Anda di halaman 1dari 35

1

TUGAS PAPER

CONTOH PENERAPAN GREEN COMPUTING DI BANK MANDIRI

KELOMPOK : 7

Nama :

Ardiyanto 1501167273

Kartika Sari Putri 1501172121

Leni Gustini 1501166301

Susanti Kusuma 1501192470

Wendy 1501153993

06 PJM
2

Abstrak

Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada pembaca akan
pentingnya menjaga lingkungan dari kerusakan yang di akibatkan oleh pemakaian energy
yang berlebihan khususnya pada penggunaan teknologi (TI). Sudah kita sadari bahwa pada
era yang maju ini, teknologi merupakan tulang punggung dari segala kegiatan bisnis, dan
bukan lagi sebagai sarana pendukung seperti pada era 90'an. Segala kegiatan dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah karena adanya teknologi yang maju, tetapi disamping itu teknologi
membutuhkan sumber daya energy yang tidaklah sedikit. Maka dari itu, dibutuhkannya
kesadaran bagi para pengguna teknologi untuk melakukan penghematan energy demi
keselamatan lingkungan.

Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melakukan kegiatan Green
Computing dengan cara melakukan penghematan energy pada segala aspek teknologi yang
digunakan. Penghematan tersebut tidak hanya dilakukan pada sumber daya listrik saja, karena
sudah kita ketahui bahwa segala teknologi yang ada membutuhkan listrik untuk beroperasi.
Tetapi juga penghematan yang dilakukan dengan mengefisiensi proses yang berjalan pada
sebuah penggunaan IT atau teknologi.

Kata kunci : penghematan energi, teknologi


3

BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Dengan seiring meningkatnya pertumbuhan teknologi, tidak dapat dipungkiri bahwa
penggunaan energi pada suatu perusahaan saat ini semakin bertambah dan tentunya biaya
yang dikeluarkan untuk biaya energi tersebut semakin tinggi. Akan tetapi perusahaan bukan
berarti harus selalu menanggung semua biaya energi yang dikeluarkan oleh perusahaan, tetapi
justru perusahaan bisa malakukan alternatif lain yaitu contohnya dengan melakukan
penekanan biaya. Tidak hanya itu, ancaman lainnya yang dapat ditimbulkan adalah ancaman
perusakan lingkungan.
Salah satu penekanan biaya yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah dengan
menggunakan metode Green Computing atau dengan kata lain “Komputer yang ramah
lingkungan”. Green Computing adalah suatu cara yang resiko bisnisnya rendah dalam
penekanan biaya operasi, yang mana sudah digagas sejak tahun 1992, namun pada waktu itu
belum banyak disinggung dalam praktek maupun dalam regulasi. ICT (Information and
Communication Technology) adalah trend yang tumbuh pesat, selain membantu menurunkan
biaya operasional, juga membantu menurunkan pencemaran lingkungan. Dengan Green
Computing ini perusahaan dapat memaksimalkan efisiensi energi dan mengurangi limbah
perusahaan.
Bank Mandiri, adalah salah satu bank pemerintah yang berdiri hasil dari restrukturisasi 4
bank sebelumnya (BBD, BDN, Bank Exim, Bapindo). Sehingga membuat bank Mandiri
menjadi Bank terbesar di Indonesia saat ini. Dari semenjak merger pada tahun 1999, performa
bank Mandiri terus melonjak dan semakin memantapkan posisi bank Mandiri dari para
pesaingnya. Bank mandiri mempunyai visi “Menjadi lembaga keuangan Indonesia yang
paling dikagumi dan selalu progresif”. Dengan visi tersebut, bank Mandiri mempunyai target
untuk menjadi Top 5 Bank di ASEAN pada tahun 2020, dan menjadi pemain utama di
regional. Pada saat ini bank Mandiri didukung lebih dari 26 ribu pegawai yang tersebar di
Indonesia, lebih dari 1300 kantor cabang dalam negri, dan 7 kantor luar negeri serta berbagai
anak perusahaan yang bergerak di bidang pasar modal, perbankan syariah, asuransi jiwa.
Transaksi perbankan dalam satu hari dapat mencapai 3 juta transaksi. Kesuksesan bank
Mandiri saat ini tentunya didukung oleh infrastruktur IT yang matang. IT bagi bank Mandiri
4

sudah tidak menjadi alat pendukung bagi proses bisnis yang ada, akan tetapi sudah menjadi
tulang belakang atas keseluruhan transaksi. Tidak heran jika saat ini bank Mandiri memiliki
sekitar 100 aplikasi yang dijalankan pada sekitar 400 server yang ada pada data center (DC)
bank Mandiri. Selain data center yang ada pada kantor pusat, bank Mandiri juga memiliki
Data Recovery Center (DRC) yang terletak pada 3 tempat. DRC tersebut mereplikasi
keseluruhan data dan aplikasi yang ada pada DC kantor pusat. Hardware dan infrastrukturnya
pun juga disamakan dengan DC. 2 Sehingga total keseluruhan server yang digunakan bank
Mandiri sekitar 1200 server dalam mendukung proses bisnis bank Mandiri setiap harinya.
Dapat dibayangkan berapa jumlah konsumsi energi yang dihasilkan hanya dari konsumsi data
center yang ada pada bank Mandiri. Pada dasarnya bank Mandiri sudah mulai menerapkan
Green Corporate Strategy dengan menjalankan beberapa program Go Green, seperti program
CSR dengan membagikan bibit pohon kepada nasabah, menggunakan kertas daur ulang, dan
program-program lainnya. Keseriusan bank Mandiri dalam mendukung gerakan Go Green
membuat penulis ingin mengangkat topik penerapan strategi Green Data Center dalam
mendukung Green Corporate Strategy.

1.2. Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari penulisan paper ini akan di batasi pada pengukuran tingkat
konsumsi bank Mandiri terhadap energi lingkungan atas konsumsi Data Center yang
telah ada saat ini, dan merancang Green IT Strategy pada data center yang dapat
diterapkan oleh bank Mandiri.

1.3. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah :
1. Mengukur tingkat konsumsi bank Mandiri terhadap pemakaian listrik yang ada saat
ini dengan lebih terperinci.
2. Merancang Green Data Center pada bank Mandiri.

Manfaat yang bisa didapat dari penulisan paper ini adalah :


1. Membantu Bank Mandiri dalam merancang strategi untuk dapat menurunkan
konsumsi sumber daya listrik pada data center dan berperan serta dalam menjaga
kondisi alam.
2. Penghematan keuangan secara berkesinambungan.
3. Menjadikan Bank Mandiri sebagai bank pertama yang berlandaskan Green Data
Center
5

1.4. Metodologi penulisan / penelitian


1.4.1 Kerangka Berpikir
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-
ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu
dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu diamati oleh indera manusia, sehingga orang
dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis artinya
proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.
Pertama, dilakukannya pengumpulkan data dari data center yang ada dan juga data
recovery center. Data-data yang dikumpulkan adalah data mengenai tingkat konsumsi
listrik, pendingin, dan sumber energi lainnya. Lalu, dilakukan pengukuran tingkat
konsumsi dari data center yang ada. Dengan mengukur tingkat konsumsi tersebut, dapat
dilihat hal-hal apa saja yang menempati tingkat tertinggi dalam penggunaan energi. Dengan
pengukuran ini juga dapat membuat target hal-hal apa saja yang harus ditekan dalam
penggunaannya.
Dari study literatur mengenai green IT strategy yang dipadukan dengan peraturan- peraturan
pemerintah baik dari kementrian BUMN maupun kementrian ESDM, kami akan
mengidentifikasi hal-hal apa saja yang berpotensi untuk dapat menekan pemakaian sumber
daya energi. Kemudian akan mulai dilakukan pengembangan green IT strategy yang
sesuai dengan bank Mandiri. Dari strategi yang ada, maka dapat diukur seberapa besar
jumlah penghematan listrik yang bisa dicapai. Dengan begitu langkah berikutnya adalah
strategi tersebut dapat diukur cost and benefit analysisnya. Apabila strategi tersebut
sudah matang, sebelum diimplementasikan kami akan melakukan benchmarking terlebih
dahulu dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang telah menerapkan green IT strategy
pada data center. Jika strategi tersebut sudah sesuai dengan kondisi yang ada maka
akan dirancang langkah-langkah implementasi yang cocok pada data center Bank
Mandiri.

1.4.2 Pengukuran Pemakaian Energi

Sebelum melakukan efisiensi ataupun pengurangan pemakaian energi. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengukur secara pasti dan detail jumlah pemakaian listrik dari data center.
6

Untuk dapat mengklasifikasikan pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan beberapa langkah
yaitu :
1. Mengukur berapa banyak listrik yang masuk ke data center
2. Menghitung berapa banyak alat yang menggunakan listrik
3. Mengukur jumlah pemakaian listrik tiap perangkat.
4. Bandingkan jumlah pemakaian listrik dengan jumlah biaya pendingin perangkat tersebut.

Adapun pengumpulan yang dilakukan untuk mendapatkan data-data tersebut menggunakan


metode interview terhadap pihak-pihak terkait dari data center Bank Mandiri. Bentuk
dari pertanyaan-pertanyaannya dibuat sedemikian rupa agar penulis dapat mengetahui
kondisi yang sebenarnya dan secara detail. Daftar pertanyaannya terlampir pada halaman
lampiran
7

BAB II
Landasan Teori

2.1 Data Center


2.1.1 Pengertian Data Center
Menurut Newcombe (2010, p15) data center adalah lingkungan kompleks, tempat
menyimpan peralatan TI. Daya listrik yang masuk ke data center harus melalui berbagai
tahapan dari transformasi voltase, distribusi dan pembersihan sebelum masuk ke peralatan
TI. Sebagian besar dari energi dalam fasilitas diubah menjadi panas. Oleh karena itu data
center membutuhkan kapasitas mesin pendingin dalam sirkulasi udara. Juga terdapat
banyak sistem pendukung dalam data center seperti pencahayaan, generator, sistem
pemadam kebakaran, area pegawai yang membutuhkan listrik.

Gambar 2.1 Arus Energi Pada Data Center (Newcombe, 2010)

Gambar diatas menjelaskan arus energi berikut arus energi yang hilang dalam
siklusnya. Dalam setiap tahapan rantai pengantaran energi, pasti terdapat kehilangan yang
tidak mendasar seperti yang digambarkan dengan panah merah.
Menurut Yulianti (2008, p11) data center merupakan fasilitas yang digunakan untuk
penempatan beberapa kumpulan server atau sistem komputer dan sistem penyimpanan
data (storage) yang dikondisikan dengan pengaturan catu daya, pengatur udara, pencegah
bahaya kebakaran dan biasanya dilengkapi pula dengan sistem pengamanan fisik.
Menurut Bullock (2009, p1) data center dikenal sebagai kumpulan server atau ruang
komputer. Data center adalah ruangan di mana sebagian besar server dan penyimpanan
data perusahaan terletak, beroperasi, dan diatur.
Menurut Fadilah (2011, p38) terdapat beberapa difinisi umum tentang data center: (1)
suatu struktur fisik, biasanya berupa bangunan khusus atau tersendiri, yang dirancang
8

sebagai rumah untuk berbagai macam komputer, data center dapat melayani satu
perusahaan saja atau beberapa perusahaan, (2) suatu fasilitas penyimpanan, pemeliharaan,
dan membuat kempulan data tersedia untuk kegunaan berkelanjutan dan aktifitas
mendatang, dan (3) sebuah fasilitas yang digunakan untuk merumahkan peralatan
elektronik dalam jumlah besar, biasanya komputer dan peralatan komunikasi. Data center
adalah sebuah tempat aman untuk peralatan komputer, media penyimpanan, dan peralatan
komunikasi serta jaringan yang digunakan untuk menyimpan, mendistribusikan, dan
memelihara data dalam sebuah organisasi.

2.2 Green Computing


2.2.1 Pengertian Green Computing
Green IT Strategy atau yang lebih dikenal dengan Green Computing adalah bagaimana
menggunakan sumber daya se-efisien mungkin dengan mengubah cara kerja seseorang
maupun perusahaan. Cara ini mulai diperbincangkan pada tahun 1992 dengan booming-
nya Energy Star pada penggunaan produk computing.
Menurut Philipson (2010, P4) Green Computing lebih dari sekedar mengurangi emisi
karbon ataupun mengurangi konsumsi energi ICT perusahaan. Green Computing adalah
pusat teknologi keberlanjutan.
Menurut Stollenmayer (2011, p8) dalam artikel yang berjudul “How the Earth can
benefit from Green ICT” Green Computing adalah hal kritis yang penting dalam
pengembangan ekonomi berkelanjutan. Bidang Green Computing sangatlah luas,
pengurangan emisi karbon hanya salah satu contohnya.
Menurut Tomlinson (2010, p3) Green Computing mempunyai manfaat dalam area
ekonomi, dan lingkungan. Selain itu juga membantu mengurangi dampak e-waste,
memungkinkan desain interaksi berkelanjutan, dan mengurangi konsumsi energi dengan
sistem komputerisasi.

2.3 Green Information and Communication Technology (ICT)


2.3.1 Pengertian Green Information and Communication Technology (ICT)
Menurut Philipson (2010, p4) Green ICT lebih dari sekedar mengurangi emisi karbon
ataupun mengurangi konsumsi energi ICT perusahaan. Green ICT adalah pusat teknologi
keberlanjutan. Green IT menyediakan: (1) alat pengukuran, (2) tempat penyimpanan data,
(3) mekanisme pelaporan, dan (4) teknik mitigasi yang memungkinkan keberlanjutan.
Menurut Stollenmayer (2011, p8) dalam artikel yang berjudul How the earth can
benefit from Green ICT, Green ICT adalah hal kritis yang penting dalam pengembangan
9

ekonomi berkelanjutan. Bidang ICT sangatlah luas, pengurangan emeisi karbon hanya
salah satu contohnya.
Menurut Webber (2009, p1) Green technologies adalah pengurangan dampak
lingkungan dari Departemen TI. Kuncinya adalah menemukan peralatan tepat yang
mudah dioperasikan serta mudah diolah sewaktu tidak dapat digunakan lagi. Tiga
karakteristik utama dari Green ICT: (1) peralatan TI harus efisien, (2) kapasitas peralatan
TI harus sesuai dengan tugasnya, dan (3) biaya kepemilikan peralatan TI harus sudah
termasuk biaya pengolahan ulang yang tepat.
Menurut Tomlinson (2010, p3) Green ICT dapat diartikan sebagai cara membuat
industry TI lebih berkelanjutan. Green ICT mempunyai manfaat dalam era ekonomi, dan
lingkungan. Selain itu, juga membantu mengurangi dampak e-waste, memungkinkan
design interaksi berkelanjutan, dan mengurangi konsumsi energy dengan sistem
komputerisasi.

2.3.2 Taksonomi Green ICT


Menurut Viser (2011, p9) Green ICT dapat dibedakan menjadi dua yaitu
menghijaukan TI itu sendiri atau menghijaukan dengan adanya TI. Yang mana, green
data center merupakan bagian dari penghijauan TI itu sendiri.

2.3.3 Manfaat Green ICT


Menurut Stollenmayer (2011, p8) manfaat Green ICT adalah sebagai berikut: (1)
pengurangan konsumsi energy, (2) pengurangan penggunaan bhaan baku, (3)
pengurangan penggunaan air, (4) pengurangan jumlah sampah, dna peningkatan jumlah
daur ulang, dan (5) pengurangan polusi.
Menurut Hanle (2009, p6) Green ICT mempunyai beberapa manfaat untuk
stakeholder perusahaan. Manfaat untuk lingkungan: (1) mengurangi emisi
karbondioksida, (2) mengurangi konsumsi sumber daya, dan (3) menaati peraturan(di
masa depan). Manfaat untuk perusahaan: (1) hemat beban listrik, (2) mengurangi beban
operasi data center, dan (3) membutuhkan lebih sedikit hardware.

2.4 Green Data Center


2.4.1 Pengertian Green Data Center
Menurut Bauer (2008, p20) Green data center adalah tempat penyimpanan,
manajemen, dan penyebaran data di mana mesin, cahaya, listrik, dan sistem computer
10

dirancang untuk memaksimalakan efisiensi energi dan meminimalkan dampak ke


lingkungannya.
Menurut Milojkovic (2010, p4) Green data center berarti data center berkelanjutan
secara efisien dalam proses, energy, dan peralatan yang digunakan.
Menurut Toledo (2011, p2) Green data center serupa dengan data center biasa yang
digunakan untuk media penyimpanan, manajemen, dan distribusi data. Yang
membedakannya adalah hardware, elektrisitas, dan sistem computer. Semuanya didisain
untuk mencapai efisiensi maksimal, dan dampak lingkungan minimal.
11

BAB III
Pembahasan

3.1 Kondisi Data Center Saat Ini


3.1.1 Infrastuktur Data Center Bank Mandiri
Data center merupakan pusat dari operational dalam suatu organisasi baik dalam segi
sistem dan teknologi yang berada dalam organisasi karena merupakan support bisnis utama.
Fasilitas / infrastruktur pendukung Data Center terdiri dari power, rack, cooling, service &
management merupakan layer Network Critical Physical Infrastructure (NCPI) sebagai
fondasi yang mensupport agar kerja sistem senantiasa memiliki tingkat availability dan
reliability yang tinggi serta dapat mendukung operasional selama 7x24 jam.
Pada kesempatan ini akan dibahas data center pada Bank Mandiri dimana data center ini
terletak di i lantai 4 kantor pusat Bank Mandiri yang berada pada gedung Plaza Mandiri, Jl.
Jend Gatot Subroto Kav.35-38. Jumlah aplikasi yang berada pada Data Center Bank Mandiri
saat ini berjumlah sekitar 300 aplikasi. Aplikasi tersebut terbagi menjadi aplikasi critical,
very critical dan non critical. Hardware yang digunakan juga bermacam-macam seperti
AS400 untuk mendukung core banking, balde server untuk beberapa aplikasi sampai mini
tower juga digunakan untuk beberapa aplikasi. Penataan mesin-mesin tersebut
dikelompokkan oleh jenis mesin. Selain itu, inftastruktur lainnya yang mendukung stabilitas
data center yaitu sumber daya listrik, keamanan dan pengaman kebakaran. Kondisi
infrastruktur pendukung pada data center Bank Mandiri adalah sebagai berikut :

 Jenis server yang digunakan


Salah satu jenis server yang digunakan oleh Bank Mandiri adalah blade server
dimana blade server ini adalah bagaimana menempatkan sebuah server dengan
kemampuan tinggi pada ruangan dengan luas yang seminimal mungkin. Pada blade
server prosesor-prosesor yang digunakan ditata pada sebuah rak yang tersusun secara
vertikal. Dalam memantau dan melakukan konfigurasi server-server tersebut, Bank
Mandiri menggunakan tools dari HP. Tools-tools tersebut adalah :
• HP System Insight Management (SIM)
tools untuk memonitor availability hardware blade server
• HP Onboard Administration (OA)
tools untuk memonitor environment enclosure blade server
• HP Integrated Light Out (ILO)
tools untuk meremote hardware blade server
12

• HP Rapid Deployment Pack (RDP)


tools untuk deployment blade server
• HP Performance Management Pack (PMP)
tools untuk manajemen performa blade server
• HP Storage Essential (SE)
tools untuk membuat laporan performa blade server & storage infrastruktur
• HP Openview Storage Mirroring (OVSM)
tools untuk replikasi data file pada blade server
• HP Openview Data Protector (OVDP)
tools untuk mem-backup data file pada blade server

Aplikasi-aplikasi yang menggunakan blade server pada Bank Mandiri, total


terdapat sekitar 100 aplikasi. Dengan pengkatagorian aplikasi dengan tingkat very
critical dan katagori critical.
 Environment Monitoring System
Cctv, pengukur suhu ruangan, sensor gerak, sensor gempa, sensor asap, dan
pengawasan-pengawasan lainnya digunakan untuk mengetahui lingkungan sekitar dari
data center karena berguna untuk mengawasi kondisi dari lingkungan yang dapat
mengancam data center.

EMS data center pada Bank Mandiri


 Evaluasi Pemakaian Energi
Pengunaan listrik pada data center bank mandiri yaitu dengan menggunakan
pembangkit listrik dari PLN dan juga dengan back up genset. Dari sumber listrik
tersebut terhubung menuju 6 MCB. Dari 6 MCB tersebut terhubung menuju 2 UPS
dengan daya UPS1 3x200 kVA dan UPS2 6 x 80 kVA. UPS tersebut akan langsung
terhubung pada data center yang ada di lantai 4.
Untuk dapat menghitung besarnya konsumsi listrik yang dibutuhkan untuk perangkat
IT yang ada dapat dihitung berdasarkan spesifikasi server yang ada dan sudah
13

dijelaskan sebelumnya. Jumlah server dan besarnya listrik yang digunakan dapat
dilihat pada tabel berikut,

 Power Usage Effectiveness (PUE)


Perhitungan PUE diperoleh dengan membagi jumlah total listrik yang digunakan
untuk fasilitas pendukung data center dengan jumlah total listrik yang digunakan
untuk perangkat server (IT Equepment Power). IT equipment power merupakan
jumlah listrik yang digunakan untuk menghidupkan perangkat – perangkat server
termasuk jaringan dan perangkat unit.

 Data Center Infrastructure Efficiency (DCIE)


Perhitungan kedua adalah DCIE yang akan menghitung besarnya efisiensi dari
fasilitas infrastructure data center. Parameter yang digunakan tidak berbeda jauh
dengan menghitung PUE, hanya saja posisinya terbalik.
14

 Compute Power Efficiency (CPE)


Perhitungan CPE digunakan untuk dapat mengevaluasi pemakaian listrik data
center dengan cara membandingkan jumlah pemakaian overhead listrik dan
memfaktorkan dengan utilisasi penggunaan CPU server.

 Technology Carbon Efficiency (TCE)


Perhitungan TCE digunakan untuk dapat menghitung efisiensi listrik berdasarkan
jumlah carbon yang dihasilkan dari perangkat pendukung maupun perangkat IT data
center.

Dari berbagai pengukuran yang ada di atas maka dapat dilihat posisi pemakaian dan efisiensi
energi pada data center Bank mandiri. Seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Pengukuran Efisiensi Listrik Pada Data Center Bank Mandiri


15

 Desain Ulang Sistem Pendingin


Sistem pendingin pada data center dibuat untuk menjaga kestabilan temperatur yang
cocok untuk data center. Disain sistem pendingin harus terencana dengan baik agar aliran
udara dari perangkat pendingin mengalir dengan arah paralel ke barisan kabinet / rak.
Kriteria umum disain sistem pendingin pada data center yang harus dipenuhi, adalah
sebagai berikut :
• Memiliki skalabilitas dan adaptabilitas yang sangat baik
• Sudah terstandardisasi
• Sederhana namun cerdas
• Manajemen yang baik.
Menentukan kebutuhan sistem pendingin yang dibutuhkan untuk sebuah data center
diperlukan input berupa jumlah panas yang dihasilkan dari perlengkapan IT dan sumber
panas lainnya di data center. Pengukuran kebutuhan menggunakan standar watts.
Kemudian setelah output panas didefinisikan maka pertimbangan-pertimbangan berikut
juga diperhatikan :
1. Ukuran beban pendingin dari perangkat
2. Ukuran beban pendingin untuk gedung
3. Sistem pendingin harus dapat mengantisipasi efek humudifikasi, redundansi bila
diperlukan dan untuk kebutuhan masa mendatang. Metode pendinginan pada data
center saat ini sangat variatif. Beberapa metode yang sering digunakan adalah room
oriented cooling system, row oriented cooling system, dan rack oriented cooling system.

Jenis Pendingin Pada Data Center :


 Room Oriented Cooling System
16

Sistem pendingin ini berorientasi pada suhu ruangan data center itulah mengapa
sistem pendingin ini adalah sistem pendingin yang paling mendasar. Tujuan utama sistem
pendingin ini adalah mendinginkan suhu seluruh ruangan dengan mendinginkan suhu
seluruh ruangan menggunakan pendingin ruangan yang disebar di pinggir ruangan data
center.
Dari sistem pendingin tersebut terdapat beberapa kekurangan :
• Sistem pendingin masih konvensional dan kurang efektif karena udata panas dan udara
dingin bercampur serta aliran udara dingin yang dibutuhkan oleh perangkat kurang
tepat, dikarenakan beberapa area bisa sangat dingin sedangkan beberapa area lainnya
sangat panas.
• Menimbulkan udara hangat akibat bertemunya udara panas dan dingin berdampak pada
meningkatnya proses kondensasi sehingga humiditinya jadi lebih lembab
• Lebih rumit jika ada keperluan penambahan kapasitas di posisi tertentu.
• Secara anggaran, sering melewati batas karena performa sistem sulit diprediksi dan tidak
efektif penggunaan udara dingin ke perangkat IT

 Row Oriented Cooling System

Row oriented cooling system atau yang sering disebut hot aisle and cold aisle adalah
sistem pendingin yang membuat 2 jalur udara yaitu jalur udara panas dan jalur udara
dingin. Udara dingin disalurkan di cold aisle ke bagian depan rack server. Kemudian
dihisap oleh server untuk menurunkan panas di 17 dalam server dan udara panasnya
dibuang ke belakang rack server setelah itu udara panas akan naik ke atas lalu dihisap
oleh CRAC/PAC. Posisi CRAC/PAC berada pada jalur hot aisle agar udara panas yang
naik bisa dihisap oleh CRAC/PAC tanpa bercampur dengan udara dingin. Dengan cara ini
lebih efisien karena udara dingin yang dihisap oleh server tidak tercampur oleh udara
panas. Penggunaan CRAC/PAC di setiap baris bisa dikatakan modular karena bisa
menggunakan CRAC/PAC yang kapasitasnya lebih kecil dan cukup untuk mendinginkan
2 baris rack server saja
17

 Rack Oriented Cooling System

Sistem pendingin rack oriented cooling system tidak lagi menggunakan CRAC / PAC
yang disebarkan di sisi-sisi ruang data center tapi sudah disebar di tiap barisan rak server.
Didalam barisan rack server ini disisipkan cooling system yang mendinginkan udara
panas di belakang server dan menghembuskan ke sisi depan server. Jalur udara panas
yang dihasilkan oleh server langsung disalurkan secara tertutup ke alat pendingin yang
disisipkan di samping rack server. Oleh karena itu udara panas yang dihasilkan tidak
bercampur dengan udara sekitar maupun mencemari udara dingin yang dihasilkan. Sistem
pendingin ini merupakan sistem pendingin yang tingkat efisiensinya paling tinggi.
Dari beberapa jenis sistem pendingin yang telah dijabarkan diatas, kondisi sistem
pendingin saat ini di bank mandiri adalah row oriented cooling system.
Sistem pending data center Bank Mandiri menggunakan metode “Hot aisle/Cold
aisle” yaitu metode yang menyemprotkan udara dingin dari bawah lantai kearah sisi
depan server, kemudian suhu panas yang dihasilkan oleh mesin server dihisap dari
dinding langit-langit ruangan.

o Virtualisasi
Jika pada umumnya suatu aplikasi di plot menggunakan 1 operating sistem dan
menggunakan 1 hardware tertentu, dengan bantuan virtualisasi server memungkinkan
suatu hardware dipakai bersama-sama lebih dari 1 operating system maupun lebih
dari 1 aplikasi. Untuk melihat perbedaannya dapat dilihat pada gambar berikut

Sistem architecture pada computer traditional


18

Sistem Arsitektur Pada Virtual Server

Virtualisasi bisa diimplementasikan kedalam berbagai bentuk, antara lain :


1. Network Virtualization : VLAN, Virtual IP (untclustering), Multilink
2. Memory Virtualization : pooling memory dari node-node di cluster
3. Grid Computing : banyak komputer = satu
4. Application Virtualization : Dosemu, Wine
5. Storage Virtualization : RAID, LVM
6. Platform Virtualization : virtual computer
Pembahasan kali ini akan menitikberatkan pada materi platform virtualization alias
virtualisasi komputer dan sistem operasi.
Cloud computing bisa dianggap sebagai perluasan dari virtualisasi. Perusahaan bisa
menempatkan aplikasi atau sistem yang digunakan di internet, tidak mengelolanya secara
internal. Contoh cloud computing untuk versi public adalah layanan-layanan milik Google
seperti Google Docs dan Google Spreadsheet. Adanya kedua layanan tersebut meniadakan
kebutuhan suatu aplikasi office untuk pengolah kata dan aplikasi spreadsheet di internal
perusahaan.
Keuntungan virtualisasi dan cloud computing :
1) Pengurangan Biaya Investasi Hardware.
Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya
mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat
komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas
harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer
induk, yang jika dihitung secara finansial,masih jauh lebih hemat dibandingkan
investasi hardware baru.
19

2) Kemudahan Backup & Recovery.


Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam
1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut
crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup
mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup
terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber
daya.
3) Kemudahan Deployment.
Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin
lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT
dan mempercepat proses implementasi suatu sistem
4) Mengurangi Panas.
Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data
center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada
akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik
5) Mengurangi Biaya Space.
Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk
menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data
center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa

Saat ini bank mandiri tertarik dalam mengimplementasikan solusi cloud computing yang
ditawarkan oleh SAP. Berdasarkan data dari IDC diperkirakan bahwa belanja cloud terkait
infrastruktur teknologi informasi perusahaan akan meningkat menjadi 12% dari keseluruhan
pasar teknologi informasi tahun 2014.
20

BAB IV
Penutup (Simpulan dan Saran)
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa didapat dari pengumpulan data dan analisis yang ada di Bank
Mandiri maka dapat disimpulkan bahwa :

Bank Mandiri perlu menghemat penggunaaan energi yang ada di dalam data center.
Apalagi di data center terdapat banyak sistem komputer ataupun komponen-komponennya. Di
data center Bank Mandiri sendiri tedapat 300 aplikasi. Untuk itu, Bank Mandiri perlu
penghematan energi dan mendukung pemeliharan dan kondisi yang ada di dalam data center.
Sedangkan, sumber energi yang dipakai oleh Bank Mandiri sendiri pun masih menggunakan
listrik yang berasal PLN, atau dengan generator. Padahal, banyak sekali perusahaan ataupun
rumah-rumah yang menggunakan sumber energi PLN dan dengan harga yang terbilang
mahal. Selain itu, Sistem pendingin yang digunakan oleh Bank Mandiri di dalam data center
merupakan Row Oriented Cooling System, yang dimana penggunaan CRAC/PAC yang
kapasitasnya lebih kecil dan cukup untuk mendinginkan 2 baris rack server saja. Sehingga,
bisa saja ada server yang tidak didinginkan. Jika ada server yang panas bisa saja server itu
mulai mengalami kerusakan dan menganggu aktivitas yang ada di dalam Bank Mandiri.Selain
itu, karena panasnya server penggunaan AC atau alat pendingin pun lebih banyak dipakai dan
meningkatkan penggunaan energi yang ada di data center. Bank Mandiri sendiri
menggunakan server blade, yang menghilangkan komponen-komponen yang tidak begitu
penting sehingga server blade bisa menghemat penggunaan daya dan tempat yang ada di
dalam data center .

Untuk memaksimalkan green computing yang ada di Bank Mandiri , Bank Mandiri
perlu meningkatkan lagi aristektur maupun fasilitas yang mendukung green computing yang
ada di dalam Bank Mandiri. Dengan cara sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan sistem maupun server yang ramah lingkungan seperti Cloud
Computing.

2. Mencari alternatif sumber energi lain, misalnya Bank Mandiri bisa saja
menggunakan energi yang berasal dari tenaga agin maupun tata surya.

3. Mengubah sistem pendingin menjadi Rack Oriented Cooling System karena sistem
pendingin ini merupakan sistem pendingin yang tingkat efisiensinya paling tinggi.
21

4. Lebih memperbanyak server maupun sistem yang bisa menghemat energi, seperti
Sever Blade

4.2 Saran

Adapun saran-saran kepada Bank Mandiri dalam penerapan green computing adalah sebagai
berikut :

1. Mencari informasi mengenai green computing di perusahaan lain untuk dapat


dikembangkan lagi agar menjadi lebih baik

2. Membuat stategi untuk memaksimalkan penerapan green computing

3. Teknologi-teknologi mengenai green computing perlu dikembangkan secara


terus menerus
4. Melakukan evaluasi tiap tahun mengenai penerapan green computing yang ada
di Bank Mandiri
22

Daftar Pustaka

Bauer, R. (2008). Building the Green Data Center: Towards Best Practices and Technical
Considerations. United States: SNIA.

Bullock, M. 2009. Data Center Definition and Solutions. Diperoleh 01/3/2014 dari
www.cio.com.

Fadilah, R., & Djumhadi. (2011). Optimasi Protocol Open Shortest Path First pada Disaster
Recovery Data Center. Seminar Nasional Informatika 2011, 1(7), 37-43.

Hanle, H. (2009). Usage and Public Reporting Guidelines For The Green Grid’s
Infrastructure Metrics (PUE/DCiE). USA:The Green Grid.

Milojkovic, A., & Chiu, T. (2010). Green Data Centre Design: A Holistic Approach.
Florida:BICSI.

Newcombe, L. (2010). Data Center Energy Efficiency Metrics : Existing and


Proposed Metrics to Provide Effective Understanding and Reporting of Data
Centre Energy. New York: BCS.

Philipson, G. (2010), A Green ICT Framework: Understanding and Measuring Green


ICT. New South Wales: Connection Research.

Stollenmayer, P. (2011). How The Earth can Benefit from Green ICT. Green ICT, No.2.

Toledo, R. M., & Gupta, P. (2010). Green Data Center: How Green Can We Perform?.
Journal of Technology Research, 2(9), 1-8.

Tomlinson, B. (2010). Greening Through IT : Information Technology for


Environmental Sustainability, Cambridge: MIT.

Visser, J. (2011). Green Software – A Framework: Optimisation of IT Energy-Efficiency at


the Application Level. Amsterdam: Software Improvement Group.
23

Webber, L., & Wallace, M. (2009). Green Tech: How to Plan and Implement Sustainable
IT Solutions. New York: AMACOM.

Yulianti, D. E., & Nanda H. B. (2008). Best Practice Perancangan Fasilitas Data Center.
Jakarta: DAT.
24

Lampiran-lampiran
Jakarta, CHIP.co.id - SAP hari ini kembali menegaskan fokus bisnis strateginya di bidang
Cloud Computing, dimana SAP menawarkan solusi inovatif yang cepat, mudah dan memiliki
TCO rendah (4/9).

Dengan diakuisisinya SuccessFactor pada akhir tahun 2011 lalu yang menjadi puncak strategi
SAP dibidang Cloud. SAP menargetkan untuk menjadi pemimpin dunia dibidang Cloud untuk
membantu para pelanggannya dalam menangani aset penting mereka.

Menurut Graham McClough, Vice President untuk cloud, SAP South East Asia, Cloud
Computing mengubah cara pelanggan menggunakan perangkat komputasinya.

“Bagaimanapun cara mereka mempertimbangkan implementasi sistem baru atau


mengembangkan investasi on-premise yang digunakan saat ini, solusi SAP Cloud
memberikan fleksibilitas untuk melakukan inovasi pada bisnis mereka dengan membayar
hanya yang mereka butuhkan. Terlebih lagi, solusi kami dirancang untuk penerapan yang
cepat sehingga pelanggan dapat mengadopsinya sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis
dan menjalankannya dengan cepat dan lebih baik,” katanya.

Singgih Wandojo, Managing Director PT SAP Indonesia, menambahkan “Cloud menjadi area
yang sangat disorot para CIO di Indonesia saat ini. Para CIO yang menginginkan sebuah
lingkungan virtual yang dapat mendukung perubahan aplikasi-aplikasi yang digunakan dalam
menjalankan bisnis dan dapat memenuhi permintaan pengguna,”

Tren tersebut terlihat dari beberapa pelanggan PT Daya Dimensi, mitra SAP, yang tertarik
dalam mengimplementasikan solusi Cloud Computing, antara lain adalah Bank Mandiri.
“Tidak dipungkiri bahwa bisnis saat ini akan memprioritaskan pada penekanan biaya agar
dapat mengantisipasi perubahan bisnis yang cepat. Solusi virtualisasi melalui Cloud
Computing akan menjadi pilihan yang tepat di masa depan dimana pebisnis dapat lebih
menekan resiko bisnis yang terjadi karena perubahan-perubahan,” kata Andi Wibisono,
Regional Director, Daya Dimensi Global.

Berdasarkan data dari IDC diperkirakan bahwa belanja cloud terkait infrastruktur teknologi
informasi perusahaan akan meningkat menjadi 12% dari keseluruhan pasar teknologi
informasi tahun 2014.
25

SAP memfokuskan strategi Cloud-nya pada 6 elemen, yang bertujuan untuk memberikan
solusi yang dapat diakses melalui alat apapun secara cepat. Adapun keenam elemen tersebut
adalah :

1) Choice : Pelanggan dapat mengadopsi keseluruhan Cloud atau Cloud berbeda-beda


2) Focus : SAP akan fokus pada beberapa area produk
3) Prinsip-prinsip Design :

 Paket Loosely-coupled yang berdiri sendiri (Loosely-coupled suite of standalone),


merupakan yang terbaik di lini product Business Cloud
 Fokus pada manusia (People centric)
 Konsisten mengutamakan pengalaman pengguna (Consistent user Expeience)
 Siklus Inovasi yang Cepat (Rapid Innovations Cycles)
 Integrasi sebagai sebuah layanan (Integration-as-a-Services)

4) Open Platform Approach


5) Cloud Suite Solutions : SAP Business One onDemand untuk Bisnis UKM
6) SAP Cloud Computing Unit : One SAP Cloud Organization
26

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Picture

Binusian ID :1501167273
Full Name : Ardiyanto
Email : chenxiaob.yahoo.co.id

Address Current

Jl.Angke Indah gang 6 No.340

Jakarta Barat 11330

DKI Jakarta, Indonesia

Permanent

Jl.Angke Indah gang 6 No.340

Jakarta Barat 11330

DKI Jakarta, Indonesia

Phone Numbers : Mobile : 62-8-1212173343

Home : 62-21-6311655

: Fax : 62-21-6311655

:Office: 62-21-6311655

Gender Male

Birth Place/Date : Jakarta, 01 November 1993


27

Nationality : Indonesia

Martial Status : Single

Region : Christian

Formal Education

Jan 2011-Present :Bina Nusantara University, Jakarta

, Indonesia

Bacheleor (S1), Information Systems GPA: 2.77


28

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PICTURE

PERSONAL INFORMATION

Binusian ID 1501172121
Full Name Kartika Sari Putri
E-Mail Ikaa_lo@yahoo.com
Address Current :
Jalan U No.13
Jakarta Barat
DKI Jakarta, Indonesia
Permanent :
Perum PDP blok A.14 no.12
Karawang, 41352
Jawa barat, Indonesia
Phone Number Mobile : 0899-415-4440
Home : 0267-480173
Gender Female
Birth Place / Date Karawang / 29 Oktober 1992
Nasionallity Indonesia
Marital Status Single
Religion Christian
29

FORMAL EDUCATION

September 2011-Present Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia


Backelor(S1), Information System GPA : 3.75

ORGANIZATION EXPERINCE

Oct 2011 – present Himsisfo, Vice of Project Management


Help to analysis, design and requirement in
organization
Aug 2012 – Aug 2013 Himsisfo, Vice of coordinator commission 2
Help coordinate commission 2
Jun 2013 – Sept 2013 Himsisfo, Coordinator
Coordinator of community relations in study tour
Jun 2012 – Aug 2012 Himsisfo, Coordinator of community relations
Coordinator of community relations in AKSI
30

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Picture

Binusian ID :1501166301
Full Name : Leni Gustini
Email : shinyeon_yeon.yahoo.com

Address Current

Jl Haji Senen no 54

Jakarta Barat 00000

DKI Jakarta, Indonesia

Permanent

Jl Raya Kosambi n0 52

Karawang 41313

Phone Numbers : Mobile : 62-85-781898236

Home : 62-26-7436449

Fax : 62-85-781898236

Office: 62-85-781898236

Gender : Female
31

Birth Place/Date : Jungkat, 01 Agustus 1993

Nationality : Indonesia

Martial Status : Single

Region : Christian

Formal Education

Jan 2011-Present :Bina Nusantara University, Jakarta

,Indonesia

Bacheleor (S1), Information Systems GPA:


3.52
Organization Experience
Oct 2011 – Present : HIMSISFO, Commite
Commitee
32

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Picture

Binusian ID :1501192470
Full Name : Susanti Kusuma
Email : susanti_kusuma@yahoo.com

Address Current

: Komp. Karang Anyar , Jl. Karang Anyar


Permai, Raya kav 53-54 Blk. Blok B18 000,

Jakarta Pusat 10470

DKI Jakarta, Indonesia

Permanent

Jl. Sukaramai N0 100

Lhokseumawe 24531

DI Aceh, Indonesia

Phone Numbers : Mobile : 62-857-6010798

Home : 62-857-6010798

Fax : 62-857-6010798

Office: 62-857-6010798

Gender : Female
33

Birth Place/Date : Perbaungan, 01 September 1993

Nationality : Indonesia

Martial Status : Single

Region : Buddha

Formal Education

Jan 2011-Present :Bina Nusantara University, Jakarta

,Indonesia

Bacheleor (S1), Information Systems GPA: 2.77


Organization Experience
Sept 2011 – Jul 1012 : HIMSISFO, Activis
Komisi Tiga
34

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Picture

Personal Information

Binusian ID :1501153993

Full Name : Wendy

Email : wendywijayaa.gmail.com

Address Current

Jl Muara karang blok Q 4 selatan nomor 18

Jakarta Utara 14450

DKI Jakarta, Indonesia

Permanent

Jl Muara karang blok Q 4 selatan nomor 18

Jakarta Utara 14450

DKI Jakarta, Indonesia

Phone Numbers : Mobile : 62-899-9887587

Home : 62-21-6625049
35

Fax : 62-21-6625049

Office: 62-21-6625049

Gender : Male

Birth Place/Date : Jakarta, 04 Juni 1993

Nationality : Indonesia

Martial Status :Single

Region : Buddha

Formal Education

Jan 2011-Present :Bina Nusantara University, Jakarta

,Indonesia

Bacheleor (S1), Information Systems GPA: 2.50

Anda mungkin juga menyukai