Presentation Stabilitas Lereng. Sosialisasi SNI Geoteknik Semarang PDF
Presentation Stabilitas Lereng. Sosialisasi SNI Geoteknik Semarang PDF
Lereng Galian
•Lereng dengan timbunan umumnya digunakan untuk badan jalan raya, jalan
kereta api dan bendungan tanah. Sifat teknis lereng timbunan dipengaruhi oleh
jenis tanah, cara penimbunan dan derajat kepadatan tanah. Analisis secara
terpisah harus dilakukan pada lereng timbunan, yaitu pada kondisi jangka pendek
(saat penimbunan selesai), kondisi jangka panjang, kondisi penurunan muka air
seketika (sudden draw-down), dan gangguan gempa. Faktor-faktor yang
menyebabkan ketidakstabilan lereng timbunan, yaitu:
a. Terjadinya overstressing pada fondasi timbunan tanah kohesif
setelah masa konstruksi. Biasanya pada lereng timbunan, stabilitas
jangka pendek pada tanah kohesif lunak lebih penting daripada
stabilitas jangka panjang.
b. penurunan muka air cepat dan piping. Pada timbunan bendungan,
penurunan muka air cepat menyebabkan meningkatnya beban efektif
timbunan tanah yang dapat menyebabkan ketidakstabilan. Penyebab
lain dari ketidak stabilan lereng timbunan adalah erosi bawah
permukaan atau piping.
c. gaya-gaya dinamis. Getaran dapat dipicu oleh gempa bumi, peledakan, pile
driving dan lainnya.
4. Data Perancangan Lereng
- Data Topografi
- Data Geologi Teknik
- Data Penyelidikan Lapangan
- Data Uji Laboratorium
- Kecukupan Data
- Muka air tanah
Data Perancangan Lereng
Data Topografi
Kecukupan Data
Kriteria Pembebanan
• Analisis stabilitas lereng harus mempertimbangkan beban statik,
gempa dan perlu dilakukan verifikasi terhadap parameter desain
yang dapat mewakili kondisi lapangan. Beban tambahan (surcharge
load) 10 kN/m2 dapat ditambahkan untuk memperhitungkan beban
permukaan yang bekerja pada permukaan atas lereng kecuali ada
ketentuan lain sesuai peruntukannya.
• Untuk analisis pseudo-statik dari lereng galian, maupun timbunan,
beban gempa yang lebih spesifik disarankan sesuai dengan kondisi
geologi dan area kegempaan serta kepentingan lereng.
Kriteria Perancangan
Beban Lalu Lintas
- Metoda Numerik
- Metoda Keseimbangan Batas
- Metoda Elemen Hingga
- Analisa Likuifaksi
- Analisa Aliran Debris
- Analisa Penurunan & Deformasi Lereng Timbunan
KONSEP STABILITAS LERENG TANAH
Suatu masa dengan berat (W) yang berada pada suatu bidang, apabila bidang
diangkat dengan membentuk sudut (A) dengan bidang datar, maka pada lereng yang
landai vektor gaya geser (D) lebih kecil dibandingkan dengan vektor tahanan geser
yang merupakan fungsi dari gaya (N). Dengan menambah besar sudut (A), untuk
lereng agak curam, vektor gaya geser (D) bertambah, sedangkan vektor tahanan
geser berkurang, demikian seterusnya. Pada lereng yang curam vektor gaya geser
(D) lebih besar dari vektor tahanan geser, sehingga masa dengan berat W akan
meluncur pada bidang geser karena tahanan geser tidak dapat lagi mengimbangi
gaya geser yang terjadi.
KONSEP STABILITAS LERENG TANAH
Beberapa nilai yang diketahui dan tidak diketahui dalam analisa stabilitas
lereng
Karena jumlah nilai yang tidak diketahui lebih besar dari nilai yang diketahui,
masalah keseimbangan batas tersebut diatas tidak dapat diselesaikan, kecuali
dilakukan beberapa asumsi. Asumsi pertama yang biasa digunakan adalah titik
bekerjanya gaya pada dasar irisan (N), (Sm) dianggap pada titik tengah irisan.
Asumsi selanjutnya dapat berupa titk kerja gaya antar irisan, atau nilai gaya
normal atau gaya geser antar irisan dianggap tidak ada. Dengan demikian
terdapat keseimbangan antara jumlah nilai yang diketahui dan nilai yang tidak
diketahui, sehingga persamaan keseimbangan batas dapat diselesaikan.
KONSEP STABILITAS LERENG TANAH
Beberapa konsep analisa stabilitas lereng
Hitungan terhadap
Metoda analisa Keseimbangan Keseimbangan gaya Keseimbangan
gaya vertikal horizontal momen
Felenius Ya Tidak Ya
Simplified Bishop (1955) Ya Tidak Ya
Simplified Janbu (1968) Ya Ya Tidak
Generalized Janbu (1968) Ya Ya Tidak
Spencer Ya Ya Ya
Morgenstern-Price (1965) Ya Ya Ya
Corps of Engineers Ya Ya Tidak
Lowe-Karafiath (1960) Ya Ya Tidak
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG TANAH
X E.. f ( x)
dengan X : gaya geser antar irisan,
E : gaya normal antar irisan,
f(x) : fungsi,
: persentase dari fungsi yang digunakan.
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG TANAH
METODA KESEIMBANGAN BATAS (LIMIT EQUILIBRIUM)
Penjelasan mengapa pada analisis yang berbeda pada kasus yang sama
diperoleh Faktor Aman lereng yang berbeda
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG TANAH
METODA TABULASI
Untuk lereng dengan tanah seragam dan sudut gesek dalam tidak nol ( > 0),
Janbu (1968)
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG TANAH
METODA TABULASI
Koreksi karena beban diatas lereng dan kondisi terendam air (Janbu,
1968),
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG TANAH
METODA TABULASI
Hunter dan Schuster
(1968) menyampaikan cara
hitungan stabilitas lereng
dengan kuat geser tanah
bertambah sehubungan
dengan kedalaman
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG TANAH
“If you study about soil mechanics, you study about the strength of the
soil, but if you study about rock mechanics, you study about the weakness
of the rocks.”
(David Muir Wood)
DESK STUDY
Karakteristik batuan
DESK STUDY
Keruntuhan geser dan toppling pada bidang miring (Hoek & Bray, 1991)
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG BATUAN
Analisa grafis (Hoek & Bray)
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG BATUAN
Analisa grafis Hoek & Bray)
METODA HITUNGAN STABILITAS LERENG BATUAN
Pemasanga inclinometer
Pemasangan inclinometer
INCLINOMETER
Prinsip penghitungan deformasi lateral
INCLINOMETER
Contoh Pembacaan Inclinometer
PENGAMATAN MUKA AIR TANAH
Contoh Pengamatan muka air tanah pada lereng tambang
PENGAMATAN LERENG DENGAN TILTMETER