Anda di halaman 1dari 79

PENGARUH HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN

LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPOR 1


KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat


Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh
Arum Dwi Astuti
NIM A11300861

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017

i
ii
iii
iv
v
MOTTO

Artinya: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,


maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya
kamu berharap”.(QS Al-Insyirah: 5-8)
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan)yang dikerjakannya dan
dia mendapat (siksa) dari kejahatan yang diperbuatnya” (QS Al-Baqarah: 286).
“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang
membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah menyerah untuk mencoba, jangan
katakan pada Allah aku mempunyai masalah yang besar, tapi katakanlah kepada
masalah bahwa aku punya Allah Yang Maha Besar (Ali bin Abi Tholib r.a).
“Hiburlah hatimu waktu demi waktu, karena hati yang lelah akan
mati” (Rasulullah SAW).
“Berusaha melakukan sesuatu dengan ikhlas dan bukan karena
paksaan, selalu berjuang dan berdoa” (Anonim).
Kemarin jejakku, hari ini langkahku, esok tujuanku (Anomin)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil‟alamin, segala puji bagi Allah SWT atas


limpahan rahmat dan ridhoNYA yang selalu memberikan kemudahan, petunjuk,
kekuatan, dan keyakinan sehingga saya bisa menyelesaikan karya sederhana ini
tepat pada waktunya.

Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:


Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Ibu Parwati dan Ayah Sutimin terima kasih telah merawat sampai saat ini,
memberikan segenap cinta dan kasih sayang, perhatian, dukungan serta ketulusan
do‟a yang tiada henti yang telah diberikan kepada penulis.
Kakak Tersayang
Mas Ariv, Mbak Sri, terima kasih untuk semangat, perhatian dan do‟anya, terima
kasih telah hadir sebagai kakak yang selalu memberikan dukungan.
Keponakan Tersayang
Dede Akmal dan Dede Azriel dengan kelucuannya dan kepolosannya yang selalu
memberikan hiburan, keceriaan, tingkah lakunya supaya penulis tidak merasa
jenuh dan bosan.
Bapak dan Ibu Pembimbing serta Penguji
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak H. Marsito, M. Kep. Sp. Kom selaku
pembimbing I dan Ibu Tri Sumarsih, MNS selaku pembimbing II, serta Ibu Arnika
Dwi Asti, M. Kep selaku penguji yang telah memberikan bimbingan, saran,
masukan, kritik dan semangat dalam pembuatan karya sederhana ini.
Keluarga & Saudara Tercinta
Keluarga & saudara di Gombong, Bandung, dan Pacitan (Jawa Timur) yang juga
sudah menyempatkan memberikan semangat, dukungan, doa kepada penulis.
Sahabat-sahabat Terbaikku
Erni Kurnia , Arum Faradina, Cahya Aminah, Mustika Dyah, Intan Muslihah,
Dyna Puspitasari, Lia Kuatno, Kholifah Riyatun, Nabilla Shinta, Asti Fuatmi,
Dika Maria, Duwi Tantri, terima kasih untuk persahabatan yang kita jalin selama

vii
ini dan semoga selamanya kita akan terus menjalin persahabatan ini, akan selalu
aku rindukan canda tawa bersama kalian, berbagi suka dan duka, terima kasih
atas nasehat dan saran kalian selama ini, dan sukses selalu untuk kita semua.
Teman-teman Terbaikku
Untuk seluruh teman-teman Program Studi S1 Keperawatan 8A dan B angkatan
2014, selama 4 tahun kita semua berjuang bersama-sama. Sukses selalu untuk
kita semua. Amin Ya Rabbal „Alamin.
Mahasiswa/Mahasiswi STIKES Muhammadiyah Gombong
Adik-adik mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong, semoga karya sederhana ini bermanfaat.

viii
Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Skripsi, Mei 2017

Arum Dwi Astuti1), Marsito2), Tri Sumarsih3)

ABSTRAK
PENGARUH HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SEMPOR 1
KABUPATEN KEBUMEN

Latar Belakang penelitian: WHO (2014) menyebutkan data lansia mengalami


peningkatan sebesar 2 milyar. Lansia hipertensi di Indonesia yang mengalami
kecemasan sebesar 23,1% (Riskesdas, 2013). Terapi bagi lansia hipertensi yang
mengalami kecemasan diberikan terapi non farmakologis salah satunya dengan teknik
relaksasi dengan hipnosis lima jari (Banon dkk, 2014).
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipnosis lima
jari terhadap tingkat kecemasan lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sempor 1.
Metode Penelitian: Metode yang digunakan kuasi eksperimen rancangan one group pre
test - post test design, teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan uji
statistik Wilcoxon Signed Ranks. Responden penelitian lansia berjumlah 30
orang dengan rentang usia 60 tahun sampai 74 tahun yang terdiri dari 60% berjenis
kelamin perempuan dan 40% berjenis kelamin laki-laki.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini melaporkan terjadi penurunan yang signifikan dari
kecemasan berat menjadi sedang (3,3%), dan kecemasan sedang menjadi ringan
(96,7%), dengan nilai p value 0,000.
Kesimpulan: Ada pengaruh hipnosis lima jari terhadap tingkat kecemasan lansia
hipertensi dengan nilai p value 0,000.
Rekomendasi: Teknik hipnosis lima jari dapat dilakukan secara mandiri pada lansia
hipertensi dengan kecemasan dan dapat diaplikasikan secara berkelanjutan dalam
pelayanan kesehatan.

Kata Kunci: hipertensi, lansia, hipnosis lima jari, tingkat


kecemasan

------------------------------------------------------------------------
1
Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
2
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

ix
Bachelor of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Minithesis, May 2017

Arum Dwi Astuti1), Marsito2), Tri Sumarsih3)

ABSTRACT
THE EFFECT OF FIVE FINGERS HYPNOSIS ON ANXIETY LEVEL
OF ELDERLY WITH HYPERTENSION AT COMMUNITY HEALTH
CENTER OF SEMPOR 1, KEBUMEN, CENTRAL JAVA

Background: WHO (2014) mentioned that data of elderly increased up to 2 billion.


Elderly with hypertension who experienced anxiety in Indonesia reached 23,1%
(Riskesdas, 2013). Five-fingers hypnosis relaxation technique is a therapy given to
elderly with hypertension who experience anxiety as non pharmalogically therapy
(Banon et al, 2014).
Objective: This aim of the study is to determine the effect of five fingers hypnosis on
anxiety level of elderly with hypertension at Community Health Center of Sempor 1,
Kebumen, Central Java.
Method: The method of this study was a quasy-experimental design with one group
pretest-posttest design. The number of respondents were 30 elderly with hypertension
ranged from 60 to 74 years old consisting of women (60%) and men (40%) taken by
purposive sampling technique. Data were analyzed using Wilcoxon Signed Ranks
statistical test.
Result: The result of the study reported a significant decrease from severe anxiety to
moderate anxiety (3,3%), and from moderate anxiety to mild anxiety (96,7%) with p-
value 0,000 (<0.05).
Conclusion: There was significant effect of five fingers hypnosis on anxiety level of
elderly with hypertension at Community Health Center of Sempor 1, Kebumen, Central
Java indicated by p-value 0,000.
Recommendation: Five-fingers hypnosis technique should be implemented
independently to elderly with hypertension who have anxiety and applied
continuously at health care services.

Keyword: elderly, hypertension, five-fingers hypnosis, anxiety level


----------------------------------------------------------------------
1
Bachelor nursing student
2
The first research consultant
3
The second research consultant

x
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Sebagai seorang hamba yang lemah, penulis panjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa
shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, atas jasa beliaulah penulis
dapat merasakan nikmatnya ilmu dengan menyelesaikan skripsi penelitian yang
berjudul “Pengaruh Hipnosis Lima Jari terhadap Tingkat Kecemasan pada Lansia
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen”.
Penyelesaian skripsi penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan minat utama Program Studi
S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari partisipasi dan bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini perkenankan penulis dengan segala
kerendahan hati menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak
terhingga ucapkan kepada:
1. Ibu Parwati dan Bapak Sutimin tercinta yang telah memberikan doa,
semangat, dukungan, perhatian, kasih sayang yang tiada henti sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong, Ibu
Herniyatun, S.Kep, Ns. M. Kep.Sp. Mat atas izin yang telah diberikan.
3. Ketua Program Studi S1 Keperawatan Isma Yuniar, S.Kep, Ns. M. Kep yang
telah memberikan izin.
4. Pembimbing I Bapak H. Marsito, S.Kep, Ns. M. Kep. Sp. Kom yang telah
memberikan bimbingan, arahan, masukan, saran, dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Pembimbing II Ibu Tri Sumarsih, S.Kep, Ns. MNS yang juga telah
memberikan bimbingan, arahan, masukan, saran, dalam penyusunan skripsi
ini.

xi
6. Penguji Ibu Arnika Dwi Asti, S.Kep, Ns. M. Kep yang juga telah memberikan
bimbingan, arahan, masukan, saran, dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Dadi Santoso, S.Kep, Ns. M. Kep selaku dosen pembimbing akademik
yang telah banyak memberikan nasihat, dan dukungan dalam penyelesaian
skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong atas semua bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
9. Segenap staf dan karyawan bidang akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
10. Kepala Puskesmas Sempor 1 yang telah memberikan izin untuk pengambilan
data dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh staf pegawai Puskesmas Sempor 1 yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang sudah membantu memenuhi keperluan penulis selama studi
pendahuluan dan penyusunan skripsi ini.
12. Kakakku Mas Ariv Wibowo dan Mba Sri tersayang yang juga telah
memberikan doa, semangat, dukungan, yang tiada henti sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Segenap keluarga yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu memenuhi keperluan penulis selama penyusunan skripsi ini.
14. Seluruh responden yang sudah bersedia berpartisipasi dalam pengambilan data
untuk studi pendahuluan penelitian ini dan selama penyusunan skripsi ini ini.
15. Rekan-rekan S1 Keperawatan kelas 8A dan B atas pikiran, tenaga, waktu,
dukungan, masukan, dan bantuannya selama ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
semua arahan, dukungan, dan bantuannya dalam proses penyelesaian skripsi
penelitian ini.
Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang
pada mereka, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai amal ibadah,
Amiin Yaa Robbal „Alamiin.

xii
Penulis juga menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak
kekurangan, karena sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT.
Maka dari itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca
terutama bagi Civitas Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong dan umunya bagi semua kalangan.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb
Gombong, Mei 2017

Penulis

xiii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN MAHASISWA............................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME. ................................................. v
MOTTO......................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
KATA PENGANTAR .................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR BAGAN........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
E. Keaslian Penelitian ............................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 10
A. Tinjauan Teori ................................................................................... 10
1. Hipertensi .................................................................................... 10
a. Pengertian Hipertensi ............................................................ 10

xiv
b. Penyebab Hipertensi.............................................................. 11
c. Faktor Resiko Hipertensi....................................................... 11
d. Tanda dan Gejala Hipertensi ................................................. 14
e. Proses Terjadinya Hipertensi ................................................ 15
f. Akibat Hipertensi Secara Umum .......................................... 16
g. Penatalaksanaan Hipertensi ................................................... 16
2. Lanjut Usia .................................................................................. 18
a. Pengertian Lanjut Usia .......................................................... 18
b. Perubahan Fisik yang Terjadi pada Lansia ........................... 18
c. Hipertensi pada Lansia .......................................................... 20
d. Akibat Hipertensi untuk Lansia ............................................ 21
e. Perubahan Psikologis pada Lansia ........................................ 21
3. Kecemasan .................................................................................. 21
a. Pengertian Kecemasan .......................................................... 21
b. Sumber Penyebab Kecemasan .............................................. 22
c. Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan ............................... 22
d. Tanda dan Gejala Menurut Tingkat Kecemasan ................... 23
e. Skala Pengukur Tingkat Kecemasan ..................................... 25
f. Penatalaksanaan Kecemasan ................................................. 26
4. Lansia dengan Kecemasan .......................................................... 26
a. Definisi Kecemasan pada Lansia .......................................... 26
b. Tanda dan Gejala Kecemasan pada Lansia ........................... 27
c. Penatalaksanaan Kecemasan pada Lansia ............................. 27
5. Hipnosis Lima Jari ...................................................................... 28
a. Pengertian Hipnosis Lima Jari .............................................. 28
b. Manfaat Terapi Hipnosis Lima Jari....................................... 28
c. Teknik Hipnosis Lima Jari .................................................... 28
B. Kerangka Teori.................................................................................. 30
C. Kerangka Konsep .............................................................................. 31
D. Hipotesa Penelitian............................................................................ 32

xv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 33
A. Metode Penelitian.............................................................................. 33
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 34
C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 36
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 36
E. Definisi Operasional.......................................................................... 37
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 39
G. Teknik Analisa Data .......................................................................... 41
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................. 44
I. Teknik Pengolahan Data ................................................................... 44
J. Etika Penelitian ................................................................................. 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 48
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 48
1. Gambaran Lokasi Penelitian ....................................................... 48
2. Analisa Univariat ........................................................................ 48
3. Uji Normalitas Data .................................................................... 51
4. Uji Homogenitas ......................................................................... 51
5. Analisa Bivariat ........................................................................... 52
B. Pembahasan Penelitian ...................................................................... 53
C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 64
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 67
A. Kesimpulan ....................................................................................... 66
B. Saran.................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tingkat Hipertensi Berbagai Sumber ................................. 10

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian.............................................. 37

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja


Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen Maret-April 2017 (n=30)................. 48

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sebelum Diberikan


Terapi di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen Maret-April
2017 (n=30) ........................................................................................................... 49

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sesudah Diberikan


Terapi di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen Maret-April
2017 (n=30) ........................................................................................................... 49

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan Sebelum


Diberikan Terapi di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen
Maret-April 2017 (n=30) ...................................................................................... 50

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan Sesudah


Diberikan Terapi di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen
Maret-April 2017 (n=30) ...................................................................................... 50

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Responden Kelompok Intervensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen Maret-April 2017 (n=30)................. 51

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data Responden Kelompok Intervensi di Wilayah


Kerja Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen Maret-April 2017 (n=30) ....... 51

Tabel 4.8 Perbedaan Tingkat Kecemasan Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi
Kelompok Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen
Maret-April 2017 (n=30) ...................................................................................... 52

xvii
DAFTAR BAGAN

Skema 2.4 Kerangka Teori............................................................................ 30

Skema 2.5 Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 32

Skema 3.1 Desain Penelitian Quasy Eksperiment......................................... 33

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 2 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3 Surat Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lampiran 4 Standar Operasional Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

Lampiran 5 Kuesioner Tingkat Kecemasan HRSA

Lampiran 6 Standar Operasional Prosedur Tindakan Hipnosis Lima Jari

Lampiran 7 Lembar Observasi Pelaksanaan Hipnosis Lima Jari

Lampiran 8 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 9 Surat Keterangan Lolos Uji Etik

Lampiran 10 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 11 Surat Rekomendasi Ijin Penelitian KESBANGPOL Kebumen

Lampiran 12 Surat Keterangan Ijin Penelitian BAP3DA Kebumen

Lampiran 13 Lembar Bimbingan Tugas Akhir

Lampiran 14 Lembar Revisi

Lampiran 15 Hasil SPSS

xix
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau dikenal dengan peningkatan tekanan darah
merupakan permasalahan terbesar dalam masyarakat secara global dan
berkontribusi dalam komplikasi penyakit kardiovaskuler dimana sekitar 17
juta orang meninggal setiap tahunnya (WHO, 2013). Data dari Riskesdas
[Riset Kesehatan Dasar] tahun 2013 menjelaskan bahwa dengan
bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses
penuaan sehingga penyakit banyak muncul diantaranya hipertensi. Prevalensi
hipertensi mengalami peningkatan dari 30% meningkat menjadi 45% dari
jumlah populasi di dunia dan juga dengan angka kejadian hipertensi tertinggi
pada lansia (Jurnal Gerontologi Geriatrik, 2014). Data dari Framingham Heart
Study (2014) dalam Jurnal Gerontologi Geriatrik (2014) menjelaskan bahwa
individu yang berusia antara 55-79 tahun, rentan terhadap penyakit hipertensi
dengan prosentase 93%, dan pada usia di atas 80 tahun sekitar 91%. Data
Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa penyakit terbanyak pada lanjut
usia di Indonesia adalah penyakit hipertensi yang menempati posisi pertama
dengan prosentase umur 55-64 tahun 45%, umur 65-74 tahun 57,6%, umur di
atas 75 tahun semakin meningkat 63,8%, sedangkan data di Jawa Tengah
untuk kasus hipertensi rahun 2015 menempati posisi teratas dengan 8131
kasus hipertensi (Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen, 2015).
Data World Health Organization (2014), proporsi penduduk lanjut
usia di atas 60 tahun di dunia tahun 2000 sampai tahun 2050 akan berlipat
ganda dari sekitar 11% menjadi 22%, atau secara absolut meningkat dari 605
juta menjadi 2 milyar lansia. Berdasarkan hasil Susenas [Survei Sosial
Ekonomi Nasional] pada tahun 2014 dalam BPS [Badan Pusat Statistik] pada
tahun 2015 jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta jiwa, setara dengan
8,03% dari seluruh penduduk Indonesia tahun 2014 dengan jumlah lansia

1
2

20,24 juta, sedangkan menurut data Rancangan Pembangunan Jangka


Menengah Nasional [RPJMN] (2014) penduduk lansia Indonesia pada tahun
2015 mencapai 21,7 juta jiwa. Data Statistik Penduduk Lanjut Usia, (2014)
dalam BPS, (2015) menyebutkan bahwa distribusi lansia dengan dua provinsi
dengan proporsi jumlah lansia tertinggi di Indonesia tahun 2014 adalah DI
Yogyakarta (13,05%), Jawa Tengah (11,11%), hal ini juga didukung data dari
Pusdatin [Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI] (2015) bahwa
Jawa Tengah menempati peringkat kedua setelah DI Yogyakarta Kebumen
merupakan salah satu Wilayah Kabupaten di Jawa Tengah dengan jumlah
lansia laki-laki dan perempuan umur 60-75 tahun sejumlah ≤ 1.240.000 (BPS
Kab Kebumen, 2015 dalam Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen, 2015).

Menurut Tamher, S dan Noorkasiani, (2009), dalam Simanullang,


P dkk, (2011) menjadi lansia merupakan fenomena alamiah sebagai akibat dari
proses penuaan, fenomena ini bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu
keadaan yang bersifat universal. Proses penuaan adalah suatu proses
kemunduran dari proses organobiologis, psikologik, serta sosiobudaya
(Statistik Penduduk Lanjut Usia, 2014 dalam BPS, 2015), dalam aspek
kesehatan diketahui semakin bertambah umur, lansia yang mengalami keluhan
kesehatan semakin banyak, sebanyak 37,11% penduduk lansia muda (60-69
tahun) pernah mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir,
sementara lansia madya (70-79 tahun) sebesar 57,65%, dan lansia tua (80-89
tahun) sebesar 64,01% yang mengeluhkan kondisi kesehatannya (Statistik
Penduduk Lanjut Usia, 2014 dalam BPS, 2015). Kemunduran fungsi organ
tubuh khususnya pada lansia menyebabkan kelompok ini rawan terhadap
berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, stroke, jantung (Statistik Penduduk
Lanjut Usia, 2014 dalam BPS 2015). Data Riskesdas tahun 2013 dalam
Pusdatin tahun 2014 memperlihatkan 10 penyakit tersering yang diderita
kelompok lansia di Indonesia tahun 2013 yang mendominasi dan peringkat
pertama adalah hipertensi dengan persentase umur 55-64 tahun 45,9%, umur
65-74 tahun 57,6%, umur 75 tahun ke atas 63,8%. Menurut data Profil
3

Kesehatan Kabupaten Kebumen tahun 2015 menunjukkan bahwa penyakit


hipertensi disejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Kebumen
sejumlah 8183 kasus.
Peningkatan jumlah lansia perlu mendapat perhatian serius dari
pemerintah terkait pelayanan sosial, kesehatan, proses penunaan dikarenakan
lansia membutuhkan perhatian khusus dalam hal kesehatan, kemandirian,
perawatan karena mereka mempunyai masalah yang kompleks, dan tidak ada
pengobatan sederhana (Jafar, 2011). Peningkatan lansia dan angka umur
harapan hidup juga berdampak besar dalam psikologis emosionalnya
(Wirahardja dan Satya, 2014). Permasalahan psikososial seperti perasaan
sedih, anxiety (kecemasan), kesepian, dan depresi (Heningsih, 2014). Lansia
dengan kecemasan termasuk salah satu masalah kesehatan jiwa yang sering
muncul dengan prosentase 50% di negara berkembang (Touhy, 2014).
Gangguan kecemasan bukan bagian dari proses penuaan, tetapi perubahan
yang lansia hadapi seperti penyakit kronis, gangguan kognitif, gangguan
emosional, yang dapat berkontribusi mengalami gangguan kecemasan (Touhy,
2014). Prosentase gangguan mental emosional di Indonesia menunjukkan
gejala kecemasan dan depresi pada usia 55-64 tahun sebesar 6,9%, usia 65-74
tahun sebanyak 9,7% dan pada usia di atas 75 tahun sebesar 13,4%
(Riskesdas, 2013). Menurut data Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen tahun
2015 menunjukkan bahwa penyakit psikosis disejumlah Puskesmas dan
Rumah Sakit di kabupaten Kebumen sejumlah 431 kasus.
Kusumawati dan Hartono (2015), juga menjelaskan tentang konsep
dasar keperawatan jiwa model Peplau bahwa keperawatan adalah terapeutik
dalam seni penyembuhan, membantu individu yang sakit atau membutuhkan
perawatan kesehatan yang melibatkan interaksi antara individu yang
mempunyai tujuan. Proses terapeutik dengan menjalin hubungan antara terapis
dan pasien membangun perasaan aman, rasa percaya dan mencapai kepuasaan
interpersonal (Kusumawati dan Hartono, 2015). Peran terapis dan pasien
disini; pasien menceritakan kecemasan dan perasaan pada terapis; terapis
4

menjalin hubungan akrab dengan pasien dan menggunakan empati untuk


merasakan perasaan pasien (Yusuf dkk, 2015).
Penyebab kecemasan pada lansia bisa berupa perubahan fisik,
penyakit degeneratif dan kronik, kesepian, takut kehilangan kebebasan, takut
menghadapi kematian (Yustinus, 2010), hal ini didukung bahwa salah satu
penyakit yaitu hipertensi pada lansia bisa mempengaruhi psikologisnya yaitu
kecemasan, kecemasan pada lansia bisa berdampak pada keadaan lebih lanjut
seperti frustasi, depresi jika tidak ditangani sehingga dilakukan terapi untuk
mengatasi masalah kecemasannya (Kusumawati dan Hartono, (2015) dan
Yustinus (2010). Beberapa terapi tindakan keperawatan untuk menurunkan
tingkat kecemasan yaitu bisa dengan terapi farmakologi seperti obat anti
cemas tetapi bisa mengakibatkan efek kecemasan, terapi non farmakologi
seperti; bina hubungan saling percaya; latihan relaksasi dengan tarik nafas
dalam, mengerutkan dan mengendurkan otot-otot; terapi tertawa; mengajarkan
klien teknik relaksasi untuk kontrol kecemasan salah satunya dengan
pengalihan situasi seperti teknik hipnosis diri lima jari (Jenita dkk (2008),
Suyatmo (2009) dan Yusuf dkk (2015), dalam Hastuti dkk (2015). Pernyataan
ini juga didukung bahwa terapi tertawa yang sebelumnya telah dilakukan
penelitian oleh Ruspawan (2012), bisa menurunkan kecemasan, dan juga
terapi hipnosis lima jari penelitian yang dilakukan oleh Banon dkk (2014),
Evangelista dkk (2016), dan Hastuti dan Arumsari (2014), menunjukkan
bahwa hipnosis lima jari efektif dapat menurunkan ansietas pada pasien
hipertensi.
Teknik hipnosis lima jari merupakan suatu bentuk pengalihan
situasi self hipnosis yang dapat menimbulkan efek relaksasi, sehingga akan
mengurangi kecemasan, ketegangan, dan stres dari pikiran seseorang yang
dapat berpengaruh pada pernafasan, denyut jantung, denyut nadi, tekanan
darah, mengurangi ketegangan otot, memperkuat ingatan pengeluaran
hormone yang dapat memicu timbulnya kecemasan, dan mengatur hormone
yang berkaitan dengan stres (Hastuti dan Arumsari, 2015).
5

Survey awal yang dilakukan peneliti bahwa data yang diperoleh


dari studi pendahuluan di Puskesmas Sempor 1 menunjukkan bahwa untuk
kasus lansia dengan hipertensi dari bulan Januari 2016 sampai bulan
September 2016 sejumlah ≤ 246 kasus, sedangkan angka kunjungan untuk
lansia dengan hipertensi dari bulan Januari 2016 sampai bulan September
2016 berjumlah 1853. Program dari Puskesmas Sempor 1 itu sendiri untuk
lansia hipertensi berupa; pelayanan Posbindu (Pos Bimbingan Terpadu) yang
dengan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu); Pusling (Puskesmas Keliling);
kontrol (checkup) bagi lansia hipertensi; senam bagi lansia hipertensi;
pemberian penyuluhan kesehatan. Hasil wawancara terhadap 4 lansia
hipertensi (3 perempuan dan 1 kali-laki) terkait penyakit hipertensi yang
dialaminya dan peneliti mengajukan beberapa pertanyaan terkait tingkat
kecemasan lansia mereka mengatakan kadang merasa takut dan terus berfikir
tentang kondisi penyakitnya, mereka sedikit khawatir tentang penyakit
hipertensi. Saat ditanyakan tentang tindakan hipnosis lima jari terhadap
pengaruh tingkat kecemasan pada lansia hipertensi 4 orang tersebut
mengatakan belum pernah mendengar bahwa hipnosis lima jari bisa
menghilangkan kekhawatiran dan ketakutan mereka dan bisa menurunkan
tekanan darah. Mereka mengatakan untuk mengatasi kecemasan dengan jalan-
jalan di pagi hari, bermain dengan cucu mereka, menonton tv, bekerja ringan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian apakah ada Pengaruh Hipnosis Lima Jari Terhadap Tingkat
Kecemasan Pada Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1
Kabupaten Kebumen yang nantinya bisa meningkatkan kualitas hidup pada
lansia, menurunkan tingkat stres psikologis (kecemasan) pada lansia, keluarga
menjadi sehat jasmani dan rohani, bisa bermanfaat bagi masyarakat umum dan
tenaga kesehatan, bisa menjadi referensi ke dalam program posyandu lansia
program pelayanan di puskesmas, dan meningkatkan kualitas hidup lansia
pada lansia dengan hipertensi yang mengalami kecemasan.
6

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang fenomena di atas yang telah dijelaskan,
terdapat rumusan masalah yang muncul yaitu apakah ada Pengaruh Hipnosis
Lima Jari Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia Hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh
Hipnosis Lima Jari Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia Hipertensi
di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:
a. Mengidentifikasi distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada
lansia hipertensi.
b. Mengidentifikasi tekanan darah sebelum dilakukan tindakan hipnosis
lima jari pada lansia hipertensi.
c. Mengidentifikasi tekanan darah setelah dilakukan tindakan hipnosis
lima jari pada lansia hipertensi.
d. Mengidentifikasi tingkat kecemasan sebelum dilakukan tindakan
hipnosis lima jari pada lansia hipertensi.
e. Mengidentifikasi tingkat kecemasan setelah dilakukan tindakan
hipnosis lima jari pada lansia hipertensi.
f. Membuktikan pengaruh tindakan hipnosis lima jari terhadap tingkat
kecemasan pada lansia hipertensi.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti dan Peneliti selanjutnya
7

1. Penelitian ini mempunyai manfaat yaitu salah satu ilmu yang


didapat oleh peneliti tentang hipertensi pada lansia serta menambah
wawasan dan pengalaman dibidang penelitian dan penulisan ilmiah
dan sebagai pertimbangan untuk penelitian lain yang dilakukan
baik yang yang sejenis dan lebih khusus.
b. Bagi Puskesmas Sempor 1
Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan saran
masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk meningkatkan status kesehatan terhadap lanjut usia. Penelitian
ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan untuk tenaga
kesehatan (perawat) dalam hal memberikan terapi pengaruh hipnosis
lima jari terhadap tingkat kecemasan pada lansia hipertensi yang dapat
dalam melakukan proses asuhan keperawatan kepada lansia hipertensi.
c. Rekomendasi Perawat
Penelitian ini dapat dijadikan masukan oleh perawat dalam
memberikan intervensi keperawatan yaitu dengan menerapkan latihan
hipnosis lima jari bagi lansia hipertensi yang mengalami kecemasan
pada program kerja Puskesmas seperti kegiatan Posbindu Terpadu
secara rutin dan berkelanjutan dalam pelayanan kesehatan.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan
sumber referensi tentang pengaruh hipnosis lima jari dengan tingkat
kecemasan pada lansia dengan hipertensi. Penelitian ini juga dapat
menjadi ilmu dasar untuk penelitian yang selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian
1. Banon dkk, 2014, Efektivitas terapi hipnotis lima jari untuk menurunkan
tingkat ansietas pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui terapi hipnotis lima jari dalam menurunkan tingkat ansietas
pasien hipertensi di Kelurahan Pisangan Timur Jakarta Timur. Penelitian
8

ini merupakan penelitian metode quasi experimental pre-post with control


group. Populasi adalah pasien hipertensi yang mengalami ansietas ringan
sampai sedang. Jumlah responden sebanyak 64 dipilih secara random,
teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster stratified sampling.
Alat pengumpul data adalah kuesioner yang dikembangkan peneliti
berdasarkan tingkat kecemasan. Analisis data dengan menggunakan uji t
test. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan
dengan p-value α 0,019 antara kelompok intervensi dengan kelompok
kontrol. Penurunan ansietas pada kelompok intervensi sebesar 5,16 point
dan kelompok control sebesar 2,13 point. Penelitian ini menunjukkan
bahwa hipnosis lima jari dapat menurunkan ansietas pada pasien
hipertensi. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada respondennya
yaitu lansia cemas yang mengalami hipertensi. Persamaanya yaitu sama-
sama menggunakan terapi hipnosis lima jari.
2. Evangelista dkk, 2016, Pengaruh hipnosis lima jari terhadap tingkat
kecemasan pasien sirkumsisi di tempat Praktik Mandiri Mulyorejo Sukun
Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipnosis 5
jari terhadap tingkat kecemasan pasien sirkumsisi di tempat praktik
mandiri Mulyorejo Sukun Malang. Penelitian ini merupakan penelitian
metode pre experimental design dengan one group pretest-posttest design.
Sampel penelitian semua pasien sirkumsisi yang memenuhi kriteria inklusi
penelitian dalam kurun waktu tertentu sesuai penentuan peneliti dengan
teknik “konsekutif sampling”. Alat pengumpul data adalah kuesioner yang
dikembangkan peneliti berdasarkan tingkat kecemasan. Analisis data
dengan menggunakan uji Wilcoxon signed rank test dengan nila signifikan
0,043 yang berarti lebih kecil dari signifikan 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan Pre test sebelum hipnosis 5 jari didapatkan 6 responden
yang bersedia, (83%) 5 responden memiliki kecemasan ringan dan (17%)
1 responden memiliki kecemasan sedang. Post test Sesudah hipnosis 5 jari
terhadap (83%) 5 responden berubah jadi tidak ada kecemasan dan (17%)
1 responden. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada respondennya
9

yaitu lansia cemas yang mengalami hipertensi. Dan persamaanya yaitu


sama-sama menggunakan terapi hipnosis lima jari dan metode penelitian
pre experimental design dengan one group pretest-posttest design.
3. Hastuti dan Arumsari, 2014, pengaruh terapi hipnotis lima jari untuk
menurunkan kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di
Stikes Muhammadiyah Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi hipnotis lima
jari untuk menurunkan kecemasan pada mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi. Penelitian ini merupakan penelitian metode One group
pretest-postest. Populasi adalah pasien hipertensi yang mengalami ansietas
ringan sampai sedang. Jumlah responden sebanyak 18 orang. Alat
pengumpul data adalah kuesioner HRS-A Hamilton Rating Scale for
Anxiety. Analisis data dengan menggunakan uji paired t test. Hasil
penelitian sejalan dengan penelitian Kumalasari (2013) menyatakan bahwa
mahasiswa yang diberikan hipnotis, gelombang pikirannya masuk ke
gelombang alfa frekuensinya 7-14 hertz atau lebih dalam lagi ke
gelombang theta frekuensinya 4-7 hertz. Ketika pikiran masuk ke
gelombang ini, mahasiswa menghasilkan zat endorphin alami yang
menghasilkan sensasi nyaman dan dalam hipnotis state ini, system
metabolisme tubuh menjadi jauh lebih baik dan tubuh bebas dari
ketegangan, penelitian ini ada pengaruh yang kuat dari perilaku sebelum
terapi hipnotis lima jari dan sesudah terapi hipnotis lima jari (p< 0,05).
Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada respondennya yaitu lansia
cemas yang mengalami hipertensi. Dan persamaanya yaitu sama-sama
menggunakan terapi hipnosis lima jari.
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, I. (2008). Kecemasan Dalam Menghadapi Kematian Pada Lansia yang Mnederita
Penyakit Kronis. Diambil tanggal 10 November 2012 dari
http://www.google.book.com.
Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: CV
Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik. (2014). Statistik Penduduk Lanjut Usia Indonesia Hasil Survei Sosial
Ekonomi Nasional (No ISSN: 2086-1036). Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Banon, Endang., E. Dalami., & Noorkasiani. (2014). Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari
Untuk Menurunkan Tingkat Ansietas Pasien Ansietas Pasien Hipertensi. Jurnal
Keperawatan 2(3): 24-33.
Barbara. (2010). Hypnotis Fundamental. Diakses 11 Mei 2015 dari
http://lonzhypnotis.blogspot.com/2010/08/teknik-dan-cara-hipnotis.html.
Burcu, Balam., G. Arik. (2014). Hypertension in Older Adults-Geriatrician Point of View.
Gerontology and Geriatric Research Journal 3(5): 1-7.
Chontessa, T. J., Singara, T., & Idrus, H. M. F. (2012). Hubungan beratnya gejala ansietas
dengan masa klimakterium wanita di Rumah Sakit Pendidikan Makassar. Universitas
Hasanuddin, 1–13. Retrieved from
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/e94f2a6d70d39a82cfd214750374ed.pdf
Dante. (2009). Gangguan Didasari Kecemasan. Diakses 12 Mei 2015 dari
http://abnormalanxiety.blogspot.com/p/phobia.html.
Dewi, Sofia Rhosma. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik hal 78 (1nd ed). Yogyakarta:
CV Budi Utama.
DepKes. (2008). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Jakarta : Laporan Nasional
2007.
Dhin, A. F. (2015). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kejadian Insomnia Pada Lanjut
Usia di Posyandu Lansia Flamboyan Dusun Jetis Tamantirto Kasihan Bantul
Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
Diferiansyah, Okta., T. Septa., & R. Riswanti. (2016). Gangguan Cemas Menyeluruh. Jurnal
Medula Unila 5(2): 63-68.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen. Dinas
Kesehatan Kabupaten. Kebumen.
Dukomalamo, A. M. (2016). Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi dengan Komplikasi
pada Lansia yang Berobat di Puskesmas Motoboi Kecil Kecamatan Kotamobagu
Selatan. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik 4(1): 9-14.
Evangelista, Teofilus dkk. (2016). Pengaruh Hipnosis 5 Jari Terhadap Tingkat Kecemasan
Pasien Sirkumsisi di Tempat Praktik Mandiri Mulyorejo Sukun Malang. Jurnal
Nursing Mews 1(2): 63-74.
Fikri, I. M. (2013). Pengaruh Membaca Al-Quran Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Tahun 2012. Skripsi. Program Studi
Ilmu Keperawatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Hamarno, Rudi. (2010). Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Klien Hipertensi Primer di Kota Malang. Thesis. Program Studi
Magister Ilmu Keperawatan Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah. Universitas
Indonesia. Depok.
Hamdi, A. Saepul & E. Bahruddin. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam
Pendidikan: hal 38. Yogyakarta: CV Budi Utama Deepublish.
Haryanto dan Sutrisno. (2013). Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tekanan Darah
pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Penawangan II Kab.
Grobogan. Jurnal: 1-10.

Hastuti, R. Y., Ayu. Arumsari. (2015). Pengaruh Terapi Hipnotis Lima Jari untuk
Menurunkan Kecemasan pada Mahasiswa yang sedang Menyusun Skripsi di Stikes
Muhammadiyah Klaten. Jurnal Motorik 10(21): 25-35.
Hawari, D.A. (2006). Manajemen Stress, Cemas, dan Depresi. Jakarta: FKUI.
Isma. (2010). Hypnosis Learning untuk Guru Dan Orang Tua. Yogyakarta: Pustaka
widyatama.
Junaidi., Z. Noor. (2010). Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Melalui Terapi Musik
Langgam Jawa. Jurnal Keperawatan Indonesia 13(3): 195-201.
Jenita. D.T. Donsu., dkk. (2008). Five Finger On The Effect Of Hypnosis Anxiety Reduction
In Breast Cancer Patients.
Muafiro dan Adin. (2004). Pengaruh Hipnosis Lima Jari terhadap Penurunan Kecemasan
Pasien Kanker Leher Rahim. (http://etd.ugm.ac.id/) . Diakses tanggal 6 Maret 2013.
Kahija. (2007). Hipnoterapi, Prinsip-Prinsip Dasar Praktik Psikoterapi. Jakarta.
Keliat,B.A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Intermediete
Course). EGC : Jakarta.

Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional. (2014). Rancangan Awal Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 Buku I Agenda Pembangunan
Nasional. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Republik Indonesia.
Kristanti, E. E. (2010). Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Derajat
Kecemasan Pada Lansia di Panti Wredha ST. Yoseph Kediri. Jurnal Stikes RS.
Baptis Kediri 3(2): 94-100.
Kowalski, Robert E. (2007). The Blood Cure: 8 Weeks to Lower Blood Pressure without
Prescription Drugs hal 69 (1nd ed.), Ekawati, Rani S (2010) (alih bahasa). Bandung:
Qanita.
Kozier, B. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan (7th ed.). Jakarta: EGC.
Lestary. (2010). Seluk Beluk Menopause. Yogyakarta : Gara Ilmu

LeMone , P., Burke, K,. (2008). Medical Surgical Nursing: Critical Thinking in Client Care,
4th Ed. New Jersey: Persone Prentice Hall.
Mahatidanar, Andhika. (2016). Pengaruh Musik Klasik Terhadap Tekanan Darah Pada
Lansia Penderita Hipertensi. Skripsi. Program Studi Ilmu Kedokteran. Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Mahoney, Michael. (2007). Winning Hypnotherapy Program, http:www.Healthy audio.co.ik
Maliya dan Arina. (2011). Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Jurusan Kesehatan
Masyarakat FKIK UNSOED. 23-24 September. Purwokerto: 1-15.
Maryam, R. Siti dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya hal 32. Jakarta:
Salemba Medika.
Muliyasari, Anggita Margiyani. (2015). Pengaruh Senam SKJ Lansia Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Desa Banjareja Kecamatan Kuwarasan
Kabupaten Kebumen. Skripsi. Program Studi S1 Keperawatan. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah. Gombong.
Niza. Y. H. (2013). Hubungan Gambaran Diri dengan Tingkat Kecemasan pada Ibu Masa
Menopause di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia. (2015). Pedoman Tatalaksana
Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskuler. Edisi 1 hal 3. Indonesian Heart
Association. Jakarta.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut
Usia di Indonesia. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2016). Situasi Lanjut Usia (Lansia) di
Indonesia. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Rahmatika, Dewi. (2014). Hubungan Tingkat Kecemasan Perpisahan Dengan Orang Tua
Terhadap Motivasi Belajar Santri di Pondok Pesantren Asshidiqiah Kebun Jeruk
Jakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatulloh. Jakarta.
Redaksi ISO Indonesia. (2013). ISO (Informasi Spesialite Obat Vol 48 ISSN: 854-4492).
Jakarta: PT ISFI Penerbitan.
Rohimah, Siti., E. Kurniasih. (2015). Pengaruh Kompres Hangat Pada Pasien Hipertensi
Esensial di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya. Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada 13(1): 213-227.
Ruspawan, I. D., Wulandari. N. M. D. (2012). Pengaruh Pemberian Terapi Tertawa Tehadap
Tingkat Kecemasan Pada Lanjut Usia di PSTW Seraya Denpasar. Jurnal Skala
Husada 9(1): 1-9.
Rusli dan Wijaya, J. (2009). The Secret of Hypnosis. Jakarta.
Sarkar, T., Singh, N.P. (2015). Epidemiology and Genetics of Hypertension . Jurnal of The
Association of Physicians of India (63): 61-68.
Samodara, Christina., H. Palandeng., V.D. Kallo. (2015). Pengaruh Terapi Tertawa Tehadap
Stres Psikologis Pada Lanjut Usia di Panti Werdha Kota Manado. eJournal
Keperawatan (e-Kep) 3(2): 1-9.
Setyawan. M. F. (2013). Hubungan Spiritualitas dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi
Kematian pada Lansia Umur di atas 60 tahun di Dusun Tanggulangin, Pandean,
Ngablak, magelang, Jawa Tengah. Skripsi (Naskah Publikasi). Stikes ‘Aisyiah
Yogyakarta. Yogyakarta.
Sigarlaki, H.J. (2006). Karaktersitik dan Faktor Berhubungan dengan Hipertensi di Desa
Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Thaun
2006. Makara, 78-88.
Sohat, Fransiska., H. Bidjuni., V. Kallo. (2014). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan
Insomnia Pada Lansia di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah Paniki
Kecamatan Mapanget Manado: 1-7.
Tangahu, A.L. (2015). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango. Skripsi.
Universitas Neheri Gorontalo. Gorontalo.
Wardani, D. W. (2015). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Sebagai Terapi Tambahan
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Tingkat 1 (Studi Kasus
di Instalasi Rawat Jalan Poli Spesialis Penyakit Dalam RSUD Tugurejo Semarang).
Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Widiyaningsih, Nuri. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan pada
Lanjut Usia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kota Surakarta. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Wong, D. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta: EGC
Wolff, H.P. (2006). Hipertensi Cara Mendeteksi dan Mencegah Tekanan Darah Tinggi Sejak
Dini. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Yeomans, Norah. (2013). Hypnotherapy for High Blood Pressure (hypertension). Diakses
pada 23 Oktober 2013, from http//www.hypnopositive.co.uk/read/12/--
hypnotherapy-for-high-blood-pressure-(hypertension).
Yoon, Sung Sug (Sarah) dkk. (2015). Department of Health and Human Service. Dalam
Division National Center for Health Center (NCHS). United States.
Yustinus. (2010). Kesehatan Mental: Gangguan-Gangguan Mental yang Sangat Berat,
Simptomatologi, Proses Diagnosa. Yogyakarta: Kansius.
Yusuf, Ah dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Yusuf, Susi. Febriani. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. ISBN: 123456-18.
Padangsidimpuan: Darmais Press.
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Judul : Pengaruh Hipnosis Lima Jari terhadap Tingkat Kecemasan pada
LLansia Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas SSempor 1
MKabupaten Kebumen
Peneliti : Arum Dwi Astuti
NIM : A11300861
Alamat : Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong

Saya adalah mahasiswi Program Studi S1 Keperawatan Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong, akan melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Hipnosis Lima Jari terhadap Tingkat Kecemasan pada Lansia
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen.
Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong.
Partisipasi bapak/ibu dalam penelitian ini bersifat suka rela.
Bapak/Ibu mempunyai hak berpartisipasi menjadi reponden dan jika bapak/ibu
tidak bersedia menjadi reponden maka saya akan tetap menghargai dan tidak akan
mempengaruhi dan jika bapak/ibu bersedia, mohon untuk menandatangani
lembaran persetujuan ini. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban
yang bapak/ibu berikan. Jika bapak/ibu mempunyai pertanyaan mengenai
penelitian ini, maka saya dengan senang hati akan memberikan penjelasan sesuai
pengetahuan yang saya miliki. Demikian permohonan ini disampaikan atas
bantuan dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Kebumen , 2017
Peneliti

(Arum Dwi Astuti)


LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Judul Penelitian : Pengaruh Hipnosis Lima Jari terhadap Tingkat Kecemasan


pada Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja PPuskesmas
Sempor 1 Kabupaten Kebumen
Peneliti : Arum Dwi Astuti
NIM : A11300861

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan oleh peneliti


tentang penelitian yang akan dilaksanakan sesuai judul di atas, saya mengetahui
bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Hipnosis Lima Jari
terhadap Tingkat Kecemasan pada Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Sempor 1 Kabupaten Kebumen. Saya memahami bahwa keikutsertaan saya dalam
penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan terutama bagi masyarakat, khususnya di Desa Jatinegara Wilayah Kerja
Puskesmas Sempor 1 Kabupaten Kebumen.
Saya memahami bahwa tidak ada risiko yang akan terjadi dan saya
berhak untuk menghentikan keikutsertaan saya dalam penelitian ini tanpa
mengurangi hak-hak saya. Saya juga mengerti bahwa catatan mengenai penelitian
ini akan dijamin kerahasiaannya, semua berkas yang mencantumkan identitas
subyek penelitian hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan
bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan serta hanya peneliti yang tahu
kerahasiaan data tersebut.
Selanjutnya secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari
siapapun, dengan ini saya menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.
Kebumen, 2017
Responden Peneliti

(…………………………) (Arum Dwi Astuti)


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TINDAKAN PRNGUKURAN
TEKANAN DARAH

Mengukur tekanan darah responden dengan menggunakan


Pengertian
tensimeter jenis air raksa
Tujuan 1. Mendapatkan data objektif tekanan darah responden
Kebijakan 1. Evaluasi prkembangan kondisi pasien
Petugas Mahasiswa
1. Tensimeter
Peralatan 2. Stetoskop
3. Alat tulis
A Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verivikasi data sebelumnya bila ada
2. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan perasaan klien hari ini
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Prosedur C Tahap Kerja
Pelaksanaan 1. Membaca tasmiyah
2. Mengatur posisi yang nyaman menurut klien sesuai dengan
kondisi klien (duduk/berbaring)
3. Menempatkan diri di sebelah kanan klien, bila mungkin
4. Membebaskan lengan pasien dari baju
5. Memasang manset 2 jari di atas mediana cubiti, selang sejajar
dengan arteri brakhialis
6. Meraba denyut nadi arteri brakhialis
7. Meletakkan diafragma stetoskop di atas arteri tersebut
8. Menutup sekrup balon, membuka pengunci air raksa
9. Memompa manset hingga tak terdengar denyutan atau palpasi
denyut arteri sampai 20 mmHg sampai 30 mmHg, bila sulit
pompa manset hingga tak terdengar nadi dan air raksa naikkan
dengan batas tekanan darah ditambah 20 mmHg sampai 30
mmHg
10. Membuka sekrup balon perlahan-lahan sambil melihat
turunnya air raksa atau jarum dan dengarkan bunyi denyut
pertama (sistolik) hingga bunyi terakhir (diastolik) sampai
tekanan nol
11. Melakukan validasi dengan mengulang poin 8-9 (bila hasil
pengukuran keduanya berbeda, ulangi sekali lagi)
12. Mengunci air raksa dan melepas manset
13. Mencatat hasil pengukuran pada buku catatan
D Tahap Terminasi
1. Merapikan responden
2. Membaca tahmid
3. Membereskan alat-alat
4. Rencana tindak lanjut (kontrak waktu, tempat, tanggal)
5. Mengisi dalam lembar observasi kegiatan klien
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN HRSA

A. Identitas Responden

1. Tanggal Pemeriksaan :

2. Nomor Responden :

3. Nama Responden :

4. Tekanan Darah :

5. Umur :

B. Kuesioner Tingkat Kecemasan HARS (Hamilton Anxiety Ratig Scale)

1. Penilaian
0 : Tidak ada (Tidak ada gejala sama sekali)
1 : Ringan (Satu gejala dari pilihan yang ada)
2 : Sedang (Separuh dari gejala yang ada)
3 : Berat (Lebih dari separuh dari gejala yang ada)
4 : Sangat berat (Semua gejala ada)
2. Penilaian derajat kecemasan
Total Skor : 14-20 : kecemasan ringan
21-27 : kecemasan sedang
28-41 : kecemasan berat
42-56 : kecemasan berat sekali

3. Berilah tanda Check list (√) pada jawaban yang paling sesuai dengan
keadaan Bapak/Ibu
1. Perasaan Ansietas

Cemas
Nilai
Firasat Buruk

Takut Akan Pikiran Sendiri

Mudah Tersinggung

2. Ketegangan

Merasa tegang

tak bisa istirahat tenang Nilai

mudah menangis

Gemetar

lesu

mudah terkejut

gelisah

3. Ketakutan

Ketakutan pada gelap

Pada orang asing

ditinggal sendiri Nilai


pada kerumunan orang banyak

takut pada binatang besar

pada keramaian lalu lintas

4. Gangguan Tidur

Sukar masuk tidur

terbangun malam hari


tidur tidak nyenyak Nilai

bangun dengan lesu

banyak mimpi-mimpi

mimpi menakutkan

5. Gangguan Kecerdasan

Sukar konsentrasi Nilai

Daya ingat buruk

Sering bingung

Banyak pertimbangan

6. Perasaan Depresi

Hilangnya minat
Nilai
berkurangnya kesenangan pada hobi

Sedih

Bangun dini hari

Perasaan berubah-ubah sepanjang hari

7. Gejala Somatik (Otot)

Sakit dan nyeri di otot-otot

Kaku
Nilai
Kedutan otot

Gigi gemertak

Suara tidak stabil

8. Gejala Somatik (Sensorik)

Tinitus (telinga berdenging)


Nilai
Penglihatan kabur

Merasa lemas

Muka merah atau pucat

Perasaan ditusuk-tusuk

9. Gejala Kardiovaskuler

Takhikardi (denyut jantung cepat) Nilai

Berdebar-debar

Nyeri di dada

Perasaan lesu/lemas seperti mau pingsan

Denyut nadi mengeras

Detak jantung menghilang (berhenti sesaat)

10. Gejala Respiratori

Rasa tertekan atau sempit di dada Nilai


Perasaan tercekik

Sering menarik nafas

Merasa nafas pendek atau sesak

11. Gejala Gastrointestinal

Sulit menelan

Perut melilit
Nilai
Perut terasa penuh atau kembung

Nyeri sebelum dan sesudah makan

Mual

Buang air besar lembek


Kehilangan berat badan

Konstipasi (sukar buang air besar)

Gangguan pencernaan

Perasaan terbakar di perut

muntah

12. Gejala Urogenital


Nilai
Sering buang air kecil

Tidak dapat menahan air seni

Menstruasi tidak teratur

Menjadi dingin (frigid)

13. Gejala Otonom

Mulut kering

Mudah berkeringat banyak pada tangan


Nilai
Bulu roma berdiri

Perasaan panas dan dingin

Berkeringat seluruh tubuh

14. Tingkah Laku Pada Berbicara

Gelisah

Ketegangan fisik Nilai

gugup bicara cepat

Lambat dalam beraktivitas


Jumlah skor : ……………………

Kesimpulan : Kecemasan ringan

Kecemasan sedang

Kecemasan berat

Kecemasan berat sekali (panik)


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TINDAKAN HIPNOSIS LIMA
JARI TERHADAP KLIEN KECEMASAN

Memberikan perasaan nyaman, ketenangan kepada klien yang


Pengertian mengalami kecemasan dengan membimbing klien melakukan
hipnosis lima jari.
2. Menurunkan tingkat kecemasan klien.
Tujuan
3. Memberikan perasaan nyaman, dan tenang.
Kebijakan 2. Klien dengan kecemasan
Petugas Mahasiswa
Peralatan Alat tulis
A Tahap Pra Interaksi
1. Melihat data tingkat kecemasan klien
B Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama klien
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan perasaan klien hari ini
4. Menanyakan cara yang biasa digunakan agar rileks
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
6. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Prosedur C Tahap Kerja
Pelaksanaan 1. Membaca tasmiyah
2. Mengatur posisi yang nyaman menurut klien sesuai dengan
kondisi klien (duduk/berbaring)
3. Mengatur lingkungan yang nyaman dan tenang
4. Meminta klien untuk tarik nafas dalam terlebih dahulu
sampai klien benar-benar nyaman
5. Meminta klien untuk memejamkan kedua matanya
6. Meminta klien menyatukan ibu jari dengan jari telunjuk,
bayangkan kondisi saat sehat,
7. Meminta klien menyatukan ibu jari dengan jari tengah,
bayangkan bahwa klien berada di tengah-tengah orang yang
sayangi sehingga klien benar-benar merasa bahagia,
8. Selanjutnya meminta klien menyatukan ibu jari dengan jari
manis, bayangkan prestasi yang pernah klien capai sehingga
klien merasa berharga bagi keluarga dan orang lain,
9. Meminta klien menyatukan ibu jari dengan jari kelingking,
bayangkan tempat terindah yang pernah klien kunjungi
sehingga klien merasakan kembali situasi yang bahagia itu.
10. Meminta klien sekarang untuk tarik nafas, hembuskan pelan-
pelan melalui mulut sebanyak 2 kali, sambil meminta klien
untuk membuka matanya pelan-pelan.
D Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien setelah dilakukan tindakan
2. Meminta klien untuk menyebutkan langkah-langkah hipnosis
lima jari
3. Memberikan reinforcement positif kepada klien
4. Rencana tindak lanjut (kontrak waktu, tempat, tanggal)
5. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
6. Mengisi dalam lembar observasi kegiatan klien
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN LATIHAN HIPNOSIS
LIMA JARI

Nomor Responden :

NO HARI/TGL WAKTU TANDA TANGAN


PENGAWAS
1. 1. Pagi
2. Siang
3. Sore
2. 1. Pagi
2. Siang
3. Sore
3. 1. Pagi
2. Siang
3. Sore
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Bulan (tahun 2017)


No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi
Pendahuluan
2. Penyusunan
Proposal
3. Ujian
proposal
4. Perbaikan
proposal
5. Pengurusan
Uji Etik
Penelitian
5. Pengurusan
surat ijin
penelitian
7. Pengumpulan
dan
Pengolahan
data
8. Ujian hasil
9. Perbaikan
dan
pengumpulan
laporan hasil
Statistics

tekanan darah tekanan darah


jenis kelamin responden responden tingkat kecemasan tingkat kecemasan
responden sebelum sesudah sebelum pre sesudah post

N Valid 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0

Mean 1.60 1.33 2.00 2.40 1.03

Median 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00

Mode 2 1 1 2 1

Sum 48 40 60 72 31

Histogram
Frequency Table
jenis kelamin responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid laki-laki 12 40.0 40.0 40.0

perempuan 18 60.0 60.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

tekanan darah responden sebelum

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Hipertensi derajat 1(ringan) 20 66.7 66.7 66.7

Hipertensi derajat 2 (sedang) 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

tekanan darah responden sesudah

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Hipertensi derajat 1 (ringan) 20 66.7 66.7 66.7

Tidak hipertensi (normal) 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

tingkat kecemasan sebelum pre

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kecemasan sedang 21-27 18 60.0 60.0 60.0

kecemasan berat 28-41 12 40.0 40.0 100.0

Total 30 100.0 100.0


tingkat kecemasan sesudah post

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kecemasan ringan 14-20 29 96.7 96.7 96.7

kecemasan sedang 21-27 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0


Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

tingkat kecemasan sebelum


30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
terapi

tingkat kecemasan sesudah


30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
terapi
Descriptives

Statistic Std. Error

tingkat kecemasan sebelum Mean 26.40 .706


terapi
95% Confidence Interval for Lower Bound 24.96
Mean
Upper Bound 27.84

5% Trimmed Mean 26.19

Median 26.00

Variance 14.938

Std. Deviation 3.865

Minimum 21

Maximum 37

Range 16

Interquartile Range 6

Skewness .638 .427

Kurtosis .417 .833

tingkat kecemasan sesudah Mean 15.73 .318


terapi 95% Confidence Interval for Lower Bound 15.08
Mean Upper Bound 16.38

5% Trimmed Mean 15.57

Median 16.00

Variance 3.030

Std. Deviation 1.741

Minimum 14

Maximum 21

Range 7

Interquartile Range 3

Skewness 1.113 .427

Kurtosis 1.458 .833


Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tingkat kecemasan sebelum *


.110 30 .200 .953 30 .208
terapi

tingkat kecemasan sesudah


.174 30 .021 .864 30 .001
terapi

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

tingkat kecemasan sesudah terapi


tingkat kecemasan sesudah terapi Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

10.00 14 . 0000000000
4.00 15 . 0000
8.00 16 . 00000000
4.00 17 . 0000
2.00 18 . 00
1.00 19 . 0
.00 20 .
1.00 21 . 0

Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
tingkat kecemasan sebelum terapi

tingkat kecemasan sebelum terapi Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

3.00 2 . 111
6.00 2 . 223333
4.00 2 . 4555
5.00 2 . 66677
6.00 2 . 888899
4.00 3 . 0011
1.00 3 . 3
.00 3 .
1.00 3 . 7

Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
Test of Homogeneity of Variances

umur responden

Levene Statistic df1 df2 Sig.


a
4.671 9 17 .003

a. Groups with only one case are ignored in computing the


test of homogeneity of variance for umur responden.

ANOVA

umur responden

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 35.950 12 2.996 .398 .945

Within Groups 127.917 17 7.525

Total 163.867 29

Test of Homogeneity of Variances

tingkat kecemasan sebelum terapi

Levene Statistic df1 df2 Sig.


a
.708 4 23 .594

a. Groups with only one case are ignored in computing the


test of homogeneity of variance for tingkat kecemasan
sebelum terapi.

Test of Homogeneity of Variances

tingkat kecemasan sesudah terapi

Levene Statistic df1 df2 Sig.


a
1.476 9 17 .234

a. Groups with only one case are ignored in computing


the test of homogeneity of variance for tingkat
kecemasan sesudah terapi.
ANOVA

tingkat kecemasan sesudah terapi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 48.700 12 4.058 1.761 .139

Within Groups 39.167 17 2.304

Total 87.867 29
Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 tingkat kecemasan sebelum


26.40 30 3.865 .706
terapi

tingkat kecemasan sesudah


15.73 30 1.741 .318
terapi

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 tingkat kecemasan sebelum


terapi & tingkat kecemasan 30 .288 .123
sesudah terapi

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the


Difference

Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 tingkat kecemasan sebelum


terapi - tingkat kecemasan 10.667 3.754 .685 9.265 12.068 15.563 29 .000
sesudah terapi
Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


a
tingkat kecemasan sesudah Negative Ranks 30 15.50 465.00
terapi - tingkat kecemasan b
Positive Ranks 0 .00 .00
sebelum terapi
c
Ties 0

Total 30

a. tingkat kecemasan sesudah terapi < tingkat kecemasan sebelum terapi

b. tingkat kecemasan sesudah terapi > tingkat kecemasan sebelum terapi

c. tingkat kecemasan sesudah terapi = tingkat kecemasan sebelum terapi

b
Test Statistics

tingkat kecemasan
sesudah terapi -
tingkat kecemasan
sebelum terapi
a
Z -4.791

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Anda mungkin juga menyukai