di sisi lain, teknologi akan memberikan dampak negatif bagi manusia, ketika teknologi
telah menggeser posisi Allah dalam hidup manusia. Manusia tidak lagi hidup berserah
dan mengandalkan Allah, tetapi hidupnya menjadi tergantung dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berasal dari akal budi manusia
Agama di Era IPTEK
Manusia adalah puncak dari evolusi alam. Ia terus berkembang dan dapat
merencanakan perkembangan itu. Manusia tahu dan mampu
melaksanakan apa yang ia mau. Manusia menghargai kehidupan, maka ia
selalu berusaha mempertahankan dan melanggengkan hidupnya dengan
keturunan. Selanjutnya, manusia menyadari bahwa ia tidak berkuasa
secara penuh atas hidupnya. Secerdas apapun dan sekaya apapun
manusia, ia tidak mampu mempertahankan hidupnya di dunia ini.
Agama bersangkut paut dengan seluruh hidup manusia,
dengan segala segi-seginya. Dasar dari sebuah agama adalah
iman, yaitu relasi mendalam manusia dengan Allah yang
menginspirasi hidup. Agama berhubungan dengan
pertanggungjawaban intelektual agar orang terbuka untuk
semakin memahami ajaran dan memaknai sertai
mengkomunikasikannya dalam kesaksian hidup di tengah
dunia. Agama berkaitan dengan ajaran moral yang
bersumber pada Kitab Suci dan tradisi.
Agama dan keyakinan iman tidak perlu dipertentangkan
dengan perkembangan IPTEK. Manusia beragama dan
manusia IPTEK adalah makhluk yang sama sebagai
cipataan Tuhan, penghuni alam semesta ini. Keyakinan
iman seharusnya memberi pencerahan bagi
pengembangan IPTEK agar manusia tetap menyadari
keterbatasannya. Sehebat apapun manusia dan IPTEK
yang dikembangkan, ia tidak mampu menguak semua
misteri kehidupan dan alam semesta ini.
Agama yang Peduli pada Persoalan Nyata
IPTEK yang mengisolasi diri dari refleksi iman hanya akan membimbing manusia
pada orientasi hidup yang sifatnya sementara dan sesaat belaka. Sebagai
konsekuensinya, dinamika hidup manusia akan memproduksi peradaban dan
mentalitas yang cenderung konsumtif, materialistis dan hedonis. Maka, IPTEK
yang menolak refleksi iman akan memproduksi kultur kehidupan yang dangkal
dan berpotensi menumbuhkan degradasi moral serta nilai-nilai kehidupan.
IPTEK ada semata-mata untuk memuliakan Tuhan
Pengaruh IPTEK terhadap iman Kristen yang pertama yakni IPTEK hadir
dikehidupan kita sebagai manusia semata-mata sebagai sarana untuk
memuliakan Tuhan. Tuhan memberikan pengetahuan dan rasa penasaran
untuk membuat suatu yang dapat digunakan kepada manusia yang
dikasihinya. Perlu diketahui melalui pandangan iman kita dapat mengerti
bahwa segala pengetahuan akan alam semesta ini berasal dari Tuhan dan
untuk Tuhan.
Berkembangnya teknologi bagi kehidupan manusia dapat digunakan untuk
mempermudah pelayanan kita kepada orang lain yang mungkin tidak dapat
kita jangkau dalam waktu yang singkat. IPTEK hadir untuk membantu manusia
terutama kaum beriman untuk menyebar luaskan injil sehingga setiap telinga
mendengar dan mengetahui kebenaran akan Tuhan.
Takut akan Tuhan merupakan dasar
pemikiran munculnya IPTEK
Dengan pengaruh IPTEK terhadap iman Kristen yang kita ketahui semakin
menyadarkan jika bahwa Tuhan diatas segalanya sehingga rasa takut akan
Tuhan dapat kita rasakan kembali. Pandangan iman terhadap IPTEK dapat kita
lihat dalam Kitab Amsal 1:7 “Takut akan Tuhan merupakan permulaan akan
pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”.
Jika kita melihat mengaruh dan maksud IPTEK itu secara mendasar tentunya
dapat membuat kita merasakan betapa besarnya kuasa Tuhan dalam hidup
kita sehari-hari. Tuhan tidak hanya bertindak pada 2000 tahun lalu namun
masih tetap ada dan bekerja hingga hari ini, sehingga sekiranya kaum
beriman tetap mengutaman Tuhan dan pelayanan walaupun disamping itu kita
tidak dapat menghindari dari penggunaan IPTEK. Kita perlu menjadi sebuah
contoh perilaku sebagai terang dan garam dunia dalam kehidupan kita sebagai
manusia.
Adanya IPTEK bagi manusia sebagai
pemberian Tuhan
Ketika manusia pertama kali diciptakan oleh Tuhan, semua yang terbaik
diberikanNya kepada manusia ciptaannya. Mulai dari bentuk dan rupa, hayat
hinggga fasilitas lainnya yang dapat digunakan, demikian pula dengan ilmu
pengetahuan. Tuhan memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia yang
dikasihinya karena Tuhan tahu apa saja yang diperlukan oleh manusia setiap hari
dan tidak hanya mengacu kepada makanan yang tersedia setiap hari.
Seperti ada tertulis dalam kitab Amsal 1: 5 “Baiklah orang bijak mendengar dan
menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan
pertimbangan” Tuhan ingin agar kita manusia terus menuntut dan mencari ilmu
bahkan tidak hanya dalam kurun waktu 12 tahun sekolah tetapi seumur hidup kita
juga perlu untuk belajar. Belajar tidak hanya untuk mengetahui ilmu pengetahuan
dan isinya namun juga belajar untuk mengerti keadaan kita tiap harinya sehingga
kita juga menyadari pengaruh IPTEK terhadap iman Kristen serta
janji Tuhan bagi orang percaya.
Tidak menyalahgunakan IPTEK
bersumber dari Tuhan. Dan, sikap diri yang takut akan Tuhan akan
budimu."
...
KESIMPULAN
Iman itu adalah pemberian atau karunia yang dianugerahkan oleh Allah kepada kita
melalui Roh Kudus.
Teknologi dapat memberi manfaat kebaikan bagi sesama dan menolong orang percaya
untuk memuliakan Allah.