Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011
Alat Bantu Monitoring Rate Jantung, Suhu Tubuh dan Kontrol Tetesan Infus
Pada Ruang Perawatan Rumah Sakit
Ratna Adil
Jurusan Teknik Elektronika
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo, Surabaya60111
Telp. 62-31-5947280, 5946114, Fax. 62-31-5946114
ratna@eepis-its.edu
Abstrak suhu tubuh serta tetesan cairan infus yang masuk kedalam
tubuh.
Dunia ilmu kedokteran yang semakin maju pada akhir Suhu tubuh diperlukan karena kondisi jantung dan
dasawarsa ini telah melahirkan sebuah alat yang disebut suhu tubuh memiliki kaitan walaupun tidak begitu erat,
electrocardiograph (ECG). Alat ini berfungsi sedikit perubahan dari suhu tubuh dapat berpengaruh
menampilkan sinyal detak jantung manusia. Sinyal yang besar dalam kinerja jantung. Karena, semakin suhu tubuh
dihasilkan berupa sinyal analog, sinyal ini dihasilkan menjauh dari kondisi suhu tubuh normal, maka hal
oleh kontraksi otot jantung yang terbaca oleh sensor. tersebut berpengaruh pada cepat lambatnya jantung
Program sistem monitoring rate jantung, suhu tubuh dan memompa darah ke seluruh tubuh.[2]
kontrol tetesan infus pada ruang perawatan rumah sakit Selain suhu dan kondisi jantung. Diperlukan pula
ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0 monitoring tetesan cairan infuse. Setiap pasien penderita
sebagai interface dan Microsoft Access 2003 sebagai jantung, pasti akan dipasang infus untuk membantu
database. Selain itu sebagai masukan data yang akan proses penyembuhan. Cairan infus kekentalannya
diolah datanya oleh Visual Basic 6.0 diperlukan beragam dan masuknya ketubuh pun juga berbeda
hardware sensor electrocardiograph (ECG), sensor suhu kapsitasnya. Biasanya untuk penderita yang telah kritis
dan sensor infus. Sebagai tambahan juga disertakan digunakan cairan yang mempunyai kandungan obat-
laporan atau report yang memudahkan para dokter atau obatan yang kepekatannya tinggi, sedangkan untuk
tenaga medis dalam membuat keputusan. Dengan penderita tidak terlalu kritis, hanya digunakan cairan
program ini para dokter atau tenaga medis akan lebih pembantu metabolisme [3]. Oleh karena itu, diperlukan
mudah dalam memonitor para pasiennya dengan tepat. pula suatu instrument yang dapat memonitoring rate
Pada tahap pengujian, program ini bisa menampilkan tetesan atau jumlah masuknya tetesan cairan infus dalam
data sesuai data yang dikeluarkan oleh perangkat keras. skala tetes per menit.
Pada program ini nilai yang ditampilkan untuk Hasil akhir dari pembuatan alat ini bertujuan untuk
electrocardiograph (ECG) dalam satuan BPM, untuk memudahkan diagnosa seorang dokter kepada pasien
sensor suhu dalam satuan celcius dan untuk kontrol penderita penyakit jantung yang berkaitan dengan proses
tetesan infus adalah jumlah tetesan dalam satu menit. penyembuhan pasien tersebut.
2.1. Elektrokardiografi
1. Pendahuluan
Jantung adalah organ penting dalam tubuh manusia Elektrokardiogram adalah grafik atau gambaran
yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. rekaman aktivitas elektris otot jantung, rekaman ini dapat
Aktivitas pemompaan oleh otot jantung dapat diukur dilihat pada alat yang disebut elektrokardiograf. Dengan
memakai peralatan yang disebut elektrokardiograf atau meletakkan electrode dipermukaan tubuh, pada tempat
ECG. Memakai komponen-komponen yang terdapat yang sesuai, tegangan listrik yang dihasilkan dapat
dipasaran dapat dibuat ECG berbasis personal komputer direkam. Grafik rekaman tegangan listrik yang dihasikan
atau PC ECG. [1] otototot jantung selama siklus jantung inilah yang disebut
Sedangkan untuk sebuah analisa kesembuhan dari elektrokardiogram. Elektrokardiogram diperoleh sesuai
pasien penderita jantung, tidak hanya dimonitor detak dan dengan depolarisasi dan repolarisasi serambi dan bilik.
kondisi jantungnya, namun diperlukan pula monitioring Untuk memperoleh elektrokardiogram beberapa elektrode
dipasang pada permukaan tubuh pasien. Elektrode ini difungsikan sebagai kontrol dari indicator tampilan catu
dihubungkan ke elektrokardiograf melalui kabel. Dari daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 m A dari
grafik ini dokter akan mendapatkan informasi tentang supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat
aktivitas elektris otot jantung untuk membantu diagnosis rendah kurang dari 0 ° C di dalam suhu ruangan.[5]
tentang keadaan jantung. Sandapan (lead) yang umum
digunakan dalam elektrokardiografi adalah sandapan 2.3. Kontrol Infus
ekstrimitas dwikutub, sandapan ekstrimitas ekakutub dan
sandapan eka kutub dada. Sensor unit merupakan komponen utama untuk
Isyarat ECG domain waktu terdiri dari gelombang mendeteksi ada tidaknya tetesan infus yang menetes pada
P, kompleks QRS, gelombang T dan kadang-kadang tabung infus. Komponen utama sensor ini adalah led
disertai dengan gelombang U. (Lihat Gambar 1). danphotodiode yang berfungsi sebagai saklar untuk setiap
Parameterparameter yang terdapat pada suat isyara EKG tetesan larutan infus pada tabung infus.
adalah amplitudo P, amplitudo QRS, amplitudo T,
interval R-R, interval P-R, interval QRS, interval QT,
interval ST, segmen PR dan segmen ST .[2]
417
Biomedical Engineering
Metode pengambilan data tetesan adalah seperti yang ada computer dengan menggunakan perintah tertentu yang
pada gambar 2. yaitu dengan menggunakan led dan sesuai dengan file .dll yang ada.
photodioda sebagai pendeteksi adanya tetesan cairan
infus. Berikut adalah flowchart jalannya program:
418
Biomedical Engineering
419
Biomedical Engineering
Pada form rate suhu masukan berupa data suhu tubuh Pengujian ECG dilakukan dengan mengambil beberapa
dalam satuan derajad celcius. sampel dari beberapa kegiatan manusia dan beberapa
orang dengan usia berbeda. Tabel 1 adalah tabel hasil
pengujian rate ECG dengan beberapa sampel.
Pria 22 87
420
Biomedical Engineering
Pria 17 76 5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan
Pria 51 91 kesimpulan sebagai berikut :
Wanita 21 80
1. Dengan adanya program alat bantu monitoring ini
baik berupa hardware maupun software para dokter
Wanita 17 75 dan tenaga medis dapat mengetahui dengan cepat dan
tepat rate jantung, suhu tubuh dan kontrol tetesan
Wanita 50 80 pada tiap pasien.
2. Dengan adanya fasilitas tampilan grafik pada rate
jantung, suhu dan tetesan infus untuk setiap pasien
Hasil pengujian pada sensor suhu didapatkan para dokter maupun tenaga medis dapat melihat
dengan membandingkan tampilan hardware dengan setiap perubahan pada keadaan pasien setiap waktu
termometer raksa. Tabel 2 adalah hasi pengujian sensor dengan cepat.
suhu antara 30-40 derajat celcius 3. Program ini bisa menampilkan data dari perangkat
keras dan nilai yang di tampilkan sesuai dengan data
Tabel .2 Hasil Pengujian Suhu yang sebenarnya.
4. Nilai yang di tampilkan pada program ini adalah 78
No. Tampilan Hardware Termometer raksa BPM untuk rate ECG, 36 Celcius untuk rate suhu dan
(Celcius) (Celcius) 27 jumlah tetesan per menitnya pada rate infus
1 30 30 sesuai data dari perangkat keras.
2 31 31 5. Sistem program ini dilengkapi dengan fasilitas ganti
3 32 32 password dan username, penambahan data pasien
4 33 33 maupun dokter dan dilengkapi dengan fasilitas
5 34 34 laporan.
6 35 35
7 36 36
Daftar Pustaka
8 37 37 [1] John G Webster , “Medical Instrumentation,
9 38 38 Aplication and Design”, Boston, 1978.
10 39 39 [2] www.elektronokaelektronika.blogspot.com/2007/05/
11 40 40 sensor-suhu- LM35.html, diakses pada 19 Juni 2009.
[3] www.http//staff.ugm.ac.id./effendy_SNIKTI3.pdf
Pengujian ini dilakukan dengan menjalankan [4] McGoon, Michael D, ed, Mayo Clinic Heart Book:
semua peralatan infus yang telah terintegrasi menjadi The Ultimate Guide to Heart Health, New York,
satu, memasangkan cairan infus, menempatkan sensor William Morrow and Co, Inc. 1993.
dan menempatkan motor penjepit. Pertama power [5] Peter Strong. 1973. ‘Biomedical Measurements”.
dinyalakan, kemudian masukkan setting batas atas dan Tektronix,Inc. Beaverton. Oregon 97005.
batas bawah melalui fasilitas yang telah ada pada [6] John G. Webster, “Medical Instrumentation”
hardware. [7] http://spesialisbedah.com/2010/01/pemasangan -
alatmedis-padatubuh/, diakses pada 30 Maret 2010
Tabel .3. Hasil Pengujian Infus [8] http://www.beyondlogic.org/serial/serial.htm, diakses
pada 30 Maret 2010
Setting Setting Display [9] http://gedex.web.id/archive.2008/01/17/mengguna
Gerakan
No Batas Batas tetesan kan-6ping-dengan-2-microcontroller-avr-8-bit-risc-
penjepit
Atas Bawah 7Segment untuk-navigasi-robot-bagian-
Melonggarkan 0/#bagian_2_pemrograman_
007
selang infus AVR_dengan_bahasa_C, diakses pada 2 April 2010
1 10 30 Menekan [10] Graber. Mark A. ‘Terapi Cairan, Elektrolit, dan
040
selang infus Metabolik’, Farmedia, Jakarta: 2002.
027 Stop
Melonggarkan
011
selang infus
2 30 40 Menekan
065
selang infus
031 Stop
421