Anda di halaman 1dari 4

Sudrajat A.

, Jurnal ROTOR, Volume 9 Nomor 1, April 2016

Analisis Struktur Honeycomb Berdasarkan Ukuran (L dan H) Layer

¹) Abdul rahman yamin zendato,²) Aditya dany andriawan,³) Muhammad Lutfi aziz,
4
) Sahcrizal fikri,5) Suci Putri Pertiwi, 6) Skriptyan Noor Hidayatullah Syuhri S.T., M.T.
1-5)
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember,
6)
Dosen Mata Kuliah Pr. Simulasi Program Studi S1 Teknik Mesin Universitas Jember
Teknik Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto, Sumbersari, Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121

ABSTRACT

Struktur Honeycomb adalah struktur rakitan alami atau buatan manusia yang memiliki geometri
berbentuk honeycomb yang digunakan untuk meminimalkan jumlah bahan, mengurangi bobot dan
mengurangi biaya bahan. Struktur honeycomb diklasifikasikan berdasarkan bentuk geometrisnya. Ada
berbagai jenis struktur inti honeycomb seperti persegi, heksagonal, pentagonal, tetrahedral, piramid dan
lain-lain. Dalam paper ini dilakukan jenis analisis structural berdasarkan jumlah layernya yang
menggunakan struktur honeycomb pyramid. Analisis struktural adalah penentuan pengaruh beban
terhadap fisik struktur. Untuk membuat analisis yang sempurna, seorang insinyur harus mengendalikan
statistik seperti beban struktural, geometri, kondisi pendukung, dan sifat material.
Keywords: Aluminum, welding, FSW

PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN

Euxetic Honeycombs adalah bentuk struktural Kegiatan uatama dalam penelitian ini ada
yang terdiri dari beberapa susunan struktur auxetic dua jenis yaitu pembuatan dan analisis simulasi,
sehingga membentuk suatu geometri. Euxetic menggunakan metode simulasi komputerisasi
dengan bantuan Applikasi Autodesk Inventor dan
honeycomb adalah struktur sintetic buatan manusia
Ansys workbench 16.2. Dengan kondisi
yang memiliki geometri sarang lebah dengan tujuan pembebanan yaitu beban merata sepanjang bentang
meminimalisir penggunaan bahan, tujuannya untuk Euxetic Honeycombs. Alur Proses simulasi dapat
mendapatkan berat dan biaya minimum. Geometri dilihat pada Gambar 1
struktur Euxetic Honeycombs dapat bervariasi pada
ukuran euxtic pembentuknya. Ciri umum dari semua
struktur tersebut adalah susunan sel berongga yang
terbentuk di antara dinding horizontal tipis.

Aluminium Alloy adalah bahan campuran yang


mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari dua atau lebih
unsur-unsur, dan sebagai unsur utama campuran adalah
logam, Sebagai tambahan terhadap kekuatan mekanik
dan keliatannya (ductility) yang sangat meningkat
dengan penambahan Cu, Mg, Si. Mn, Zn, Ni, dan
sebagainya, secara satu persatu atau bersamaan.
Aluminium alloy memiliki sifatnya yang fleksibel,
harganya yang terjangkau, dan ketahanan yang baik ,
sehingga struktur Euxetic honeycombs yang kita buat

Pada paper ini bertujuan untuk menganalisa


Directional diformation, total deformation dan
equivalent stress pada euxetic honeycombs dengan
meshing, preasure, dan material yang sama
menggunakan static structural pada applikasi Ansys
workbench 16.2. Dengan menggunakan Autodesk
Inventor sebagai pembuatan benda kerja.

1
Sudrajat A., Jurnal ROTOR, Volume 9 Nomor 1, April 2016

Gambar 1. Alur proses simulasi 5. Mengklik doble pada “Engineering Data”


Penentuan Parameter Ukuran Body Euxetic lalu memilih material, setelah itu kembali
Honeycombs: ke project;
 Dinding horizontal tipis (plat) 6. Memilih “Model” lalu mengkilik double;
Tebal : 1 mm 7. Pada Stastic Structural Ansys, kemudian
Panjang : 200 mm memilih geometri lalu part 1. Lalu ke
Lebar : 30 mm menu “Details of part1” memilih marial
Jarak kedua plat : 40 mm yaitu aluminium alloy;
 Euxetic 1 (Euxetic Honeycombs A) 8. Mengklik “Mesh” lalu ke Sizing memilih
h : 5 mm relevance “center yang dalamnya terdapat 3
l : 10 mm opsi yaitu:
t : 1 mm a. coarse
θ : 100
 Euxetic 2 (Euxetic Honeycombs B)
h : 6 mm
l : 12 mm
t : 1 mm Gambar 4. Mesh coarse
θ : 100
 Euxetic 3 (Euxetic Honeycombs C) b. medium
h : 8 mm
l : 15 mm
t : 1 mm
θ : 100

Gambar 4. Mesh medium

c. fine

Gambar 4. Mesh fine

Klik “medium” lalu klik kanan pada mesh


Gambar 2. Body layer (Euxetic) pilih perintah generate mesh.
9. Pada menu stastic structural memasukan
Prosedur pembuatan fixed support dan force (10000 N) pada sisi
1. Opening Applikasi Autodesk Inventor pada plat;
computer; 10. Lalu pada menu solution memilih Total
2. Buat sket bentuk Euxetic/layer sesuai deformation, Directional diformation dan
parameter ukuran tiap layer; Equivalent stress, setelah itu mengklik
3. Euxetic/layer yang sudah selesai lalu bentuk solution memilih solve;
menjadi euxetic honeycombs sesuai ukuran
pada parameter yang telah ditentukan; HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Finishing sket dan Extrude dengan lebar sesuai
parameter; 3.1. Total deformasi (total deformation)
5. Exsport dengan format STP; Total deformasi adalah total perubahan bentuk
yang terjadi pada benda disaat gaya atau beban yang
6. Save pada System bagian User agar terbaca
diberikan pada benda tersebut bekerja, dan
oleh Applikasi Ansys.
perubahan bentuk itu akan hilang ketika gaya atau
bebannya ditiadakan. Artinya jika gaya atau beban
Prosedur Analisis simulasi
ditiadakan maka benda akan kembali ke bentuk
1. Opening Applikasi Ansys workbench 16.2
semula.
pada computer;
Total deformasi pada setiap Euxetic
2. Import file dengan mengubah format ke
Honeycombs:
Geometri file;
3. Pilih “Static Structural” pada menu toolbox;
4. Drop and drag geometri ke Geometri Stastic 1. Euxetic Honeycombs A
Structural ANSYS;
Total deformasi pada Euxetic Honeycombs A
yaitu 0,021026 dan 0. Dimana 0,021026 adalah nilai

2
Sudrajat A., Jurnal ROTOR, Volume 9 Nomor 1, April 2016

maksimum dan 0 adalah minimum. Nilai maksimum


berada disetiap ujung bagian atas Euxetic honeycombs
dan nilai minimum terdapat pada bagian bawah Euxetic
honeycombs, ini disebabkan oleh gaya (force) pada
ujung atas Euxetic Honeycombs lebih besar. Maka
Total deformasi atau perubahan bentuk terbesar terjadi
pada bagian ujung atas Euxetic Honeycombs. Faktor
yang sangat mempengaruhi yaitu panjang h dan l pada
euxetic. Gambar 7. Total deformasi pada Euxetic
Honeycombs B
Kelebihan Euxetic Honeycombs A adalah:
 Memiliki ke uletan yang tinggi jika 3. Euxetic Honeycombs C
dibandigkan dengan Euxetic Honeycombs Total deformasi maksimum dan minimum
B dan Euxetic Honeycombs C Pada Euxetic Honeycombs ini adalah 0.015499 dan
 Mudah berubah bentuk dengan gaya yang 0. Total deformasi maksimum pada Euxetic
kecil. Honeycombs ini lebih besar dari Total deformasi
 Susunan Euxetic yang seimbang. maksimum Euxetic Honeycombs B, namun lebih
besar dari Total deformasi maksimum Euxetic
 Memiliki jumlah layer (Euxetic) yang lebih
Honeycombs B. Susunan layer (Euxetic) pada
banyak dari pada . Euxetic Honeycombs B Euxetic Honeycombs ini tidak seimbang, akibatnya
dan C Total deformasi lebih besar pada salah satu sisi
Kekurangan Euxetic Honeycombs A: benda yang diberi gaya atau beban. Ini disebabkan
 Kekerasan rendah oleh panjang h dan l pada layer (Euxetic)
 Cepat mengalami kelelahan Honeycombs tidak tepat pada parameter ukuran plat
yang telah ditentukan sebelumnya.

Kelebihan Euxetic Honeycombs C


 Memiliki kekerasan, keuletan, dan
ketahanan yang cukup baik.

Kekurangan Euxetic Honeycombs C


Gambar 6. Total deformasi pada Euxetic  Susunan layer (Euxetic) yang tidak
Honeycombs A simbang antara kanan dan kiri Euxetic
Honeycombs C
2. Euxetic Honeycombs B
Total deformasi maksimum dan minimum
Pada Euxetic Honeycombs B adalah 0.0069495 dan 0.
Nilai maksimum pada Euxetic Honeycombs B lebih
kecil jika dibandingkan dengan nilai maksimum pada
Euxetic Honeycombs A dan C, ini disebabkan oleh
perbedaan panjang h dan l setiap Euxetic.

Kelebihan Euxetic Honeycombs B Gambar 8. Total deformasi pada Euxetic


 Memiliki kekuatan dan kekerasan yang tinggi Honeycombs C
jika dibandigkan dengan Euxetic Honeycombs
A dan Euxetic Honeycombs C,
 Memiliki jumlah layer (Euxetic) yang lebih 2. Directional Deformation
banyak dari Euxetic Honeycombs C
 Susunan layer (Euxetic) tersusun dengn
baik dan seimbang
Kekurangan Euxetic Honeycombs B
 Memiliki tingkat keuletan yang sangat rendah
dibandingkan dengan Euxetic Honeycombs A
dan C.
Layer 6/12

3
Sudrajat A., Jurnal ROTOR, Volume 9 Nomor 1, April 2016

Dimana:
σ = Core shear stress (Mpa)
P = Beban maksimum (N)
L = Panjang plat (mm)
t = Tebal plat (mm)
Layer 5/10 d = Tinggi struktu Honeycomb (mm)
c = Tebal Honeycomb (mm)
b = Lebar plat (mm)

τ=

Layer 8/15 Dimana:


τ = Facing bending stress (Mpa)
3. Eqiuvalent stress
σb =

Dimana:
σb = Tegangan bending (Mpa)
Layer 6/12

Layer 5/10

Layer 8/15

penelitian ini diadakan untuk mengetahui pengaruh


jumlah layer dan H (tebal) pada struktur Honeycomb.
Dalam pengaplikasiannya struktur honeycomb tak
pernah lepas dari proses pembebanan. Untuk mencari
tegangan pada struktur honeycomb mengunakan
persaman:

σ=

Anda mungkin juga menyukai