Sun Sang
Sun Sang
PATHOLOGI KEBIDANAN
PERSALINAN SUNGSANG
PERSIAPAN ALAT
Partus set berisi (2 pasang sarung tangan DTT, 2 klem Kocher, ½ kocher (1). Kassa
steril minimal 4 buah, gunting tali pusat, gunting episiotomi, benanbg tali pusat,
kateter nelaton)
Kapas DTT
Spuit 3 cc
Penghisap lendir
Bengkok
Funandoskop
Tempat plasenta
Perlengkapan resusitasi
Bak instrumen berisi: nald voeder, pinset anatomi dan pinset sirurgi, jarum jahit
Spuit 5cc
Benang jahit
Lidocai (analgetik)
3. LANGKAH-LANGKAH
Perineum menonjol
Menyiapkan peralatan
ampul oksitosin dan memasukkan 1 buah alat suntik sekali pakai 3 ml ke dalam
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan yang bersarung tangan, isi
dari vulva ke perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor karena
Pastikan kepala sudah masuk, tidak teraba bagian kecil janin atau
tali pusat
yakin bahwa kepala turun dan tidak teraba tali pusat setelah
9. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta
ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran
10. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi meneran. (pada saat ada
his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
11. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran :
Memimpin ibu untuk meneran pada saat ibu timbul his, menyesuaikan
Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his (diantara his).
12. Saat bokong janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang
13. Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkan dibawah bokong
ibu.
16. Saat bokong sudah krowning dan perineum menipis, menyuntikkan oksitosin
Lahirnya bokong
Fase lambat pertama :mulai lahirnya bokong, pusat sampai ujung scapula
17. Sifat penolong adalah pasif, hanya menolong membuka vulva, saat bokong dan
kaki lahir kedua tangan memegang bokong secara Brach yaitu kedua ibu jari
sejajar sumbu panjang paha janin sedangkan jari-jari yang lain memegang pada
pangkal paha.
18. Sampai tali pusat lahir lalu mengendorkan tali pusat dan menunggu sampai
19. Ujung scapula anterior terlihat dibawah sympisis, penolong melakukan gerakan
20. Setelah mulut lahir, kristeller berhenti dan hanya menahan uterus saja, lalu ibu
disuruh meneran sedikit untuk melahirkan kepala. Bila terdapat lilitan tali pusat
yang terlalu erat hingga menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu,
minta ibu berhenti meneran dengan perlindungan tangan kiri, pasang klem di
dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat diantara 2 klem tersebut.
21. Saat dagu dan mulut lahir tangan kiri memegang kaki bayi dengan perasat garpu
22. Tangan kanan menahan perineum lalu menyanggah kepala saat kepala lahir.
1. Melahirkan lengan belakang dulu karena lengan belakang berada di ruang yang luas
(sacrum), baru melahirkan lengan depan, tetapi bila lengan depan sulit dilahirkan
maka lengan depan diputar menjadi lengan belakang yaitu punggung diputar
melewati sympisis.
2. Kedua kaki janin di pegang dengan tangan penolong pada pergelangan kaki, ditarik
3. Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong yaitu jari telujuk dan jari tengah masuk
ke jalan lahir menelusuri bahu, vosa cubiti, lengan dilahirkan seolah-olah mengusap
muka janin.
4. Untuk melahirkan bahu depan kaki janin di pegang dengan tangan kanan ditarik
lengan yang sudah lahir di sekam dengan kedua tangan penolong sedemikian rupa
sehingga kedua ibu jari penolong terletak di punggung dan sejajar dengan sumbu
badan janin sedang jari yang lain mencengkeram dada, kemudian di putar punggung
melewati sympisis sehingga lengan depan menjadi lengan belakang lalu lengan
LOVSET
Prinsip : memutar badan janin dalam setengah lingkaran bolak-balik sambil dilakukan
traksi curam ke bawah, sehingga bahu yang sebelumnya berada di belakang akhirnya
bawah badan janin di putar setengah lingkaran sehingga bahu belakang menjadi
bahu depan. Kemudian sambil dilakukan traksi badan janin di putar kembali ke
2) Bila lengan janin tidak bisa lahir dengan sendirinya maka lengan janin dapat di
1) Bila lengan belakang yang menunjuk maka badan janin dicekam dengan kedua
tangan penolong yaitu kedua ibu jari diletakkan pada punggung janin sejajar
sumbu panjang badan, sedang jari yang lain mencekam badan. Badan janin diputar
searah dengan arah lengan tersebut terletak di depan dada dan menjadi lengan
2) Bila lengan depan yang menunjuk maka dilahirkan dengancara yang sama hanya
cara memegang badan dibalik ibu jari diletakkan di dada dan jari yang lain
mencekam punggung.
Catatan: Bila sedang melakukan pimpinan persalinan secara brach kemudian terjadi
1) Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin(tangan yang dekat dengan perut
janin) dimasukkan ke dalam jalan lahir yaitu jari tengah dimasukkan ke dalam
mulut janin, jari telunjuk dan jari manis pada vosa canina, sedangkan jari yang
lain mencekam leher, kemudian badan bayi ditunggangkan pada lengan bawah.
penolong yang mencekam leher janin. Bila oksiput tampak di bawah sympisis
Tunggangkan badan bayi pada lengan penolong yang dekat dengan perut bayi kemudian
lakukan hiperlordosis dan tangan kiri penolong melakukan kristeller lalu gerakkan ke
1) Kaki ditarik keluar diusahakan betis menghadap ke atas, hingga punggung anak juga
2) Tungkai bawah yang sudah lahir dipegang dengan kedua ibu jari sejajar pada betis,
3) Pegangan dipindahkan pada pangkal paha setinggi mungkin dengan kedua ibu jari
sejajar pada sumbu paha dan jari lainnya di belakang paha, ditarik curam ke bawah
4) Kedua pangkal paha dengan pegangan yang sama ditarik ke atas sehingga trochanter
belakang lahir
5) Setelah lipatan paha kelihatan lalu dikait dengan jari telunjuk tangan kiri.
6) Setelah bokong lahir dipegang dengan ibu jari sejajar pada sacrum, jari-jari lain pada
masing-masing paha ditarik curam ke bawah sampai pusat kelihatan lalu tali pusat
dikendorkan. Lalu ditarik terus curam ke bawah hingga ujung scapula depan di bawah
sympisis.
7) Bahu dan lengan dilahirkan secara klasik dan kepala dilahirkan secara mauriceau
DAHULU
1) Dengan cara yang sama kaki belakang ditarik lebih dulu. Berhubung kaki
belakang lahir lebih dulu, maka bokong depan tersangkut pada tepi atas
lebih curam ke bawah hingga pusat kelihatan kemudian tali pusat dikendorkan.
symphisis
2) Tarik terus ke bawah sampai trochanter mayor depan berada di bawah symphisis,
3) Lipatan paha depan dikait dengan satu jari yaitu jari telunjuk tangan kanan
4) Pegangan beralih, kedua ibu jari sejajar pada sacrum, jari-jari yang lain masing-
masing pada paha, ditarik ke bawah hingga pusat kelihatan kemudian tali pusat
bawah symphisis
5) Kedua bahu dan lengan dilahirkan secara klasik dan kepala dilahirkan secara
maureciau
23. Setelah seluruh badan lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan
kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari
badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat yang
memungkinkan).
24. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian
tali pusat.
25. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi
melakukan urutan pada tali ke arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari
klem pertama
26. Memegang tali pusat di antara 2 klem menggunakan tangan kiri dengan
perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua klem
27. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih membungkus bayi
hingga kepala
28. Memberikan bayi kepada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki
Penataksanaaan Aktif Persalinan Kala Tiga
Menyuntikkan Oksitosin
31. Meyuntikkan oksitosin 10 unit secara IM pada bagian luar paha kanan 1/3 atas
33. Meletakkan tangan kiri di atas symphisis menahan bagian bawah uterus,
sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atai kain kasa
34. Saat uterus kontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan sementara
Bila uterus tidak segera kontraksi, minta ibu/ keluarga untuk melakukan
Mengeluarkan Plasenta
35. Jika dengan penegangan tali pusat terkendali bertambah panjang dan terasa
adanya pelepasan plasenta, minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan
kanan menarik tali pusat ke arah bawah kemudian ke atas dengan kurve jalan
Bila tali pusat bertambah panjangtetapi plasenta belum lahir, pindahkan kembali
Bila plasenta belum lepas setelah mencoba langkah no.36 dalam waktu 15 menit
Rujuk ibu bila plasenta tidak lahir setelah mencoba langkah no.36 dalam
36. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-
hati. Bila perlu (terasa ada tekanan) pegang plasenta dengan kedua tangan dan
Bila selaput ketuban robek, dapat digunakan klem untuk menarik robekan
selaput ketuban tersebut keluar atau masukkan jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanan ke dalam vagina untuk melepaskan selaput ketuban dari mulut
rahim.
Massase Uterus
37. Segera setelah plasenta lahir, melakukan massase pada fundus uteri dengan
38. Periksa bagian maternal dan bagian fetalplasenta dengan tangan kanan untuk
memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap
Bila kontraksi uterus tidak baik setelah 15 detik melakukan massase mulai
39. Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum yang
Pasca Tindakan
40. Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam,
41. Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin 0,5%
kemudian bilas tangan yang masih mengenakan sarung tangan dengan air yang
43. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya
44. Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah berisi
48. Mengajarkan ibu/ keluarga untuk memeriksa/ merasakan uterus yang memiliki
51. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
disediakan.
53. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan mengganti
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu
56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%, melepaskan sarung
tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%