Anda di halaman 1dari 5

PERBANDINGAN FRAMEWORK ZEND, FRAMEWORK PRADO, FRAMEWORK AKELOS,

DAN FRAMEWORK QPHP


Rizky Parlika1, Nabella Permata Sari2, Rheza Rizqi Ahmadi3, Senny Meliyan4, Emmil Yulianto5
Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Abstract
To build a website, a framework is needed, which can help the development of the website itself so that
developers do not need to build a website from the beginning again if you want to update the features
on an existing website. But now, there is more than one type of framework that can be used as a tool
for creating websites. For this reason, a performance analysis is carried out between several frameworks,
which then the results of the analysis can be used as evaluation material and input for developers for
the selection of the framework in terms of performance. The framework is used to make the web easier
to build and develop, especially for large-scale applications. In addition, the framework can save time
and needs needed in web development. There are many frameworks available for web application
development, including Zend, Prado, Akelos and QPHP. This paper will explain the comparison
between Zend, Prado, Akelos and QPHP for being able to be considered by a programmer in building
a website.
Abstrak
Untuk membangun sebuah website dibutuhkan sebuah framework, yang dapat membantu pembangunan
dan pengembangan website itu sendiri sehingga developer tidak perlu membangun sebuah website dari
awal lagi jika ingin memperbarui fitur fitur pada website yang sudah ada. Namun saat ini terdapat lebih
dari satu jenis framework yang dapat digunakan sebagai tool untuk membuat website. Untuk itu
dilakukan analisis performasi antar beberapa framework, yang kemudian hasil analisis dapat digunakan
sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi developer untuk pemilihan framework dari sisi
performasinya. Framework digunakan agar web lebih mudah untuk dibangun dan dikembangkan,
terutama untuk aplikasi berskala besar. Selain itu framework dapat menghemat waktu dan kebutuhan
yang diperlukan dalam pembangunan web. Terdapat banyak framework tersedia untuk pembangunan
aplikasi web, diantaranya adalah Zend, Prado, Akelos dan QPHP. Paper ini akan memaparkan
perbandingan antara Famework Zend, Prado, Akelos dan QPHP untuk dapat dijadikan pertimbangan
oleh seorang programmer dalam membangun sebuah website.

Kata kunci : website, framework, zend, prado, akelos,qphp.


PENDAHULUAN
Seiring berkembang pesatnya dunia informasi saat ini, budaya pencarian informasi dan social
network menggunakan media internet merupakan salah satu trend di kalangan masyarakat. Salah satu
komponen yang tak dapat dilepaskan yaitu website. Untuk membangun sebuah website dibutuhkan
sebuah framework, yang dapat membantu pembangunan dan pengembangan website itu sendiri
sehingga developer tidak perlu membangun sebuah website dari awal lagi jika ingin memperbarui fitur
fitur pada website yang sudah ada. Namun saat ini terdapat lebih dari satu jenis framework yang dapat
digunakan sebagai tool untuk membuat website. Untuk itu dilakukan analisis performasi antar beberapa
framework, yang kemudian hasil analisis dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi
developer untuk pemilihan framework dari sisi performasinya.
Framework adalah sekumpulan fungsi, class, dan aturan-aturan. Berbeda dengan library yang
sifatnya untuk tujuan tertentu saja, framework bersifat menyeluruh mengatur bagaimana kita
membangun aplikasi. Framework memungkinkan kita membangun aplikasi dengan lebih cepat karena
sebagai developer kita akan lebih memfokuskan pada pokok pemasalahan, sedangkan untuk hal-hal
penunjang lainnya seperti koneksi ke database, form validation, GUI dan security umumnya telah
disediakan oleh framework.[5]
Framework digunakan agar web lebih mudah untuk dibangun dan dikembangkan, terutama
untuk aplikasi berskala besar. Selain itu framework dapat menghemat waktu dan kebutuhan yang
diperlukan dalam pembangunan web[3]. Terdapat banyak framework tersedia untuk pembangunan
aplikasi web, diantaranya adalah Zend, Prado, Akelos dan QPHP.
Paper ini akan memaparkan perbandingan antara Famework Zend, Prado, Akelos dan QPHP
yang nantinya dapat dipertimbangkan oleh seorang programmer dalam membangun sebuah website
karena masing-masing framework mempunyai kelebihan serta kekurangan tersendiri sesuai dengan
fungsi dan kebutuhan yang diinginkan.

1. FRAMEWORK ZEND
Zend Framework (ZF) adalah kerangka aplikasi web berorientasi objek yang terbuka
yang diimplementasikan dalam PHP 7 dan dilisensikan di bawah Lisensi BSD Baru. Kerangka
ini pada dasarnya adalah kumpulan paket-paket berbasis PHP profesional. Kerangka kerja ini
menggunakan berbagai paket dengan menggunakan Komposer sebagai bagian dari manajer
ketergantungan paketnya; beberapa di antaranya adalah PHPUnit untuk menguji semua paket,
Travis CI untuk Layanan Integrasi berkelanjutan. Zend Framework memberikan kepada
pengguna dukungan Model View Controller (MVC) dalam kombinasi dengan solusi Front
Controller[7].
Zend Framework juga mengikuti standar PHP-FIG, dan termasuk implementasi
PSR-7 untuk antarmuka pesan HTTP (seperti digembalakan oleh Matthew Weier
O'Phinney, pimpinan proyek Zend Framework).

2. FRAMEWORK PRADO
PHP Rapid Application Development Object-Oriented (PRADO), merupakan
framework dengan pemrograman berbasis komponen dan event-driven yang digunakan untuk
membangun aplikasi web PHP5. Pemanfaatan componen based dan event-driven framework,
menyebabkan proses pengembangan suatu website dapat dilakukan dalam bentuk komponen,
kejadian-kejadian dan properti dari suatu objek daripada dalam bentuk prosedur, URL atau
query parameters. Oleh karena berbentuk komponen dan event-driven, maka objek-objek yang
digunakan dalam suatu halaman web site akan secara mudah dikendalikan dan dipantau
kejadian-kejadian apa yang terjadi pada masing-masing objek tersebut. Hal ini menyebabkan
proses pembuatan suatu web site yang interaktif menjadi lebih mudah dan dapat menghasilkan
bentuk interaksi yang lebih menarik[6].
PRADO menjadikan reusability sebagai hal yang utama dalam pemrograman web,
untuk memudahkan penggunaan ulang kode ditempat yang lain. Untuk itu PRADO
menggunakan model penulisan component-based untuk pembangunan web. Sedangkan konsep
pemrograman event driven diimplementasikan untuk mengatasi interaksi antar komponen
tersebut. Sehingga pengembang dapat lebih fokus pada business logic dari pada harus dibuat
pusing oleh penggunaan POST ataupun GET dalam interaksi. Mayoritas framework
menggunakan MVC sebagai arsitekturnya, tapi PRADO berbeda karena lebih memilih konsep
event-driven dan component-based, inilah keunikan yang dimiliki oleh PRADO.
PRADO memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
a. Reusability, dengan didukung oleh konsep component-based.
b. Event-driven programming, yang menjadikan aktifitas end-user sebagai event-server
yang akan lebih terfokus untuk ditanggapi oleh pengembang aplikasi.
c. Adanya pemisahan antara Presentation dan Logic dari aplikasi
d. Dukungan terhadap Database dengan menggunakan Active Record atau akses data
PDO-based.
e. Ajax support, dengan menggunakan komponen active controls[3].
Beberapa kelebihan yang ditawarkan framework Prado adalah:
1) Reusability : semua kode yang digunakan dalam protokol komponen Prado dapat
digunakan berulang kali
2) Easy of use : pembuatan dan penggunaan komponen Prado dapat dilakukan secara
mudah, karena menggunakan XML sebagai media pengaturnya.
3) Robustness : Prado memungkinkan para pengembang untuk menggunakan model
pemrograman objek dalam membangun aplikasinya dan memiliki error report.
4) Performance : Prado menggunakan teknik cache yang khusus untuk menjamin tingkat
performa aplikasi yang dihasilkan baik.
5) Team integration : Prado memberikan kemungkinan untuk seluruh anggota tim
pengembang untuk melakukan kolaborasi dalam suatu aplikasi web site berdasarkan
template tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
PRADO sangat cocok untuk membuat aplikasi Web yang sangat interaktif bagi
pengguna. Ini dapat digunakan untuk mengembangkan sistem sesederhana sistem blog untuk
yang kompleks seperti sistem manajemen konten (CMS) atau solusi e-commerce lengkap[4].

3. FRAMEWORK AKELOS
Akelos PHP Framework adalah platform pengembangan aplikasi web yang
sepenuhnya didasarkan pada pola desain MVC (Model View Controller). Aplikasi PHP Gratis
ini memungkinkan Anda untuk menulis tampilan menggunakan Ajax dengan mudah. Selain
itu, untuk mengelola aplikasi global, mengendalikan permintaan dan tanggapan melalui
pengontrol dan untuk mengkomunikasikan model dan basis data menggunakan konvensi
sederhana adalah beberapa fitur utamanya yang umumnya menarik klien untuk memilih
pengembangan kerangka kerja Akelos[2].
Akelos adalah platform MVC (Model-View-Controller) yang mirip dengan
Ruby on Rails. Ini bertujuan untuk membantu programmer membangun aplikasi web
yang didukung database multibahasa dan menulis lebih sedikit kode, yang
memungkinkan pembuatan skrip yang seragam, mudah dimengerti. Kerangka kerja
PHP Akelos memungkinkan pemrogram untuk menulis tampilan menggunakan Ajax,
untuk mengontrol permintaan dan tanggapan melalui pengontrol, dan untuk membuat
dan memelihara aplikasi yang diinternasionalkan. Dengan menggunakan konvensi
yang terintegrasi dalam Akelos, pengembang dapat membangun komunikasi antara
model kerangka kerja dan database. Untuk mendistribusikan aplikasi web mandiri,
Akelos hanya menuntut agar PHP dipasang di server[1].
Akelos adalah kerangka kerja PHP modern. Berikut beberapa fitur kerangka
kerja Akelos :
a. model dan tampilan multibahasa
b. migrasi basis data menggunakan file desainer DB
c. dukungan PHP murni untuk Unicode
d. validator XHTML bawaan
e. manajemen lokal otomatis
f. Integrasi AFLAX
g. konverter format
h. penanganan file menggunakan SFTP untuk host bersama yang menjalankan
Apache sebagai bukan pengguna (seperti kebanyakan server cPanel)
i. sesi terdistribusi menggunakan database

4. FRAMEWORK QPHP
Kerangka kerja QPHP telah memiliki perubahan nama dan sekarang kerangka kerja
PHP. Kerangka kerja QPHP adalah kerangka kerja aplikasi seperti web, sumber terbuka,
berorientasi objek yang dibuat untuk memfasilitasi pengembangan PHP4.
QPHP adalah kerangka kerja (EDP), framework web berbasis komponen yang hampir
sama dengan arsitektur untuk ASP.NET. QPHP adalah alat, yang dapat membantu untuk
membangun situs web berbasis php. QPHP dipengaruhi oleh kerangka kerja PHP lain, yang
berbasis Java dan sebagian besar oleh ASP.NET dan Borland Delphi.
Berikut beberapa dasar mengenai QPHP :
1) Membawa keanggunan Java dan C#
2) Sangat bergantung pada konsep OOP
3) Menyediakan cara yang sangat mudah (API Widget) untuk mengintegrasikan
ribuan widget gratis
Pada code belakangnya, setiap halaman web terdiri dari 2 file:
a. .PHP - logika presentasi
b. .PHP.SCRIPT - logika bisnis / pemrograman

PERSAMAAN FRAMEWORK

Dari keempat framework yang telah dipaparkan, berikut beberapa persamaan dari framework-
framework tersebut :
1. Security Concern Framework, terdapat security bawaan dari framework tersebut
2. Dokumentasi dari script. Dengan menggunakan Framework script menjadi tertata dan membuat
programmer disiplin untuk menuliskan dokumentasi
3. Stability, aplikasi yang dibuat lebih efektif dan efisien
4. Coding Style Consistence, dengan adanya ketentuan – ketentuan, cara penulisan dari programmer
akan tetap sama dan mudah unuk di baca
5. Design Pattern, penerapan ini memudahkan dalam pengembangan, pembuatan, ataupun
maintenancenya
6. Membantu dan menjadi acuan programmer / developer dalam membangun aplikasi atau web.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Akelos. (t.thn.). Diambil kembali dari ntchosting:


https://www.ntchosting.com/encyclopedia/frameworks/akelos/
[2] Akelos Development. (t.thn.). Diambil kembali dari Infoicontechnologies:
https://www.infoicontechnologies.com/akelos-development
[3] AW, Y. F., & Maharani, W. (21 Juni 2008). ANALISIS PERFORMANSI FRAMEWORK
PRADO DAN CAKEPHP PADA APLIKASI WEB AJAX. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2008, (hal. 47-52). Yogyakarta.
[4] ctrlaltca. (2019, Agustus 8). Pradosoft/Prado. Diambil kembali dari Github:
https://github.com/pradosoft/prado
[5] Erinton, R., Negara, R. M., & Sanjoyo, D. D. (2017, Desember). ANALISIS PERFORMASI
FRAMEWORK CODEIGNITER DAN LARAVEL MENGGUNAKAN WEB SERVER
APACHE. e-Proceeding of Engineering, 4(3).
[6] K, D. S., & Aji, P. W. (Juni 2008). Pengembangan Aplikasi E-learning dengan Menggunakan
PHP Framework Prado. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 4(1), 1-11.
[7] Zend Framework. (2019, October 9). Diambil kembali dari Wikipedia:
https://en.wikipedia.org/wiki/Zend_Framework

Anda mungkin juga menyukai