Anda di halaman 1dari 8

Suhita Whini Setyahuni -12030117420059- Maksi 38A

ANALISIS INVESTASI SEKTOR PUBLIK

1. Mengapa pengeluaran untuk investasi pada sektor publik harus mendapat


perhatian yang besar daripada pengeluaran rutin?
Karena pengeluaran investasi/modal mempunyai dampak jangka panjang serta
mempunyai resiko-resiko di masa depan, jika dibandingkan dengan pengeluaran rutin.
Kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi tidak saja akan berdampak pada
anggaran tahun berjalan, namun juga akan membebani anggaran di tahun-tahun
berikutnya.
Di kebanyakan negara berkembang, anggaran pembangunan dan anggaran rutin di-
pisahkan. Fokus perhatiannya ditujukan untuk mengintegrasikan kebijakan dengan
pengeluaran manajemen. Dalam praktiknya terdapat permasalahan yang sulit
diselesaikan, di antaranya adalah:
a. Memastikan bahwa program investasi publik yang diajukan merupakan
program yang komnrehensif.
b. Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang.
c. Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada.
d. Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi dan
pengeluaran rutin.
2. Mengapa analisis investasi publik berhubungan erat dengan penganggaran?
Investasi merupakan bagian program dan rencana kerja organisasi, sedangkan
anggaran merupakan hasil kuantifikasi rencana dan program kerja organisasi dalam
kurun waktu tertentu. Dalam anggaran terdapat alokasi sumber daya yang akan
digunakan oleh organisasi. Investasi sangat erat berkaitan dengan penganggaran
karena terkait pemilihan sumber daya dan juga analisis biaya dan manfaat yang akan
diperoleh organisasi.
Sebelum pengambilan keputusan pemerintah harus melakukan evaluasi untuk
menentukan kebutuhan investigasi yang diperlukan, yang mencangkup:
a. Inventarisasi investigasi.
b. Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilsi investasi,
kondisi barang modal yang saat ini ada, apakah baik ataukah buruk.
c. Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada.
d. Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan yang akan datang.
e. Inventarisasi kebutuhan investasi.
Suhita Whini Setyahuni -12030117420059- Maksi 38A

f. Evaluasi kelayakan investasi.


g. Kriteria kelayakan investasi, meliputi aspek-aspek teknis, sosil-budaya,
finansial, ekonomi dan aspek didtribusi.Penghitungan kelayakan investasi
dapat dialkukan dengan cara mengunakan alat analisis, misalnya: NPV, IRR,
ARR, PP, (Pay Back Period), Cost benefit Analysis, dan Cost.
3. Mengapa perlu dilakukan penilaian kelayakan investasi?
Karena untuk memperoleh tingkat keyakinan bahwa investasi yang dilakukan pada
masa sekarang membawa keuntungan dan manfaat serta telah menggunakan sumber
daya secara efektif. Dengan demikian analisis kelayakan investasi dilakukan untuk
dapat menggunakan sumber daya seefektif mungkin dan mendapatkan hasil yang
maksimal di masa datang.
Dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa aspek
yang secara bersama-sama menunjukkan keuntungan atau manfaat yang diperoleh
akibat adanya suatu investasi tertentu. Seluruh aspek harus dipertimbangkan dan
dievaluasi dalam setiap tahap perencanaan anggaran dan siklus pelaksanaaan, karena
aspek-aspek tersebut satu sama lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan bagian penting dari analisis investasi yang harus
dipertimbangkan. Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat dari
aspek teknisnya, maka usulan tersebut menduduki prioritas pertama untuk
ditolak.
Aspek Sosial dan Budaya
Untuk melaksanakan suatu proyek maka perlu mempertimbangkan implikasi
social yang lebih luas dari investasi yang diusulkan. Aspek social budaya ini
menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan secara adil dan merata,
sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Aspek ini
juga mencakup aspek legal dan lingkungan. Suatu proyek investasi yang akan
dilakukan harus mempertimbangkan aspek legalitas dan dampak lingkungan
yang merugikan.
Aspek Ekonomi dan Finansial
Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu
proyek yang diusulkan akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap
pembangunan perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya
Suhita Whini Setyahuni -12030117420059- Maksi 38A

cukup besar dalam menentukan penggunaan sumber-sumber daya yang


digunakan. Berdasarkan perencanaan anggaran, keputusan-kuputusan
mengenai efisiensi proyek secara finansial, solvabilitas, dan likuiditas perlu
dipertimbangkan.
Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan
masalah distribusi pelayanan public secara adil dan merata. Untuk itu perlu
diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang dihasilkan
dari proyek investasi; darimana mendapatkan modal untuk melaksanakan
proyek, apakah dari public revenue atau oleh individu;apakah terdapat pajak
penghasilan atau tidak; apakah proyek dijalankan oleh public agencies atau
oleh individu. Aspek distribusi terkait dengan keadilan dan persamaan
kesempatan untuk mendapatkan pelayanan public (equity & equality)
4. Bagaimana pemerintah menghadapi kondisi capital rationing?
Capital Rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi masalah ketersediaan
dana untuk melakukan pengeluaran investasi. Pada kondisi tersebut, pemerintah harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Tingkat utang pemerintah
b. Tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan (social opportunity cost rate)
c. Social time preference rate
Tingkat utang pemerintah adalah jumlah yang harus dibayarkan pemerintah
sehubungan dengan perolehan sumber pembiayaan di luar pajak. Social opportunity
cost rate terkait dengan pengertian bahwa proyek pemerintah harus dapat
menghasilkan tingkat keuntungan (return) yang minimal sama dengan tingkat
keuntungan proyek sektor swasta dengan peng-gunaan dana yang sama.
Sedangkan social time preference rate merefleksikan tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh masyarakat jika menunda konsumsi saat ini untuk kepentingan
konsumsi di masa depan.
5. Mengapa tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan required rate of return yang
tinggi pula?
Inflasi merupakan situasi di mana harga-harga barang mengalami kenaikan pada
periode tertentu, namun inflasi tak berhenti hanya pada satu periode, dan akan
berlanjut pada periode-periode berikutnya.
Suhita Whini Setyahuni -12030117420059- Maksi 38A

Kenaikan harga barang yang terjadi secara terus-menerus tentunya akan melemahkan
nilai rupiah. Pelemahan nilai uang ini terjadi secara bertahap dan senyap sehingga
sering tidak dirasakan oleh masyarakat.
Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan di masa depan
yang diharapkan, sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Keinginan utama dari investor adalah meminimalkan risiko dan meningkatkan
perolehan (minimize risk and maximize return). Asumsi umum bahwa investor
individu yang rasional adalah seorang yang tidak menyukai risiko (risk aversive),
sehingga investasi yang berisiko harus dapat menawarkan tingkat perolehan yang
tinggi (higher rates of return), oleh karena itu investor sangat membutuhkan informasi
mengenai risiko dan pengembalian yang diinginkan.
Risiko investasi yang dihadapi oleh investor (Rose, Peter S., dan Marquis, Milton H.
2006. Money and Capital Markets, Ninth Edition, p 277-280):
a. Market Risk (risiko pasar), sering disebut juga sebagai interest rate risk,
nilai investasi akan menjadi turun ketika suku bunga meningkat
mengakibatkan pemilik investasi mengalami capital loss.
b. Reinvestment risk, risiko yang disebabkan sebuah aset akan memiliki yield
yang lebih sedikit pada beberapa waktu di masa yang akan datang.
c. Default risk. Risiko apabila penerbit aset gagal membayar bunga atau bahkan
pokok aset.
d. Inflation risk. Risiko menurunya nilai riil aset karena inflasi.
e. Currency risk. Risiko menurunnya nilai aset karena penurunan nilai tukar
mata uang yang dipakai oleh aset.
f. Political risk. Risiko menurunya nilai aset karena perubahan dalam peraturan
atau hukum karena perubahan kebijakan pemerintah atau perubahan penguasa.
Suku bunga bank sentral tentunya masih berpotensi memiliki semua risiko, akan
tetapi diasumsikan negara tidak mungkin gagal membayar (walaupun ada juga
kemungkinannya), oleh karena itu biasanya return dari risk free aset (Rf) digunakan
suku bunga bank sentral.
6. Mengapa terdapat kesulitan dalam melakukan analisis efektivitas biaya (cost
effectiveness analysis)?
Dalam praktik terdapat kesulitan dalam melakukan analisis efektivitas biaya karena
sulit untuk membuat estimasi atau perkiraan mengenai waktu dan besarnya jumlah
manfaat dan biaya di masa datang. Kesulitan juga dialami pada saat pemilihan tingkat
diskkonto yang tepat, penyesuaian untuk tingkat resiko, dan ketidakpastian.
Suhita Whini Setyahuni -12030117420059- Maksi 38A

Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya adalah sebagai berikut:


a. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal.
b. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur yang
diharapkan dari suatu proyek.
c. Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu
proyek.
d. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang
dilakukan.
e. Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk memungkinkan
melakukan perbandingan.
f. Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya dan
manfaat yang tidak dapat dikuantitatifkan yang akan muncul dari proyek yang
akan dijalankan.
7. Dalam investasi sektor publik harus mempertimbangkan social benefit dan
social cost yang terkadang sulit untuk diukur, bagaimana cara pemerintah
menghadapi hal tersebut?
Analsis efektivitas biaya dilakukan karena terdapat kesulitan dalam menghitung biaya
dan manfaat sosial secara kuantitatif. Analsis cost-effectiveness meliputi penilaian
terhadap biaya dan mafaat yang dapat dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun
di masa yang akan datang atas suatu proyek dengan pengaruh atau dampak yang tidak
dapat dikuantifikasikan, namun tidak dinilai. Dengan kata lain, analisa cost-
effectiveness memusatkan pada pengukuran suatu yang dapat diukur. Langkah-
langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya adalah sebgai berikut:
a. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut meliputi
pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini penting karena
sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus dinilai pada opportunity
cost penuhnya. Dengan demikian, jika organisasi menggunakan tanahnya
sendiri yang mana sebuah bangunan akan didirikan di atasnya, maka biaya yang
dipakai harus dinilai berdasarkan harga pasar pada saat itu (current market
value).
b. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur yang
diharapkan dari suatu proyek.
Suhita Whini Setyahuni -12030117420059- Maksi 38A

c. Membuat estimasi output terukut selama umur yang diharapkan dari suatu
proyek.
d. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang
dilakukan.
e. Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk memungkinkan
melakukan perbandingan. Prosedur yang biasa dipakai adalah menghitung nilai
sekarang (present value) tetapi proyek-proyek yang dimiliki umur yang
berbedaa mungkin lebih tepat dibandingkan dengan menggunakan biaya
tahunan ekuivalen (equivalent annual cost).
f. Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya dan
manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul dari proyek yang
akan dijalankan.
8. Mengapa metode penilaian payback period tidak dapat digunakan untuk
menilai keputusan investasi yang bersifat mutually exclusive?
Perusahaan-perusahaan mungkin akan dihadapkan dengan beberapa bentuk keputusan
investasi yang berbeda satu sama lain sehubungan dengan berbagai investasi/proyek
yang sedang dievaluasinya. Proyek-proyek tersebut pada umumnya dapat dibagi ke
dalam dua kelompok, yaitu: independent project, dan mutually exclusive projects.
Independent project adalah proyek atau investasi yang berdiri sendiri, dalam
pengertian bahwa diterimanya usulan investasi yang satu tidak akan mempengaruhi
atau menghilangkan kesempatan proyek yang lain. Apabila perusahaan memiliki
jumlah uang yang tidak terbatas untuk diinvestasikan, maka keseluruhan independent
projectsyang telah memenuhi kriteria minimum yang ditetapkan oleh perusahaan
sehubungan dengan investasi yang dilakukannya dapatlah diterima. Keputusan yang
diambil berdasarkan salah satu alat ukur biasanya konsisten dengan keputusan-
keputusan yang diambil berdasarkan alat-alat ukur lainnya (Sherlita, 2000). Misalnya
sejumlah Independent Project dievaluasi dengan alat ukur NPV dan IRR maka
hasilnya jika NPV memutuskan diterima maka IRR juga memutuskan diterima, begitu
juga sebaliknya (Brigham and Daves, 2010 ). Sebaliknya, mutually exclusive projects
adalah proyek-proyek yang mempunyai fungsi yang sama. Diterimanya salah satu
proyek atau kelompok yang mutually exclusive akan menghilangkan kesempatan
kelompok mutually exclusive yang lain. Misalnya, perusahaan dihadapkan pada 3
alternatif untuk meningkatkan produksinya.
Suhita Whini Setyahuni -12030117420059- Maksi 38A

Payback Period merupakan suatu periode


yang diperlukan untuk menutup kembalipengeluaran suatu investasi denga
n menggunakan aliran kas masuk neto (proceeds) yang
diperoleh atau yang diterima. Payback Period untuk
mengukur lamanya dana investasi yangditanamkan kembali seperti semula.
Untuk mengetahui kelayakan suatu investasi dengan metodeini yaitu membandingkan
masa payback period dengan target lamanya kembalian investasi. Jika payback
period lebih kecil dibanding dengan target kembalinya investasi berarti investasi layak
dilakukan, sedangkan jika lebih besar berarti investasi tidak layak.
9. Mengapa terjaminnya property right dan contract right dapat menurunkan
risiko investasi?
Risiko investasi adalah deviasi dari hasil yang diharapkan. Kita dapat
mengekspresikannya dalam terminologi absolut atau relatif terhadap hal lain seperti
tolok ukur pasar. Deviasi atau penyimpangan itu bisa positif atau negatif, dan
berkaitan dengan gagasan "tanpa susah payah tak akan ada hasil" - untuk mencapai
hasil yang lebih tinggi dalam jangka panjang Anda harus menerima volatilitas dalam
waktu yang lebih singkat. Seberapa besar volatilitas itu akan tergantung pada
toleransi Anda terhadap risiko - suatu ekspresi dari kapasitas untuk mengasumsikan
volatilitas berdasarkan pada hambatan-hambatan dan peluang untuk melakukannya,
dengan memperhitungkan kenyamanan psikologi Anda dalam menghadapi
ketidakpastian dan kemungkinan timbulnya kerugian besar dalam jangka pendek.
Dengan adanya jaminan properti dan juga jaminan kontrak, menyebabkan terjaminnya
keamanan dalam investasi, sehingga tingkat kembalian/untung yang diharapkan dapat
menurun. Dengan menurunnya rate of return berarti juga menurunkan risiko investasi.
Required rate of return akan semakin tinggi jika resiko investasi naik. Ketidakpastian
ekonomi dan hukum, kekacauan sosial-politik, tidak adanya jaminan keamanan, dan
kebijakan yang tidak konsisten dapat meningkatkan risiko investasi. Faktor-
faktor tersebut menyumbang risiko suatu negara (country risk) yang jika sudah sangat
parah dapat mengarah pada risiko default country. Terjaminnya keamanan
berinvestasi, penegakan hukum dan demokrasi.
10. Diantara 2 metode penilaian investasi : metode tradisional dan metode aliran
kas, mana yang paling baik untuk digunakan dalam menilai kelayakan investasi
publik? Mengapa?
Suhita Whini Setyahuni -12030117420059- Maksi 38A

Dalam pemilihan metode penilaian investasi, metode yang paling tepat sangat
tergantung pada kasus investasi yang dihadapi. Tetapi dalam perbadingan “aple to
aple”, maka dapat ditarik beberapa hasil analisa sbb :
Metode NPV dan PI, per definisi, hasilnya selalu konsisten. Namun dalam kasus
tertentu, bisa terjadi suatu pilihan investasi A memilliki PI lebih kecil dari B, namun
dengan NPV yang lebih besar. Dalam kasus tersebut, jika nilai investasi A lebih besar,
maka sebaiknya pilihan jatuh ke proyek A, karena memiliki nilai absolut NPV yang
lebih besar. Tentu dalam kenyataan dilapangan, perbandingan ini perlu juga melihat
adanya faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh.
Jika metode NPV dan IRR dibandingkan, maka cenderung metode NPV lebih baik
daripada metode IRR, misalnya karena IRR memungkinkan munculnya tingkat bunga
ganda dalam penilaian suatu investasi, dimana keadaan ini tidak akan dijumpai jika
menggunakan metode NPV. Untuk kondisi seperti ini, perlu dilakukan analisa IRR
incremental.
Dari uraian ini, tampak bahwa metode NPV cenderung memberikan keputusan yang
lebih baik, sepanjang bisa ditentukan tingkat keuntungan yang disyaratkan dengan
tepat pula.
Dengan menggunakan tool statistik yang tersedia dalam banyak software, baik yang
khusus untuk statistik maupun yang umum (namun tidak kalah baiknya) dengan
mudah didapatkan nilai-nilainya. Namun yang akan dijadikan patokan utama pada
penelitian ini adalah metode NPV dan metode IRR saja, dengan alasan karena metode
ini memperhitungkan nilai waktu.

Anda mungkin juga menyukai