CROSTABB
CROSTABB
Analisis crosstab adalah suatu metode analisis berbentuk tabel, dimana menampilkan
tabulasi silang atau tabel kontingensi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengetahui apakah ada korelasi atau hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
lain. Singkatnya, analisis crosstab merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa
variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Tabel yang dianalisis di sini adalah hubungan
antara variabel dalam baris dengan variabel dalam kolom.
Crosstabs (Tabulasi Silang) merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel
yang berbeda ke dalam suatu matriks. Hasil tabulasi silang disajikan ke dalam suatu tabel
dengan variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris. Crosstabs ini mudah dipahami
karena menyilangkan dua variabel dalam satu tabel.
Crosstabs dilihat dari beberapa metode uji yang digunakan yaitu berupa
uji chi-squre test untuk mengetahui hubungan antara baris dan kolom
uji directional measures untuk mengetahui kesetaraan antar hubungan variabel.
Uji tatistic measures untuk mengetahui hubungan setara berdasarkan chi-square.
Uji contingency tatistict untuk mengetahui koefisien kontingensi korelasi antar dua variabel.
Uji lambda Berfungsi merefleksikan reduksi pada error bilamana value-value dari suatu
variabel digunakan untuk memprediksi value-value dari variabel lain.
Uji Phi dan Cramer’s V: Untuk menghitung koefisien phi dan varian cramer.
Uji Goodman dan Kruskal tau Digunakan untuk membandingkan probabilitas error dari dua
situasi.
Uji hipotesis yang dilakukan adalah :
Ho = tidak ada hubungan antara baris dan kolom
H1 = ada hubungan antara baris dan kolom
Data – data di atas agar menjadi informasi yang dapat membantu perencanaan ke
depannya, maka diperlukan analisis data sesuai dengan kebutuhan. Di sini, akan dicari
keterkaitan antara kepadatan penduduk dengan jumlah fasilitas, sehingga analisis yang
digunakan adalah analisis crosstab. Berikut adalah tahapan – tahapan analisis crosstab.
4. Tahapan Analisis
1. Membuka program SPSS
Klik start SPSS for windows
2. Isi variabel pada lembar kerja variable view
3. Masukkan data ke dalam data view sesuai dengan data yang telah tersedia yang akan
dianalisis.
4. Klik analyze, lalu descriptive statistic, selanjutnya pilih crosstabs.
5. Pilih variabel yang akan dianalisis. Kelompokkan dalam kotak row dan kotak column.
Perbedaan antara kotak row dan kotak column adalah isi dari data tersebut. Data yang
dimasukkan dalam row adalah data yang varibelnya sebagai penyebab, dan column yang
variabelnya sebagai akibat. Jadi, misalnya kepadatan penduduk diletakkan dalam row, dan
jumlah fasilitas kesehatan (puskesmas dan apotek) dikategorikan dalam column.
6. Setelah itu klik statistic, lalu beri tanda cek untuk opsion yang akan keluar pada output. Pilih
chi-square, alu pada nominal, pilih semua (Contingensy coefficient, Phi and Cramer’s V,
Lambda, an Uncertainty coefficient) klik continue, lalu OK.
7. Klik OK, sehingga muncul output hasil analisis
a. Berdasarkan perbandingan nilai Chi Square (X2) dengan nilai X2 pada tabel, yaitu
dengan kategori sebagai berikut :
Jika nilai Chi Square hitung lebih dari nilai Chi Square tabel maka Ho diterima, yang berarti
tidak ada hubungan antara dua variabel yang diteliti.
Jika nilai Chi Square hitung lebih kecil dari nilai Chi Square tabel maka H0 ditolak atau dengan
kata lain berarti ada hubungan antara dua variabel yang diteliti.