Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AKHIR PROMOSI KESEHATAN

PROPOSAL PROGRAM PEMBERANTASAN DIARE DI KABUPATEN

SERDANG BEDAGAI

DISUSUN

H:

KHAIRANI UMAM 121000502

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN 2015
1. KASUS

Serdang Bedagai vs Diare

Sergaiexpress.com, Tais, BE: Wabah Diare di desa Bengkel, Kecamatan


Perbaungan,Serdang Bedagai menjdi kejadian luar biasa (KLB). Pasalnya, sejak 2 pekan
terakhir, setidaknya 35 orang warga menderita Diare dan lebih dari separuhnya meninggal
dunia. Penderita terdiri dari berbagai golongan umur, namun didominasi oleh anak-anak dan
balita. Angka penderita diprediksinya terus bertambah seiring dengan rendahnya kesadaran
masyarakat khususnya kaum ibu dalam mengontrol makanan anaknya. Diare disebabkan oleh
makanan atau minuman yang mengandung bakteri E-coli yang dapat ditularkan melalui air
dan sanitasi yang buruk.

Penularannya bisa melalui lalat yang hinggap pada makanan atau media kotor lainnya.
Jika dikonsumsi, maka akan menyebabkkan sakit perut dan buang air besar dengan intensitas
berlebihan. Apabila penanganan tidak segera maka penderita akan kehabisan cairan tubuh
atau dehidrasi yang dapat menyebabkan kematian terutama pada balita dan anak-anak.

“Penyebaran penyakit ini cukup cepat dan biasanya berlangsung selama beberapa hari
dengan gejala yang hampir sama pada setiap penderita. Biasanya anak-anak lebih rentan
untuk tertular diare dan angka kematiannya cukup tinggi apabila tidak mendapatkan
pertolongan yang tepat. Yang memperparah keadaan adalah masyarakat masih menganggap
sepele dengan diare. Padahal telah banyak menebabkan kematian” ujar Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai

Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 20 57’’ Lintang
Utara, 30 16’’ Lintang Selatan, 980 33’’ - 990 27’’ Bujur Timur dengan ketinggian berkisar 0
– 500 meter di atas permukaan laut.Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas
1.900,22 Km2 (190.022 Ha) yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 243 Desa/Kelurahan,
Ibukota Kabupaten Sedang Bedagai terletak di Kecamatan Sei Rampah yaitu Kota Sei
Rampah.
Secara administratif Kabupaten Serdang Bedagai berbatasan dengan beberapa daerah,
yaitu : · Sebelah Utara : Selat Malaka · Sebelah Timur : Kabupaten Batu Bara dan
Simalungun · Sebelah Selatan : Kabupaten Simalungun · Sebelah Barat : Kabupaten Deli
Serdang

Iklim Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya
hampir sama dengan Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induk. Pengamatan Stasiun
Sampali menunjukkan rata-rata kelembapan udara per bulan sekitar 79 %, curah hujan
berkisar antara 120 sampai dengan 331 mm perbulan dengan periodik tertinggi pada bulan
September 2006, hari hujan per bulan berkisar 8-20 hari dengan periode hari hujan yang
besar pada bulan Mei - Juni 2006. Rata-rata kecepatan angin berkisar 0,42 m/dt dengan
tingkat penguapan sekitar 3,9 mm/hari. Temperatur udara per bulan minimum 22,2 C dan
maksimum 31,9 C

Perilaku masyarakat Serdang Bedagai (Sergai), masih jauh dari sehat. Banyak
masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya karena terlalu sibuk dengan
pekerjaan masing-masing. Masyarakat kabupaten Sergai , tidak memeriksakan kesehatannya
secara berkala, masih adanya kebiasaan mandi, mencuci hingga buang air besar ke sungai,
punya kebiasaan menggantung baju di belakang pintu, tidak menggunakan kelambu, bahkan
tidak mencuci tangan setelah BAB dan BAK dan kebiasaan-buruk lainnya.

Terutama pada golongan anak-anak berusia 10 tahun ke bawah, k, mereka kurang


mendapat perhatian dari orang tuanya dan pendidikan sanitasi personal yag sangat buruk,
akibatnya mereka sangat sering terserang oleh berbagai penyakit terutama Diare. Alasan
orang tua tidak cermat menjaga kesehatan anaknya karena sibuk dengan pekerjaannya
masing-masing. Masyarakat golongan usia kerja di kota bengkel perbaungan kebanyakan
berprofesi sebagai pedagang dodol, dan petani sawah tersebut kurang memberi perhatian
khusus kepada anaknya, sehingga kebanyakan anak-anak usia Sekolah Dasar di kabupaten
Seluma terserang penyakit ganggguan pencernaan seperti diare.

Data dari Dinas Kesehatan, jumlah penderita penyakit Diare sebanyak 35 orang.
Sebanyak 21 orang merupakan murid SD Bengkel no.1019999 dan 14 orang dari SD
Perbaungan Kota no.1019998. Angka tersebut diprediksinya terus bertambah seiring dengan
rendahnya kesadaran masyarakat dalam hal higiene sanitasi. Ditemukannya kasus Diare yang
menyerang beberapa sekolah dasar di kota Perbaungan sekarang menyebar ke berbagai
sekolah lainnya membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai menetapkannya
sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Cuaca kabupaten Seluma memang terbilang panas, sehingga masyarakat masih jarang
membuka jendela kamar dan membiarkan daerah tempat tinggalnya tidak dimasuki sinar
matahari agar lebih sejuk. Hal tersebut menyebabkan mudahnya microbakterium untuk
berkembang biak.

Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan penderita yang


dicurigai/suspek TB Paru yang berobat ke sarana kesehatan. Pelaksanaan program
penanggulangan penyakit TB Paru sampai tahun 2008 terlihat cukup berhasil sehingga dapat
menurunkan prevalensi Penyakit TB paru. Jumlah kasus TB yang terdeteksi pada tahun 2008
sebanyak 527 kasus, dengan BTA (+), 33 kasus dari kasus tersebut terdapat 56 kasus yang
diobati dan 11 kasus yang berhasil sembuh dan yang mendapat pengobatan lengkap sebanyak
20 kasus.

Selain itu, penyakit Kecacingan sampai saat ini masih termasuk dalam urutan
penyakit terbanyak di kabupaten Serdang Bedagai. Pada tahun 2012, jumlah kasus yang
ditemukan di Puskesmas adalah sebanyak 11.224 kasus dan menurun di banding tahun 2010(
13.483 kasus) dan tahun 2009 ( 14.976 kasus ). Sedangkan kelompok umur terbanyak adalah
> 5 tahun sebanyak 5.966 kasus ( 45,4 % ) dan dibawah lima tahun sebanyak 6.015 kasus (
45,8 % ), menyusul kasus pada bayi 2.168 kasus (16,5 %).

3. Penyebab Masalah
a. DBD

Penyebab timbulnya masalah DBD adalah

 Menggantung baju hingga menumpuk sehingga menjadi tempat peristirahatan nyamuk.


 Jarang membuka jendela sehingga kelembaban dalam rumah tinggi.
 Membuka tempat penampungan air sehingga menjadi tempat nyamuk berkembang
biak.
 Nyamuk betina Aedes Aegypty yang membawa Dengue Virus.
 Musim hujan.
 Jarang menguras bak penampung air sehingga jentik dapat berkembang hingga menjadi
nyamuk dewasa.
 Menumpuk sampah padat (kaleng/ plastic) yang berpotensi dapat menampung air dan
menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

b. Diare

Penyebab timbulnya masalah Diare adalah

 Minum atau makan yang terkontaminasi E. Coli.


 Konsumsi makanan yang mentah atau setengah matang.
 Tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
 Buang air besar di sembarang tempat.
 Makan makanan yang habis dihinggapi lalat.
 Jarang memotong kuku.
 Bakteri E.Coli
 Lingkungan rumah yang kotor dan kumuh.
 Keracunan makanan.
 Alergi susu.
 Gizi Buruk.
 Campak.

c. TB Paru

Penyebab timbulnya masalah TB Paru adalah

 Meludah di sembarang tempat.


 Batuk atau bersin tidak menutup mulut.
 Konsumsi alcohol dan penyalahgunaan obat-obatan.
 Diet yang terlalu ketat.
 Tinggal atau bekerja di lingkungan fasilitas perawatan TBC.
 Kurang olahraga.
 Sering begadang.
 Lingkungan dan pemukiman kumuh.
 Rumah yang padat penduduk (over crowded).
 Rumah yang lembab, gelap dan tidak memiliki ventilasi.

d. Hepatitis A

Penyebab timbulnya masalah Hepatitis A adalah

 Tidak memperhatikan kebersihan pribadi.


 Kurangnya menjaga kebersihan makanan yang akan dikonsumsi.
 Tidak menjaga kebersihan lingkungan.
 Suka membuang sampah sembarangan.
 Tidak memotong kuku.
 Menggunakan peralatan makan dan minum yang sama dengan penderita.
 Tidak mengisolasi penderita hepatitis A.
 Penjamu makanan kurang membiasakan mencuci bahan makanan sebelum dimasak.
 Anak-anak tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
 Penjamu makanan tidak mencuci tangan sebelum masak, setelah keluar toilet, dan tidak
mencuci alat-alat masak dan makan.

e. Hipertensi

Penyebab timbulnya masalah Hipertensi adalah

 Konsumsi makanan tinggi lemak.


 Konsumsi garam berlebihan.
 Kurang berolahraga.
 Minum alkohol secara berlebihan.
 Stress.
 Merokok.
 Kelainan pembuluh darah.
 Menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem
hormon tubuh
 Penggunaan obat-obatan golongan kortikosteroid, obat hormone dan obat anti-inflamasi
 Obesitas

5. Penentuan Prioritas Masalah

Dalam menentukan prioritas masalah terdapat beberapa metode yang dapat digunakan
agar suatu permasalah dapat ditentukkan mana yang menjadi hal yang paling baik untuk
dilakukan terlebih dahulu. Maka metode yang akan digunakan dalam menetukkan prioritas
masalah dalam proposal ini adalah metode “Analisis Akurasi CARL”.

Metode CARL (Capability, Accesibility, Readness, Leverage) dengan menggunakan


skore nilai 1 – 5.
Kriteria CARL tersebut mempunyai arti :
C :Ketersediaan Sumber Daya (dana dan sarana/peralatan)
A :Kemudahan, masalah yang ada diatasi atau tidak Kemudahan dapat didasarkan pada
ketersediaan metode/cara/teknologi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau
juklak.
R :Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran seperti keahlian/kemampuan
dan motivasi
L :Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan yang
dibahas.
Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L, urutan ranking atau
prioritas adalah nilai tertinggi sampai nilai terendah.
Contoh Tabel :

Priority =Capability x Accesibility x Readness x Leverage

Kriteria Penilaian
5 = Akurasi Sangat Kuat
4 = AkurasiKuat
3 = Akurasi Sedang
2 = Akurasi Lemah
1 = Akurasi Sangat Lemah
No Sasaran Pentakit C A R L Urutan
Prioritas
1. Diare 4 5 3 4 240
2. Hipertensi 3 3 3 3 81
3. DBD 3 3 3 2 54
4. TB Paru 2 2 3 5 60
5. Hepatitis A 3 2 3 3 54

Prioritas I : masalah Diare


Proiritas II : masalah Hipertensi
Prioritas III : masalah TB paru
Prioritas IV : Hepatitis a dan DBD

Dari perhitungan prioritas masalah berdasarkan metode Analisis Akurasi CARL


didapat yang menjadi prioritas masalah di Kabupaten Seluma adalah penyakit Diare.

6. Latar Belakang

Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri


kejang pada bagian perut. Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus, penyakit diare
perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh). Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit
menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok. Untuk
mencegah dehidrasi dengan meminum larutan oralit. Karena itu, penderita diare harus banyak
minum air dan diberi obat anti diare.

Jika diare tidak segera diobati akan menimbulkan kematian karena menurut data badan
Kesehatan Dunia (WHO—World Healt Organitation ) Penyakit mencret atau diare adalah
penyebab nomor satu kematian balita diseluruh dunia. Yang membunuh lebih dari 1,5 juta
orang pertahun .

Penyakit diare dapat menyerang siapa saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang
terus-menerus dan tinja atau feses memiliki kandungan air yang berlebihan.
Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi
pemicu terjadinya diare. Secara umum, ada beberapa penyebab diare, yaitu: Infeksi oleh
bakteri, virus (sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi rotavirus)
atau parasit. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu terutama antibiotik. Infeksi oleh
bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi
tenggorokan, Malaria, dll

Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat dari racun
bakteria, juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal. Lingkungan
yang kumuh dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur,
cacing, protozoa), dan juga lalat yang turut berperan dalam membantu penyebaran kuman
penyakit diare.

Beberapa gejala penyakit diare dapat langsung dikenali atau dirasakan oleh penderita.
Di antara gejala tersebut adalah:

 Buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan
 Tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari
 Pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi
 Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
 Diare yang disebabkan oleh virus dapat menimbulkan mual dan muntah-muntah
 Badan lesu atau lemah
 Panas
 Tidak nafsu makan
 Darah dan lendir dalam kotoran

Salah satu gejala lainnya dari penyakit diare adalah gastroenteritis. Gastroenteritis adalah
peradangan pada saluran pencernaan yang diakibatkan oleh infeksi atau keracunan makanan.

Istilah Diare dibagi menjadi berbagai macam bentuk diantaranya:

1) Diare akut : kurang dari 2 minggu


2) Diare Persisten : lebih dari 2 minggu
3) Disentri : diare disertai darah dengan ataupun tanpa lender
4) Kholera : diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera
Melihat dari latar belakang penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan parasit yang
berasal dari lingkungan yang kotor dan personal higiene yang buruk. Maka salah satu
pencegahannya adalah dengan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang personal higiene dan lingkungannya.

Bentuk upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya berperilaku hidup


bersih dan sehat di Kabupaten Serdang Bedagai masih perlu dilakukan. Kurang menjaga
kebersihan pribadi, kesehatan lingkungan, tidak memperhatikan pola makan yang sehat
seimbang, hingga tidak mengetahui pengobatan apa yang harus dilakukan setelah terserang
penyakit menjadi tugas penting Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai agar
masyarakat terhindar dari berbagai macam penyakit yang awal mulanya ada karena
lingkungan yang tidak bersih.

Peluang

a. Anak-anak di SD yang terserang penyakit Diare


b. Anak-anak SD di Kabupaten Serdang Bedagai yang masih bisa dididik untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan dengan bersih.
c. Adanya program PHBS dalam indikator Cuci Tangan Pakai Sabun dan dan gotong
royong membersihkan lingkungan sekolah dari Kementrian Kesehatan Kabupaten
Serdang bedagai untuk anak-anak SD.
d. Adanya donasi dana dari Kementrian Kesehatan, partai politik, anggota DPR dan
berbagai LSM lainnya.

Lintas Sektor Terkait

a. Kementrian Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai.


b. Petugas Kesehatan.
c. kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
d. Puskesmas wilayah Begkel Perbaungan.
e. Lembaga Swadaya Masyarakat.
f. Perusahaan pemberi CSR (misalnya: Unilever, perkebunan ,dll)

Tujuan

Adapun tujuan dari promosi kesehatan ini adalah :


1. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran anak-anak sekolah dasar sehingga mereka
mampu menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih hingga dapat terhindar
dari berbagai macam penyakit yang diakibatkan kurang menjaga kebersihan
perseorangan dan kebersihan lingkungan.
2. Menigkatkan kesadaran Sekolah untuk memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar
sekolah dan kantin sekolah agar menjadi lingkungan yang sehat.
3. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan guru-guru sekolah dasar Kabupaten
Serdang Bedagai, serta memperhatikan jajanan anak didiknya agar dapat memilih
makanan yang bersih dan tidak membahayakan kesehatan.
4. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran penjual makanan di kantin dan diluar kantin
sekolah agar menjaga kebersihan makanan yang dijual agar anak sekolah dan pembeli
lain terhindar dari berbagai penyakit khususnya diare.

Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah :

1) Murid Sekolah Dasar di kabupaten Serdang Bedagai khususnya di Desa


Bengkel Perbaungan
2) Guru-guru Sekolah Dasar tempat kegiatan dilakukan
3) Pejual makanan baik dikantin sekolah maupun di luar kantin sekolah

7. Implementasi Kegiatan

Perencanaan Kegiatan

Adapun jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam promosi kesehatan ini adalah

1. Mensosialisasikan bahaya Diare kepada guru-guru, siswa-siswi SD dan penjual


makanan di kantin sekolah.
2. Pembentukan Dokter Kecil sebagai duta anti Diare dan pembentukan UKS sekolah
3. Pendidikan dan Pelatihan Kantin Sehat untuk penjual makanan di kantin sekolah.
4. Pembersihan lingkungan sekolah.
5. Pembangunan sarana dan prasarana cuci tangan di Sekolah-sekolah dasar
Pelaksanaan Kegiatan

Adapun pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dalam promosi kesehatan ini
adalah:

1. Mensosialisasikan bahaya Diare dan kepada guru-guru, siswa-siswi SD dan penjual


makanan di kantin sekolah.
Penyuluhan dalam bentuk ceramah tentang pengertian, penyebab,bahaya dan
penaggulangan diare kepada siswa-siswi SD dan penjaja makanan di sekolah.
Dalam pelaksanaan antara siswa-siswi dan penjaja makanan di pisahkan karena
akan terdapat perbedaan cara penyampaian dan metode media yang akan digunakan.
Pada akhir ceramah akan dibentukFoccus Group Discussion (FGD) atau sesi diskusi
untuk tanya jawab tentang apa yang belum difahami.

2. Pembentukan Dokter Kecil sebagai duta anti Diare dan pembentukan UKS sekolah

Pembentukan Dokter Kecil di sekolah sebagai duta anti diare bertujuan agar
siswa-siswi yang terpilih menjadi contoh bagi siswa-siwi lainnya. dan diharapkan
dokter kecil tersebut dapat menjadi promotor bagi teman-temannya untuk hal-hal
kecil dalam pencegahan diare.

3. Pendidikan dan Pelatihan Kantin Sehat untuk penjual makanan di kantin sekolah.

Sebanyak 75 penjual makanan baik di kantin sekolah maupun di luar kantin


sekolah di Kecamatan Perbaungan diberi pendidikan dan pelatihan mengenai kantin
sehat dan makanan sehat sehingga dapat menjaga kebersihan makanan dan tempat
makanan dijajakan. Sehingga tercapainya kantin sehat dan diharapkan mereka mampu
memberi informasi tentang kantin sehat kepada sekolah lainnya. sehingga diharapkan
setiap penjual makanan memperhatikan kebersihan makanan yang dijual dan
terwujudnya kantin sehat di sekolah-sekolah lain.

4. Pembersihan lingkungan sekolah.

Pembersihan lingkungan sekolah oleh 75 siswa-siswi dibantu dengan guru-


guru dan penjual makanan di kantin dengan cara membersihkan tong sampah,
tumpukan sampah yang dapat menjadi media penularan Diare di Kecamatan
Perbaungan, Serdang Bedagai.
5. Pembangunan Sarana dan Prasarana di sekolah-sekolah dasar yang telah di tentukan

Pembangunan sarana dan prasarana cuci tangan pakai sabun bertujuan agar
memudahkan siswa-siswi serta guru untuk dapat menjalankan kebiasaan cuci tangan
pakai sabun. Sehingga dapat mengurangi kejadian Diare pada siswa-siswi di sekolah
tersebut.

Metode Kegiatan

Adapun metode kegiatan yang akan digunakan adalah

1. Ceramah
2. Foccus Group Discussion (FGD)

Media Kegiatan

Adapun media kegiatan yang digunakan adalah

1. Slide Presentasi
2. Poster
3. Leaflet
4. Film atau Video
5. Spanduk Kegiatan
6. Perlengkapan CPTS (sabun, air mengalir disini digunakan galon dengan keran,
handuk lap tangan, ember,dll)
8. Jadwal Kegiatan Program

Juli Agust Sept Okt Nov Des


No Nama Kegiatan 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

1.
Survey Tempat Penelitian

2. Pembuatan dan Pencetakan


Media Untuk Sosialisasi
(Poster, Leaflet, Spanduk
Kegiatan)
3. Sosialisasi bahaya Diare

4. FGD

5. Pembentukan Komunitas
Dokter Cilik

6. Pendidikan Dan Pelatihan


Kantin Sehat

7. Pembersihan Lingkungan
Sekolah

8. Pemantauan

9. Evaluasi
9. Anggaran Dana

A. Perlengkapan Dan Peralatan Penunjang

Jenis Barang Jumlah Barang Harga/satuan Total


1. Poster 100 buah Rp.5.500,00 Rp.550.000,00
2. Leaflet 100 buah Rp.2.350,00 Rp.235.000,00
3. Spanduk Kegiatan 5 buah Rp.45.900,00 Rp.229.500,00
4. LCD Rp.100.000,00
5. Slide Presentasi 50 Buah Rp.2.150,00 Rp.107.500,00
6. Perlengkapan CPTS :
 Sabun  5 buah Rp. 7.500,00 Rp. 37.000,00
 Handuk  5 buah Rp. 10.250,00 Rp. 51.250,00
 Galon dengan  5 buah Rp.65.000,00 Rp.325.000,00
keran
 Ember  5 buah Rp. 14.500,00 Rp. 72.500,00

Rp. 1.707.750,00

B. Honor

Uraian Satuan Jam/Minggu Honor/Jam Total


1. Pemateri 2 orang 1 Jam Rp.150.000,00 Rp.150.000,00
2. Ketua 1 orang 5 Jam Rp.50.000,00 Rp.250.000,00
3. Wakil Ketua 1 orang 5Jam Rp.40.000,00 Rp.200.000,00
4. Anggota 20 orang 4 Jam Rp.30.000,00 Rp.2.400.000,00
Total Rp.3.000.000,00

C. Pembersihan Lingkungan

Uraian Satuan Harga/satuan Total


1. Konsumsi Guru 12orang Rp 5.000,00 Rp. 60.000,00
2. Konsumsi Siswa 75 orang Rp. 5.000,00 Rp.375.000,00
Total Rp.435.000,00
II. Rekapitulasi Anggaran Pengeluaran

Uraian Total
A. Perlengkapan Dan Peralatan Penunjang Rp. 1.707.750,00
B. Honor Pendidikan Dan Latihan Rp.3.000.000,00
C. Pembersihan Lingkungan Rp.435.000,00
D. Biaya Tak Terduga Rp.500.000,00
Total Rp.5.642.750,00
9. Monitoring Dan Evaluasi
Adapun rencana monitoring dan evaluasi yang akan dijalankan sebagai berikut :
1. Memberikan penjelasan lebih detail tentang Diare, bahaya dan pencegahannya
melalui sesi tanya jawab.
2. Melihat apakah terjadi perubahan perilaku pada penjual makanan di dalam dan
diluar kantin sekolah.
3. Melihat kinerja Dokter Kecil sebagai Duta Anti Diare dengan dampingan
gurudalam mempromosikan pencegahan penyakit Diare kepada siswa-siswi
lainnya.
4. Melihat apakah terjadi peningkatan dalam pencegahan penyakit Diare.
5. Melihat apakah terjadi penurunan kasus Diare selama program berjalan.

10. Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan dari proposal ini adalah:

1. Siswa-siswi SD dan penjual makanan baik didalam dan di luar kantin menjadi
mengerti dan peduli terhadap pencegahan penyakit Diare.
2. Siswa-siswi SD dan penjual makanan mau dan bisa menerapkan upaya pencegahan
maupun penanggulangan Diare seperti misalnya cuci tangan pakai sabun.
3. Guru dan pihak sekolah lebih memeperhatikan lingkungan sekolah agar lebih
bersih dan mengawasi siswa untuk membeli jajanan yang akan di konsumsi.

Saran dari proposal ini adalah:

1. Dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan ini diharapkan kerjasama yang baik
antar berbagai lintas sektor agar tujuan dari program kesehatan ini dapat tercapai.
2. Semua komponen yang terlibat harus bertanggungjawab terhadap tugasnya agar
program dapat terjapai sesuai dengan tujuan program.

Anda mungkin juga menyukai