Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“EVALUASI KOAGULAN DAN OKSIDASI LIMBAH BASA


PADA IPAL SHT DIVISI SENJATA“

DI PT. PINDAD (Persero) BANDUNG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai matakuliah


Kerja Praktek

Disusun Oleh :

Nama : Fitrianidewi Lestari

NIM : 3211151007

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2017
PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISA PROSES NETRALISASI ASAM DAN BASA PADA


IPAL SHT DIVISI SENJATA DI PT.PINDAD (PERSERO)
BANDUNG

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Fitrianidewi Lestari


NIM : 3211 15 1 007

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan


Kimia UNJANI PT, PINDAD

Dr. Anceu Muniarti Nur Ali Ritaudin


NID. 412 126 369 NIP.

Mengetahui,

Ketua Jurusan
Kimia UNJANI

Rahmaniar Mulyani, S.Si., M.Si.


NID. 412 157 080

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan laporan hasil kerja praktek ini yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh nilai Mata Kuliah
Kerja Praktek pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi.
Adapun laporan hasil kerja praktek yang telah penulis susun diberi
judul: “EVALUASI KOAGULAN DAN OKSIDASI LIMBAH
BASA PADA IPAL SHT DIVISI SENJATA“
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan hasil kerja
praktek ini masih jauh dari kesempurnaan, bahkan banyak kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai dan
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak, sehingga laporan hasil kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan wawasan penulis.
Penyusunan laporan hasil kerja praktek ini tentunya tidak
akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dari berbagai
pihak yang telah membantu. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang Maha Menghendaki yang telah
memberikan kesehatan selama kerja praktek.
2. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan
dukungan baik itu berupa moral maupun moril kepada
penulis selama kerja praktek sampai penyusunan laporan.

ii
3. Bapak Hernandi Sujono S.Si.,M.Si., selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Jenderal Achmad Yani.
4. Bapak Yulison Herry C, S.T., M.T., selaku Wakil Dekan I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jenderal Achmad Yani.
5. Bapak Tachbir Hendro P, S.T., M.T., selaku Wakil Dekan II
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jenderal Achmad Yani.
6. Bapak Senadi Budiman, Drs.,M.Sc., selaku Wakil Dekan III
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jenderal Achmad Yani.
7. Ibu Rahmaniar Mulyani, S.Si., M.Si. selaku Ketua Jurusan
Kimia Fakultas Sains dan Informatika Universitas Jenderal
Achmad Yani.
8. Yusi Fudiesta, Dra sebagai Koordinator Kerja Praktek yang
telah memberikan pengarahan kepada kami.
9. PT. PINDAD (Persero) BANDUNG sebagai tempat penulis
belajar dan kerja praktek yang dilalui.
10. Bapak Trianto Sutrisno selaku Manager Sistem Mutu &
K3LH Divisi QA & K3LH yang telah mengizinkan kami
melangsungkan kerja praktek di Departemen SM & K3LH.
11. Bapak Rusman sebagai Kepala Kelompok K3LH yang
memberikan pengarahan pengarahan dan telah membagi
ilmunya, membantu dan membimbing kami setiap hari
selama kerja praktek berlangsug.
12. Bapak M. Aly Ritaudin, sebagai pembimbing dan konsultan
dalam observasi dan pembimbing Kerja Praktek dari pihak
PT. PINDAD (PERSERO).
13. Bapak Iwan, Bapak Sabar, Bapak Cepi, Bapak Alek dan
seluruh staff Divisi QA & K3LH yang telah membimbing
kami selama kerja praktek di PT. PINDAD (PERSERO).
14. Ibu Dr. Anceu Murniati selaku pembimbing kerja praktek
dari pihak jurusan kimia UNJANI yang telah membantu
mengoreksi dan memberikan saran yang membangun selama
penulisan laporan.
15. Bapak Hernandi Sujono, S.Si., M.Si., sebagai Wali Dosen
kelas A Kimia 2015 yang telah memberikan perhatian dan
motivasi ketika kerja praktek.
iii
16. Seluruh karyawan-karyawan PT. PINDAD (PERSERO)
yang telah memberikan bantuan dalam kelancaran Kerja
Praktek di PT. PINDAD (PERSERO)
17. Seluruh pihak Fakultas Sains dan Informatika dan Jurusan
Kimia UNJANI, para dosen, staff Tata Usaha, dan seluruh
mahasiswa-mahasiswi Kimia UNJANJI Reguler Pagi
Angkatan 2015 (Aswattha) dan juga Squad Astagfirullah
yang telah memberikan dukungan.
18. Kekasih hati Hilman Safari yang selalu memberi motivasi
dan semangat untuk penulis dalam menyelesaikan laporan
kerja praktek ini.

Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah


yang berlipat ganda atas segala bimbingan, dorongan serta bantuan
yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata, besar harapan
penulis apabila laporan hasil kerja praktek ini dapat menjadi sesuatu
yang berharga bagi setiap orang yang membacanya dan menjadi
sumbangsih yang mampu memperkaya pengetahuan dalam
bidangnya pertambahan nilai khususnya serta dalam bidang kimia
pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Cimahi, 25 Agustus 2017

Fitrianidewi Lestari

iv
IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Fitrianidewi Lestari


Tempat,tanggal lahir : Tasikmalaya, 15 Februari 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :A
Nomor Induk Mahasiswa : 321 115 10 07
Nama Universitas : Universitas Jenderal Achmad Yani
Alamat Universitas : Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO BOX
148 Telp.(022) 6656190 CIMAHI
Catatan Kesehatan : Baik
Nama Orang Tua
Ayah : Paqih Usman
Ibu : Nina K Dewi
Alamat Orang Tua : Perum Sukarindik Indah RT.03 RW.07
B.26 Kel. Sukarindik Kec. Bungursari
Kota. Tasikmalaya
Nomor HP Orang Tua : 085220187477

Penyusun,

Fitrianidewi Lestari
NIM. 3211 1 51 007

v
DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan …………………………………….. i
Kata Pengantar ………………………………………….. ii
Identitas Mahasiswa ……………………………………. . v
Daftar Isi ………………………………………………..... vi
Daftar Tabel …………………………………………….... viii
Daftar Gambar ………………………………………....... ix
Daftar Lampiran ……………………………………….... x
Bab I Pendahuluan ………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………….... 1
1.2 Tujuan …………………………………………. 2
1.3 Manfaat ………………………………………... 3
1.4 Batasan Masalah ……………………………….. 4
1.5. Waktu dan Tempat Kerja Praktek…………….... 4
Bab II Pelaksanaan Kegiatan ………………………….... 5
2.1 Gambaran Umum Perusahaan………………….. 5
2.2 Lokasi dan Tata Letak ………………………….. 8
2.3 Kedudukan dan Fungsi …………………………. 8
2.4 Organisasi dan Tugas Perusahaan ........................ 9
2.5 Perkembangan PT.PINDAD (persero) ................. 13
2.6 Jadwal Kegiatan ................................................... 17
Bab III Hasil dan Pembahasan …………………………. 22

vi
3.1 Air Limbah…………………………………….. 22
3.2 Air Limbah Industri...................……………..... 22
3.3 Sumber Limbah Elektroplattin………………… 22
3.4 Pengolahan Air Limbah Pelapisan Logam…....… 24
3.5 Unit Pengolahan Air Limbah………………… 25
3.6 Evaluasi Pengolahan Limbah.............................. 28
Bab IV Penutup ………………………………………….... 32
4.1 Kesimpulan …………………………………........ 32
4.2 Saran …………………………………………...... 32
Daftar Pustaka …………………………………………...... 33
Lampiran ………………………………………................. 34
A. Dokumentasi ………………………………....... 34
B. Form Keterangan Daftar Hadir …………........ 36
C. Surat Menyurat ………………………….......... 38

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Kegiatan…...…………………………………… 17


Tabel 2. Dokumentasi.....…….………………………………….. 34

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo PT. PINDAD (Persero)..............….…….....…… 6


Gambar 2. Bagan Proses Pengolahan Air Limbah ..………….….. 26

ix
DAFTAR LAMPIRAN

A. Dokumentasi …………………………………..……… 32
B. Form Keterangan Daftar Hadir………………………… 34
C. Surat Menyurat..........................………………..……… 36

x
i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam ragka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas serta menjawab kebutuhan akan tenaga
kerja lokal yang handal, perlu adanya suatu proses peningkatan
keterampilan. Perguruan tinggi Universitas Jenderal Achmad
Yani (UNJANI) mengupayakan untuk memberikan pemahaman
kondisi kongkrit kepada mahasiswa tentang kondisi rill dunia
industri sesungguhnya. Pesatnya kemajuan teknologi khususnya
di industri juga menuntut mahasiswa untuk perlu mengetahui
berbagai perubahan tersebut. Kondisi ini tentunya akan
mempengaruhi pada mutu kelulusan mahasiswa tersebut
nantinya. Untuk itu dipandang perlu menjalin hubungan kerja
sama dengan pihak industri dalam membekali lulusan (graduate)
perguruan tinggi nantinya, dengan pengetahuan situasi industri,
sehingga diharapkan ada suatu nilai tambah dari lulusan
perguruan tinggi UNJANI. Salah satu metode yang digunakan
adalah sistem Kerja Praktek (KP).

Kerja Praktek adalah salah satu mata kuliah yang harus


diikuti. Kerja Praktek merupakan suatu kesempatan yang
diberikan kepada mahasiswa untuk terjun ke lapangan pekerja
secara langsung sesuai dengan bidang studi yang dipelajari
(khususnya ruang lingkup kimia lingkungan dan Pengolahan
Limbah) di perusahaan – perusahaan yang berkaitan dengan
kimia yang merupakan bidang studi yang sedang ditekuni.

Latar Belakang pengambilan mata kuliah kerja praktek ini,


yaitu selain merupakan mata kuliah yang harus diambil sesuai
dengan SKS yang di dapat, kerja praktek merupakan mata kuliah
Praktek Kerja Lapangan yang juga memiliki nilai plus. Baik
dalam masa studi ataupun di dunia pekerjaan yang akan dihadapi.
1
Sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas
Jenderal Achmad Yani mahasiswa/i diwajibkn mengikuti Kerja
Praktek bagi jenjang Strata 1, untuk mengembangkan profesi
sejalan dengan ilmu atau bidang yang kita geluti adalah salah satu
cita-cita mahasiswa/i pada umunya. Maka dari itu UNJANI
mewajibkan mahasiswa/i mengikuti mata kuliah kerja praktek
yang dilaksanakan di lembaga-lembaga atau perusahaan yang
masih berhubungan dengan dunia kimia.

KP merupakan salah satu wadah untuk menuangkan ide atau


gagasan para mahasiswa/i dalam melakukan kegiatan nyata,
sehingga kondisi seperti itu membuat proses pemahaman selama
dibangku kuliah lebih mantap. Selain itu mahasiswa/i
mendapatkan apa yang belum didapat selama dibangku kuliah
(pengalaman baru) dan sebagai pengembangan proses ide yang
selalu berkembang.

Berdasarkan hal tersebut perlunya pelaksanaan Kerja Praktek


disamping sebagai salah satu matakuliah di semester selanjutnya,
juga untuk mendapatkan tenaga kerja siap pakai, terampil, dan
cekatan. Selain itu mahasiswa/i juga mampu menciptakan suatu
karya yang bernilai tinggi. Salah satu cara untuk mewujudkannya
yaitu dengan cara menyelenggarakan mata kuliah kerja praktek,
dimana mahasiswa/i dapat terjun langsung ke lapangan agar lebih
paham akan bidang yang akan mereka geluti dan tentunya kita
senangi.

1.2. Tujuan
Adapun Maksud dan tujuan mata kuliah kerja praktek ini,
yaitu sebagai berikut:
a Meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa
sebagai modal kerja yang sesuai dengan Jurusan Kimia
UNJANI.

2
b Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap profesional
mahasiswa/i dalam rangka memasuki dunia kerja.
c Meningkatkan wawasan mahasiswa/i pada aspek-aspek yang
potensial dalam dunia kerja, antara lain struktur organisasi,
disiplin kerja, lingkungan, dan sistem kerja.
d L;ds0-pdxMeningkatkan pengetahuan mahasiswa pada
aspek-aspek penggunaan instrumen kimia yang lebih modern
dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia di universitas,
terutama dalam kesempatan praktek yang diberikan oleh
lembaga penelitian atau perusahaan industri.
e Memperoleh masukan dan timbal balik guna memperbaiki
dan mengembangkan pendidikan di Universitas Jenderal
Achmad Yani.

1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari Kerja Praktek sebagai berikut:
1. Bagi Instansi/Perusahaan
a. Sebagai sarana untuk merekrut tenaga kerja yang
profesional dan berkompetensi di bidang keahlian
masing-masing.
b. Merupakan sarana penghubung antar instansi atau
perusahaan dengan lembaga perguruan tinggi khususnya
program sarjana Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Achmad Yani
Cimahi.

2. Bagi Mahasiswa
a. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya
berguna bagi mahasiswa yang bersangkutan apabila telah
menyelesaikan perkuliahannya, sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan dunia kerja.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah
diperoleh pada masa kuliah serta menambah wawasan
dan pengalaman.
c. Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu
yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek di
lapangan, khususnya di PSTNT BATAN Bandung.
d. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam
kerja.
3
e. Memberikan suatu pengetahuan dan wawasan yang lebih
luas bagi mahasiswa/i di lapangan sekitar maupun di
bidang industri.
f. Mendapatkan pengalaman untuk bekal pada saat bekerja
nanti.
g. Belajar bersikap disiplin, bertanggung jawab, sikap
mental, etika yang baik serta dapat bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar.

3. Bagi Universitas
a. Dapat menjadi tolok ukur pencapaian kinerja program
studi khususnya untuk mengevaluasi hasil pembelajaran
oleh instansi tempat kerja praktek
b. Dapat menjalin kerjasama dengan instansi tempat kerja
praktek.

1.4. Batasan Masalah


Untuk analisa permasalahan yang telah dirumuskan, laporan
kerja praktek ini akan dibatasi pada beberapa masalah sebagai
berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada bagian Instalasi


Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. PINDAD (PERSERO).
2. Fokus penelitian yaitu pada proses pengolahan air limbah,
yaitu pada tahap koagulasi-flokulasi.
3. Rekomendasi yang diusulkan hanya pada rekomendasi
koagulan yang digunakan pada proses pengolahan air limbah
basa.

1.5. Waktu danTempat Kerja Praktek

Tempat pelaksanaan kerja praktek yaitu di PT. PINDAD


(PERSERO) Bandung. Waktu pelaksanaan kerja praktek dari
tanggal 04 Juli 2017 – 11 Agustus 2017.

4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Pindad (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik


Negara berbentuk perseroan yang bergerak dalam bidang pembuatan
produk militer dan komersial. PT. Pindad (Persero) termasuk ke dalam
Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) karena
mengkhususkan dalam produksi peralatan militer.

2.1.1. Profil PT. PINDAD (Persero)

PT. Pindad (Persero) secara resmi berdiri sejak tahun 1983.


Sejarah perkembangannya dimulai sejak tahun 1808 dengan
didirikannya bengkel untuk pengadaan, pemiliharaan dan perbaikan
alat-alat perkakas senjata Belanda bernama Contructie Winkle (CW)
di Surabaya. Didirikan pula bengkel pembuatan dan perbaikan munisi
bernama Pyrotechnische Werkplaats (PW) di Surabaya pada tahun
1850. Kemudian sejak tahun 1851 diadakan penggabungan bengkel
Contructie Winkle (CW) dan Pyrotechnische Werkplaats (PW)
menjadi Artillerie Constructie Winkle (ACW) atau disebut juga
bengkel persenjataan. Relokasi perbengkelan kemudian dipindahkan
dan dipusatkan ke Bandung sejak tahun 1918 dan menjadi Artillerie
Inrichtingen (AI) dengan maksud agar pengamanan menjadi lebih
baik secara teknis maupun strategis militer mengingat adanya
keterlibatan Belanda dalam Perang Dunia I. Pada tahun 1950,
Pemerintah Belanda menyerahkan unit perbengkelan tersebut kepada
Pemerintah Indonesia dan terjadi perubahan nama menjadi Pabrik
Senjata dan Mesiu (PSM). Selanjutnya pada tahun 1958, PSM
berganti nama menjadi Pabrik Peralatan Angkatan Darat (Pabal-AD).
Pada tanggal 31 Januari 1972, Pabal-AD berubah menjadi Komando
Perindustrian Angkatan Darat (Kopindad). Kopindad berubah nama
menjadi Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) sejak tanggal 17
Oktober 1979 dimana kedudukan Pindad dalam organisasi TNI-AD
menjadi suatu badan pelaksana utama. Dan pada awal tahun 1983,
5
Pindad beralih status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
sesuai dengan keputusan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah (PP) RI No. 4 tahun 1983 tertanggal 11 Februari 1983.

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Pindad (Persero) adalah menjadi produsen


peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun
2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.

Misi PT. Pindad (Persero) adalah melaksanakan usaha terpadu di


bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial
untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk
mendukung pertahanan dan keamanan negara.

2.1.3 Logo PT. Pindad (Persero)

Logo dari PT. PINDAD (Persero) dapat dilihat pada


Gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 2.1 Logo PT. Pindad (Persero)


Sumber: PT. Pindad (Persero)

Makna logo PT. Pindad (Persero) adalah sebagai berikut:

1. Pengertian
Logo PT. Pindad (Persero) adalah lambang perusahaan berupa
senjata cakra dengan bintang bersudut lima dan bertuliskan
“PINDAD”.
6
2. Arti dan Makna Logo
a. Cakra adalah senjata pamungkas kresna Keampuhannya
memiliki kemampuan untuk menghancurkan dan atau
sebaliknya menambarkan (menetralisir) bahaya senjata yang
datang mengancamnya sehingga dengan demikian memiliki
potensi untuk mendukung perang ataupun menciptakan
kedamaian.
b. Bintang bersudut lima, Melambangkan bahwa gerak dan laju
PT. Pindad (Persero) berlandaskan Pancasila,
falsafah/dasar/ideologi bangsa dan Negara Indonesia di
dalam ikut serta mewujudkan terciptanya masyarakat adil
dan makmur.
c. Pisau Frais, melambangkan industri, dengan :
 4 (empat) buah lubang Spi Melambangkan
kemampuan teknologi untuk mengelola, meniru,
merubah, dan mencipta suatu bahan atau produk.
 8 (delapan) buah pisau (cakra) Melambangkan
kemampuan untuk memproduksi sarana
militer/hankam dan sarana sipil/komersil dalam
rangka ikut serta mendukung terciptanya ketahanan
nasional bangsa Indonesia yang bertumpu pada 8
(delapan) gatra (aspek).
d. Batang dan Ekor
Melambangkan pengendalian gerak dan laju PT. Pindad
(Persero) secara berdaya dan berhasil guna, 4 (empat) helai
sirip ekor, melambangkan keserasian gerak antara unsur-
unsur: manusia, modal, metoda, dan pemasaran.
e. Warna
Senjata Cakra : Biru Laut
Bintang : Kuning Emas
Tulisan “Pindad” : Kuning Emas

7
2.2 Lokasi dan Tata Letak

Lokasi dan tata letak PT. Pindad (Persero) Bandung berada


di Jalan Jendral Gatot Subroto No. 517, Kecamatan Kiaracondong,
Bandung, Jawa Barat. Lokasinya berada kurang lebih 5 Km ke arah
timur dari pusat Kota Bandung dan memiliki luas tanah sekitar 66
hektar yang terdiri atas :

1. Bagian perkantoran dan perindustrian (25,43 hektar)


2. Panjang badan jalan 8000 meter dan lebar 6 meter sehingga
luas jalan mencapai 2,4 hektar
Sisa lahan 38,17 hektar adalah green belt dan lahan-lahan kosong
perkebunan atau hutan lindung

2.3. Kedudukan Dan Fungsi

PT. Pindad (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha


Milik Negara (BUMN) berbentuk perseroan dan berkedudukan di
bawah pembinaan Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik
Indonesia (KBUMN RI). Kegiatan usaha dan produksi perusahaan
dilakukan di tiga lokasi yaitu Bandung sebagai kantor pusat, Turen
(Malang, Jawa Timur) sebagai kantor cabang, dan Jakarta sebagai
kantor perwakilan. Dalam pengelolaannya, PT. Pindad (Persero)
sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkoordinasi dan
bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara
Republik Indonesia (KBUMN RI), kementerian terkait lainnya, dan
pemerintah daerah setempat (Pemerintah Provinsi maupun
Pemerintah Kota/Kabupaten). PT. Pindad (Persero) merupakan
perusahaan industri manufaktur yang memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Memenuhi kebutuhan peralatan militer pertahanan dan
keamanan negara/TNI.

2. Menghasilkan produk komersial antara lain: pembangkit


tenaga listrik (generator), mesin dan perkakas, peralatan

8
otomotif dan perhubungan, serta peralatan industri dan
pertambangan.
3. Industri yang bersifat profit making.
4. Investasi dan sumber penerimaan pendapatan bagi Litbang.
5. Mengembangkan profesionalisme di bidang industri.

2.4 Organisasi dan Tugas Perusahaan

PT. Pindad (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara


(BUMN) yang melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan
pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial untuk mendukung
pembangunan nasional. PT. Pindad (Persero) memiliki tujuan untuk
turut melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta khususnya
dalam bidang industri peralatan militer, peralatan industri
manufaktur, energi dan transportasi, dengan memperhatikan prinsip-
prinsip yang berlaku pada Perseroan Terbatas.

Dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan


perusahaan, PT. Pindad (Persero) menyelenggarakan fungsi-fungsi
sebagai berikut.

1. Fungsi Sumber Daya Manusia


Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan
kebutuhan, penyediaan dan pemisahan, pengembangan serta
pelayanan kesejahteraan pegawai.

2. Fungsi Material
Segala usaha dan kegiatan menyangkut perencanaan
kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan,
pengendalian persediaan, dan distribusi material.

9
3. Fungsi Pengawasan
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemeriksaan
untuk mencegah pemborosan, peningkatan hasil guna dan
daya guna berdasarkan perundangundangan, peraturan,
kebijakan dan norma yang berlaku.

4. Fungsi Mutu
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perancangan
dan pengembangan serta implementasi sistem mutu,
penyusunan petunjuk spesifikasi mutu, perencanaan
pencapaian tingkat mutu, kegiatan pemeriksaan dan
pengujian guna menjamin tercapainya mutu yang diminta
pelanggan serta diakui baik secara nasional maupun
internasional.

5. Fungsi Produksi
Segala usaha dan kegiatan menyangkut persiapan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian produksi.

6. Fungsi Pemasaran dan Penjualan


Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemasaran dan
penjualan, dalam arti yang seluas-luasnya atas barang dan
jasa.

7. Fungsi Teknologi
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemilihan,
penelitian, penemuan teknologi, serta penelitian dan
pengembangan produk, termasuk pembuatan perangkat
lunak (software).

8. Fungsi Informasi

10
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan,
pengorganisasian, pemanfaatan serta pengendalian
informasi.

9. Fungsi Keuangan
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan,
perolehan, pengamanan serta pemanfaatan dana secara
optimal, akutansi keuangan, akutansi manajemen serta
perhitungan dan pengendalian biaya.

10. Fungsi Perencanaan dan Pengendalian Perusahaan


Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan
strategis, pengorganisasian, pemantauan dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan, termasuk
pengendalian program-program.

11. Fungsi Fasilitas


Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan,
pengembangan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana
perusahaan.

12. Fungsi Administrasi dan Umum


Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pengaturan
rumah tangga perusahaan, administrasi umum,
pemeliharaan lingkungan kerja, kesehatan kerja,
pengamanan perusahaan, hubungan masyarakat, perizinan,
asuransi, klaim, dan hukum.

Untuk menjalankan fungsi-fungsi yang diselenggarakan


oleh perusahaan, PT. Pindad (Persero) memerlukan sebuah
manajemen yang berfungsi menjalankan fungsi dasar manajemen
sebagai perencanaan, pengorganisasi, pengarah dan pengawas.
Keseluruhan fungsi yang dijalankan oleh PT. Pindad (Persero)
11
sebagai sebuah organisasi, terangkum menjadi satu kesatuan di dalam
peta proses bisnis PT. Pindad (Persero).

Berdasarkan Surat keputusan Direksi Nomor


Skep/1/P/BD/VII/2009 tentang Organisasi dan Tugas Perusahaan PT.
Pindad (Persero), struktur organisasi PT. Pindad (Persero) merupakan
paduan karakteristik organisasi menurut fungsi dan produk yang
dapat dilihat pada Gambar A.2.

2.4.1 Tugas Pokok PT. PINDAD (PERSERO)

Pada Surat Keputusan Direktur Utama PT. PINDAD nomor:


SKPEP/007/DU/P/J/IV/1985 tanggal 16 April 1985 tentang
organisasi dan tugas perusahaan perseroan PINDAD dapat diketahui
bahwa sebagai suatu badan usaha milik negara mempunyai tugas
pokok untuk memproduksi seluruh kebutuhan HANKAM dan
memproduksi barang-barang komersial untuk kepentingan
pemerintah maupun swasta serta melakukan perdagangan dalam arti
yang seluas-luasnya.
Kegiatan dan pekerjaan yang dijalankan oleh perusahan diantaranya
adalah:
a. Memproduksi senjata-senjata, munisi dan alat-alat sistem senjata
dengan mengutamakan kebutuhan TNI.
b. Memproduksi alat-alat perkakas dan komponen lain untuk sektor
pertanian, pertambangan, perkebunan, industri dan sarana
angkutan yang dapat mendorong.
c. Perkembangan bidang industri swasta dan koperasi.
d. Menjalankan usaha penjualan dan pemeliharaan alat-alat yang
telah diproduksi.

2.4.2 Aktivitas PT. PINDAD (PERSERO)

PT. PINDAD menjalani kerjasama teknik dengan:


a. Slemens AG, Jerman dalam memproduksi: VCB (Vacum Ciscuit
Break), Air Brake dan Generator.
b. YAN Taiwan dalam memproduksi mesin perkakas bubut.
c. YRONGCHIN, Taiwan dalam memproduksi mesin Frais.
12
d. FNC, Belgia dalam memproduksi SSI-VI dan jenis SS V2.

2.5 Perkembangan PT. PINDAD (PERSERO)


Sejalan dengan gerak pembanguan PT. PINDAD telah
mampu memproduksi alat alat HANKAM dan alat alat yang handal
dan terpercaya baik untuk dalam negeri maupun luar negeri. Produk
dibidang senjata meningkat terutama setelah menggunakan peralatan
sistem komputer yang melayani kebutuhan HANKAM, meskipun
dalam produk-produk komersial masih menggunakan sistem pesanan
dan keperluan PT. PINDAD sendiri.

a. Alih teknologi
PT PINDAD telah melaksanakan alih teknologi dengan sarana
antara lain:
1. Mengurangi ketergantungan dari luar negeri baik dalam
bidang hardware maupun software.
2. Mengembangan kemampuan rekayasa dan rancangan
bangun.
3. Menciptakan sistem produksi dengan kemampuan sendiri.
4. Upaya untuk menunjang tercapainya penguasaan teknologi,
hal ini dilaksanakan dengan cara meningkatkan kemampuan
dan keterampilan karyawan dalam bentuk yang terpadu yang
antara lain dengan mengadakan pendidikan latihan baik
dalam maupun luar negeri.

b. Pengembangan Produk
Usaha untuk menjadikan basis atau tulang punggung bagi
kemampuan Nasional dibidang industri logam perlu ditunjang dengan
penelitian dan pengembangan Sampai saat ini tenaga kerja PT.
PINDAD telah berhasil memproduksi produk yang meliputi munisi
ringan, munisi berat, senjata, peralatan militer yang diperlukan, mesin
perkakas, peralatan proses, produk tempa dan cor, serta perkakas
bantu dan alat ukur. Dalam pengembangan produk komersial telah
berhasil dibuat generator Pembangkit Tenaga Listrik untuk di daerah
daerah. Selain generator PT. PlNDAD juga berhasil memproduksi
mesin perkakas atau mesin bubut dan mesin Frains untuk kebutuhan
pendidikan di Indonesia serta Air Brake dan Vacum Circuit Breaker
untuk keperluan pesanan dari PLN, ditambah dengan komponen-
komponen motor Honda pesanan PT. FEDERAL MOTOR.
13
2.5.1 Uraian Kegiatan
Dengan kemampuan teknologi dan sumber daya yang
dimiliki, PT. Pindad (Persero) mampu menghasilkan produk dan jasa,
meliputi: produk senjata (senjata ringan, senjata berat, senjata
genggam, dan perlengkapan senjata dengan berbagai variasi), jasa
SHT (Surface Heat Treatment), produk munisi kaliber kecil dan
besar, produk piroteknik, kembang api, bahan peledak komersil dan
militer, kendaraan khusus, alat dan peralatan kapal laut, produk
sarana dan prasarana kereta api, produk permesinan, jasa
pemeliharaan dan perbaikan mesin listrik, produk tempa dan cor, dan
produk/jasa lainnya dalam rangka memanfaatkan kapasitas sisa yang
dimiliki.

Berbagai jenis produk dan jasa tersebut dihasilkan melalui kegiatan


yang terangkum dalam divisi kerja sebagai berikut.

• PT. Pindad (Persero) Bandung terdiri dari 5 Divisi operasi,


yaitu:
1. Divisi Senjata (Divjat)
Divisi senjata menghasilkan produk seperti senjata
laras panjang, senjata genggam, senapan mesin,
surface heat treatment. Adapun bahan baku yang
digunakan dalam produksi senjata tersebut antara lain
baja, besi kuningan, ebonit, kayu, alumunium, dan
perunggu.

2. Divisi Kendaraan Khusus (Div. KK)


Divisi ini menghasilkan produk berupa Kendaraan
Taktis, Panser untuk TNI dan POLRI, mobil konstruksi
khusus, dan komponen kendaraan khusus.

3. Divisi Mesin Industrial (Div. MI)

14
Produk yang dihasilkan oleh divisi ini adalah jasa
permesinan, peralatan kapal laut, sarana kereta api, jasa
uji kalibrasi, serta pemeliharaan mesin dan elektronik.

4. Divisi Tempa dan Cor (Div. T & C)


Divisi tempa dan cor menghasilkan produk dasar yang
mendukung produksi dari divisi lain. Departemen cor
menghasilkan produk antara lain pompa tambang, blok
mesin diesel, part machine tool, bearing cup, cover
motor traksi, rel kereta api, isolator flange, dan air
brake. Departemen prasarana kereta api menghasilkan
berbagai prduk seperti KA-clip, DE-clip rail fastening,
pintu perlintasan kereta api, lampu peringatan pada
perlintasan kereta api dan turnout (wesel). Departemen
tempa menghasilkan produk antara lain
internal/eksternal gear, otomotif parts, KWH meter, rat
buster, weapon parts, tool box, food plate, speaker
component, textile machine parts, dan blade knife,
serta produk tempa lainnya untnuk industri otomotif,
industri petrokimia, dan industry pertambangan.
Dalam kegiatan produksinya, divisi tempa dan cor
sudah memiliki sertifikasi Sistem Manajemen Mutu
ISO 9002 yang dikeluarkan oleh Bureau Veritas
Quality International (BVQI) dan Sucofindo Register
Quality Assurance (SRQA).

5. Divisi Bahan Peledak Komersil (Div. Handakkom)


Divisi ini menghasilkan produk antara lain: bahan
peledak dan aksesoris, jasa peledakan, jasa
pemusnahan, dan jasa transportasi.

• PT. Pindad (Persero) Turen (Malang, Jawa Timur) terdiri


dari satu Divisi operasi, yaitu:

15
1. Divisi Munisi (Divmu)
Produk yang dihasilkan oleh divisi munisi antara lain
segala jenis munisi kecil, munisi caliber besar/berat,
dan munisi khusus.

2.6 Struktur Organisasi Departemen K3LH PT. PINDAD


(PERSERO)
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya maka
Departement K3LH dibantu oleh lima Sub Departemen SUBDEP,
yaitu:
a. Kepala Departemen K3LH.
b. Kepala Sub Departemen Keselamatan Kerja (Sarja) K3LH.
Berkedudukan di bawah pembinaan dan bertanggung jawab
langsung kepada Kadep K3LH.
c. Kepala Sub Departemen Hygiene Perusahaan dan Kesehatan
Kerja K3LH. Berkedudukan di bawah pembinaan dan
bertanggung jawab langsung kepada Kadep K3LH.
d. Kepala Sub Departemen Pengendalian Lingkungan Hidup K3LH.

2.7 Paparan Kegiatan


Kerja praktek yang dilakukan ialah kunjungan lapangan di
Instalasi pengolahan Air Limbah, WTP Air Bersih, TPS LB3,
mengidentifikasi program pengendalian air minum dan air bersih,
menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeriksaan kualitas air tanah
sumur 7 titik yang ada di PT PINDAD.

16
2.6 Jadwal Kegiatan

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

JURUSAN KIMIA/ FMIPA


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Waktu
Hari/ Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Pulang
Mempelajari Keadaan
umum, sejarah, visi &
Selasa / 07.30 15.00
misi, serta struktur
4 Juli 2017 WIB WIB
orgamisasi PT.
PINDAD
Rabu / 07.30 15.00
Studi literartur
5 Juli 2017 WIB WIB
Kamis / 07.30 15.00 Kunjungan lapangan ke
6 Juli 2017 WIB WIB SHT Bagian IPAL
Mengkaji hasil
Jum’at / 07.30 15.00
kunjungan lapangan ke
7 Juli 2017 WIB WIB
SHT Bagian IPAL
Sabtu/
- - LIBUR
8 Juli 2017
Minggu / LIBUR
- -
9 Juli 2017
1. Mengikuti kegiatan
Apel pagi
Senin/ 07.30 15.00 2. Kunjungan lapangan
10 Juli 2017 WIB WIB ke WTP Air bersih
untuk pendistribusian
ke seluruh PT. PINDAD
1. Identifikasi program
Selasa/ 07.30 15.00 pengendalian air bersih
11 Juli 2017 WIB WIB 2. Identifikasi program
pengendalian air minum
17
1. Menginput data hasil
identifikasi program
pengendalian air bersih
Rabu/ 07.30 15.00 dan air minum
12 Juli 2017 WIB WIB 2. Pengarahan dari
Bapak Trianto
mengenai WTP Air
bersih
Membuat Flowchart
Kamis/ 07.30 15.00 beserta evaluasi, uraian
13 Juli 2017 WIB WIB kerja, dan prosedur
pengendalian air bersih
Menginput data
Jum’at/ 07.30 15.00 monitoring program
14 Juli 2017 WIB WIB pengendalian air bersih
dan air minum
Sabtu /
- - LIBUR
15 Juli 2017
Minggu / LIBUR
- -
16 Juli 2017
Menginput seluruh
dokumentasi
Senin/ 07.30 15.00
monitoring program
17 Juli 2017 WIB WIB
pengendalian air bersih
dan air minum
Diskusi mengenai
pembuatan laporan
Selasa / 07.30 15.00 evaluasi hasil
18 Juli 2017 WIB WIB pemeriksaan air 7
sumur, air bersih,
makanan dan minuman
Rabu/ 07.30 15.00 Kunjungan ke TPS LB3
19 Juli 2017 WIB WIB bersama Bapak Iwan
Kunjungan ke IPAL
Kamis/ 07.30 15.00
SHT Divisi Senjata
20 Juli 2017 WIB WIB
bersama Bapak Iwan
Jum’at/ 07.30 15.00 Mengikuti proses
21 Juli 2017 WIB WIB samling proses susu

18
pasteurisasi yang akan
diberikan untuk seluruh
karyawan PT. PINDAD
Sabtu /
- - LIBUR
22 Juli 2017
Minggu /
- - LIBUR
23 Juli 2017
Mengikuti HSE Patrol
Senin/ 07.30 15.00
ke sekitar PT. PINDAD
24 Juli 2017 WIB WIB
bersama Bapak Sabar
Diskusi pembuatan
laporan evaluasi hasil
Selasa/ 07.30 15.00
pemeriksaan air 7
25 Juli 2017 WIB WIB
sumur, air bersih,
makanan dan minuman
Progres mengerjakan
Rabu/ 07.30 15.00 tugas laporan hasil
26 Juli 2017 WIB WIB kualitas makanan &
minuman

Progres mengerjakan
Kamis/ 07.30 15.00 tugas laoran hasil
27 Juli 2017 WIB WIB evaluasi kualitas air
bersih

Progres mengerjakan
tugas laporan analisis &
Jum’at/ 07.30 15.00
evaluasi hasil
28 Juli 2017 WIB WIB
pemeriksaan kualitas air
tanah sumur 7 titik
Sabtu /
- - LIBUR
29 Juli 2017
Minggu /
- - LIBUR
30 Juli 2017

19
Senin/ 07.30 15.00 Pengarahan mengenai
31 Juli 2017 WIB WIB K3 dari Bapak Ruddy
Revisi tugas laporan
Selasa/ 07.30 15.00
hasil kualitas makan dan
1 Agustus 2017 WIB WIB
minuman

Revisi tugas laporan


Rabu/ 07.30 15.00
hasil evaluasi kualitas
2 Agustus 2017 WIB WIB
air bersih

Revisi tugas laporan


analisis dan evaluasi
Kamis/ 07.30 15.00
hasil pemeriksaan
3 Agustus 2017 WIB WIB
kualitas air tanah sumur
7 titik
Jum’at/ 07.30 15.00 Diskusi dan Studi
4 Agustus 2017 WIB WIB literatur untuk laporan
Sabtu /
- - LIBUR
5 Agustus 2017
Minggu /
- - LIBUR
6 Agustus 2017
Diskusi dan revisi tugas
Senin/ 07.30 15.00
laporan hasil kualitas
7 Agustus 2017 WIB WIB
makan dan minuman
Diskusi dan revisi tugas
Selasa/ 07.30 15.00
laporan hasil evaluasi
8 Agustus 2017 WIB WIB
kualitas air bersih
Diskusi dan revisi tugas
laporan analisis dan
Rabu / 07.30 15.00
evaluasi hasil
9 Agustus 2017 WIB WIB
pemeriksaan kualitas air
tanah sumur 7 titik
Kamis / 07.30 15.00 Pengumpulan data
10Agustus 2017 WIB WIB untuk laporan
Jum’at/
07.30 15.00 Pengumpulan data
11 Agustus
WIB WIB untuk laporan
2017

20
Mengetahui,
Pembimbing Kerja Praktek

M.Aly Ritaudin
NIP.

21
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Air Limbah

Air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung


berbagai zat yang dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup
lainnya dan lazimnya muncul karena hasil aktivitas manusia,baik
dari industri maupun dari rumah tangga. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan dan juga kesehatan manusia sehingga perlu
dilakukan penanganan dan pengolahan terhdapa limbah sebelum
limbah dibuang ke lingkungan.

3.2. Air Limbah Industri

Air Limbah industri adalah air limbah yang berasal dari


rangkaian proses produksi suatu industri. Limbah ini tentu akan
mengandung komponen hasil produksi pada industri sehingga harus
diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Selain
berbentuk cair, limbah yang dihasilkan di industri bisa berbentuk
padat maupun berbentuk gas dan partikel.

3.3. Sumber Limbah Elektroplating

Limbah yang dihasilkan proses elektroplating sangat


beragam kandungannya tergantung proses platingnya atau
pelapisannya. Di industri proses pelapisannya antara lain pelapisan
tembaga (Cu), nikel (Ni), seng (Zn), Besi (Fe), Kadmium (Cd) dan
krom (Cr). Proses pelapisan ini menggunakan bahan-bahan kimia
antara lain perak, potasium emas sianida, tembaga sianida, tembaga
sulfat, nikel klorida, nikel sulfat, asam kromat, natrium karbonat, asam
klorida, asam sulfat, asam nitrat, asam fosfat, asam borat, ammonium
hidroksida dan natrium hidroksida. Berdasarkan dari bahan-bahan
yang digunakan untuk proses elektroplating ini maka dimungkinkan
limbah elektroplating khususnya limbah cair mengandung emas,
perak, tembaga, nikel, krom, 4 asam-asam anorganik, senyawa-
senyawa sianida dan anion-anion yang dimungkinkan membentuk
garam dengan sisa-sisa logam.
22
Logam berat yang terkandung dalam limbah ini bila
kadarnya cukup tinggi akan sangat berbahaya apabila langsung di
buang ke perairan umum. Maka dari itu untuk megantisipasi dampak
negatif dari limbah elektroplating terhadap lingkungan hidup, maka
PT. PINDAD mengadakan sistem pengolahan limbah (waste
treatment) dengan prnsip yang di dasarkan pada harga Ksp, harga pH,
dan parameter fisik seperti warna, bau dan kekeruhan serta penyarigan
atau filtrasi dengan tujuan membatasi konsentrasi parameter pencemar
supaya nilainya tidak melebihi Baku Mutu Lingkungan (BML) yang
telah di tetapkan sehingga tidak mencemari lingungan sekitarnya.
Limbah cair elektroplating umumnya berupa:

3.3.1. Limbah Basa

Limbah basa yang dihasilkan dari bak pencelupan yang


bersifat basa dan Cyanid dengan proses pembilasan yang
menggunakan larutan yang mengandung dan bersifat basa.
Penggunaan senyawa Cyanid dan basa pada elekroplating digunakan
untuk mengkondiisikan permukaan pelat baja. Unsur Cyanid dan basa
pada elekrtoplating meliputi proses:

a. Silver Plate
b. Cadmium Plate
c. Seng Plate
d. Cupper Plate
e. Bronir
f. Larutan pencuci yang bersifat basa dan bilasan yang
mengandung Sianid.

3.3.2. Limbah Asam


Air buangan ini berasal dari bak pencelup dan proses
pembilasan yang bersifat asam yang menggunakan larutan
mengandung chrom. Unsur Cr dan yang bersifat asam pada
elektroplating meliputi proses:

a. Hard Chrom
b. Anodise Sulfat
c. Nikel Plate, Strike dan Elektrolisis Nikel
d. Phospatir
23
e. Passivate Cd
f. Sumber lainnya berasal dari cucian/bilasan pelapisan
chrom dan larutan pencuci yang bersifat asam.

3.4. Pengolahan Air Limbah pelapisan logam

Pengolahan yang dimaksud ini adalah pengolahan dari


semua jenis air buangan dalam satu sistem pengolahan yang ada di
PT. PINDAD (persero)
Pada dasarnya air-air buangan dapat dikategorikan dalm tiga jenis:
 Air Buangan yang mengandung asam, antara lain H2SO4.
HCl, H2CrO4, H2Cr2O7, NiSO4, CuP2O7, NiCl2, dengan kepekatan
berbeda-beda.
 Air Buangan yang mengandung NaCN, CuCN, Ca(OH)2,
NaOH dan lain-lain dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
 Air Buangan yang mengandung senyawa-senyawa organik
)lemak,sabun, minyak dan lain-lain)

Jenis-jenis air buangan tersebut harus dipisahkan sejak awal


antara lain dengan menampung bak terlebih dahulu atau dapat pula
langsung ke tempat pengolahan. Perlu diperhatikan bahwa air
buangan alkalis sama sekali tidak boleh dicampur dengan air buangan
yang asam.
Sebelum dijadikan padatan, Sianida harus dilepaskan ikatan
unsur C dan unsur N dengan cara oksidasi, C dan N dijadikan dalam
bentuk gas (yang aman) yang terlarut dalam udara. Sedangkan Cr 6+
dengan cara reduksi, sehingga mudah diendapkan menjadi padatan.
Secara garis besar limbah tersebut dipisahkan kedalam 5 jenis:

a. Limbah konsentrar asam dan Chrom


b. Limbah konsentrat basa dan Sianida
c. Limbah air bilasan asam dan Chrom
d. Limbah air bilasan basa dan Sianida
e. Limbah air bilasan non logam

Limbah konsentrat memiliki kandungan zat-zat yang berbahaya


dengan kadar lebih tinggi daripada limbah air bilasan, sehingga

24
limbah konsentrat membutuhkan bahan kimia yang banyak dalam
pengolahannya.
Setelah dipisahkan, pada limbah dilakukan pra-proses
sebelum dilakukan proses netralisasi, pra-proses tersebut antara lain:

a. Limbah konsentrat dan air bilasan yang mengandung Sianida


dioksidasi dengan NaOH dan NaOCl agar ikatan atom C dan
N dalam Sianida lepas.
b. Limbah konsentrat dan air bilasan yang mengandung Cr 6+
direduksi dengan HCl dan Na2S2O5 agar berubah menjadi
Cr3+.

Setelah proses diatas selesai, dilakukan proses tersebut percipitasi


yaitu proses hidroksida yang bersuasana basa didalam tangki
premixing yang berisi limbah Chrom dan limbah Sianida. Kemudian
setelah dilakukan proses tersebut, lakukan proses penetralan dengan
menggunakan koagulan untuk menurunkan pH sesuai prinsip: “Basa
+ Asam = Netral”.
Lalu dilakukan proses penggumpalan dengan diberi flokulan
untuk membebaskan koloid/endapan sehingga cepat mengendap dan
memisahkan diri.

Pada endapan-endapan yang terbentuk dilakukan proses


pemisahan endapan dari airnya, artinya, yang dilakukan didalam
tempat sedimentasti. Air hasil penyaringan langsung dibuang ke
sungai. Tetapi sebelumnya diperiksa terlebih dahulu jikalau air
tersebut masih mengandung Chrom atau Sianida, maka air tersebut
akan kembali kedalam tanki limbah air bilasan yang mengandung
Chrom atau Sianida. Sedangkan endapan dapat dipompa untuk
dilakukan filter pressing.

Pada filter pressing, endapan disaring sambil ditekan menghasilkan


endapan dalam bentuk padatan dan air. Air yang dihasilkan diolah
kembali karena masih mengandung zat-zat limbah dan dikembalikan
ke bak penampungan. Seangkan endapan limbah padatan akan dikirim
ke tempat pembuangan limbah akhir.

25
Gambar 2. Bagan Proses Pengolahan Air Limbah
(Sumber: IPAL PT. PINDAD)

3.4.1. Tata cara pengolahan limbah basa mengandung


Sianida
1. Limbah ditampung didalam bak CN/OH
2. Limbah dioksidasi oleh NaOCl dalam pH 10-11,5
distabilkan oleh NaOH, masukan dipenampungan reaksi
CN selama 30-40 menit.
3. Kemudian masukan kedalam Premixing
4. Setelah itu di alirkan ke dalam bak netralisasi hingga pH
6,5-8,0
5. Untuk menurunkan pH digunakan koagulan
6. Pemisahan endapan dengan air limbah menggunakan
Flokulan untuk disaring dengan sedimentasi hingga
Over Flow
7. Padatan di pompa ke Filter Press, endapan sebagai
Limbah Padat
8. Sementara itu air perasan diarahkan ke bak H/OH non
logam

3.4.2. Tata cara pengolahan limbah asam mengandung


Chrom
1. Limbah ditampung dalam bak Cr/H

26
2. Untuk menetralkan Cr6+ dalam asam, reduksi dengan
menggunakan Na2S2O5 50% dalam pH 2-2,5
3. Kemudian masuk ke dalam Premixing
4. Setelah itu dialirkan ke bak Netralisasi hingga pH 6,6-
8,0
5. Untuk menurunkan pH menggukan HCl dan untuk
menaikan pH menggunakan NaOH
6. Pemisahan endapan dengan air limbah menggunakan
Flokulan untuk disaring dengan Sedimentasi hingga
Over Flow
7. Padatan di pompa ke Filter Press, endapan sebagai
Limbah Padat.
8. Sementara itu air perasan diarahkan ke bak H/OH non
logam

3.5. Unit Pengolahan Limbah


1. Saluran Pembawa
Unit ini dimaksudkan sebagai saluran untuk
mengalirkan air limbah hasil proses produksi ke instalasi
pengolahan. Saluran pembawa berupa pipa yang berukuran
2 inchi dan 4 inchi yang terbuat dari PVC.
2. Collecting Tank
Limbah cair yang keluar dari proses produksi
dialirkan melalui saluran pembawa langsung ditampung
kedalam bak-bak pengimpul sesuai denga jenis dan sifat
limbah. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
menstabilkan influen air buangan yang masuk ke dalam
sistem pengolahan supaya tidak terjadi fluktuasi
kualitasdan kuantitas (menghomogenkan limbah cair).
Setelah melewati bak pengumpul tersebutdiharapkan air
limbah mempunyai beban pencemar yang sama sehingga
memudahkan proses pengolahan lanjut dalam unit-unit
pengolahan.
Dari collecting tank air limbah yang sudah
homogen dipompa ke unit treatment tank, pompa yang
digunakan ada dua buah. Jadi collecting tank berfungsi
sebagai bak penampung untuk menyatukan semuan air
buangan. Sehingga baik temperatur dan warna kandungan
homogen.
27
3. Treatment Tank
Berfungsi untuk mencampurkan air limbah hasil
produksi dengan bahan kimia, artinya akan terjadi proses
reaksi redoks antara larutan kimia dan air limbah. Maksud
dari reaksi tersebut adalah untuk menstabilkan pH dan hasil
akhirreaksi tersebut akan terbentuk endapan.

3.6. Evaluasi Pengolahan Air Limbah Basa

Limbah konsentrat memiliki kandungan zat-zat yang


berbahaya dengan kadar lebih tinggi daripada limbah air bilasan,
sehingga limbah konsentrat membutuhkan bahan kimia yang banyak
dalam pengolahannya. Pada IPAL PT.PINDAD limbah konsentrat
dan air bilasan mengandung CN- , kemudian dioksidasi dengan NaOH
dan NaoCl agar ikatan atom C dan N dalam sianida lepas. Dan untuk
koagulan yang digunakan ada dua yaitu Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3)
atau Ferri Klorida (FeCl3).

Aluminium sulfat merupakan bahan koagulan yang paling


banyak digunakan karena bahan ini paling ekonomis, mudah
diperoleh di pasaran dan mudah penyimpanannya. Ketika dilarutkan
dalam air yang mengandung alkali aluminium sulfat akan membentuk
aluminium hidroksida Al(OH)3 yang berbentuk gelatin. Jumlah
pemakaian aluminium sulfat tergantung kepada turbiditas (kekeruhan)
air baku. Semakin tinggi turbiditas air baku maka semakin besar
jumlah aluminium sulfat yang dibutuhkan. Pemakain aluminium
sulfat juga tidak terlepas dari sifat-sifat kimia yang dikandung oleh air
baku tersebut. Alumunium dan garam–garam besi adalah bahan kimia
yang efektif bekerja pada kondisi air yang mengandung alkalin. Ion
sulfat hasil desosiasi aluminium sulfat menyebabkan sifat asam.
Dengan demikian, makin banyak dosis aluminium sulfat yang
ditambahkan maka pH akan semakin turun, karena dihasilkan asam
sulfat sehingga perlu dicari dosis aluminium sulfat yang efektif pada
rentang pH 5,8-7,4. Apabila pH dari air turun dengan adanya
aluminium sulfat, maka perlu ditambahkan zat alkali, biasanya
ditambahkan larutan kapur (Ca(OH)2) atau soda abu (Na2CO3).

Partikel pengotor air biasanya berbentuk koloid yang


melayang didalam air dan mempunyai 2 lapisan muatan listrik di
28
permukaannya, positif dan negatif. Walaupun secara alami ada yang
disebut gaya tarik menarik antar partikel (Van der Walls force) namun
karena adanya lapisan negatif dipermukaan koloid tersebut, terjadi
gaya tolak menolak (repulsion force) yang menyebabkan koloid tidak
pernah bergabung. Kondisi tersebut stabil sepanjang tidak ada campur
tangan dari luar (Pulungan, 2012: 3).

Koagulan Ferri Klorida (FeCl3) sifat keasamannya lebih kuat


daripada aluminium sulfat. Bersifat korosif dan membentuk flok-flok.
Flok-flok yang dibentuk sangat banyak dibandingkan menggunakan
aluminium sulfat. pH optimum pada kondisi proses adalah 5 – 8.
Koagulan ini juga digunakan sebagai perubah netralisasi dan
koagulasi besar (Sutiyono, 2006). Ferri klorida digunakan karena
sifatnya yang akan mengion menjadi kation. Kation ini nantinya akan
bereaksi dengan ion hidroksida dan mengendap menjadi padatan
hidroksida logam yang tidak larut dan akan menarik kation logam
yang berada dalam limbah sehingga koagulan ini efektif untuk
menurunkan kadar logam berat yang terdapat pada limbah
elektroplating. Selain itu koagulan ferri klorida akan membentuk flok
yang lebih berat, sehingga lebih cepat mengendap (Praswasti et al.,
2010 dalam Nurhasni, dkk., 2013).

Koagulan yang dipakai di PT. PINDAD (persero) ini sudah


sangat tepat walaupun pada kedua koagulan tersebut terdapat
kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Keuntungan yang di
miliki Alumunium sulfat karena bahan ini paling ekonomis, mudah
diperoleh di pasaran dan mudah penyimpanannya. Namun pada
umumnya bahan ini dipasok dalam bentuk padatan sehingga
membutuhkan waktu yang lama untuk proses pelarutannya.

Berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa jurnal selain


koagulan Al2SO4 atau Fe2Cl3 yang digunakan di PT. PINDAD
(persero) dapat juga digunakan koagulan Feri Sulfat dan Ferrous sulfat
(copperas) untuk menurunkan kandungan logam berat.

Pada proses pengolahan limbah elektroplating, Air buangan


sianida dari bak penampung dialirkan ke bak pengaduk oksidasi
dimana kedalam bak pengaduk ini ditambahkan NaOCl dan kemudian
air kapur. Dalam bak pengaduk ini akan terjadi reaksi oksidasi dimana
29
sianid akan terurai menjadi CO2 dan N2 pada Ph sekitar 10. Dalam
reaksi oksidasi ini untuk setiap bagian sianid dilakukan 8 bagian khlor,
reaksi berjalan cukup berat dan berlangsung sekitar 30 menit, endapan
yang terjadi dipisahkan dalam bak pengendapan.

Pada koagulan Feri sulfat proses koagulasi dilakukan dengan


cara penambahan bahan kimia (koagulan) yang mengikat bahan
pencemar dalam air limbah sehingga mudah untuk dipisahkan. Feri
Sulfat, tersedia sebagai koagulan yang dijual di pasaran, berbentuk
butiran berwarna merah kecoklatan, bersifat higroskopis, mudah larut
dalam air dan terurai jika dipanaskan hingga suhu 4800 C, selain itu
feri sulfat juga mempunyai ukuran atom yang kecil dan muatan ion
besar (+3). Feri Sulfat merupakan koagulan yang efektif untuk
penghilangan warna pada harga pH yang rendah, sedangkan pH tinggi
bisa digunakan sebagai koagulan besi dan mangan (Wahyuni,2007).
Sedangkan ferro sulfat atau sering disebut dengan copperas secara
komersial diproduksi dalam bentuk kristal berwarna hijau atau butiran
(granular). Ferrosulfat bereaksi dengan alkalinitas alami tetapi
dibanding reaksi antara alum dengan HCO3-, lebih lambat. Biasanya
digunakan bersama-sama dengan kapur (lime) untuk menaikkan Ph,
sehingga ion ferro sulfat ini kurang sesuai untuk menghilangkan
warna, akan tetapi sangat baik untuk pengolahan air yang mempunyai
alkalinitas, kekeruhan, dan DO yang tinggi. Kondisi Ph yang sesuai
yakni antara 9,0-11,0.

Sebelum limbah asam mengandung sianid (CN-) melakukan


proses netralisasi, CN- yang terkandung didalam limbah
elektroplating akan direduksi terlebih dahulu menjadi C dan N. Proses
ini dilakukan karena CN- tidak dapat diendapkan secara langsung.
Bahan oksidant seperti oksigen, khlorine, permanganat, ozon, dan
hidrogen peroksida digunakan sebagai zat pengoksidasi pada proses
pengolahan air limbah. Tiga proses reaksi oksidasi penting lainnya
adalah penghilangan besi, mangan, dan sianida.

Pada pengolahan limbah industri, sering dijumpai kandungan


sianida yang biasanya terdapat pada buangan industri pada pelapisan
logam. Ion sianid (CN-) bersifat racun, oleh karena itu harus
dihilangkan terlebih dahulu sebelum buangan dialirkan ke perairan
terbuka atau badan air.
30
Prinsip pengolahan sianida dari air buangan adalah
merusak/mengoksider sianida dengan khlor aktif. Metode yang umum
dipakai adalah oksidasi dengan Cl2 atau NaOCl. Apabila digunakan
Cl2, perlu ditambahkan NaOH, reaksinya adalah sebagai berikut :

CN- + 2 NaOH + Cl2 CNO- + 2 NaCl + H2O

Reaksi oksidasi CN- dengan NaOCl adalah sebagai berikut :

CN- + NaOCl CNO- + NaCl

Reaksi diatas berlangsung pada keadaan Ph alkali yaitu antara 8.5 dan
11. Apabila Ph lebih kecil dari 7, sianid terhidrolisa sebagai berikut :

CNO- + 2H+ + H2O NH4+ + CO2

Penambahan Cl2pada Ph sedikit basa terjadi oksidasi CNO - menjadi


N2 dan CO2, reaksinya sebagai berikut :

2 CNO- + 3 Cl2 + 4 NaOH N2 + 2 Cl- + 2 H2O + 2 CO2

Proses-proses selanjutnya adalah sianida secara elektrolisa,


dan dapat pula dilakukan pengolahan secara penguapan. Pengolahan
dengan khlor aktif dilakukan dengan menaikkan pH larutan terlebih
dahulu antara lain degan penambahan NaOH, kemudian diberi khlor
aktif/kaporit atau natrium hipoklorit. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut:

CN- + HOCl CNCL- + H2O ............ (1)

CNCl + 2OH CNO- + Cl- + H2O ............ (2)

2CNO + 3OCl + H2O CO2 + 3Cl + 2HO ............ (3)

Reaksi (1) berjalan cepat sekali, sedang reaksi (2) lambat Ph


Sekitar 9,0 kecuali kalau ada kelebihan khlor. Apabila Ph diatur
sekitar 10, waktu oksidasi sianida sampai menjadi CNO selesai hanya
sekitar 5 menit. Bila dalam larutan ada kation Na+ , reaksi akan
berjalan lambat sekitar 30 sampai 2 jam (Yudo & Nusa, 2005).
31
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh selama kerja praktek di


PT. PINDAD (Persero) Bandung, dapat disimpulkan sebagai
berikut :

1. Kualitas air limbah yang dihasilkan oleh industri


pelapisan logam sangat dipengaruhi oleh jenis
pelapisnya. Oleh karena itu pengolahannya harus
disesuaikan jenis proses pelapisan logamnya.
2. Ferri Sulfat (Fe2(SO4)3 dan Ferro sulfat FeSO4 dapat
digunakan pada proses pengolahan air limbah sebagai
koagulan dalam menurunkan kandungan logam berat
pada limbah elektroplating.

4.2 Saran

Adapun saran-saran yang diberikan antara lain :

1. Penulis megharapkan agar mahasiswa/i sebelum


melakukan kerja praktek (KP), pihak jurusan khususnya
dapat memberikan penjelasan dan pengarahan secara
intensif mengenai tatacara pelaksanaan Kerja Praktek
sehingga pelaksanaannya lebih sistematis dan terarah dan
mahasiswa/i pun menjadi lebih paham.
2. Diberikannya pengenalan keseluruhan mengenai
PT.PINDAD (Persero) secara langsung.
3. Dilakukan analisa secara praktek mengenai koagulan dan
pereduksi limbah basa dari hasil elektroplating.

32
DAFTAR PUSTAKA

M.Sri. (2010) “Kajian Proses Anaerobik sebagai Alternatif Teknologi


Pengolahan Air Limbah Industri Organik Tinggi”,
Semarang

Wahyuni. Y. T. (2007). Skripsi. Pengaruh Penggunaan Feri Sulfat


Sebagai Kogulan Untuk Pengolahan Limbah Industri Kulit
Dengan Adsorben Zeolit Alam, Semarang.

Yudo. S, dan Said. N. I. (2005). Pengolahan Air Limbah Industri Kecil


Pelapisan Logam. JAI, 1(1 hlm: 17-29)

Peter, H. Geoffrey, B and Mitchell, C. 2006. Electrocoagulation As a


Wastewater Treatment, Departement of Chemical
Engeneering. The University of Sydney. New South Wales

Pulungan D.A. (2012). Evaluasi Pemberian Dosis Koagulan


Aluminium Sulfat Cair Dan Bubuk Pada Sistem Dosing
Koagulan Di Instalasi Pengolahan Air Minum PT. Krakatau
Tirta Industri. Skripsi. Bogor: IPB

Nurhasni, Salimin, Z., dan Nurfitriyani, I. 2013. Pengolahan Limbah


Industri Elektroplating dengan Koagulasi Flokulasi. Valensi
ISSN : 1978-8193. Volume 3 Nomor 1: 41-47.

33
LAMPIRAN

A. Dokumentasi
Tabel 2. Dokumentasi
No Gambar Keterangan
1 Pada saat kunjungan ke IPAL
SHT

2 Pada saat kunjungan ke WTP air


bersih

3 Pada saat kunjungan ke TPS LB3

34
4 Pada saat kunjungan ke DAMIU
Air minum

5 Pada saat sampling makanan di


dapur umum PT. PINDAD

6 Pada saat memasukan data hasil


monitoring penendalian air bersih
dan air minum

35
B. Form Keterangan Daftar Hadir

Nama Mahasiswa : Fitrianidewi Lestari


NIM Mahasiswa : 3211151007
Nama Perusahaan : PT.PINDAD (PERSRO)

No Masuk Pulang
Hari Tanggal Ket
. Pukul Paraf Pukul Paraf
1. Selasa 04/07/ 2017 07.30 15.30
2. Rabu 05/07/ 2017 07.30 15.30
3. Kamis 06/07/ 2017 07.30 15.30
4. Jum’at 07/07/ 2017 07.30 15.30
5. Senin 10/07/ 2017 07.30 15.30
6. Selasa 11/07/2017 07.30 16.00
7. Rabu 12/07/2017 07.30 16.00
8. Kamis 13/07/ 2017 07.30 16.00
9. Jum’at 14/07/ 2017 07.30 16.00
10. Senin 17/07/ 2017 07.30 16.30
11. Selasa 18/07/2017 07.30 16.00
12. Rabu 19/07/ 2017 07.30 16.00
13. Kamis 20/07/ 2017 07.30 16.00
14. Jumat 21/07/ 2017 07.30 16.00
15. Senin 24 /07/ 2017 07.30 16.30
16. Selasa 25 /07/ 2017 07.30 16.00
17. Rabu 26 /07/ 2017 07.30 16.00
18. Kamis 27 /07/ 2017 07.30 16.00
19. Jum’at 28/07/2017 07.30 16.00
20. Senin 31/07/2017 07.30 16.30
21. Selasa 01/08/2017 07.30 16.00
22. Rabu 02/08/2017 07.30 16.00
23. Kamis 03/08/2017 07.30 16.00
24. Jum’at 04/08/2017 07.30 16.00
25. Senin 07/08/2017 07.30 16.30

36
26. Selasa 08/08/2017 07.30 16.00
27. Rabu 09/08/2017 07.30 16.00
28. Kamis 10/08/2017 07.30 16.00
29. Jum’at 11/08/2017 07.30 16.00

Bandung, 25 Agustus 2017

Pembimbing

Nur Ali Ritaudin


NIP.

37
C. Surat Menyurat
Surat Keterangan Kerja Praktek

38

Anda mungkin juga menyukai