Disusun oleh:
D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................1
DAFTAR TABEL .....................................................................................................1
BAB I ........................................................................................................................1
PENDAHULUAN .....................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 1
1.3 TUJUAN ............................................................................................................ 1
1.4 BATASAN MASALAH .................................................................................... 2
BAB II ......................................................................................................................3
DASAR TEORI ........................................................................................................3
2.1 ALAT YANG DIGUNAKAN .............................Error! Bookmark not defined.
BAB III .....................................................................................................................8
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ............................................................8
BAB IV ................................................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 11
4.2 HASIL SIMULASI FABRIKASI ........................................................................ 13
BAB V..................................................................................................................... 17
PENUTUP .............................................................................................................. 17
5.1. KESIMPULAN .................................................................................................... 17
5.2. SARAN .................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagaimana perancangan antena mikrostrip patch segiempat pada frekuensi 2,4 GHz ?
2. Bagaimana membuat atau merealisasikan antena mikrostrip patch segiempat dengan
frekuensi 2,4 GHz ?
1.3 TUJUAN
Dalam perancangan antena mikrostrip patch segiempat pada frekuensi 2,4 GHz memiliki
tujuan sebagai berikut.
1. Mampu melakukan perancangan antena mikrostrip patch segiempat pada frekuensi 2,4
GHz dengan metode pencatuan inset.
1
2. Mampu membuat antena mikrostrip patch segiempat pada frekuensi 2,4 GHz dengan
metode pencatuan inset yang memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
3. Melakukan pengukuran terhadap antena mikrostrip patch segiempat pada frekuensi 2,4
GHz dengan metode pencatuan inset.yang telah dibuat dan membandingkan hasilnya
dengan teori-teori yang digunakan.
2
BAB II
DASAR TEORI
Pendekatan yang digunakan untuk mencari panjang dan lebar antena mikrostrip patch
segiempat dapat menggunakan persamaan 1.
𝑐 2
W= c2𝑓𝑟 √∈𝑟+1
𝑤
(∈𝑟𝑒𝑓𝑓+0.3)( +0.264)
ℎ
(∆𝐿) = 0,412h 𝑤
(∈𝑟𝑒𝑓𝑓−0.258)( +0.8)
ℎ
3
Dimana h merupakan tebal substrat dan ∈ 𝑟𝑒𝑓𝑓 mweupakan konstanta dielektrik relatif
yang ditentukan dengan persamaan 3.
∈ 𝑟+1 ∈ 𝑟−1 ℎ
∈ 𝑟𝑒𝑓𝑓 = + [1 + 12 ]−1/2
2 2 𝑤
𝑐
𝐿𝑒𝑓𝑓 =
2𝑓𝑟√∈ 𝑟𝑒𝑓𝑓
Untuk perhitungan ukuran saluran pencatu inset dilakukan dengan menghitung lebar
dan panjangnya. Lebar saluran pencatu inset (𝑊0 ) dihitung dengan persamaan 5.
𝑊𝑜 8𝑒 𝐴
= 2𝐴
ℎ 𝑒 −2
𝑤𝑜
Persamaan (5) beerlaku > 2 nilai i 𝑊𝑜 ditunjukan oleh persamaan (6).
ℎ
𝑊0 2 ∈𝑟−1 0.61
= [𝐵 − 1 − 𝐼𝑛(2𝐵 − 19) + (𝐼𝑛(𝐵 − 1) + 0.39 − )]
ℎ 𝜋 2∈𝑟 ∈𝑟
𝑍𝑜 ∈ 𝑟 + 1 ∈𝑟 − 1 0,11
𝐴= √ + (0,23 + )
60 2 2 ∈𝑟 ∈𝑟
377𝜋
𝐵=
2𝑍𝑜 √∈𝑟
Untuk menghitung panjang saluran pencatu (𝑦𝑜 ) digunakan Persamaan 10, dimana
persamaan ini valid untuk nilai 2≤∈𝑟 ≤10.
𝑌𝑜 = 10−4 (0,001699 ∈𝑟 + 0,13761 ∈6𝑟 − 6,1783 ∈5𝑟 + 93,187 ∈4𝑟 − 682,69 ∈3𝑟
𝐿
+ 2561,9 ∈2𝑟 − 4043 ∈𝑟 + 6697)
ℎ
4
Penentuan besar ground plane pada desain antena mikrostrip patch segiempat perlu
dilakukan sesuai ketentuan karena akan berpengaruh pada tinggi rendahnya gain yang
dihasilkan idealnya.
Dimana :
𝑓1 +𝑓2
𝑓𝑐 = 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ ( )
2
𝑓1 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎h
𝑓2 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑡𝑎s
2.3.3 GAIN
Gain merupakan perbandingan intensitas radiasi maksimum suatu antenna terhadap
instensitas radiasi antenna pembanding/referensi dengan daya maksimum yang sama dengan
factor efisiensi antenna.Gain antenna sebagai parameter yang pening dalam perancangan
antenna.
𝐺𝐴𝑈𝑇(𝑑𝐵𝑖) = 𝑃𝐴𝑈𝑇(𝑑𝐵𝑚) − 𝑃𝑅𝐸𝐹(𝑑𝐵𝑚) + 2.14 𝑑𝐵i
Dimana :
𝐺𝐴𝑈𝑇(𝑑𝐵𝑚) = 𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑎𝑛𝑡𝑒𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑘𝑢r
5
𝑃𝐴𝑈𝑇(𝑑𝐵𝑚) = 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝐴𝑈T
𝑃𝑅𝐸𝐹(𝑑𝐵𝑚) = 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑎𝑛𝑡𝑒𝑛𝑎 𝑟𝑒𝑓𝑟𝑒𝑛𝑠i
Gain antenna bergantung pada direktivitas dan efisiensi dari antenna.Besaran gain akan
sama dengan besarnya direkivitas bila antenna mempunyai n sama dengan satu. Hubungan
antara gain dan direktivitas dapat dinyatakan dalam persamaan:
𝐺𝑎𝑖𝑛 = 𝜂𝑒𝑓𝑓 𝑥 𝐷
Dimana :
G = gain antena
ηeff = konstanta efektif
D = direktivitas
2.3.6 DIREKTIVITAS
Keterarahan dari sebuah antena dapat didefenisikan sebagai perbandingan (rasio)
intensitas radiasi sebuah antena pada arah tertentu dengan intensitas radiasi rata-rata pada
semua arah. Intensitas radiasi rata-rata sama dengan jumlah daya yang diradiasikan oleh
antena dibagi dengan 4π. Jika arah tidak ditentukan, arah intensitas radiasi maksimum
merupakan arah yang dimaksud. Maka dapat dituliskan persamaan :
𝑃(𝜃. Ø)𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐷𝑖𝑟𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠(𝐷) =
𝑃(𝜃. Ø)𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
6
2.3.7 IMPEDANSI INPUT
Impedansi input adalah impedansi yang diukur pada titik catu pada terminal antenna yang
merupakan perbandingan tegangan dan arus pada titik tersebut. Impedansi input selain
ditentukan oleh letak titik catu antenna juga dipengaruhi oleh antenna lain atau benda-benda
yang berada disekitar antenna serta frekuensi kerjanya.
7
BAB III
Dalam perancangan antena mikrostrip patch segiempat dengan frekuensi 2,4 GHz
dilakukan berdasarkan studi literatur yang telah kami dapatkan selama perkuliahan Teknik
Antenna dan Propagasi. Spesifikasi dibawah ini kami dapatkan berdasarkan dengan jurnal
yang kami gunakan seperti sebagai berikut:
Berikut ini merupakan perhitungan yang telah kami lakukan berdasarkan teori yang
telah didapatkan berdasarkan perkuliahan Teknik Antenna dan Propagasi:
A. LEBAR PATCH
𝑐 2
𝑊= √
2𝑓𝑟 ∈𝑟 + 1
3𝑥108 𝑚/𝑠 12
= 2.2400.106 √5,4
= 0,037 m
= 37 mm
B. PANJANG PATCH
∈𝑟 +1 ∈𝑟 −1 ℎ
Cari ∈𝑟𝑒𝑓𝑓 = + [1 + 12 𝑤]−1/2
2 2
5,4 3,4 1,6
= + (1 + 12 ( 37 ))−1/2
2 2
5,4 3,4
= + (1,51)−1/2
2 2
5,4 2,754
= +
2 2
8,154
= 2
= 4,07
8
𝑤
(∈𝑟𝑒𝑓𝑓 +0,3)( +0,264)
Cari ∆𝐿 = 0,412 . ℎ ℎ
𝑤
(∈𝑟𝑒𝑓𝑓 −0,298)( +0,8)
ℎ
37
(4,07+0,3)( +0,264)
1,6
= 0,6592(1,6) 37
(4,07−0,258)( +0,8)
1,6
(4,37)(23,389)
= 0,6592 (3,812)(23,925)
(102,20)
= 0,6592 (91,20)
= 0,6592 (1,12)
= 0,738 mm
𝑐
𝐿𝑒𝑓𝑓 = 2𝑓
𝑟√∈𝑟𝑒𝑓𝑓
3𝑥108
= 2.2400.106
√4,07
= 0,0309 m
= 30,9 mm
Jadi nilai Panjang Patch:
L = 𝐿𝑒𝑓𝑓 − 2∆𝐿
= 30,9 – 2(0,738)
= 30,9 – 1,476
= 29,42 mm
= 29 mm
C. PENCATU ( FEEDLINE )
𝑤𝑓 2 ∈𝑟 − 1 0,61
= [𝐵 − 1 − 𝐼𝑛 (2𝐵 − 1) + (𝐼𝑛 (𝐵 − 1) + 0,39 − )]
ℎ 𝜋 2 ∈𝑟 ∈𝑟
Cari B terlebih dahulu
377𝜋
B = 2𝑍 ∈
𝑜√ 𝑟
377(3,14)
= 2(50)
√4,4
= 5,6434
𝑤𝑓 2
= [5,6434 − 1 − 𝐼𝑛 ((2(5,6434)) − 1)
1,6 3,14
4,4 − 1 0,61
+ (𝐼𝑛 (5,6434 − 1) + 0,39 − )]
2(4,4) 4,4
2
= 3,14 (2,3125 + 0,6903)
2
= 3,14 (3,0028)
𝑊𝑓
= 1,9126
1,6
𝑊𝑓 = 3,060 mm
9
𝑊𝑓 = 3 mm ( Lebar saluran catu )
D. PANJANG INSET
E. GROUNDPLANE
Lg = 6(ℎ) + 𝐿
= 6(1,6)+29
= 38,6 mm
= 52 mm (Optimasi yang telah dilakukan penulis jurnal)
Wg = 6(ℎ) + 𝑊
= 6(1,6)+37
= 46,6 mm
= 61mm (Optimasi yang telah dilakukan penulis jurnal)
F. Optimasi
OP = 2407/2400
= 1.00291666666667
Nilai optimasi yang kami dapatkan berdasarkan frekuensi resonansi yang kami
dapatkan dari S11 (S-Parameter). Lalu, kami membaginya dengan frekuensi kerja yang
diinginkan. Sehingga, didapatkan nilai sesuai dengan yang telah kami sebutkan diatas.
Nilai optimasi kami kalikan dengan lebar patch, panjang patch, dan lebar groundplane
untuk mengoptimalkan nilai return loss dan vswr dari perancangan antena mikrostrip
patch segiempat dengan frekuensi 2,4 GHz
10
BAB IV
VSWR 1.3076
Bandwidth 3.2%
Return Loss -17.50
Gain 2.667 dB
Direktivitas 6.502 dBi
Beamwidth 94.9 deg.
Polaradiasi Unidireksional
Polarisasi Linear
Tabel 4.1.1 Tabel Hasil Simulasi Perancangan Pada Sotware CST
Gambar 4. 1 Desain antena mikrostrip bagaian depan & belakang pada software CST Studio Suite
11
Gambar 4. 2 Voltage Standing Wave Ratio
Nilai dari VSWR yang kami dapatkan berdasarkan perancangan dan pengukuran
melalui Software CST STUDIO SUITE adalah 1.307678. Nilai VSWR tersebut dapat
dikategorikan baik karena telah berada dibawah 2 (VSWR < 2) dan hamper mendekati 1.
Nilai dari Return Loss yang kami dapatkan berdasarkan perancangan dan pengukuran
melalui Software CST STUDIO SUITE adalah -17.501574. Nilai Return Loss tersebut dapat
dikategorikan baik karena telah berada diatas -10db (Return Loss > -10dB).
Gambar 4. 4 Gain
12
Gambar 4. 5 Direktivitas
Gambar 4. 6 Beamwidth
Gambar 4. 7 Bandwidth
13
2.36 GHz 52.95 Ohm 1.0668 -29.814 dB
2.37 GHz 50.03 Ohm 1.0095 -46.467 dB 1.6%
2.40 GHz 48.0 Ohm 1.0622 -30.410 dB
Tabel 4. 1Tabel hasil simulasi fabrikasi
Dari hasil pengukuran diatas, berikut ini merupakan gambar hasil pengukuran yang
kami gunakan pada antena mikrostrip patch segiempat pada frekuensi 2,4 GHz dengan alat
bantu Spectrum Analyzer dalam pengukuran parameter dari antena yang kami gunakan:
Nilai VSWR yang kami dapatkan berdasarkan pengukuran melalui Network Analyzer
senilai 1.0095. Sehingga, terjadi perbedaan nilai VSWR ketika perancangan pada Sotware CST
STUDIO SUITE dengan hasil fabrikasi yang telah kami lakukan. Nilai VSWR berdasarkan
hasil pengukuran melalui Network Analyzer dapat dikategorikan sangat baik karena memiliki
nilai VSWR yang mendekati 1.
14
Gambar 4. 9 Hasil pengukuran parameter Impedansi pada Network Analyzer
Resistansi radiasi dari antenna patch adalah 50 Ohm yang sesuai dengan impedansi
input. Nilai impedansi yang kami dapatkan berdasarkan pengukuran yang dilakukan melalui
Network Analyzer adalah 50.03 Ohm. Sehingga hasil impedansi yang kami dapatkan memiliki
kategori sangat baik.
Nilai Return Loss yang kami dapatkan berdasarkan pengukuran melalui Network
Analyzer senilai -46.467. Sehingga, terjadi perbedaan nilai Return Loss ketika perancangan
pada Software CST STUDIO SUITE dengan hasil fabrikasi yang telah kami lakukan. Nilai
Return Loss berdasarkan hasil pengukuran melalui Network Analyzer dapat dikategorikan
sangat baik karena memiliki nilai return loss yang diatas -10 db.
15
16
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Untuk pengukuran gain, beamwidth dan pola radiasi tidak dapat dilakukan pengukuran
pada Network Analyzer disebabkan gain, beamwidth dan pola radiasi merupakan
parameter pengukuran farfield. Sehingga, kami hanya melakukan pengukuran near
field pada antenna yang telah kami rancang dan fabrikasi. Hasil yang didapat
berdasarkan Network Analyzer untuk pengukuran near field telah sesuai dengan
karakteristik parameter antenna microstrip dan dapat dikategorikan sangat baik.
2. Frekuensi Resonansi yang diinginkan dalam perancangan antena mikrostrip patch
segiempat adalah 2.4 GHz. Namun, ketika melakukan pengukuran near field terjadi
pergesaran frekuensi resonansi dalam pengukuran near field menjadi 2.37 GHz.
3. Hasil fabrikasi perancangan antena mikrostrip patch segiempat dengan frekuensi 2,4
GHz berdasarkan perancangan pada Software CST STUDIO SUITE telah sesuai dengan
ukuran yang tertera pada parameter list.
5.2. SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
18