ABSTRAK
1. PENDAHULUAN
Teknologi wireless saat ini menjadi teknologi utama dalam dunia
telekomunikasi yang terus mengalami perkembangan dari hari ke hari. Dengan
adanya wireless, proses komunikasi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Berbagai teknologi ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
layanan komunikasi bergerak. Teknologi tersebut salah satunya adalah WIMAX
(Worldwide Interoperability for Microwave Access) yang beroperasi pada
frekuensi 2.3 GHz, 2.5 GHz, dan 3.5 GHz. Pada tugas akhir ini antena yang akan
direalisasikan beroperasi pada frekuensi 2.5 - 2.6 GHz.
Mengacu pada perkembangan tersebut agar WIMAX dapat bekerja
dengan baik, maka di butuhkan sebuah antena untuk mentransmisikan data.
Antena yang digunakan harus kompatibel, ringan, berukuran kecil, sistem
produksi yang sederhana, mudah terintegrasi dengan rangkaian, bentuk menarik
serta mampu bekerja pada band frekuensi lebar. Antena mikrostrip merupakan
salah satu antena yang mampu memberikan kebutuhan tersebut. Dengan bentuk
III-2
bidang mikrostrip yang bermacam-macam seperti lingkaran, segitiga, cincin, dan
segiempat antena mikrostrip mampu disesuaikan dalam pemasangannya atau
dengan kata lain antena mikrostrip lebih mudah dalam penempatannya. Penulis
mencoba merealisasikan antena Mikrostrip yang dapat digunakan untuk aplikasi
WIMAX yaitu antena array empat elemen. Antena ini beroperasi pada band
frekuensi 2.5 - 2.6 GHz pada sisi jaringan sangat berguna untuk komunikasi
wireless, dan frekuensi tersebut merupakan mayoritas digunakan u n t u k
mobile WIMAX.
2. PERANCANGAN ANTENA
2.2.3VSWR : 2
2.2.4Pola radiasi : Direksional
2.2.5Polarisasi : Linear
2.2.6 Gain : 5 dBi
2.2.7Bentuk patch : Segitiga
2.2.8Material dielektrik : FR4 epoxy
2.2.9Jumlah elemen 4
2.2.10 Konektor : SMA
2.2.11 Impedansi : 50 Ω
2.3.1.2 Dielektrik
2.3.1.2.1 Permitivitas relative : 4.3
2.3.1.2.2 Permeabilitas relative 1
2.3.1.2.3 Ketebalan : 1.6 mm
c) Tampak Samping
= 68.42 mm
2. Untuk saluran 50 Ω
A=
III-8
= 3.333
= 5.33 mm
Jadi melalui hasil perhitungan secara lengkap di perlihatkan pada gambar II-5.
(a) Patch
(b) Groundplane
IV-2
(c) feeding
(a) Patch
85 mm
(b) Groundplane
IV-3
(c) Feeding
Gambar II-6. Dimensi Akhir Antena Susun 4 Elemen yang akan dicetak
4. PENGUKURAN ANTENA
Gambar IV-1. Hasil Pengukuran Return Loss Fungsi Frekuensi Antena ke-1
Nilai return loss yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
IV-4
RL = -20 log ρ
19.18 = -20 log ρ
-0.959 = log ρ
ρ = 0.1099
VSWR = = .
= 1.25
.
Dari hasil pengukuran retur loss dengan menggunakan Anritsu Site Master
SS331D didapat return loss sebesar 19.18 dB pada M1 dengan frekuensi 2642.4
MHz pada VSWR 1.25. Antenna ini memiliki frekuensi yang bergeser sebesar 92
MHz dari frekuensi awal yang menjadi tolak ukur spesifikasi antenna yang
diinginkan. Maka antenna mengalami perubahan dimensi agar menghasilkan nilai
frekuensi tengah yang diinginkan.
Gambar IV-2. Hasil Pengukuran Return Loss Fungsi Frekuensi Antena ke-2
IV-5
Nilai return loss yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
fl = 2517.4 MHz
fh = 2589.1 MHz
BW = fh – fl
= 2589.1 – 2517.4
= 71.7 MHz
RL = -20 log ρ
13.50 = -20 log ρ
-0.675 = log ρ
ρ = 0.2113
.
VSWR = = = = 1.54
.
Dari hasil pengukuran retur loss dengan menggunakan Anritsu Site Master
SS331D didapat return loss sebesar 13.50 dB pada M1 dengan frekuensi 2550.4
MHz pada VSWR 1.54 dengan besar bandwidth sebesar 71.7 MHz.
Gambar IV-3. Hasil Pengukuran Return Loss Fungsi Frekuensi Antena ke-3
Nilai return loss yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
fl = 2517.4 MHz
fh = 2600.8 MHz
BW = fh – fl
= 2600.8 – 2517.4
= 83.4 MHz
RL = -20 log ρ
16.52 = -20 log ρ
-0.826 = log ρ
ρ = 0.149
VSWR = = .
= 1.35
.
IV-7
Dari hasil pengukuran retur loss dengan menggunakan Anritsu Site Master
SS331D didapat return loss sebesar 16.52 dB pada M1 dengan frekuensi 2550.4
MHz pada VSWR 1.35 dengan besar bandwidth sebesar 83.4 MHz.
Gambar IV-4. Hasil Pengukuran Return Loss Fungsi Frekuensi Antena ke-4
Nilai return loss yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
fl = 2500.0 MHz
fh = 2624.0 MHz
BW = fh – fl
= 2624.0 – 2500.0
= 124 MHz
Dari hasil pengukuran retur loss dengan menggunakan Anritsu Site Master
SS331D didapat return loss sebesar 20.16 dB pada M1 dengan frekuensi 2550.0
MHz. Untuk mengetahui besar bandwidth dari antenna yang diukur dari gambar
IV-5. yaitu dengan menempatkan garis M2 dan M3 di ±10 dB. Dengan begitu
akan mengetahui fL dan fH dari antenna yang kita ukur, maka besar bandwidth dari
antenna yang diukur sebesar 124 MHz. Hasil pengukuran VSWR diperlihatkan
pada gambar IV-5 dan tabel IV-5.
RL = -20 log ρ
20.16 = -20 log ρ
-1.008 = log ρ
ρ = 0.098
VSWR = = .
= 1.217
.
IV-10
IV-8 dan tabel IV-9. Level daya yang diperoleh kemudian dinormalisasi dan
diplot pola radiasinya seperti pada gambar IV-8 dan gambar IV-9.
Polarisasi
0
350 1020
330340
320 3040
310 -5 50
300 -10 60
290 70
280 -15 80
270 -20 90 Polarisasi
260 100
250 110
240 120
230 130
220 140
210200 150
190 17016
180
DAFTAR PUSTAKA
[1] Andri, Moch. Realisasi Antena Mikrostrip Array Segitiga Dua Elemen
Untuk Aplikasi WIMAX Pada Band Frekuensi 2.3 Ghz – 2.4 Ghz.
(Laporan Proyek Akhir). Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri
Bandung. 2014.
[2] Balanis, Constantine A. Antenna Theory :Analysis and Design, 2nd ed.
John Wiley & Sons, Ltd. 1997.
[3] Balanis, Constantine A. Antenna Theory-Analysis and Design, 3rd ed.
New York: Wiley, 2005.
[4] Bekti, Dafit B. Realisasi Antena Mikrostrip Dengan Tekni Pencatuan
Aperture Coupled Pada Frekuensi 2.4 – 2.4835 GHz. Proyek
Akhir. Politeknik Negeri Bandung. 2012.
[5] Handayani, Yuniar. Realisasi Antena Mikrostrip Susun Empat Elemen
Dengan Teknik Pencatuan Proximity Coupling Pada Frekuensi 2.5 – 2.6
Ghz. (Laporan Proyek Akhir). Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri
Bandung. 2014.
[6] Hidayat, Taufal. Rancang Bangun Antena Mikrostrip Susun
Menggunakan Jenis Pencatuan Aperture Coupled Dengan Slot
Berbentuk Jam Pasir. Proyek Akhir. Universitas Indonesia. 2012.
[7] http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_(radio) dan Ensiklopedia.
[8] Mushliha, Mita. Realisasi antenna mikrostrip susun dua elemen dengan
teknik pencatuan proximity coupling pada frekuensi 2.4 – 2.4835 GHz.
(Laporan Proyek Akhir). Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri
Bandung. 2012.
[9] Nurfithriani, Mitha. Realisasi antenna mikrostrip dengan teknik
pencatuan proximity coupling pada frekuensi 2400-2483.5 MHz untuk
aplikasi WLAN. (Laporan Proyek Akhir). Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Bandung. 2013.
[10] Siahaan, Yuliana. Realisasi antenna mikrostrip susun dua elemen
dengan teknik pencatuan proximity coupling untuk range frekuensi
2.3 – 2.4