rectangular yang dapat digunakan pada sistem wireless LAN baik sebagai
penguat antena pada Access Point (AP) atau Wireless Router ataupun pada sisi
harga yang relatif murah dan USB wireless adapter sebagai penangkap sinyal,
maka antena ini merupakan pilihan yang tepat untuk solusi internet yang murah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
parameter antena yang dihasilkan berupa nilai VSWR, Gain antena dan
segi empat dapat digambarkan dengan diagram alur pada Gambar 3.1.
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2 Pemilihan Jenis substrat
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
segi empat. Dalam merancang sebuah antena mikrostrip array ada
…………………….……………………. (3.1)
………………………………… (3.2)
√
berikut :
…………..…………………… (3.3)
…………………………………….... (3.4)
√
) ………………… (3.5)
√
……………... (3.6)
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Menentukan Panjang Gelombang (λ):
λ = C/f
λ = 12,24 cm =122,4 mm
W = C/(2f_r √((ε_r+1)/2))
W = 0,03726 m=37,26 mm
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
= 4,08
0,0303 m = 30,3 mm
L=L_eff-2ΔL
L=28,63 mm
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari perhitungan parameter antenna mikrostrip rectangular pacth tunggal
power divider. Dalam hal ini metoda Wilkinson merupakan teknik yang
Wilkinson.
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.2 N-Way Wilkinson Combiner.
berikut :
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Saluran pencatu yang digunakan pada perancangan antena
dibulatkan menjadi
dibulatkan menjadi b = 10 mm
= 1,5 mm
= 3mm
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37 mm
29 mm
17,5 mm 17,5 mm
1,5 mm 15 mm
3 mm 10 mm
dengan lebar dan panjang saluran seperti yang terlihat pada gambar 3.4
lain : jenis substrat yang digunakan, dimensi patch antena, panjang saluran
perancangan array, hal yang diperhatikan adalah jarak antar elemen patch
…………………………………….. (3.8)
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jarak tersebut diukur dari titik tengah antara satu patch dengan
patch lain yang terdekat. Akan tetapi jarak tersebut dapat diubah-ubah
Gambar 3.5
d = 61,2 mm
61,2 mm
38 mm 38 mm
29 mm
15 mm
14,7 mm
Elemen
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61,2 mm
61,2 mm
elemen
61,2 mm
61,2 mm
61,2 mm
61,2 mm
61,2 mm
61,2 mm
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada rancang bangun antena mikrostrip patch rectangular array ini, penulis
akan membuat antena susun atau array sebanyak 4 antena, yaitu 1*2, 2*2,
2*4, 2*6.
telah cocok dengan VSWR yang diinginkan atau tidak dengan frekuensi
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6.2 Perancangan Substrate
Untuk membuat substrat, pada item Draw pilih box atau dengan langsung
memilih Draw Box pada toolbar kemudian data diisi seperti pada gambar
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6.3 Perancangan Patch
atau dengan langsung memilih Draw Box pada toolbar kemudian data
kemudian mengganti nama box tersebut dengan Patch. Setelah itu nilai
letak dari posisi patch yang akan ditempatkan pada lembar substrade pada
program HFSS 13
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6.4 Perancangan Feed line
Pada perancangan ini langkah yang harus dilakukan adalah memilih pada
tem Draw kemudian pilih box atau dengan langsung memilih Draw Box
pada toolbar kemudian data diisi seperti pada gambar 3.12 dengan
Feed line.
Gambar 3.12 Pengisian koordinat untuk letak dan besar feed line
letak dari posisi patch yang akan ditempatkan pada lembar substrade pada
program HFSS 13
feed line dengan patch-nya dengan cara klik CTRL kemudian pilih feed
line dengan patch lalu pada salah satu kalik kanan pilih Edit kemudian
Boelan lalu Unite pilih ok, maka kemudian kedua benda tersebut sudah
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menjadi satu bagian seperti pada gambar 3.13.
Gambar 3.13 Tampilan feedline yang sudah menjadi satu dengan Patch
Untuk membuat ground, pada item Draw pilih box atau dengan
langsung memilih Draw Box pada toolbar kemudian data diisi seperti
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Setelah itu nilai koordinat dimasukan seperti pada Gambar 3.15
pada item Draw pilih rectangular kemudian data koordinat diisi seperti
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pada gambar 3.17.
Setelah itu akan muncul pop-up pilihan seperti pada gambar 3.18
kemudian klik next lalu akan muncul pop-up kemudian pilih New Line lalu
Setelah itu, maka tampaklah wave port seperti pada gambar 3.19.
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.19 Wave port
Untuk membuat boundary, pada item Draw pilih box atau dengan
seperti pada gambar 3.20 dengan memilih bahan air kemudian mengganti
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.21 Pengisian kooordinat untuk letak dan besar boundary
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
laluselanjutnya pilih add solution setup, makaakan muncul solution
setup window. Lalu isi nama setup- nya, ikuti saja yang ada di dalam
frequency ini sama untuk tiap setup. Lalu isi nilai maximum number
lalu pilih add sweep. Pilih solution setup-nya setup1 dan klik tombol OK.
Kemudian edit window sweep-nya, atur sweep type menjadi fast dan atur
frekuensi start sebesar 1 GHz, frekuensi stop 4 GHz dan buat nilai count
menjadi 100. Lalu klik tombol OK. Setelah itu langkah selanjutnya
adalah klik menu HFSS lalu pilih validation check. Tujuan dari
validation check ini adalah untuk memeriksa apakah model yang kita
buat sudah layak dan benar untuk dijalankan. Jika model yang kita
buat telah layak dan benar untuk dijalankan maka akan muncul tanda
check list berwarna hijau. Tetapi jika belum maka akan muncul tanda
silang berwarna merah. Hal ini menandakan bahwa ada error pada
model yang kita buat. Untuk melihat pesan error gunakan message
manager yang ada di sudut kanan bawah. Ada beberapa hal yang
3D model
Boundaries and Excitation
Mesh Operation
Analysis Setup
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Optimetrics
Radiation
Jika ada salah satu dari keenam hal ini yang tidak terpenuhi
(dalam hal ini ada error) maka proses simulasi tidak dapat dilanjutkan.
gain nya.
menekan tombol HFSS lalu pilih result dan kemudian pilih create
display set menjadi rectangular plot, lalu tekan OK. Maka akan
muncul window traces. Pada window traces ini atur solution menjadi
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
setup1:sweep1. Kemudian pada tab Y atur category menjadi
tekan new report lalu tekan done. Maka akan muncul grafik
VSWR.
menekan tombol HFSS lalu pilih result dan kemudian pilih create report.
Atur report type menjadi far field dan atur display set menjadi 3D
polar plot, lalu tekan OK. Maka akan muncul window traces. Pada
menjadi DhirTotal, kemudian tekan new report lalu tekan done. Maka
HFSS lalu pilih result dan kemudian pilih create report. Atur report
type menjadi far field dan atur display set menjadi data table, lalu
tekan OK. Maka akan muncul window traces. Pada window trace
kemudian tekan new report lalu tekan done. Maka akan muncul tabel
gain.
simulasi akan tampil seperti gambar 3.3. Ternyata setelah dilakukan report
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
hasil yang didapat tidak memenuhi dari tujuan yang diinginkan, maka
feed line. Disini kita akan merubah - rubah nilai dimensi patch antena
sampai mendapatkan nilai yang yang dianggap ideal, dan juga melakukan
HFSS.
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.8 Pembuatan Antena Mikrostrip Patch Rectangular Array
antena mikrostrip patch rectangular array ini dipilih dari PCB epoxy FR-4
dengan ukuran tebal 1,6 mm. Ada beberapa hal yang memungkinkan
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Paku Ripet 3 mm, Tang Ripet.
yaitu:
manual.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menerapkan pola gambar patch antena yang sudah di gambar ke
dirancang,
Gambar 3.27 Papan PCB (FR4) yang sudah tercetak pola gambar
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Melarutkan Papan PCB yang sudah ada gambar patch rectangular array
hasil dari perancangan yang ada, dapat dilihat pada gambar berikut :
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.9 Pengukuran Parameter Antena Mikrostrip Patch Rectanguler Array
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Peralatan yang digunakan pada pengukuran VSWR dan impedansi input:
3. Kabel Koaxial
file disimpan.
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/