3.1 Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai tentang perancangan Antena mikrostrip array
dengan menggunakan konfigurasi Array dan penambahan Slot U dengan catuan
Transmission feed line yang digunakan untuk aplikasi wifi frekuensi 5,8 GHz.
Perancangan dalam membuat Antena susunan linier mikrostrip patch persegi
dengan catuan Transmission feed line ini dimaksudkan agar Antena ini dapat
bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
29
Pembelajaran oleh penulis secara literatur melalui jurnal penelitian yang
sudah lewat maupun buku-buku yang berkaitan dengan topik tugas akhir ini
b. Penentuan Spesifikasi Antena
Proses penentuan spesifikasi Antena mulai dari desain antena, jenis antena,
frekuensi kerja, frekuensi tengah, impedansi, bandwidth, hingga bahan baku
yang digunakan nantinya pada proses pabrikasi Antena
c. Penentuan Dimensi Antena
Proses penentuan dimensi Antena ini dilakukan melalui proses perhitungan
frekuensi tengah, panjang gelombang, lebar patch, panjang patch, lebar
substrat, panjang saluran pencatu, lebar saluran pencatu,panjang substrat,
hingga jarak antar elemen Antena.
d. Uji Simulasi dengan Simulator CST Studio Suite 2019
Setelah diketahui dimensi Antena maka melalui bantuan perangkat lunak
dibuat desain Antena sesuai dengan dimensi yang telah dihitung.
e. Optimasi Dimensi Antena
Tentunya setelah desain Antena telah dibuat hasil dari simulasinya belum
tentu sesuai dengan yang diinginkan, oleh karena itu dilakukan optimasi
agar mendapat hasil yang sesuai dengan yang diharapkan atau sesuai dengan
spesifikasi.
f. Pabrikasi Antena
Proses ini dilakukan setelah desain Antena yang telah dibuat pada perangkat
lunak sudah di optimasi dengan hasil yang diinginkan. Pada proses ini
dikerjakan dengan bantuan tenaga ahli dalam bidang pabrikasi khususnya
pabrikasi antena.
g. Pengukuran
Maka akan dilakukan pengukuran apakah sesuai dengan hasil pada simulasi
dan spesifikasi antena yang dirancang. Jika masih belum sesuai, maka akan
dilakukan optimasi prototype antena agar mendapatkan hasil yang sesuai
dengan hasil pada simulator.
h. Analisis
30
Jika pengukuran Antena telah sesuai dengan spesifikasi dan hasil yang
diinginkan, maka selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap perancangan
Antena ini secara keseluruhan.
Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan Substrat FR-4 karena bahan
tersebut mudah di dapatkan dan memiliki harga yang relatif murah. Spesifikasi
tersebut berkenaan dengan penggunaan Antena ini yaitu untuk mendukung
teknologi dengan frekuensi tinggi. Pada Tugas Akhir ini dipilih pola radiasi
unidirectional karena Antena dipasang sebagai Antena transmitter dan receiver.
Gambar 3. 2. Sketsa Pencatuan Microstip Feedline (a) tampak samping dan (b)
tampak atas
3.4.2 Perhitungan Dimensi
Untuk mencari dimensi patch yang dirancang, menggunakan metode-
metode sebagai berikut.
32
𝐶 3𝑥10 (3.1)
λo= = = 0,051724 Meter = 51,724mm
fc 5,8×109
𝑐 2
𝑊 = (3.2)
2×𝑓 𝜀 +1
3 × 10 2
𝑊 = = 0,015739 Meter = 15,739 mm
2 × 5,8 × 10 4,4 + 1
𝜀 +1 𝜀 −1
𝜀 = + 1
2 2
(3.3)
12ℎ
+
𝑊𝑝
/
4,4 + 1 4,4 − 1 12 × 0,0016
𝜀 = + 1+
2 2 0,015739
𝑐
𝐿 = (3.4)
2𝑓𝑟 𝜀
3 × 10
𝐿 =
2 × 5,8 × 10 √3,84
𝑊𝑝
𝜀 + 0,3 + 0,264
∆𝐿 = 0,412ℎ ℎ (3.5)
𝜀 − 0,258 𝑊𝑝
+ 0,8
ℎ
33
0,015739
4,4 + 0,3 + 0,264
0,0016
∆𝐿 = 0,412 × 0,0016
4,4 − 0,258 0,015739
+ 0,8
0,0016
𝐿 =𝐿 − 2∆𝐿
𝐿 = 0,01319 − 2 × 7,23 x 10 m
𝑊 = 6ℎ + 𝑊 (3.6)
𝑊 = 6 × 1,6
𝑊 = 9,6 mm
𝐿 = 6ℎ + 𝐿 (3.7)
𝐿 = 6 × 1,6
𝐿 = 9,6 mm
34
× ε .
W = × B − 1 − ln (2B − 1) + × ln (B − 1) + 0,39 − (3.9
π ×ε ε
×π
Dimana : B= ( 3.10)
× √ε
×π
B= = 5,64
×√ ,
2 × 1,6
W =
π
× 5,64 − 1 − ln (2 × 5,64 − 1)
4,4 − 1 0.61
+ × ln (5,64 − 1) + 0,39 −
2 × 4,4 4,4
λ (3.12)
𝑙 = = 6,16 𝑚𝑚
4
35
3.5 Perencanaan Simulasi Antenna Menggunakan Software
Untuk merealisasikan sebuah Antena, diperlukan simulasi terlebih dahulu.
Simulasi dilakukan dengan bantuan software CST Microwave Studio. Hal ini
bertujuan mengetahui dimensi optimal suatu antena. Optimalisasi akan dilakukan
jika hasil running berdasarkan dimensi awal hitungan tidak sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Optimalisasi dilakukan dengan cara mengubah
bentuk, mengubah besaran parameter.
Pada tahap ini dipilih Antena mikrostrip Array karena dengan elemen yang
jumlahnya banyak dapat meningkatkan gain yang cukup signifikan, namun
semakin banyak elemen Array akan berakibat pada nilai return loss atau VSWR
dan kemechingan yang semakin besar. Jika hasil desain dari perhitungan awal
belum sesuai spesifikasi maka dilakukan optimasi dengan mengubah bentuk dan
parameter Antena. Optimasi dilakukan sampai mendapatkan dimensi Antena yang
optimum sesuai spesifikasi yang diharapkan. Sebelum merancang Antena Array 4
elemen mikrostrip terlebih dulu penulis merancang Antena single patch dan
dioptimasi kemudian dikembangkan menjadi 2 elemen mikrostrip dan dioptimasi
selanjutnya dirancang Antena Array 3-4 elemen, serta masing-masing akan
dioptimalisasi dengan penambahan Slot U.
36
Gambar 3. 4. Desain Antena Rectangular 1 Elemen
Tabel 3. 2. Dimensi Desain Antena Rectangular 1 Elemen
Berdasarkan hasil simulasi gambar 3.3 dengan dimensi yang didapat dari
hasil perhitungan menghasilkan nilai dari VSWR frekuensi tengah 5,8 GHz masih
jauh di atas batas yang diinginkan yaitu < 2, atau dari gambar 3.5. dapat dilihat ada
pergeseran menuju frekuensi rendah, yaitu pada frekuensi 5,75 GHz. Sedangkan
VSWR pada frekuensi 5,8 GHz sebesar 2,617. Tahapan berikutnya melakukan
optimalisasi dengan melakukan penambahan Insert feed dan pengaturan saluran
transmisi dengan menggunakan transformator.
37
Tahapan berikutnya dilakukan optimalisasi yaitu dengan cara
menambahkan slot pada sisi kiri dan kanan saluran trasnmisi yang dapat dilihat
pada gambar 3.6, hal ini dilakukan karena dengan melakukan penambahan panjang
saluran transmisi yang masuk menuju inti patch, impedansinya akan semakin kecil
dan berada pada posisi 50 ohm, selain dengan melakukan penambahan slot
dilakukan juga dengan cara mengubah ukuran patch dan lebar feedline, sehingga
didapat nilai VSWR seperti Gambar 3.7.
Gambar 3. 6. Penambahan Insert Slot pada posisi kiri dan kanan saluran
38
Gambar 3. 8. Optimalisasi VSWR Penambahan Insert Slot pada posisi kiri dan
kanan saluran pada patch 1-5 percobaan
Gambar 3. 9. Optimalisasi VSWR Penambahan Insert Slot pada posisi kiri dan
kanan saluran pada patch 6-10 percobaan
Dari Gambar 3.8 dan 3.9 terlihat bahwa dengan adanya penambahan slot
menyebabkan nilai VSWR semakin kecil, dengan panjang optimum dengan ukuran,
akan tetapi, respon frekuensi yang dihasilkan masih belum pada frekuensi yang
diinginkan, yaitu pada 5,8 GHz. Tahapan selanjutnya adalah menambahkan Slot U
pada hasil simulasi optimum dari insert feed yang dilakukan. Penambahan Slot U
berada pada posisi tengah Patch rectangular, dengan menggunakan kombinasi dari
lebar dan panjang membentuk hurup U. Penambahan Slot pada desain insert feed
dapat dilihat pada gambar 3.10.
39
Gambar 3. 10. Desain Antena Rectangular 1 Elemen dengan slot U
Proses optimasi dilakukan dengan melakukan penambahan slot pada posisi
tengah peradiasi antena, dengan konfigurasi untuk panjang 2 mm dan lebar dari slot
0.5 mm. Proses optimalisasi dengan merubah dimensi terhadap geometri peradiasi,
dikarenakan apertur akan mempengaruhi pergeseran respon frekuensi. Tahapan
proses optimalisasi dimensi yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.11.
41
Berdasarkan hasil simulasi gambar 3.12 dengan dimensi yang di dapat dari
hasil perhitungan menghasilkan nilai dari VSWR frekuensi tengah 5,8 GHz masih
jauh di atas batas yang diinginkan yaitu < 2, atau dari gambar 3.13. dapat dilihat
ada pergeseran menuju frekuensi rendah, yaitu pada frekuensi 5,5534 GHz.
Sedangkan VSWR pada frekuensi 5,8 GHz sebesar 2,938. Tahapan berikutnya
melakukan optimalisasi dengan melakukan perubahan terhadap dimensi patch dan
lebar saluran transmisi yg terhubung langsung dengan patch..
42
Gambar 3. 15. Hasil VSWR optimalisasi terhadap lebar Patch
Dari Gambar 3.14 dan 3.15 terlihat bahwa dengan adanya penambahan
perubahan pada saluran transmisi yang terhubung langsung dengan patch serta
perubahan dimensi patch menyebabkan nilai VSWR semakin kecil, dengan ukuran
optimum, dalam penelitian ini akan melihat efek penambahan U slot pada bagian
patch peradiasi pada frekuensi 5,8 GHz. Tahapan selanjutnya adalah menambahkan
Slot U pada hasil simulasi optimum dari penambahan transformator 1/4λ yang
dilakukan. Penambahan Slot U berada pada posisi tengah Patch rectangular, dengan
menggunakan kombinasi dari lebar dan panjang membentuk hurup U. Penambahan
Slot pada desain insert feed dapat dilihat pada gambar 3.16.
43
Proses optimasi dilakukan dengan melakukan penambahan U slot pada
posisi tengah peradiasi antena, dengan konfigurasi untuk panjang 2 mm dan lebar
dari slot 0.5 mm. Proses optimalisasi dengan merubah dimensi terhadap geometri
peradiasi, dikarenakan apertur akan mempengaruhi pergeseran respon frekuensi.
Tahapan proses optimalisasi dimensi yang dilakukan dapat dilihat pada gambar
3.17.
44
Tabel 3.2. Optimalisasi Dimensi Desain Antena Rectangular 1 Elemen dengan
Penambahan Slot U dan Tidak
No. Parameter Tanpa Slot U Dengan Slot U
1. VSWR 1,0702121 1,0791802
2. Bandwidth 283,6 MHz 279,3 MHz
3. Return Loss -29,3920 dB -28,3855 dB
4. Impedansi 47,7926+j0,675112 Ω 47,5174+j1,077844 Ω
5. Gain 3,709 dBi 3,759 dBi
Gambar 3. 21. Hasil optimalisasi Gain dengan insert feed dan transformator
46
Dari gambar 3.21 dapat dilihat bentuk dari pola radiasi dan gain yang
dihasilkan dari simulasi rancangan Antena single patch yang sudah dibuat, gain
yang dihasilkan sebesar 3,694 dBi untuk insert feed dan 3,759 dB untuk
transformator. Untuk bentuk pola radiasi yang dihasilkan dari simulasi dapat di lihat
pada gambar 3.22. dan 3.23.
(a) (b)
Gambar 3. 22. Hasil Polaradiasi 2 D simulasi Insert feed
Gambar 3.22 dan 3.23 merupakan hasil dari polaradiasi yang dihasilkan,
gambar a merupakan hasil dari sumbu phi yang di putar 360˚ dengan theta pada
posisi 0˚, sehingga dapat hasil dari pemotongan polaradiasi ketika dipotong pada
posisi tengah dari sumbu theta. Gambar b merupakan hasil dari sumbu phi yang
diputar 360˚ dengan phi pada posisi 90˚, sehingga dapat hasil dari pemotongan
polaradiasi ketika dipotong pada posisi tengah dari sumbu phi.
47
(a) (b)
Gambar 3. 24. Axial Ratio dari simulasi antena (a)Transformator feed, (b) Insert
Feed
Berdasarkan hasil simulasi yang telah di lakukan, di dapat nilai main lobe
dari axial ratio adalah 40 dB, yang artinya menghasilkan polarisasi linier.
48
Medan E (Medan Listrik) Medan H (Medan Magnet)
(a) (b)
Gambar 3. 26. Hasil Polaradiasi 2 D simulasi insert feed dengan Slot U
49
Gambar 3.25 – 3.28 merupakan hasil dari simulasi pergerakan medan yang
didapat, pada gambar a dapat dilihat pergerakan medan listrik yang dihasilkan dari
bentuk patch menunjukan pola naik turun, dengan direfrentasikan dari warna ungu
pada gambar. Warna ungu ini menunjukan level tertinggi yang dihasilkan dari
antena, pergerakan medan ini menghasilkan polarisasi linier vertikal dengan posisi
medan H tegak lurus dari pergerakan medan listrik.
50
Gambar 3. 30. Desain Array 2 x 1 dengan slot U
Berdasarkan hasil simulasi gambar 3.29 dan 3.30 dengan dimensi yang
didapat dari hasil Optimalisasi akhir dengan perhitungan Array jarak antar elemen
menghasilkan nilai dari VSWR frekuensi tengah 5,8 GHz masih belum optimum
dari batas yang diinginkan yaitu < 2, atau dari gambar 3.31. untuk VSWR dan 3.32
untuk Return Loss.
52
3.6.2. Perbandingan Optimalisasi dengan perhitungan Simulasi Array 2 x 1
Gain dan Polaradiasi
(Tanpa Slot U)
(Dengan Slot U)
Dari gambar 3.34 dapat dilihat bentuk dari pola radiasi dan gain yang
dihasilkan dari simulasi rancangan Antena Array 2 x 1 patch yang sudah dibuat,
gain yang dihasilkan dari proses optimalisasi tanpa Slot U sebesar 6,053 dBi. Dan
dengan penambahan Slot U sebesar 6,792 dBi Untuk bentuk pola radiasi yang
dihasilkan dari simulasi dapat di lihat pada gambar 3.35.
53
Polaradiasi 2D
(a) Phi 90ᵒ
(Tanpa slot U) (Dengan Slot U)
(b) Theta 0ᵒ
(c) Phi 0ᵒ
Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan, didapat nilai main lobe
dari axial ratio adalah 40 dB, yang artinya menghasilkan polarisasi linier.
55
Gambar 3.37 dan 3.38 merupakan hasil dari simulasi pergerakan medan
yang didapat, pada gambar a dapat dilihat pergerakan medan listrik yang dihasilkan
dari bentuk patch menunjukan pola naik turun, dengan direfrentasikan dari warna
ungu pada gambar. Warna ungu ini menunjukan level tertinggi yang dihasilkan dari
Antena, pergerakan medan ini menghasilkan polarisasi linier vertikal dengan posisi
medan H tegak lurus dari pergerakan medan listrik.
(Tanpa Slot U)
56
(Dengan Slot U)
57
Gambar 3. 41. Hasil Optimalisasi Simulasi Return Loss Array 2x2
Dari Gambar 3.40. dan 3.41. terlihat bahwa dengan adanya peningkatan dari
nilai return loss dan VSWR yang sesuai dengan harapan dan spesifikasi yang
diinginkan. Nilai return loss yang didapat pada frekuensi 5,8 GHz sebesar -27,133
dB untuk tanpa Slot U dan -32,537 dB untuk penambahan Slot U. Dengan nilai
VSWR 1,0920 untuk tanpa penambahan Slot U dan VSWR 1,0483 untuk
penambahan Slot U. Dengan nilai return loss dari bandwidth ± 186 MHz untuk
tanpa Slot U dari frekuensi 5,6997 GHz sd 5,8856 GHz adalah batas -10 dB dan
bandwidth ±198 MHz untuk dengan Slot U dari frekuensi 5,6946 GHz sd 5,8917
GHz adalah batas -10 dB dengan VSWR 2. Dari simulasi didapatkan bahwa
impedansi yang dihasilkan sudah matching dengan nilai mendekati 50 Ohm, untuk
hasil simulasi impedansi dapat dilihat pada gambar 3.42 dan 3.43.
58
Gambar 3. 42. Hasil Optimalisasi Simulasi Impedansi Array 2x2 tanpa Slot U
Gambar 3. 43. Hasil Optimalisasi Simulasi Impedansi Array 2x2 dengan Slot U
Impedansi yang didapat pada gambar 3.43 pada frekuensi 5,8 GHz sebesar
51,07 Ohm untuk hasil optimalisasi dengan Slot U. Untuk hasil tanpa Slot U sebesar
50,84 Ohm didapat pada gambar 3.42.
Gambar 3. 44. Hasil Optimalisasi Simulasi Gain Array 2x2 tanpa Slot U
59
Gambar 3. 45. Hasil Optimalisasi Simulasi Gain Array 2x2 dengan Slot U
Dari gambar 3.44 dan gambar 3.45 dapat dilihat bentuk dari pola radiasi dan
gain yang dihasilkan dari simulasi rancangan Antena Array 2x2 patch yang sudah
dibuat, gain yang dihasilkan dari proses optimalisasi tanpa Slot U sebesar 9.060
dBi. Dan dengan penambahan Slot U sebesar 8.815 dBi. Untuk bentuk pola radiasi
yang dihasilkan dari simulasi dapat di lihat pada gambar 3.46-3.49.
60
Gambar 3. 47. Pola Radiasi Elevasi dengan Slot U
61
Gambar 3.46-3.49 merupakan hasil dari polaradiasi yang dihasilkan, gambar
3.46 dan 3.47 merupakan hasil dari sumbu phi yang di putar 360˚ dengan theta pada
posisi 0˚, sehingga dapat hasil dari pemotongan polaradiasi ketika dipotong pada
posisi tengah dari sumbu theta.
62