A. Tahap Persiapan
Kegiatan direncanakan mulai hari Selasa, 15 Agustus 2017 dengan
langkah awal koordinasi dengan Ketua Dusun Klumpit, Krasak, Boto, dan
Kemiri. Persiapan pre planning dan persiapan bahan untuk memberikan
penyuluhan di Dusun Klumpit, Krasak, Boto, dan Kemiri Desa Boto
Kecamatan Bancak dengan sasaran seluruh warga, terutama ibu-ibu dan
bapak-bapak serta lansia.
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan warga masyarakat tentang hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi, peserta penyuluhan
mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian hipertensi.
b. Menjelaskan tentang tanda-tanda hipertensi.
c. Menjelaskan diet bagi penderita hipertensi.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan 1
Hari : Kamis, 17 Agustus 2017
Pukul : 21.00 WIB
Tempat : Dusun Klumpit
Materi : Hipertensi
Pelaksanaan 2
Hari : Jumat, 18 Agustus 2017
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Dusun Krasak dan Dusun Kemiri
Materi : Hipertensi
Pelaksanaan 3
Hari : Senin, 21 Agustus 2017
Pukul : 19.00 WIB
Tempat : Dusun Boto
Materi : Hipertensi
C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
Pre planning telah disiapkan dua hari sebelum acara dimulai.
2. Evaluasi Proses
Acara dilaksanakan bersamaan dengan pengajian rutin di tiap dusun.
Masyarakat antusias mengikuti kegiatan dan memperhatikan
penjelasan pemateri. Selain itu juga banyak warga yang bertanya
seputar materi yang telah dijelaskan.
3. Evaluasi Hasil
Warga mampu menyebutkan penyebab terjadinya hipertensi dan
makanan apa yang harus diindari untuk mencegah terjadinya
hipertensi.
D. Faktor Pendukung
Peran serta warga masyarakat yang terbuka untuk mencapai derajat
kesehatan yang lebih baik sangat membantu dalam berjalannya kegiatan
ini.
E. Hambatan
Hanya beberapa tempat yang dapat dilakukan penyuluhan hipertensi
karena keterbatasan waktu dan acara selalu mengikuti adanya pengajian
warga.
F. Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan hipertensi berjalan dengan lancar meskipun dimulai
sudah larut malam dan berakhir sampai larut malam. Harapannya setelah
mengikuti penyuluhan ini warga masyarakat Dusun Klumpit, Boto, Kemiri,
dan Krasak dapat bertambah pengetahuannya mengenai hipertensi dan
cara mencegah terjadinya penyakit hipertensi.
G. SAP dan Dokumentasi Terlampir
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN
I.TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai upaya
mengatasi hipertesi pada warga dusun boto diharapkan objek
mampu memahami dan mengerti tentang upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi penyakit hipertensi.
II.TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan sasaran
mampu :
a. Mengetahui tentang pengertian hipertensi
b. Mengetahui tentang penyebab hipertensi
c. Mengetahui tentang upaya mengatasi hipertensi
d. Memahami penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat hipertensi
B. MATERI
Terlampir
C. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
D. MEDIA
a. PPT
b. Leaflet
c. LCD
E. KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN PESERTA
1 Pembukaan 3 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab
b. Memperkenalkan diri salam
c. Menjelaskan maksud b. Memperhatikan
dan tujuan dan menyimak
d. d.Melakukan kontrak c. Menjawab
waktu pertanyaan
e. Memberikan
pendahuluan
2 Pelaksanaan a. Menjelasakan tentang Memperhatikan
pengertian hipertensil dan mendengar
b. Menjelasakan tentang dengan seksama
penyebab hipertensi
c. Menjelaskan tentang
cara mengatasi
d. Menjelaskan
penyakit-penyakit
yang ditimbulkan
akibat hipertensi
e. Pemutaran video
f. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
3 Evaluasi 10 menit a. Melakukan Tanya Partisipasi aktif
jawab
b. Menanyakan kembali
mengenai materi
yang telah
disampaikan
4 Penutup 5 menit a. Melakukan a. Sasaran dapat
evaluasi menjawab
b. Menyampaikan tentang
kesimpulan pertanyaan
materi yang diajukan
c. Mengakhiri dan b. Mendengar dan
menjawab salam memperhatikan
c. Menjawab
salam
F. EVALUASI
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Kesepakatan pertemuan dengan warga kelompok
pengajian
b. Kesiapan penyaji
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
- Wrga kelompok pengajian
- Pertemuan berjalan dengan lancar
3. Evaluasi Hasil
c. Tes tidak tertulis /lisan (tanya jawab) di akhir ceramah.
LAMPIRAN MATERI HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial, sistol ≥ 140 mmHg
dan diastol ≥ 90 mmHg.
T
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah Diastolik
a Darah Sistolik (mmHg) (mmHg)
b
Normal <120 dan <80
e
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
l
Hipertensi Stadium 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi Stadium 2 ≥160 atau ≥100
c. Obesitas
Banyak penyelidikan menunjukkan bahwa terdapat
korelasi yang positif diantara obesitas (terutama upper body
obesity) dan hipertensi. Bagaimana mekanisme obesitas
menyebabkan hipertensi masih belum jelas. Akhir-akhir ini ada
pendapat yang menyatakan hubungan yang erat diantara
obesitas, diabetes melitus tipe 2, hiperlipidemia dengan hipertensi
melalui hiperinsulinemia (Majid, 2005).
d. Stress
Hubungan antara stress dan hipertensi primer diduga oleh
aktivitas saraf simpatis (melalui cat hecholamin maupun renin
yang disebabkan oleh pengaruh cathecolamin) yang dapat
meningkatkan tekanan darah yang intermittent. Apabila stress
menjadi berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah menetap
tinggi. Hal ini secara pasti belum terbukti, akan tetapi pada
binatang percobaan dibuktikan, pemaparan terhadap stress
membuat binatang tersebut hipertensi (Majid, 2005).
d. Lain-lain
Faktor-faktor lain yang diduga berperan dalam hipertensi primer
rasio asupan garam, kalium, inaktivitas fisik, umur, jenis kelamin
dan ras (Majid, 2005).
Proses degeneratif ialah suatu hal yang identik dengan
bertambahnya usia terutama pada lansia, salah satu sistem organ
vital didalam tubuh yang mengalami proses degeneratif adalah
sistem kardiovaskular. Pembuluh darah merupakan bagian dari
sistem kardiovaskular yang sangat rentan sekali berubah akibat
penuaan (Timiras, 2007). Pada lapisan intima yaitu lapisan
terdalam yang terdiri dari sel endotel mengalami proses
degeneratif dengan berkurangnya produksi Nitric Oxide (NO) dan
Prostacyclin yang berakibat pada kekakuan arteri, mengecilnya
lumen pembuluh darah dan tingginya risikoatherosklerosis
(Timiras, 2007). Pada lapisan media, berkurangnya jaringan
elastin, deposisi kolagen dan kalsifikasi semakin memperparah
kekakuan arteri dan mengurangi elastisitas (Aronow, 2011).
C. Gejala Hipertensi
o Sakit kepala,
o Perdarahan dari hidung
o Pusing,
o Wajah kemerahan,
o Kelelahan,
o Mual, muntah,
o Sesak nafas,
o Gelisah,
o Pandangan menjadi kabur.
D. Komplikasi Hipertensi
1. Gagal Jantung atau Penyakit Jantung Koroner
Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot
jantung akan menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan
semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang
elastisitasnya, yang disebut dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak
mampu lagi memompa dan menampung darah dari paru sehingga
banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan tubuh lain yang dapat
menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut gagal
jantung.
2. Stroke
Stroke ini terjadi karena aliran darah di arteri otak terganggu. Otak
menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi. Stroke hemoragik (sekitar
20% kasus) timbul saat pembuluh darah di otak atau di dekat otak
pecah. Penyebab utamanya adalah tekanan darah tinggi yang
persisten. Hal ini menyebabkan darah meresap ke ruang di antara
sel-sel otak.
3. Gagal Ginjal
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan
system penyaringan di dalam ginjal, akibatnya lambat laun ginjal tidak
mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk
melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.
2. Kebutaan
Tekanan darah tinggi dapat mempersempit atau menyumbat arteri di
mata, sehingga menyebabkan kerusakan pada retina (area pada
mata yang sensitif terhadap cahaya). Keadaan ini disebut penyakit
vaskular retina. Penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan dan
merupakan indikator awal penyakit jantung.
E. Cara Mengatasi Hipertensi
1. Pola Makan yang Baik
a. Mengurangi asupan garam dan lemak tinggi
Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat meningkatkan
tekanan darah hingga ke tingkat yang membahayakan. Panduan
terkini dari British Hypertension Society menganjurkan asupan
natrium dibatasi sampai kurang dari 2,4 gram sehari. Jumlah
tersebut setara dengan 6 gram garam, yaitu sekitar 1 sendok teh
per hari. Penting untuk diingat bahwa banyak natrium (sodium)
tersembunyi dalam makanan, terutama makanan yang diproses.
Mengurangi asupan garam <100 mmol/hari (2,4 gram natrium
atau 6 gram garam) bisa menurunkan TDS 2-8 mmHg. Lemak
dalam diet meningkatkan risiko terjadinya atherosklerosis yang
berkaitan dengan kenaikan tekanan darah. Penurunan konsumsi
lemak jenuh, terutama lemak dalam makanan yang bersumber
dari hewan dan peningkatan konsumsi lemak tidak jenuh
secukupnya yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian dan
makanan lain yang bersumber dari tanaman dapat menurunkan
tekanan darah. Mengurangi diet lemak dapat menurunkan tekanan
darah TDS/TDD 6/3 mmHg.