan basilika
pada abad ke-18. Karya ini menggambarkan tubuh Yesus di pelukan ibunya Maria setelah penyaliban
Yesus.

Merlion atau Singa laut adalah patung yang berkepala singa dengan badan seperti ikan.
Namanya merupakan gabungan dari ikan duyung dan singa. Merlion dirancang oleh Fraser Brunner
untuk Badan Pariwisata Singapura (STB) pada 1964 dan dipergunakan sebagai logonya hingga 1997.
Perdana Menteri saat itu, Lee Kuan Yew, meresmikan upacara pemasangan Merlion di Singapura pada
15 September 1972. Merlion tetap menjadi lambang merek dagangnya hingga sekarang. Ia juga
seringkali muncul dalam suvenir yang disetujui oleh STB. Patung asli Merlion berdiri di mulut Sungai
Singapura sementara sebuah replika yang lebih tinggi dapat ditemukan di Pulau Sentosa.

Patung Arjuna Wijaya menggambarkan sebuah adegan dalam kisah klasik Mahabharata, di mana
dua tokoh dari kubu Pandawa, yaitu Arjuna yang menggenggambusur panah dan Batara Kresna yang
menjadi sais sedang menaiki kereta perang berkepala garudayang ditarik delapan ekor kuda yang
melambangkan delapan filsafat kepemimpinan "Asta Brata". Keduanya digambarkan sedang berada
dalam situasi pertempuran melawan Adipati Karna yang berasal dari kubu Kurawa. Menurut Nyoman
Nuarta, pembangunan patung Arjuna Wijaya dilatarbelakangi kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto
ke Turki di tahun 1987, dimana dia melihat banyak monumen yang menjelaskan tentang cerita-cerita
masa lalu Turki di jalan-jalan protokolnya. Presiden Soeharto menyadari hal tersebut tidak dia jumpai di
ruas jalan-jalan protokol di Jakarta, sehingga dia menggagas pembangunan sebuah monumen yang
memuat filsafat Indonesia. Melalui Nyoman Nuarta akhirnya kisah Perang Baratayuda digunakan sebagai
ide di balik wujud akhir patung tersebut.

Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karnountuk menampilkan


keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti
bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan
Bersemangat. Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan
dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung
Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini
mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27
Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek
pelaksana.

Liberty Enlightening the World adalah suatu patung berukuran raksasa yang terletak di Pulau
Liberty, di muara Sungai Hudson di New York Harbor, Amerika Serikat. Patung ini dihadiahkan Perancis
untuk Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan merupakan suatu simbol selamat datang untuk
pengunjung, imigran dan orang Amerika yang kembali. Patung perunggu yang diresmikan pada tanggal
28 Oktober 1886 ini merupakan hadiah seratus tahun kemerdekaan Amerika Serikat dan merupakan
ungkapan persahabatan antara kedua negara. Pemahat patung adalah Frederic Auguste Bartholdi, dan
Gustave Eiffel (desainer Menara Eiffel) merancang struktur penyangga dalamnya. Patung Liberty adalah
salah satu lambang AS yang paling terkenal di seluruh dunia, dan melambangkan kemerdekaan dan
kebebasan dari tekanan.

Anda mungkin juga menyukai