Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KEGIATAN

“PENYULUHAN SERUMEN dan KEBERSIHAN TELINGA serta


PEMERIKSAAN KESEHATAN TELINGA”

DEPARTEMEN KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK


BEDAH KEPALA DAN LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJAJARAN
RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN
BANDUNG
2018
A. LATAR BELAKANG

Kebersihan adalah sebagian dari iman, ini merupakan kata mutiara yang

selalu lekat dengan kita sebagai umat muslim yang dikutip dari hadist Ath-

thahuuru syatrul iimaan…” (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi) arti hadits Nabi

tersebut adalah,”Bersuci [thaharah] itu setengah daripada iman. Terlihat disini

betapa pentingnya menjaga kebersihan diri. Oleh karena itu kebersihan telinga

merupakan salah satu bagian dari diri kita manusia yang harus dijaga.

Di Indonesia telah dicanangkan tanggal 3 Maret sebagai Hari Kesehatan

Telinga dan pendengaran Nasional. Hal ini bermula ketika tahun 2007

diselenggarakan konferensi Internasional pertama tentang Pencegahan dan

Rehabilitasi Gangguan Pendengaran. Konferensi tersebut diselenggarkan di

Beijing oleh Pusat Penelitian Rehabiliasi Anak Tuna Rungu Cina (CRRCDC),

Federasi Orang Cacat (CDPF) Beijing, Cina, dan WHO. Hasil dari konferensi ini

kemudian dikenal sebagai Deklarasi Beijing. Penetapan tanggal 3 Maret sebagai

International Ear Care Day. Tanggal 3 dipilih karena bentuk angka 3

menggambarkan atau berkaitan dengan bentuk telinga. Sehingga Sejak Saat itu

Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia diperingati setiap tanggal 3

Maret. Gangguan pendengaran dan ketulian merupakan masalah kesehatan

penting di Indonesia dan perlu mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat,

termasuk organisasi profesi. Sebanyak 360 juta penduduk dunia mengalami

ketulian, separuhnya (180 juta) berada di Asia Tenggara (WHO, 2012). Indonesia
peringkat ke-4 di Asia Tenggara untuk angka ketulian tertinggi setelah Sri Lanka,

Myanmar, dan India.

Kementerian Kesehatan RI memiliki rencana strategis untuk mengatasi

masalah tersebut. Berdasarkan data dari Litbang Depkes Terdapat 9 provinsi di

Indonesia dengan angka prevalensi gangguan pendengaran pada penduduk usia

lebih dari 5 tahun melebihi angka nasional (2,6%), yaitu di Provinsi DIY, Sulbar,

Jatim, Maluku Utara, Sumsel, Sulsel, Jateng, Lampung dan NTT. Rencana

strategis tersebut sekaligus dalam rangka menuju Sound of Hearing 2030 untuk

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk Asia Tenggara dengan

pendengaran yang baik. Upaya yang dilakukan yakni dengan meminimalisir

gangguan pendengaran yang dapat dicegah dengan pengembangan sistem

pemeliharaan kesehatan yang berkelanjutan.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh tenaga kesehatan yaitu ketulian

sering kali datang terlambat karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap

gangguan pendengaran tersebut, namun hampir 50% gangguan pendengaran

tersebut dapat dicegah. Lima penyebab ketulian yang dapat dicegah yaitu congek

(OMSK), tuli kongenital, tuli akibat bising, serumen serta presiakusis ( tuli pada

usia lanjut), oleh karena itu WHO mentargetkan dapat mengurangi angka kejadian

kasus gangguan pendengaran yang dapat dicegah sebanyak 90% pada tahun 2030.
Serumen adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit

yang terlepas dan partikel debu yang terdapat pada bagian kartilaginosa liang

telinga. Ada dua tipe dasar, basah dan kering. Serumen dapat ditemukan pada

kanalis akustikus eksternus. Serumen merupakan campuran dari material sebaseus


dan hasil sekresi apokrin dari glandula seruminosa yang bercampur dengan epitel

deskuamasi dan rambut. Bila tidak dibersihkan dan menumpuk maka akan

menimbulkan sumbatan pada kanalis akustikus eksternus. Keadaan ini disebut

serumen obsturans (serumen yang menutupi kanalis akustikus eksternus).

Sumbatan serumen kemudian menimbulkan gejala berupa penurunan fungsi

pendengaran, menyebabkan rasa tertekan/ penuh pada telinga, vertigo, dan tinitus.

Sumbatan serumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dermatitis kronik, liang

telinga sempit, produksi serumen yang banyak dan kental, adanya benda asing,

serumen terdorong masuk kedalam liang telinga yang lebih dalam saat mencoba

membersihkan telinga.

Serumen yang menumpuk dapat menyebabkan impaksi. Impaksi serumen

terbentuk oleh karena gangguan dari mekanisme pembersihan serumen atau

produksi serumen yang berlebih. Sumbatan serumen umumnya terdiri dari sekresi

dari kelenjar serumen yang bercampur dengan sebum, debris eksfoliatif, dan

kontaminan. Pembersihan liang telinga yang tidak tepat (khususnya dengan kapas

telinga) dapat mengganggu mekanisme pembersihan serumen normal dan

mendorong serumen ke arah membran timpani.

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan keluhan pasien berupa adanya

tekanan sampai nyeri telinga, penurunan fungsi pendengaran dan gambaran

serumen saat dilakukan otoskopi. Penanganan serumen dilakukan dengan cara

kuretase, suction/ penyedotan, irigasi, hingga pemberian obat yang bersifat

serumenolisis.
THT Komunitas merupakan salah satu divisi dari Departemen Kesehatan

THT-KL RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dan merupakan bagian dari

Kurikulum Program Studi THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Kegiatan dari Divisi THT Komunitas diantaranya adalah kegiatan yang bersifat

promotif, preventif dan rehabilitatif.

Kegiatan penyuluhan kebersihan telinga dan pemeriksaan kesehatan

telinga merupakan salah satu kegiatan nyata yang sering dilakukan oleh divisi

THT Komunitas. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara mandiri atau bekerja

sama dengan instansi lain atau dalam memperingati suatu event tertentu.

Perlu sosialisasi promotif dan preventif yang berkelanjutan akan

pentingnya pemahaman cara penanganan kebersihan telinga yang benar sehingga

mencegah terjadinya trauma telinga dan infeksi telinga yang dapat mengakibatkan

gangguan dengar.

B. PERMASALAHAN

Jumlah kasus trauma telinga dan infeksi telinga akibat pembersihan

serumen yang salah banyak terjadi di masyarakat. Sehingga untuk mengurangi

angka kejadian ini dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat dan kegiatan

pemeriksaan serta konseling THT-KL untuk memberikan pemahaman yang benar

tentang serumen, cara membersihkan telinga dan pemeriksaan telinga berkala

perenam bulan.
C. NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini “PENYULUHAN SERUMEN dan KEBERSIHAN
TELINGA serta PEMERIKSAAN KESEHATAN TELINGA”

D. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai serumen dan
kebersihan telinga sehingga dapat dilakukan pencegahan terjadinya trauma dan
kemungkinan infeksi akibat tehnik pembersihan telinga yang salah.

E. WAKTU, TEMPAT PELAKSANAAN


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : 27 Juli 2018
Waktu : Jam 08.00-12.00
Tempat : PUSDIKPASSUS Batujajar, Cimahi

F. BENTUK KEGIATAN
Penyuluhan serumen, kebersihan telinga dan pemeriksaan kesehatan
telinga

G. PESERTA
Anggota PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA.

G. SUSUNAN PANITIA
Penanggung Jawab :
Dr., Wijana, dr., Sp. T.H.T.K.L (K)., FICS
Pelaksana :
1. dr. Nindya Pratita
2. dr. Febryanti P.Sari

H. SUSUNAN KEGIATAN

No. Tahapan Kegiatan Waktu/Metode


1 Opening  Sambutan dari Ketua 08.30 WIB
Ceremony PERSIT KARTIKA -09.00 WIB
CHANDRA KIRANA
PUSDIKPASSUS
Batujajar
2. Penyuluhan Sesi  Penyampaian materi 09.00 WIB/
penyuluhan
1 penyuluhan oleh divisi
THT Komunitas FK
UNPAD, RS. Dr. Hasan
Sadikin, mengenai
“Serumen dan kebersihan
telinga ”
3. Sesi tanya jawab  Peserta diberikan 09.30 WIB/
penyuluhan
kesempatan bertanya
tentang materi
penyuluhan dan dijawab
oleh para nara sumber
4 Penutupan  Penutupan 10.00 WIB/
penyuluhan
7 Pemeriksaan  Pemeriksaan : bersih- 10.00-12.00
kesehatan telinga bersih telinga WIB

G. PENUTUP
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
wawasan peserta didik mengenai tindakan promotif serumen dan tehnik
pembersihan telinga yang benar sehingga dapat memberikan pemahaman yang
benar terhadap masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kebersihan telinga yang
berkala 6 bulan sekali sehingga dapat menurunkan angka kejadian trauma telinga
dan infeksi telinga akibat tehnik pembersihan yang salah. Demikian proposal
kegiatan ini kami ajukan atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai