Anda di halaman 1dari 5

A.

Elemen Primer

Pada elemen primer, reaksi kimia yang menyebabkan electron mengalir dari elektroda negatif
(katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Dengan demikian elemen ini tidak
dapat dimuati kembali jika muatannya habis. Elemen primer ialah elemen elektrokimia yang
memerlukan pergantian bahan-bahan pereaksi setelah memberikan sejumlah energi listrik kepada
rangkaian luar.

1. Elemen Volta (elemen Galvani)

Luigi Galvani (1737- 1798) menemukan bahwa bila kaki katak yang baru mati dikaitkan pada
tembaga kemudian disentuh pisau besi, maka kaki katak itu akan bergerak. Volta menyimpulkan
peristiwa ini sebagai gejala listrik yang timbul karena kedua logam yang dihubungkan oleh larutan
yang ada dalam kaki katak.

Bila sebatang logam dimasukkan ke dalam larutan elektrolit, batang logam menjadi negatif
sedangkan larutan menjadi bermuatan positif atau potensial larutan menjadi lebih tinggi daripada
potensial logam. Perbedaan potensial logam dari larutan dinamakan potensial kontak. Ternyata,
setiap logam mempunyai potensial kontak yang berbeda.

Sebuah elemen sederhana dapat dibuat berdasarkan prinsip diatas, yanitu dengan mencelupkan
batang tembaga (Cu) dan batang seng (Zn) kedalam larutan asam sulfat (H2SO4) encer. Batang
tembaga menjadi kutub positif atau anoda dan batang seng menjadi katoda. Beda potensial antara
anoda dan katoda adalah 1 volt.
Dalam laritan, molekul-molekul asam sulfat akan terurai menjadi ion-ion hydrogen yang bermuatan
positif dan ion-ion sulfat yang bermuatan negative. Elemen Volta mempunyai kelemahan, yaitu
hanya dapat bekerja dalam waktu yang pendek sehingga tidak cocok untuk kehidupan sehari-hari.

2. Elemen Daniell

Elemen ini dibuat oleh John Daniell pada tahun 1835. untuk mencegah terjadinya polarisasi,
elektroda dilindungi oleh suatu bahan kimia yang disebut depolarisator. Pada elemen Daniell yang
digunakan adalah tembaga sulfat (CuSO4) yang dipisahkan dengan elektrolit asam sulfat encer oleh
bejana berpori. Jadi, ion-ion masih dapat pergi dari elektroda ke elektroda lain melalui depolarisator.

3. Elemen Leclanche basah dan kering (baterai)

Elemen basah ini ditemukan oleh Leclanche tahun 1886. Elemen ini terdiri dari bejana kaa berisi
karbon sebagai elektroda positif, batang seng sebagai elektroda negatif, larutan ammonium klorida
sebagai elektrolit, dan depolarisator mangan dioksida bercampur dengan sebuk karbon dalam
bejana berpori.

Ketika ion-ion seng masuk kedalam larutan ammonium klorida , batang seng akan mejadi negative
terhadap larutan logam. Ammonium klorida memberikan ion NH4+ menembus bejana berpori
menuju batang karbon dan memberikan muatan positifnya pada batang karbon.

Pada perkembangannya, elemen Leclanche berubah menjadi elemen kering (baterai) yang lebih
mudah dipakai. Sebenarnya elemen kering diperoleh hanyadengan mengganti elektrolit larutan
ammonium klorida menjadi campuran pasta ammonium klorida dengan serbuk kayu, tepung atau
getah.
4. Akumulator

· Anode : Timbal Dioksida (PbO2)

· Katode : Timbal Murni (Pb)

· Elektrolit : Asam Sulfat (H2SO4)

Cara kerja : Ketika accumulator digunakan terjadi :

- perubahan energi kimia menjadi energi listrik

- Reaksi kimia : PbO2 + Pb + 2 H2SO4 2PbSO4 + 2H2O

Timbal diosida dan timbal mejadi timbal sulfat. Dalam reaksi ini dilepaskan electron-elektron
sehingga arus listrik mengalir pada penghantar luar dari kutub + ke kutub -. Reaksi kimia yang terjadi
mengencerkan asam sulfat sehingga massa jenisnya berkurang. Pada nilai massa jenis tertentu, aki
tidak dapat menghasilkan muatan listrik (accumulator mati/ soak). Agar dapat digunakan kembali
accu harus di muati ulang.

Ketika accumulator diisi (dicharge) terjadi :

- perubahan energi listrik menjadi energi kimia

- reaksi kimia : 2PbSO4 + 2H2O PbO2 + Pb + 2H2SO4

Pengisian aki dilakukan dengan mengalirkan arus searah yang memiliki beda potensial lebih besar
dari beda potensial aki dengan cara menghubungkan kutub positif sumber arus pengisi dengan
kutub positif aki (PbO2) dan kutub negatif sumber arus pengisi dengan kutub negatif aki ( Pb).

Kapasitas penyimpanan aki diukur dalam satuan ampere hour(AH).Contoh: sebuah aki memiliki 12 V
40 AH berarti ggl aki 12 volt dan dapat mengalirkan arus 1 ampere selama 40 jam atau 0,5 ampere
selama 80 jam sebelum aki dimuati ulang.

5. ELEMEN LECLANCHE
Elemen ini terdiri dari bejana kaca dan berisi karbon ( C ) sebagai elektroda positif , batang seng ( Zn
) sebagai elektroda negatif , larutan amonium klorida ( NH4CI ) sebagai elektrolit dan depolarisator
mangandioksida ( MnO2 ) bercampur serbuk karbon ( C ) dalam bejana berpori.Bila ion - ion seng
masuk dalam larutan amonium klorida,maka batang seng akan negatif terhadap larutan
itu.Amonium klorida memberikan ion-ion amonium yang bermuatan positif yang menembus bejana
berpori menuju batang karbon.Ion-ion itu memberikan muatan positifnya kepada batang karbon dan
terurai menjadi amoniak ( Nh3 ) dan gas hidrogen ( H2 ).Elemen Leclanche dapat menghasilkan
tegangan listrik sekitar 1,5V.Elemen ini tidak mengandung asam yang berbahaya dan pelopor dari
sumber arus listrik potable yang sering dikenal dengan baterai.

6. Generator Arus Searah

Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak (mekanis) menjadi
energi listrik dengan arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC
yaitu:
1). Generator penguat terpisah
2). Generator shunt
3). Generator kompon

Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan yang
kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor,
belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.

Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Prinsip kerja generator ini adalah induksi elektromagnetik (perubahan medan magnet yang terjadi
pada kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik).

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
• dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
• dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

7. Termoelemen

Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari proses yang terjadi karena adanya perbedaan
suhu. Termoelemen mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peristiwa ini dikemukakan oleh
Thomas John Seebach pada tahun 1826.

Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut termoelemen. Semakin besar perbedaan suhu antara
A dan B, semakin besar arus yang mengalir. Tetapi, karena arus yang dihasilkan relatif kecil,
termoelemen belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Sel Surya (Solar Cell)

Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-
besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi
listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel
surya dikenal sebagai photovoltaics.

Anda mungkin juga menyukai