Anda di halaman 1dari 6

Peranan Sains dan Teknologi Bagi Kehidupan Manusia

Pengertian Sains dan Teknologi

Assalamu'alaikum wahai sahabatku semua!! Pernahkah terbayang dalam benak


kalian bahwa apa yang ada di sekitar kita, merupakan hasil dari perkembangan
sains dan teknologi? Seperti: sabun cuci, pasta gigi, obat, minyak goreng, bahan
bakar dan nasi yang kita makan, semua ada hubungannya dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Sains dan teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Mereka memiliki
peranan penting, yaitu membantu meringankan masalah yang dihadapi manusia.
Sains dan teknologi saling terkait satu sama lain. Hal ini dapat diperjelas dengan
teknologi, dimana ia akan berubah sifatnya jika tidak diiringi dengan ilmu sains.
Sudah menjadi sifat dasar teknologi yang egois dimana ia selalu menginginkan
sesuatu yang lebih baik dari yang lain. Kemajuan Teknologi yang tidak terkendali,
sering kali berakibat pada pengrusakan lingkungan. Begitu pula dengan ilmu
pengetahuan sains. Kemajuan sains tergantung dari perkembangan alatnya. Sains
tidak akan berkembang, jika alat – alat yang digunakan masih monoton. Padahal
untuk menciptakan sesuatu, diperlukan alat yang canggih pula agar hasil yang
didapat maksimal. Itulah mengapa sains dan teknologi sangat erat hubungannya.
Masing – masing dari mereka memiliki fungsi yang berbeda. Fungsi ini jika
dipadukan, akan menghasilkan penemuan yang luar biasa. Dengan mempelajari dua
hal tersebut (sains dan teknologi), insyaallah akan tercapai kehidupan yang
seimbang. Amiin,,

Tidak semua sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan itu baik untuk kita.
Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan hasil penelitian, sehingga justru
keberadaan IPTEK tersebut membahayakan keadaan lingkungan sekitar.
Sesungguhnya Allah melarang kita membuat kerusakan di muka bumi, seperti dalam
firman-Nya (Q.S. Al-A'rof : 56)

"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)


memperbaikinya dan berdo'alah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada
orang - orang yang berbuat baik."

Hubungan Pelajar dengan IPTEK

Pendidikan sains dan teknologi, seharusnya telah diperkenalkan sejak anak belum
memasuki usia sekolah. Hal ini dikarenakan, ilmu yang dipelajari tidaklah jauh – jauh
dari apa yang kita temukan setiap harinya. Kita dapat menjelaskan kepada mereka,
dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Dengan proses pembelajaran
yang menyenangkan, insyaallah akan membuat mereka suka pada segala sesuatu
yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi. Dengan begitu,
maka akan muncul banyak bibit – bibit baru, yang ingin menjadi calon para ilmuwan
berikutnya.

IPTEK adalah ilmu pengetahuan yang menarik dan menyenangkan. Banyak hikmah
yang dapat kita temukan di dalamnya. Dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka kita akan menyadari betapa Maha Besar Dia yang menciptakan
langit dan bumi serta seisinya. Seperti dalam (Q.S. Az-Zuhruf : 9)
“Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka:” Siapakah yang menciptakan
langit dan bumi?”, niscaya mereka akan menjawab: ”Semuanya diciptakan oleh yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”

Tentu tidak rugilah kita mempelajari ilmu ini meski harus sampai puluhan tahun
untuk mempelajarinya.

Kita sebagai manusia, tak lepas dari tanggung jawab kita sebagai khalifah di muka
bumi. Dimana kita ditugaskan untuk menjaga bumi dan seluruh isinya agar tetap
asri. Ada alasan mengapa Allah menciptakan kita sebagai khalifah di bumi ini?!!,
yaitu karena manusia memiliki akal untuk berfikir dan mengenali lingkungannya.
Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Seperti yang
dikatakan Allah dalam firman Q.S. Al-Baqarah : 34
“Dan ingatlah tatkala kami berkata kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam!
Maka sujudlah mereka, kecuali iblis enggan dia dan menyombongkan diri, karena
dia adalah dari golongan makhluk yang kafir.”

Surat tersebut menjelaskan bahwa kemampuan berfikir itulah yang membuat


manusia dijadikan sebagai khalifah di muka bumi ini, jika dibandingkan dengan
malaikat yang kita ketahui sebagai makhluk yang maksum dari dosa. Bisa
disimpulkan bahwa untuk menjadi khalifah tidak hanya bertasbih menyebut asma-
Nya, tapi juga kemampuannya dalam mengenali lingkungannya dan berfikir. Ini
adalah karunia yang besar bagi kita. Seharusnya kita bersyukur dan mampu
memanfaatkannya dengan baik.

Allah menyuruh kita untuk memaksimalkan kemampuan akal yang diberikan pada
kita. Salah satu cara, Ia menganjurkan pada kita untuk menuntut ilmu setinggi –
tingginya demi kemajuan umat bersama.

Pernah dikatakan dalam suatu hadits bahwa ada 3 peninggalan yang mampu
menolong manusia untuk terhindar dari api neraka yaitu amal jariyah, ilmu yang
bermanfaat dan do’a anak sholeh.
Hmm.. Gimana?! Sudah dikatakan dalam hadits itu, bukan? bahwa menuntut ilmu itu
juga merupakan ibadah. Seharusnya ini tidak dilewatkan secara percuma. Kita ini
hidup sebentar, segera bertaubat dan mari kita cari amalan baik sebanyak –
sebanyaknya, ya salah satunya menuntut ilmu dengan baik.

Kita sadar bahwa IPTEK yang kita miliki masih jauh tertinggal dengan orang barat.
Alat – alat mutakhir banyak ditemukan disana. Oleh karena itu diharapkan
pelajar Indonesia mampu mengejar ketertinggalan tersebut.. Asalkan kita punya niat,
insyaallah bisa. Jangan sampai kemajuan IPTEK hanya diatur oleh mereka. Kita
sebagai warga Indonesia yang mayoritas beragama islam, tahu bahwa kebanyakan
dari mereka jarang yang menggunakan hukum agama sebagai landasan yang baik
untuk penemuan mereka. Dikhawatirkan jika dalam melakukan penelitian, mereka
tidak menggunakan landasan agama yang baik, bisa – bisa ini dapat menimbulkan
bahaya bagi lingkungan. Hal ini dapat dibuktikan dengan penemuan mereka yang
ekstrim, seperti: pembuatan kendaraan terbang modern, robot cerdas, cloning dan
lain – lain yang semuanya itu dulu hanya bayangan nenek moyang kita mengenai
masa depan. Kini bayangan itu satu persatu mampu diwujudkan oleh para ilmuwan.

Nah disinilah peran kita untuk ikut menyelamatkan bumi ini dari kehancuran akibat
kemajuan teknologi yang semakin tak terkendali. Oleh karena itu sangat penting
bagi kita untuk tidak menyepelekan pelajaran ini. Jangan sampai kita ditaklukan oleh
teknologi tapi kitalah yang harus menaklukannya demi kemajuan bersama.

Kemajuan dan kemunduran IPTEK tergantung dari kita, ”mau dibawa kemana arah
tujuan IPTEK itu?!” Untuk kebaikan atau keburukan? Hal ini dikarenakan, sifat
IPTEK yang layaknya pedang bermata dua, sehingga menimbulkan dua dampak
yang saling berlawanan, yaitu dampak negatif dan positif.
Ada masa dimana islam juga pernah memiliki sejarah mengenai kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Lebih lengkapnya bisa anda lihat di http://sejarah-iptek.blogspot.com.

Dampak Negatif IPTEK

Dampak negatif dari IPTEK, sebagian kecil telah digambarkan dalam video ini:

Disini juga ada artikel yang membahas mengenai dampak teknologi yang mungkin
bisa dijadikan pertimbangan bersama (klik disini jika ingin membaca)

Dampak Positif IPTEK


Salah satu fungsi IPTEK yaitu, dapat dijadikan sebagai media untuk mengingatkan
kita betapa Maha Besar Dia (Allah), yang telah menciptakan segala yang ada di
langit dan bumi atas izin Nya. Berikut salah satu video yang menunjukkan statement
di atas:

Pengaruh Sains dan Teknologi di Masa Depan

Pengaruh IPTEK di masa depan sangat besar. Yang paling dikhawatirkan nanti,
akan ada banyak orang yang secara tidak sadar telah menuhankan teknologi.
Zaman yang semakin maju, akan menyebabkan peradaban bergeser ke arah
teknologi modern. Ini sangat berbahaya, bisa – bisa dengan dalih persatuan
bersama dan iman yang menipis, justru hal itu yang akan menyebabkan manusia
lupa pada agamanya. Seperti firman-Nya dalam surat Al-An'am : 6

"Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi - generasi yang


telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan
kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan
kepada-Mu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan
sungai - sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka
karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang
lain."

Oleh karena itu, ada perintah pula dari Allah kepada kita terutama umat islam dalam
firman-Nya Qur'an surat Muhammad : 7

“Hai orang – orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”

Demikian surat tersebut menerangkan kepada kita, bahwa pentingnya manusia


sebagai pemimpin di muka bumi, mampu menjalankan amanah yang dilimpahkan
Allah kepadanya. Salah satu amanah yang dimaksud yaitu, tetap meletakkan agama
sebagai tujuan dari pembuatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sehingga
fungsi dari IPTEK sendiri akan benar - benar bermanfaat bagi keberlangsungan
hidup manusia. Pasalnya, IPTEK yang tidak dikendalikan dengan baik, justru akan
merusak kehidupan manusia, seperti yang sedang kita alami sekarang, yaitu “Global
Warming”. Hal ini terjadi dikarenakan salah satu faktor, yaitu sains dan teknologi
yang tidak berjalan beriringan. Teknologi yang semakin maju dan sains (lingkungan)
yang diabaikan. Baik buruknya IPTEK, itu tergantung dari kita yang memakainya.
Mari kita gunakan IPTEK sebagaimana mestinya, sebagai bentuk penghargaan kita
kepada para ilmuwan, yang telah susah payah menciptakan sesuatu bermanfaat
bagi kehidupan manusia.

Solusi

Hai guys, untuk menyelamatkan bumi ini, kita tidak hanya duduk terdiam di atas
kursi. Kita buat perubahan besar bersama. Perubahan untuk maju dan perubahan
untuk menjadi lebih baik. Mulailah dari sekarang, karena Allah tidak akan mengubah
nasib suatu kaum sebelum ia mengubahnya sendiri. Carilah ilmu itu dimana saja!!
Setiap detik berlalu, pasti kita menemukan hikmah yang tersembunyi di dalamnya.
Tidak bisa melanjutkan sekolah lantaran mahal, itu bukanlah alasan bagi kita untuk
berhenti mencari wahana yang luas sejagat raya. Ilmu tidak hanya dicari di
lingkungan formal saja, tetapi juga di lingkungan non-formal, seperti alam bebas.. :)

Demikian artikel yang dapat saya sampaikan mengenai sains dan teknologi. Artikel
ini di dasarkan pada buku Bpk. H. Muhammad Ansorudin Sidik, yang mana buku
beliau, saya jadikan sebagai sumber resensi dan selebihnya adalah pengembangan
dari saya pribadi. Jadi, saya mohon maaf jika ada kesalahan baik dalam penulisan
maupun dalam penyampaian pendapat.

Anda mungkin juga menyukai