Anda di halaman 1dari 9

DISLOKASI ELBOW AND FRACTURE

Definisi Dislokasi

Dislokasi adalah keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan

secara anatomis, atau keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi

merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.

Klasifikasi

a. Dislokasi congenital : Terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan.


b. Dislokasi patologik : Akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. Misalnya tumor,

infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang.
c. Dislokasi traumatic : Kedaruratan ortopedi ( pasokan darah, susunan saraf rusak dan

mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia ) akibat oedema (karena

mengalami pengerasan). Terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat mengeluarkan

tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin juga merusak struktur sendi, ligamen,

syaraf, dan system vaskular.


Normal elbow anatomy. Bones of the elbow.

(Reproduced with permission from Tashjian RZ, Katarincic JA: Complex Elbow Instability. J Am

Acad Orthop Surg 2006;14:278-286.)

Ada Tiga tulang yang membentuk sendi siku. Humerus adalah salah satu tulang yang

terletak di lengan atas. Dua tulang lagi berada di lengan bagian bawah yaitu Radius dan Ulna

membentuk bagian bawah dari siku. Masing-masing tulang memiliki bentuk yang berbeda.

Ligament menghubungkan tulang agar membentuk bentuk yang sejajar.

Siku merupakan gabungan dari sendi engsel dan sendi peluru. Saat otot ini berkontraksi

dan relaksasi ,maka akan terjadi 2 gerakan yang unik di siku.

- Pada saat menekuk siku terjadi gerakan sendi engsel yang memungkinkan siku dapat

menekuk dan lurus. Ini dinamakan dengan gerakan fleksi dan ekstensi.
- Rotasi terjadi saat gerakan sendi peluru yang memungkinkan telapak tangan berputar ke

atas dan kebawah. Gerakan ini disebut dengan pronasi dan supinasi.

Cedera dan dislokasi pada siku akan mempengaruhi gerakan dari sendi ini.

DEFINISI
Ketika permukaan dari sendi siku terpisah maka disebut dengan dislokasi. Dislokasi pada siku

bisa komplit ataupun parsial. Pada dislokasi yang komplit, permukaan dari sendi siku terpisah

secara komplit. Pada dislokasi parsial, permukaan dari sendi hanya terpisah sebagian. Dislokasi

parsial biasa juga disebut dengan subluksasi.

EPIDEMIOLOGI

- Jenis kelamin
Dislokasi pada siku lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan
- Umur
Dislokasi lebih banyak terjadi pada usia dewasa, dengan kekuatan yang sama pada anak-

anak lebih sering terjadi fraktur supracondylar pada distal humerus.

ETIOLOGI

Dislokasi siku biasanya terjadi saat seseorang terjatuh dan terjadi saat tangan teregang.

Ketika tangan menyentuh tanah, tekanan sampai ke siku. Biasanya terjadi gerakan balik pada

gaya ini. Dislokasi siku ini bisa terjadi saat kecelakaan mobil dan siku terputar keluar dari

persendiannya. Dislokasi siku bisa terjadi pada kecelakaan mobil ketika penumpang menahan.

Tekanan diteruskan ke lengan sehingga bisa terjadi dislokasi pada siku.

Kestabilan dari siku ditunjang oleh beberapa komponen yang ada disekitar siku yaitu

antara lain permukaan tulang, ligament dan otot. Ketika terjadi dislokasi pada siku maka banyak

struktur yang cedera pada derajat yang berbeda.

Beberapa orang yang memiliki ligament yang besar dan lemah pada sikunya akan

beresiko lebih besar untuk terjadinya dislokasi pada siku. Begitu juga pada orang yang memiliki
alur ulna yang dangkal pada sendi engsel siku juga memiliki resiko yang besar terjadinya

dislokasi pada siku.

A complete elbow dislocation.

KLASIFIKASI ELBOW DISLOCATION

Pada Dislokasi yang simple tidak terjadi cedera pada tulang yang utama, sedangkan pada

dislokasi yang kompleks akan terjadi cedera yang parah pada tulang dan ligament. Pada dislokasi

yang parah, pembuluh darah dan saraf yang melewati siku kemungkinan bisa terjadi cedera, jika

ini terjadi maka beresiko untuk kehilangan siku.

- Dislokasi posterior: siku dalam keadaan fleksi yang berlebihan pada tonjolan olecranon.

Pada palpasi, didapatkan olecranon terpisah dari bidang epicondilus. Sebagai contoh

seseorang yang jatuh dari sepatu roda, jatuh ke belakang, dan dapat menyebakan

dislokasi posterior. Dislokasi ini tidak berhubungan dengan cedera neurovaskular.


- Dislokasi anterior: siku dalam keadaan ekstensi yang berlebihan, pada lengan bawah

terjadi pemendekan, sementara lengan bawah terjadi pemanjangan dalam keadaan

supinasi. umumnya terkait dengan gangguan arteri brakialis dan / atau cedera pada saraf

median.

MANIFESTASI KLINIS

1. Saat setelah kejadian penderita Menyanggah lengan bawahnya dengan tangan yang

lainnya.

Deformitas dan pembengkakan pd siku biasanya sangat nyata.

2. Penderita mempertahankan sikunya untuk tidak bergerak dalam posisi fleksi.

3. Arah dislokasi paling sering ke posterior namun dapat pula terjadi ke arah lateral atau

medial.

4. Pada dislokasi yang paling besar terjadi kerusakan jaringan lunak berupa : robekan kapsul

sendi bahkan arteri brachialis, juga dapat terjadi fraktur.

5. Bila dislokasi kearah lateral atau medial ligament akan terulur bahkan ruptur, ovulsi

tendon pleksor dan epicondilus medial.

ANAMNESIS

Anamnesis dari dislokasi siku meliputi, mekanisme dari cedera tipe dan lokasi dari nyeri,

disfungsi, pengobatan sebelum datang ke unit gawat darurat, waktu efusi muncul dan perjalanan

terjadinya cedera.
- Mekanisme : saat terjatuh dan terjadi ekstensi dan abduksi pada lengan (posterior) atau

terjadi fleksi langsung pada siku (anterior)


- Nyeri, fokus disekitar sendi siku
- Keterbatasan dalam gerak
- Effusi

PEMERIKSAAN FISIK

- Dislokasi posterior: siku dalam keadaan fleksi yang berlebihan pada tonjolan olecranon.

Pada palpasi, didapatkan olecranon terpisah dari bidang epicondilus.


- Dislokasi anterior: siku dalam keadaan ekstensi yang berlebihan, pada lengan bawah

terjadi pemendekan, sementara lengan bawah terjadi pemanjangan dalam keadaan

supinasi.
- Fungsi neurovascular harus diperhatikan sebelum dan sesudah reduksi.
Pemeriksaan dilakukan di lengan. Pemeriksaan dilakukan yaitu pemeriksaan nyeri,

bengkak dan deformitas. Lakukan evaluasi terhadap kulit dan sirkulasi pada lengan.

Pulsasi pada pembuluh darah juga harus di cek. Jika arteri cedera pada saat dislokasi,

maka tangan akan terasa dingin dan berubah menjadi pucat.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Radiografi

X-ray diperlukan untuk menentukan apakah ada cedera tulang. X-ray juga dapat

membantu menunjukkan arah dislokasi. Sinar-X merupakan cara terbaik untuk memastikan

adanya dislokasi sendi. Tetapi untuk menentukan tulang secara detail sulit untuk identifikasi

pada sinar X, dapat dilakukan pada computed tomography (CT) scan. Jika diperlukan untuk

mengevaluasi ligamen, magnetic resonance image (MRI) dapat membantu.

 Tes Lainnya
- Arteriografi harus dilakukan untuk kasus-kasus yang dicurigai mengalami cedera

vaskular.

DIAGNOSIS BANDING
- Fraktur siku
- Fraktur lengan bawah
- Trauma, cedera pada pembuluh darah perifer

KOMPLIKASI

Komplikasi dislokasi siku :

• cedera arteri brakialis

• cedera saraf medial

• cedera saraf ulnaris

• Fraktur secara bersamaan

• avulsi dari triceps mekanisme penyisipan (dislokasi anterior saja)

• Jebakan fragmen tulang dalam ruang sendi

• Kekakuan sendi dengan penurunan ROM (terutama dalam ekstensi)

• Myositis ossificans

• Sindrom Kompartemen

PENGOBATAN

Suatu dislokasi siku harus dianggap cedera darurat. Tujuan pengobatan langsung dari

dislokasi siku adalah mengembalikan siku untuk penyelarasan normal. Tujuan jangka panjang

adalah untuk mengembalikan fungsi lengan.

Pengobatan Non-Bedah
Penyesuaian siku normal biasanya dapat dipulihkan di bagian gawat darurat di rumah

sakit. Sebelum ini dilakukan, biasanya akan diberikan obat penenang dan obat nyeri. Tindakan

mengembalikan keselarasan ke siku disebut manuver reduksi. Hal ini dilakukan dengan lembut

dan perlahan-lahan. Biasanya diperlukan dua orang untuk melakukan manuver ini.

Dislokasi siku sederhana diperlakukan dengan menjaga siku bergerak dalam bidai atau

selempang selama dua sampai tiga minggu, diikuti dengan latihan gerakan awal. Jika siku

bergerak untuk waktu yang lama, kemampuan untuk memindahkan siku sepenuhnya (range of

motion / ROM) mungkin akan terpengaruh. Terapi fisik dapat membantu selama periode

pemulihan.

Beberapa orang tidak akan pernah bisa sepenuhnya terbuka (memperpanjang) lengan,

bahkan setelah terapi fisik. Untungnya, siku dapat bekerja dengan baik bahkan tanpa berbagai

ROM. Setelah ROM siku membaik, dokter atau terapis fisik dapat menambahkan program

penguatan. X-ray dapat diambil secara berkala sambil menunggu siku pulih untuk memastikan

bahwa tulang-tulang sendi siku tetap baik.

Pengobatan Bedah

Dalam dislokasi siku kompleks, operasi mungkin diperlukan untuk mengembalikan

keselarasan tulang dan perbaikan ligamen. Ini bisa sulit untuk mengembalikan kembali dislokasi

siku kompleks dan untuk menjaga sendi sejalan. Setelah operasi, siku dapat dilindungi dengan

engsel eksternal. Perangkat ini melindungi siku dari dislokasi lagi. Jika pembuluh darah atau

saraf cedera berhubungan dengan dislokasi siku, operasi tambahan mungkin diperlukan untuk

memperbaiki pembuluh darah dan saraf serta perbaikan tulang dan cedera ligamen.

Bedah rekonstruksi akhir berhasil dapat mengembalikan gerakan untuk beberapa siku
kaku. Operasi ini menghilangkan jaringan parut dan pertumbuhan tulang tambahan. Hal ini juga

menghilangkan hambatan untuk gerakan.

Seiring waktu, ada peningkatan risiko untuk arthritis di sendi siku jika pengembalian

tulang tidak baik, siku tidak bergerak dan memutar secara normal, atau siku terus dislokasi.

Anda mungkin juga menyukai