Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA FRAKTAL


KOCH PENCATUAN MICROSTRIP FEED LINE UNTUK
APLIKASI TELEVISI DIGITAL TERESTERIAL

Nama

: Nita Harwedi

NIM

: 06214509

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PEMINATAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2016

ABSTRAK
Televisi merupakan teknologi yang sudah ada sejak beberapa abad yang lalu.
Televisi kini mengalami perkembangan yang awalnya menggunakan modulasi
analog kini sedang berkembang menggunakan modulasi digital. Perkembangan
Agar sinyal televisi digital dapat diterima, maka diperlukan harus diimbangi
dengan perangkat antena yang handal. Dilatarbelakangi oleh penelitian
sebelumnya, maka pada tugas akhir ini akan dirancang .antena Salah satu jenis
antena yang dapat digunakan untuk menangkap sinyal tv digital adalah antenna
mikrostrip.

Rrekomendasi

KOMINFO dengan antenna tv digital bekerja di

frekuensi..dengan lebar pita .. Pada penelitian ini akan digunakan antena


fractal Koch untuk memperoleh dimenis minimalis dan dapat bekerja di frekuensi
yang diinginkan yaitu pada

kerja sesuai dengan rekomendasi. Antena ini

dirancang pada frekuensi kerja 586 MHz dengan lebar pita ... Pada penelitian
ini akan digunakan pencatuan microstrip feed line.
Hasil yang diharapkan pada penelitian ini, adalah antenna dapat beroperasi
pada frekuensi 686 MHz dan lebar pita sebesar 216 MHz serta . dengan
bandwidth lebih dari 500 MHz dan VSWR kurang dari 2 serta memiliki gain lebih
dari 7 dBi

1. Latar Belakang
Sistem komunikasi tidak pernah lepas dari fungsi sebuah antenna
sebagai pelepas energi elektromagnetik ke udara dan sebaliknya sebagai
penerima energi tersebut dari ruang bebas. Kualitas antenna sangat
mempengaruhi kualitas informasi yang diterima. Termasuk dalam
penerimaan informasi pada Televisi Digital teresterial.
Desain antenna untuk aplikasi televisi digital sebelumnya sudah
pernah dilakukan[1].

Pada perancangan tersebut membuat antenna

multipole ring monopole yang bekerja pada range 463-671 MHz, dan
bandwidth sebesar 408 MHz. memliki VSWR yang lebih dari 60%, namu
dalam tugas akhir ini mempunyai kekurangan, yaitu dimensi yang relative
besar yaitu 241x26 mm. Dikarenakan TV Digital bekerja pada frekuensi
rendah, maka kekurangan yang banyak ditemukan dalam berbagai
penelitian adalah ukuran. Salah satu cara mengurangi ukuran ukuran
antenna adalah menggunakan antenna microstrip. Antenna microstrip
merupakan salah satu antenna yang berdimensi kecil dan compact, serta
mudah digunakan untuk berbagai aplikasi. Ukurannya yang kecil serta
bandwidth yang lebar serta dapat memenuhi frekuensi yang dibutuhkan
membuat anten amicrostrip banyak digunakan.
Dalam percobaan lainya [2], yang menggunakan antenna microstrip
log periodic yang menghasilkan frekuensi kerja sebesar 700 MHz dan
menghasilkan bandwidth sebesar 41 MHz. dalam percobaan tersebut
berhasil mengurangi dimensi. Namun, KOMINFO telah mengeluarkan
rekomendasi alokasi frekuensi[3] untuk televisi digital pada 478-694 MHz
dan bandwidth yang dibutuhkan televise digital teresterial sebesar 216
MHz.

Jika dibandingkan dengan peenlitian tersebut bandwidth yang

dihasilkan masih jauh berbeda dari standar yang dikeluarkan KOMINFO.


Dalam penelitian lain[4], dilakukan perbaikan kinerja antenna dengan
berkosentrasi pada penggunaan jenis subtract FR-4 yang mempunyai
dielektrik sebesar 4,6 dan ketebalan 1,6 mm. Hasil pengukuran tersebut
menghasilkan pengukuran yang berbeda dengan pengukuran saat simulasi.

Pada simulasi ditunjukkan rentang frekuensi 478-882 MHz dan untuk hasil
pengukuran pada rentang frekuensi 300-926 MHz.
Berdasarkan pada penelitian sebelumnya perlu dilakukian perbaikan
pada kinerja banwidth agar lebar frekuensi yang dihasilkan sesuai dengan
parameter. Perbaikan bandwidth dapat dilakukan dengan pemilihan
antenna mikrostrip jenis fractal Koch. Antenna fractal Koch mempunyai
dimensi yang lebih kecil dan compact sehingga lebih efisien. Penelitian
sebelumnya

menggunakan

antenna

fractal

Koch

iterasi-2

dan

menggunakan teknik pencatuan Electromatically Coupled [5]. Tetapi pada


perancangan antenna tersebut menghasilkan bandwidth dan impedansi
pengukuran yang berbeda dengan simulasi dikarenakan adanya air gap
diantara kedua substart[5].
Pada penelitian ini, akan dibuat antenna microstrip yang berfungsi
untu penerimaan Televisi digital teresterial. Seperti pada penelitian [5] ,
peneletian ini akan menggunakan antenna microstrip jenis fractal Koch
untuk memperroleh dimensi yang lebih kecil serta kinerja yang lebih baik.
Untuk memperbaiki bandwidth yang terlalu lebar pada penelitian[5], maka
pada penelitian ini digunakan pencatuan microstrip feed line. Dengan
pencatuan microstrip feed line diharapkan dapat meminimalisir bandwidth,
selain itu proses fabrikasi pencatuan microstrip feed line juga lebih
sederhana.
Oleh karena itu, pada proposal penelitian ini akan dilakukan
perancangan dan realisasi antenna fractal Koch pencatuan microstrip feed
line.

2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan memfabrikasi antenna
fractal Koch untuk penerimaan televesi digital teresterial yang bekerja
pada frekuensi 586 MHz dan bandwidth sebesar 216 MHz.

serta

menanalisis kinerja antenna fractal Koch yang telah dibuat.

3. Rancangan Sistem
Menurut Peraturan Menteri Kominfo no 32 tahun 2013 [6] Penyiaran
Televisi Digital Melalui Sistem Teresteria adalah penyiaran peneriamaan

yang tidak berbayar (free to air) dengan menggunakan tegnologi digital


yang

dipancarkan

secara

teresterial

melalui

sarana

penyiaran

multipleksing dan diterima dengan perangkat penerima. Tujuan Tujuan


dari penyelenggaraan Televisi Digital secara Teresterial salah satunya
adalah untuk meningkatkan kualitas penerimaan televise.
a. Spesifikasi antenna TV digital
Dan karena itu pula diperlukan sebuah penerima antenna yang
berkualitas, dari perancangan tugas akhir ini adalah untuk merancang dan
merealisasi antenna fractal Koch untuk penerimaaan TV Digital. Yang
bekerja pada frekuensi 586 MHz, dan mempunyai bandwidth sebesar 218
MHz. Tabel 1 menujukkan spesfikasi dari antenna yang akan dibuat.
Tabel 1. Tabel parameter antena
Spesifikasi
Frekuensi Televisi Digital
Teresterial
Frekuensi Kerja
Bandwidth
Pola Radiasi
Polarisasi
VSWR
Gain

Keterangan
478-694 MHz
586 MHz
216 MHz
Undirectional
Linier Horizontal
1,8
6 dB

Menurut ketentuan kementrian komunikasi dan informatika

[6],

televisi digital bekerja pada frekuensi 478-694 MHz. dan memiliki


bandwidth sebesar 216 MHz. Dengan digunakannya antenna fractal Koch
ini selain dimensi antenna

lebih kecil juga pengaruh pada performasi

antenna itu sendiri.


b. Bentuk antenna
Jelaskan lebih dahulu antenna mikrostrip
Antenna fractal dalah antenna yang mengadopsi bentuk fractal
dengan maksud untuk mengoptimalkan structur dan kinerja dari antenna
tersebut. Fractal adalah bentuk geometri yang dapat di fragmantasi atau
dibagi bagi menjadi bagian yang lebih kecil karena apabila hasil

pembagiannya diperbear maka akan terbentuk dimensi yang mirip dengan


bentuk aslinya.
Beberapa keuntungan pemakaian bentuk fraktal pada antena adalah
sebagai berikut :
1. Meminiaturisasi bentuk dari antena.
2. Memiliki impedansi masukan yang baik.
3. Mengurangi mutual coupling pada antena susun larik.
4. Dapat memiliki sifat multiband.

Gambar 1. Proses Iterasi Fraktal Koch [5]


Gambar 1 menunjukkan proses iterasi geometri fraktal Koch mulai dari
iterasi-0 dst. Iterasi-0 merupakan inisiator dengan bentuk segitiga sama sisi.
Antena mikrostrip fraktal dapat digunakan untuk tujuan mereduksi antena,
menjadikan antena bersifat multiband hanya dengan menggunakan sebuah
antenna dan memiliki impedansi input yang baik. Namun, disisi lain fraktal
memiliki bentuk yang kompleks sehingga perhitungan matematis untuk
mendapatkan geometri tidak mudah serta gain.
Untuk memperoleh dimensi antenna fractal Koch dapat dihasilkan dari
perhitungan secara matematis. Dengan frekuensi kerja sebesar 586 Mhz.
Untuk mendapatkan dimensi fraktal Koch, digunakan persamaan berikut [7]
Panjang gelombang
=

c
f

. (1)

Panjang segitiga awal


h=

.. (2)

Panjang Iterasi ke-n


l=h

4
3

()

.. (3)

Dengan memasukkan nilai c = 3 108 dan frekuensi tengah yang


dibutuhkan sebesar f= 5,86 108 serta nilai n = 0 sebagai inisiator maka
dihasilkan panjang sisi segitiga samasisi (inisiator fraktal Koch) sebesar 128
mm. Gambar 2 menunjukkan bentuk geometri fractal Koch iterasi-2, dari
gambar tersebut terlihat bahwa panjang sisi segitiga sama sisi sebagai
inisiator dinyatakan dengan (mm). Sehingga berdasarkan rumus segitiga
sama sisi radius dari inisiator tersebut sebesar 74 mm.

Gambar 2. Geometri fractal Koch iterasi ke-2 [5]

Bahan yang digunakan pada perancangan dan realisasi yaitu FR4-Epoxy


dengan konstanta dielektrik sebesar 4,2 dan ketebalan 1,6 mm. Sedangkan
pada bagian konduktor digunakan bahan tembaga dengan ketebalan 0,035
mm.
Dalam proposal tugas akhir ini digunakan pencatuan microstrip feed
line. Pemilihan saluran pencatu dengan saluran mikrostrip adalah karena
kemudahan dalam hal fabrikasi dan penentuan matching dari saluran
mikrostrip dapata dengan mudah dilakukan.

Geometri saluran pencatu mikrostrip ditunjukkan pada Gambar 3. Pada


microstrip feed slot antena , terdapat saluran catu yang diradiasikan
gelombang elektromagnetikke bidang pentahanan yang telah diberi slot.

Gambar 3. Geometri saluran mikrostrip [8]


c. Parameter antenna mikrostrip :
Pengukuran antenna fractal Koch pencatuan microstrip microstrip feed
line adalah untuk mengetahui :
1. Mengetahui return loss.
Return Loss adalah perbandingan antara amplitudo dari gelombang yang
direfleksikan terhadap amplitudo gelombang yang dikirimkan. Return Loss
dapat terjadi akibat adanya diskontinuitas diantara saluran transmisi dengan
impedansi masukan beban (antena). Return Loss juga dapat dideskripsikan
sebagai besarnya peningkatan amplitudo dari energi yang direfleksikan
dibanding dengan energy yang terkirim. Return Loss juga dapat
dideskripsikan sebagai besarnya peningkatan amplitudo dari energi yang
direfleksikan dibanding dengan energy yang terkirim. Setiap rangkaian
gelombang mikro yang memiliki diskontinuitas (mismatched), besarnya
return loss bervariasi tergantung pada frekuensi. Return Loss diekspresikan
dalam satuan dB. Didalam saluran transmisi, besarnya return loss
dirumuskan dalam persamaan dibawah, dimana Z1 adalah impedansi yang
menuju sumber (source) dan Z2 adalah impedansi yang menuju beban (load).

2. Mengetahui VSWR
VSWR adalah perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri (standing
wave) maksimum (|V|max) dengan minimum (|V|min)[]. Pada saluran transmisi
ada dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan (V0+)
dan tegangan yang direfleksikan (V0-). Perbandingan antara tegangan yang
direfleksikan dengan yang dikirimkan disebut sebagai koefisien refleksi tegangan
(). Koefisien refleksi tegangan () memiliki nilai kompleks, yang
merepresentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari refleksi.

I'

Dimana

Z1

Vo+
Vo

Z 1Z0
Z 1 +Z 0

adalah impedansi beban (load) dan

Z0

adalah

impedansi saluran loss less. Koefisien refleksi tegangan memiliki nilai


kompleks, yang mempresentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari
refleksi. Penyesuaian impedansi (matching impedance) adalah suatu cara
untuk menyesuaikan impedansi antena dengan impedansi karakteristik
saluran, untuk beberapa kasus yang sederhana ketika bagian imajiner dari
I'

adalah nol, maka:

'

'

= -1 : refleksi negatif maksimum, ketika saluran terhubung singkat


=

0 : tidak ada refleksi, ketika saluran dalam keadaan matched

sempurna
I'

= +1 : refleksi positif maksimum, ketika saluran dalam rangkaian

terbuka
Sedangkan rumus untuk mencari nilai VSWR adalah :

S=

V min
V max

1 r
1+ r

3. Mengetahui impedansi antena


Impedansi masukan didefinisikan sebagai impedansi sebuah antena pada
terminal masukan, sebagai perbandingan antara besarnya tegangan terhadap
arusnya. Impedasi dari antenna dirumuskan :
Z A =R A + jX A

dengan ZA adalah impedansi antena, RA adalah resistansi antena dan XA


reaktansi antena. Bagian resistansi masukan terbagi lagi menjadi dua, yaitu
resistansi radiasi (Rr) dan loss resistance (RL).
R A =Rr + R L
Resistansi radiasi adalah resistansi yang digunakan dalam meradiasikan
gelombang elektromagnetik sedangkan loss resistance adalah resistansi yang
menyebabkan berkurangnya power gelombang teradiasi akibat adanya panas.
Desain antena yang baik memiliki nilai resistansi radiasi yang tinggi dan
sebaliknya memiliki loss resistance yang rendah. Sedangkan kondisi matching
terjadi ketika besar impedansi input antena sama dengan besar impedansi
karakteristik saluran transmisi.

4. Mengetahui besar gain antenna


Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan
kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari
arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada

umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan.
Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah decibel.

5. Mengetahui bentuk pola radiasi antena


Setelah melakukan realisasi, langkah berikutnya adalah pengukuran
antenna fractal Koch. Pengukuran bertujuan untuk membandingkan hasil
simulasi dan hasil realisasi pada antenna.
6. Mengetahui Beamwidth
Beamwidth Adalah besarnya sudut berkas pancaran gelombang frekuensi
radio utama (main lobe) yang dihitung pada titik 3 dB menurun dari puncak
main lobe.
d. Perancangan dan pengukuran
Diagram alir
1. Perancangan, milih bahansoftwarenya apa, prosesnya bgm
2. Pengujian

Berikut ini adalah alat yang dibutuhkan untuk pengujian antenna :


1.
2.
3.
4.
5.

Realisasi antenna fractal Koch pencatuan microstrip feed line


Network analyzer
Konektor
Spectrum analyzer
Sweep oscilator

Setelah melakukan pengukuran, selanjutnya adalah menganalisis hasil


pengukuran. Membandingkan dengan hasil simulasi, sama atau ada
perbedaan yang signifikan dengan hasil simulasi. Dari hasil perbandingan
tersebut bisa ditarik kesimpulan hasil dari perancangan antenna fractal Koch
pencatuan microstrip feed line.
Dalam gambar 4 ditunjukan diagram alir proses perancangan hingga
penarikan kesimpulan.

Gambar 4. Diagram alir Perancangan antena

4. Jadwal Pelaksanaan

Januari

Bulan
Februari Maret
April

Mei

Juni

Observasi dan
Kajian Literatur
Menetukan
Parameret Alat
Simulasi Alat
Perancangan Alat
Analisis dan
Pengujian Alat
Penyusunan
Laporan
Persiapan Sidang
Sidang
Pendadaran

5. Daftar Pustaka
1. B.-M. Jeng, c.-M. lee and C.-H Luo (2010) Multiple Ring Monopole
Antenna with Ve-Shaped Ground for DVB-T Applications [On-line],
tersedia di : jpier.org
2. Hardian Cahya Wicaksono (2013) Perancangan Dan Realisasi Antena
Mikrostrip Log Periodik Pada Frekuensi 700 Mhz Untuk Aplikasi Dvb-T
[On-line], tersedia di https://repository.telkomuniversity.ac.id
3. Setiawan, D. (2010). Alokasi Frekuensi Kebijakan dan Perencanaan
Spektrum Indonesia. Jakarta : Departemen Informasi dan Informatika
Direktorat Jendral pos dan Telekomunikasi.
4. Nurvitasari Ratna, Dkk (2014), Antena Mikrostrip Monopole Pita lebar Segi
Empat

untuk

Aplikasi

DVB-T

On-line

],

tersedia

di

http://jurnal.upi.edu/electrans
5. Ukhty Syakirotunnikmah (2014) Perancangan Dan Realisasi Antena Fraktal
Koch Dengan Catuan Emc Pada Uhf Untuk Aplikasi Televisi Digital
Terestrial Tersedia di https://repository.telkomuniversity.ac.id
6. Menteri Telekomunikasi dan Informatika (2013) Peraturan Menteri
Kominfo no 32 tahun 2013 Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital

7. Nemanja Popren, Fractal Antennas: Design, Characteristics And Application,


Regular Papper.
8. Rahmadyanto Hery Rancang Bangun Antena Mikrostrip Slot Triangular
Array 8 Elemen Dengan Pencatuan Microstrip Feed Line Secara Tidak

Langsung Untuk Aplikasi Cpe Wimax 2009

Anda mungkin juga menyukai