Anda di halaman 1dari 4

Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman politik

Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya mengancam
secara tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang
notabennya memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman
militer yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan
keselamatan rakyat, ancaman politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi
individu.

Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang
sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu
bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama
kelamaan bangsa akan terpecah belah.
Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman politik
adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan
dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3
pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya persatuan
dan kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar strategi
menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik.

Selain itu, aspek demokrasi juga sangat diperlukan sebagai salah satu pilar untuk
menghadapi ancaan politik, pernyataan ini telah saya bahas dalam artikel sebelumnya
yang berjudul Demokrasi: Pengertian, Makna, dan Hakikat Demokrasi

Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu negara.
Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya
berasal dari dalam Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:

Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam


Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan
suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang
bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia).
Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik
dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.

Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar
penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan
kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia (UUD 1945)..

Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan
membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan
lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang
undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga
memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara.
Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan
atas dasar kepentingan individu maupun golongan tertentu.

Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai
politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan
nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan
kejujuran antar partai politik.

Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar


Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud
mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan pendekatan
politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar Negara. Upaya ini
dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan mencegah terjadinya konflik
antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan
skalanya.

Lingkup internal:
Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam Negeri
secara stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan
keadaan ekonomi yang kuat.

Lingkup regional:
Lingkup regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang mengarah
pada peran serta dalam membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara
dengan menumbuhkan asas saling percaya dan saling menghargai.

Lingkup supraregional:
Lingkup supraregional merupakan lingkup yang lebih besar dari regional. Sebagai contoh
adalah ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama
membangun sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah
kerjasama konkret. Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik Indonesia
diharuskan untuk mampu membangun sebuah hubungan kerja sama dengan tetap
memberikan jaminan atas keutuhan dan kedaulatan Negara.

Lingkup global:
Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan secara
maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui
bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral (non-blok),
Negara yang tergabung dalam konferensi Islam dunia, dan merangkap sebagai anggota
regional ASEAN. Peran serta doplomasi luar negeri ini diharuskan untk mampu
mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat mengancam ideologi maupun
keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya strategi membangun pertahanan
militer dan non militer di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai