LAPORAN EVALUASI
RENCANA KERJA TAHUNAN
RSU SIGAP SENTOSA JAKARTA
TAHUN 2011
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
MONITORING DAN PELAPORAN KEGIATAN EVALUASI
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI
PELAKSANAAN PROGRAM
Pencapaian :
1. Secara umum pengelolaan mutu pelayanan keperawatan telah dilaksanakan secara berkala setiap tahun
sampai dengan tahun 2011 dibawah koordinasi kabag keperawatan dan panitia peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit.
2. Program keselamatan pasien telah disosialisasikan dengan bekerjasama melalui bagian diklat dan Panitia
keselamatan pasien selama tahun 2011.
3. Program diklat keperawatan dan kebidanan juga telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pelayanan
keperawatan pada saat itu.
4. Evaluasi pola ketenagaan dibidang keperawatan tahun 2011 telah dilakukan dengan baik dengan hasil bahwa
untuk kebutuhan tenaga, baik keperawatan dan kebidanan ditahun 2011 telah sesuai.
5. Program magang kerja atas permintaan dinas telah dilaksanakan di tahun 2011 sebagai solusi antisipasi
peningkatan beban kerja dengan minimalisir resiko cost biaya rekrutmen dalam periode tertentu.
Ketidaktercapaian :
1. Infrastruktur bangsal keperawatan lainnya adalah pemisahan ruang bangsal anak/pediatric dan dewasa serta
ruang isolasi secara terpisah satu dengan yang lain untuk minimalisir angka INOS di rumah sakit.
2. Pelatihan manajemen bangsal bagi kepala ruangan di tahun 2011 belum dapat dilaksanakan karena tidak
tersedianya penawaran tersedianya dana diklat pada saat itu.
4. Pengelolaan unit neonatus perlu untuk diintensifkan karena merupakan pelayanan yang berpotensi
menghasilkan pendapatan rumah sakit sehingga pengadaan ruang dan instrumen sarana-prasarana pelayanan
perlu segera dilengkapi.
5. Angka kepuasan pasien ditahun 2011 terhadap pelayanan perawat juga masih rendah dalam kisaran 68%
sekalipun meningkat 5% dari tahun 2010 sehingga perlu digalakkan upaya peningkatan komunikasi efektif dan
pelatihan lainnya untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan itu sendiri dimasa yang akan datang.
6. Program kerja keperawatan yang berkaitan langsung dengan aspek pengelolaan keselamatan pasien dalam
bentuk edukasi kesehatan belum terlaksana dengan baik sehingga diharapkan adanya program CSR dapat
diikuti dengan kegiatan edukasi kesehatan kepapa pasien atau masyarakat sekitar secara berkala.
Evaluasi dan Kesimpulan :
Dari Bab 2 dalam Tabel 01 tersebut diatas maka secara garis besar pelaksanaan pencapaian visi dan misi
dibidang pelayanan keperawatan dan kebidanan ditahun 2010 telah terlaksana dengan baik 80 % dari daftar
pencapaian elemen penilaian yang ada dalam program kerja tahunan dan renstra RSU Sigap Sentosa Jakarta
2007-2012 dengan permasalahan mendasar adalah :
1. Survey kepuasan konsumen tentang pelayanan keperawatan dan kebidanan di tahun 2010 yang masih sangat
rendah, yaitu : 52% s/d 60%, dan hal ini menunjukkan rendahnya komitmen perawat untuk lebih intens dalam
berkomunikasi dan melakukan perawatan secara personal dengan memperhatikan aspek etika profesi dan etika
rumah sakit.
2. Perlunya revitalisasi pengorganisasi ruang pelayanan dan instrumen sarana-prasarana pelayanan
keperawatan dan kebidanan melalui penyusunan masterplan dan RAPB rumah sakit secara komprehensif
sebagai dasar pijakan pembangunan dan pengembangan sarana-prasarana pelayanan keperawatan dan
kebidanan rumah sakit dimasa yang akan datang, terutama terkait dengan pengelolaan mutu INOS, pelayanan
keselamatan pasien dan mutu pelayanan rumah sakit secara terintegrasi.
3. Perawatan dan kebidanan memegang hampir 80% pengelolaan tenaga kesehatan dirumah sakit sehingga
mutu dan kualitas kompetensi pendidikan dan profesi harus sangat diperhatikan melalui pengembangan SDM
keperawatan dan kebidanan melalui program pendidikan dan pelatihan keperawatan dan kebidanan secara
berkelanjutan.
f. Monitoring Bagian Keuangan .
Target :
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang berkualitas
2. Mewujudkan Sistem Pengelolaan Yang Efektif dan Efisien
3. Mewujudkan RSU Sigap Sentosa Yang Islami
Pencapaian :
1. Penyusunan pedoman sistem informasi akuntansi rumah sakit, pedoman anggaran dan tarif pelayanan telah
disusun di tahun 2010 sebagai dasar kebijakan pengelolaan tarif dan pelayanan keuangan di RSU Sigap
Sentosa Jakarta telah diterapkan dalam pengelolaan manajemen keuangan di RSU Sigap Sentosa Jakarta tahun
2011.
2. Pelaksanaan audit mutu dan pelaporan keuangan juga telah dilakukan di tahun 2011.
Ketidaktercapaian :
1. Standardisasi kompetensi pendidikan dan profesi dibagian keuangan yang perlu mendapatkan perhatian dan
tidak lanjut karena tidak sesuai dengan urgas dan bidang kerja di struktur organisasi bagian keuangan.
2. Sistem pengamanan keuangan dalam bentuk pengelolaan fasilitator media perbankan belum berjalan
sehingga efisiensi alur pelayanan belum tercapai dengan baik.
3. Pengelolaan pendapatan rumah sakit masih bersifat spasialistik dengan terkonsentrasi kepada pendapatan
atas pasien dan belum mendapatkan sumber penambahan asset dan modal rumah sakit lainnya melalui produk
perbankan atau pengelolaan kerjasama dalam bidang pelayanan rumah sakit.
Evaluasi dan Kesimpulan :
Dari Bab 2 dalam Tabel 01 tersebut diatas maka secara garis besar pelaksanaan pencapaian visi dan misi
dibidang pelayanan bagian keuangan ditahun 2011 telah terlaksana dengan baik 40 % dari daftar pencapaian
elemen penilaian yang ada dalam program kerja tahunan dan renstra RSU Sigap Sentosa Jakarta 2007-2012
dengan permasalahan mendasar adalah :
1. Belum terorganisirnya pengelolaan akuntansi rumah sakit sehingga rumah sakit mengalami kesulitan dalam
membangun transparansi pengelolaan keuangan dalam mewujudkan visi dan misi rumah sakit yang islami.
2. Perlunya diversifikasi dalam pengelolaan dan pengembangan sumber pendapatan rumah sakit untuk
peningkatan asset dan permodalan (treasurry).
3. Diperlukan alokasi penempatan SDM Keuangan yang benar-benar handal dibidangnya sehingga mampu
mengelola kebijakan dan manajemen keuangan rumah sakit dengan baik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Langkah awal dalam pengelolaan standar pelayanan kesehatan didalam rumah sakit adalah
pengelolaan struktur organisasi didalam pelayanan kesehatan itu sendiri dan hal ini menuntut kita
untuk patuh terhadap standar pelayanan minimal sesuai dengan klasifikasi rumah sakit yang telah
ditetapkan melalui permenkes. Dalam pengelolaan struktur organisasi ini juga perlu dilakukan
evaluasi uraian tugas dan pekerjaan serta pola ketenagaan yang terstruktur dan terencana untuk
efektiftas dan efisiensi pengelolaan pelayanan.
2. Pengembangan pelayanan masing-masing unit kerja, seperti halnya dalam penyusunan struktur
organisasi rumah sakit, harus menyesuaikan dengan kemampuan rumah sakit dalam penyediaan
infrastruktur sarana dan prasarana rumah sakit, sehingga diperlukan sebuah perencanaan arsitektur
rumah sakit yang baik dan benar dalam optimalisasi fungsi dan kebutuhan ruang pelayanan secara
efektif dan layak untuk bekerja.
3. Pengembangan kinerja pelayanan diharapkan berjalan seiring dengan permintaan dan trend pasar,
termasuk didalamnya perkembangan kesejamanan ilmu dan teknologi kedokteran, untuk
menghasilkan nilai jual pasar yang kompetitif dan menguntungkan dalam pengembangan business
core pelayanan dimasa yang akan datang.
4. Pengembangan kinerja pelayanan tidak hanya berorientasi kepada kesejamanan perkembangan ilmu
dan pengetahuan teknologi kedokteran, namun juga konsistensi pengembangan SDM tenaga kesehatan
yang kompeten dan profesional dibidangnya sehingga kegiatan diklat rumah sakit wajib
diselenggarakan secara optimal, terstruktur dan berkala sesuai kebutuhan pelayanan dan kondisi
keuangan rumah sakit.
5. Perlunya diversifikasi dalam pengelolaan dan pengembangan sumber pendapatan rumah sakit untuk
peningkatan asset dan permodalan (treasurry), termasuk didalamnya peningkatan fungsi pemasaran
dan humas rumah sakit secara optimal untuk kesinambungan kinerja keuangan rumah sakit dimasa
yang akan datang.
6. Pengelolaan keselamatan pasien dan evaluasi mutu pelayanan dan kinerja rumah sakit menjadi key
factor dalam memberikan pelayanan terpercaya bagi masyarakat sehingga pengelolaan keduanya
membutuhkan peningkatan dan kesinambungan secara berkala untuk peningkatan angka kepuasan
pasien di periode pelayanan rumah sakit berikutnya.
7. Segera dilakukan pemanfaatan gedung baru dengan pelayanan yang telah ditetapkan dalam program
kerja rumah sakit sehingga segera mendapatkan nilai tambah bagi pelayanan rumah sakit.
BAB V
PENUTUP
Laporan evaluasi rencana kerja tahunan tahun 2011 merupakan lembar pertanggungjawaban pengelola rumah
sakit (dalam hal ini adalah Direktur Rumah sakit) kepada pemilik rumah sakit dan para stake holder lainnya
yang berperan dalam tumbuh kembang pelayanan RSU Sigap Sentosa Jakarta dari tahun ke tahun.
Laporan evaluasi rencana kerja tahunan tahun 2011 adalah upaya perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan di RSU Sigap Sentosa Jakarta terhadap pencapaian visi, misi serta
renstra rumah sakit yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga dengan evaluasi ini diharapkan mampu
memberikan gambaran tindak lanjut terhadap arah kebijakan perencanaan dan pelaksanaan program di RSU
Sigap Sentosa Jakarta untuk periode tahun berikutnya, serta mengupayakan peningkatan pencitraan pelayanan
RSU Sigap Sentosa Jakarta melalui pelayanan yang islami dan bermutu dengan tetap mengutamakan
keselamatan pasien sebagai dasar pelaksanaan pelayanan.
Atas perhatian dan kerjasama semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan evaluasi rencana
kerja tahun tahun 2011 ini diucapkan banyak terimakasih.
Jakarta, Januari 2012
Hormat Kami,
Panitia Pengembangan
RSU Sigap Sentosa Jakarta
Share To :
Related Posts
Gebrakan terbaru Ridwan Kamil untuk tertibkan parkir motor dan mobil
Gebrakan Ridwan Kamil untuk tertibkan Parkiran menuai berbagai respon dari dunia maya. Berikut
cupli...Selanjutnya
Catatan perjalanan. Inilah dia Gunung Matantimali yg berada di ketinggian ± 800-an meter dari t...Selanjutnya