Abstraksi : Function Point (FP) adalah metode pengukuran sekaligus satuan ukuran sebuah perangkat
lunak (PL).Metode analisis function point (FPA) adalah metode standar untuk mengukur ukuran
fungsional perangkat lunak secara sistematis. Metode ini diusulkan oleh organisasi internasional dan
saat ini direkomendasikan oleh pemerintah dan organisasi sebagai metode standar yang akan dipakai
untuk jenis pengukuran. Metrik FP dihitung dari 5 komponen, yakni jumlah input pemakai (extenal
input - EI), jumlah output kepada pemakai (external output - EO), jumlah inquiry pemakai (external
inquiry – EQ), jumlah file internal yang digunakan (internal logical file – ILF), dan jumlah antarmuka
eksternal (external file – EIF). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara seksama cara
menghitung Function Point dan menentukan harga sebuah perangkat lunak berdasarkan pedoman gaji
menurut Kelly Services. Kami telah membuat sebuah software yang dapat digunakan untuk
menghitung Function Point dan harga dari sebuah Perangkat Lunak. Software ini telah memenuhi
kaidah dan aturan yang digunakan dalam menentukan Function Point.
Kata kunci: Function Point, Pengukuran Fungsionalitas Perangkat Lunak, Harga Software, Software
Metrics, Software Engineering (RPL)
1. PENDAHULUAN
Aspek kualitas perangkat lunak merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
pengembangan perangkat lunak. Kualitas perangkat lunak tidak hanya dilihat dari hasil produknya
tetapi juga kualitas terhadap tahap pengembangan perangkat lunak itu sendiri. Dimana dalam
menjamin kuaitas perangkat lunak maka perlu dilakukan pengukuran terhadap perangkat lunak. [2]
Pengukuran merupakan dasar dari disiplin dalam perekayasaan perangkat lunak. Melalui
pengukuran, maka akan diperoleh tingkat pencapaian di dalam proyek perangkat lunak yang sedang
diamati. Untuk setiap pengukuran yang dilakukan dibutuhkan tersedianya suatu ukuran kuantitatif
yang disebut metrik. Metrik berdasarkan istilah rekayasa perangkat lunak didefinisikan sebagai
sebuah ukuran kuantitatif yang dimiliki oleh suatu sistem, komponen atau proses tertentu dengan
atribut-atribut yang diberikan. [2]
Metode Function Point yang pertama kali diusulkan oleh Allan Albrecht dan kemudian terus
dikembangkan sampai saat ini oleh IFPUG (International Function Point User Goup), adalah salah
satu metode yang di gunakan untuk mendapatkan ukuran fungsionalitas (functional size) perangkat
lunak, yaitu ukuran yang menunjukkan seberapa besar fungsi yang disediakan oleh perangkat lunak
kepada user -nya . Tujuan utama dari pengukuran perangkat lunak dengan Function Point adalah untuk
mendapatkan ukuran biaya proyek, durasi proyek, dan jumlah sumber daya yang diperlukan oleh
sebuah proyek [3]
2. FUNCTION POINT
Function Point merupakan pendekatan berorientasi fungsi yang mengukur fungsionalitas
aplikasi untuk mengestimasi ukuran software yang digunakan dalam estimasi biaya dan usaha
pengembangan perangkat lunak (Suharjito, 2006).
Function Point memiliki dua bagian perhitungan yaitu Unadjusted Function Point (UFP) dan
Adjusted Function Point (AFP). Unadjusted Function Point (UFP) adalah metrik untuk mengukur
Table 2. Tabel Penentuan Skor EO/EQ Berdasarkan Jumlah DET dan FTR
DET 1-5 5-19 >19
FTR Skor FP Skor FP Skor FP
<2 Rendah (3) 4/3 Rendah (3) 4/3 Sedang (4) 5/4
2 Rendah (3) 4/3 Sedang (4) 5/4 Tinggi (6) 7/6
>2 Sedang (4) 5/4 Tinggi (6) 7/6 Tinggi (6) 7/6
Nilai function point kemudian dihitung berdasarkan hasil dari tahap 1 dan 2 yang
dimasukkan ke dalam formula.
4. KESIMPULAN
Function Point didapat dari beberapa perhitungan, yaitu :
1. Perhitungan Crude Function Points(CFP) yang melibatkan 5 tipe komponen sistem
software yaitu EI,EO,EQ,ILF dan EIF
2. Perhitungan Faktor Pengubah Kompleksitas Relatif/Relative Complexity Adjustment
Factor(RCAF) yang terdiri dari 14 komponen
3. Menghitung Function Point berdasarkan rumus yang telah ditentukan.
Sedangkan untuk menghitung harga dari perangkat lunak, berpedoman pada jurnal Kelly Services
yaitu Salary Guide tahun 2017. Jumlah total dari function point dikalikan dengan harga yang
didapatkan dari jurnal Kelly Services maka didapatkanlah harga dari perangkat lunak tersebut.
5. DAFTAR RUJUKAN
[1] Pradani Winangsari, “Kajian Metode Perhitungan Metrik Function Point dan Penerapannya
pada Dua Perangkat Lunak yang Dipilih”, Jurnal AL-AZHAR SERI SAINS DAN
TEKNOLOGI, Vol. 2, No.1, Maret 2013
[2] Hapsari Kembang R dan Husen Jauhari M, “Estimasi Kualitas Perangkat Lunak Berdasarkan
Pengukuran Kompleksitas Menggunakan Metrik Function Oriented”, Seminar Nasional Sains
dan Teknologi Terapan III, 2015
[3] Irawati Rose Anie dan Mustofa Khabib, “Pengukuran Fungsionalitas Perangkat Lunak
Menggunakan Metode Function Point Berdasarkan Dokumentasi Desain”, IJCCS, Vol.7,
No.2, July 2013, pp. 111~120
[4] Fathoni, “Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak Berdasarkan Kompleksitas Menggunakan
Metode Function Point”, Jurnal Sistem Informasi (JSI), Vol.1, No.2, Agustus 2009
[5] Juyuspan Aula F dan Hidayati Anita, “Estimasi Pengelolaan Suatu Proyek Dalam
Pengembangan Perangkat Lunak Menggunakan Analisa Function Point”, Jurnal Simantec,
Vol.5, No.2, Juni 2016
[6] Widyaningtyas Yuni, Arwan Achmad, dan Rusdianto Sagita D, “Perhitungan Ukuran
Kompleksitas Fungsional Perangkat Lunak Dengan Metrik Function Point”, Jurnal
TEKNOLOGI – Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2016: 38-48, Fakultas Ilmu Komputer,
Universitas Brawjiaya
[7] Alnobeta Zamzami R.M, Saputra Chandra M, dan Herlambang Dwi A, “Estimasi Biaya
Perangkat Lunak Menggunakan Metode Function Point (Studi Kasus: CV Aptikma
Indonesia)”, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Vol.2, No.3,
Maret 2018, 1072-1082
[8] Iskandar Dedi M, dan Kusrini, “Implementasi Metode Function Point Untuk Mengukur
Volume Software”, STMIK Amikom Yogyakarta
[9] Dewi Sari R, “Implementasi Metode Function Points Untuk Mengestimasi Usaha Pada Proyek
Pembangunan Aplikasi Layanan Publik”, Association for Information Systems – Indonesia
chapter (AISINDO), Universitas Internasional Semen Indonesia
[10] Laksamana Putri F, Perdanakusuma Reza A, dan Saputra Chandra M, “Evaluasi Biaya
Penegmbangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat (SIPAS) Menggunakan Function
Point dan Object Point (Studi Kasus : PT Sekawan Media Informatika)