Anda di halaman 1dari 1

Analisis Proses Produksi

Biskuit Go! Riorio menggunakan Peta


2
Kendali T Hotelling dan MEWMA
Nur Fidyah Permatasari (06211540000087), Fattara Diwa Serin (06211540000114)
Dosen Pengampu: Haryono, Ni Luh Putu Satyaning Pradnya P.
Asisten Dosen: Ikacipta Mega Ayuputri

PENDAHULUAN METODOLOGI
PT. Siantar Top, Tbk merupakan salah satu perusahaan makanan ringan terbesar yang Data sekunder yang diperoleh dari Tugas Akhir Delinda Widya dengan judul
berdiri sejak tahun 1972. Go! Riorio merupakan salah satu produk top five PT. Siantar Top, “Pengendalian Kualitas pada Proses Produksi Biskuit Go! Riorio di PT.
Tbk. Makanan ringan Go! Riorio berbentuk biskuit sandwich dengan krim vanila Siantar Top, Tbk”. Data diperoleh pada tanggal 4 Mei 2018 pada pukul
ditengahnya. 13.00 WIB. Data memiliki struktur 30 subgrup dengan 4 ukuran pada
Perlu dilakukan pengendalian kualitas secara statistik agar proses sesuai dengan standar masing-masing subgrup.
perusahaan. Peta kendali merupakan salah satu metode statistika yang dapat digunakan Variabel data yang digunakan dalam penulisan ini adalah
untuk mengetahui apakah suatu proses telah terkendali atau tidak. Dalam praktikum ini sebagai berikut.
akan dilakukan analisis proses produksi biskuit dengan menggunakan peta kendali T 2
 Hotelling dan Multivariate Exponential Weighted Moving Average (MEWMA) . Lalu
menganalisis kapabilitas dengan menggunakan kapabilitas proses. Peta kendali T 2
Hotelling digunakan apabila kedua karakteristik atau lebih secara teknis memiliki sifat
yang dependen atau diduga berhubungan. Peta kendali MEWMA digunakan untuk
mendeteksi pergeseran mean proses dan juga bersifat robust terhadap distribusi normal. Langkah Analisis
 (Montgomery, 2009). 1. Mendeskripsikan data.
2. Menguji dependensi pada data.
HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Menguji normalitas pada data.
4. Melakukan analisis dengan diagram kendali T 2  Hotelling.
1. Statistika Deskriptif 2. Uji Dependensi 5. Melakukan analisis dengan diagram kendali MEWMA.
P-value Bartlett’s Test = 0,000 maka tolak H0 6. Menganalisis kapabilitas proses.
karena p-value < α=0,05, yang berarti ada 7. Melakukan analisis perbandingan kedua diagram kendali terbaik.
hubungan antar variabel.  8. Menarik kesimpulan.

Mean dari seluruh variabel masih berada dalam batas spesifikasi yang ditentukan oleh 6. Analisis Kapabilitas
perusahaan. Nilai varians dari masing-masing variabel dapat dikatakan cukup kecil, Indikator kapabilitas dan performansi sebagaiberikut.
menandakan bahwa data cenderung homogen. Sedangkan terdapat nilai minimum dan
maksimum dari variabel berat, diameter horizontal dan diameter vertikal yang berada
di luar batas spesifikasi perusahaan.
3. Uji Normalitas Kapabilitas Multivariat
Korelasi pearson (r) data = -0,039, maka tolak H0 karena r < r (118;0,05)
                 (0,1793) yang a. Peta Kendali T 2 Hotelling (Tidak Terkendali)
berarti data tidak berdistribusi normal multivariat. Akan tetapi, data diasumsikan MPp = 1,115 > 1 → variabilitas proses kecil.
telah berdisribusi normal agar dapat melakukan analisis selanjutnya. MPpk = 0,78 < 1 → akurasi proses tidak akurat.
4. Peta Kendali T 2 Hotelling Proses produksi biskuit Go! Riorio tidak kapabel.
Data produksi biskuit Go! Riorio tidak b. Peta Kendali MEWMA (Terkendali)
MCp = 1,2825 > 1 → variabilitas proses kecil.
terkendali secara statistik, MCpk = 0,9 < 1 → akurasi proses tidak akurat.
terdapat out of control pada:
- Data ke-3 karena variabel diameter Proses produksi biskuit Go! Riorio tidak kapabel.
vertikal dan tebal 7. Perbandingan Peta Kendali T  2 dan MEWMA
- Data ke-11 karena variabel tebal  Berdasarkan data produksi biskuit Go! Riorio dengan 4 variabel yang digunakan
- Data ke-16 karena variabel berat. dapat diketahui bahwa peta kendali MEWMA merupakan peta kendali yang
terbaik. Hal ini dikarenakan data tidak berdistribusi normal dan peta kendali
MEWMA robust terhadap ketidak normalan data serta berdasarkan nilai
kapabilitas dihasilkan nilai yang lebih besar jika dibandingkan dengan peta
5. Peta Kendali MEWMA kendali T 2.

KESIMPULAN
Data produksi
biskuit Go! Riorio Proses produksi biskuit Go! Riorio dengan masing-masing 4 variabel yaitu berat,
telah  terkendali tebal, diameter horizontal serta diameter vertikal memiliki rata-rata yang
secara statistik. berada dalam batas spesifikasi perusahaan dan cenderung homogen.
Pemenuhan asumsi data, dihasilkan data tidak berdistribusi normal dan 
terdapat hubungan antar variabel. Proses produksi biskuit mengatakan
bahwa proses tidak kapabel walaupun variabilitas proses produksi
kecil namun tidak akurat. Peta kendali yang lebih baik digunakan pada
data ini adalah peta kendali MEWMA. Hal ini dikarenakan dan peta
kendali MEWMA robust terhadap ketidak normalan data.

Anda mungkin juga menyukai