Iman
BAB V
PENDAHULUAN
• Ilmu pendidikan adalah sistem pengetahuan
tentang pendidikan yang diperoleh melalui riset.
• Proses perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini merupakan hasil dari
penemuan dan penelitian yang dilakukan
manusia sebelumnya. Sebenarnya
perkembangan tersebut diawali dengan rasa
keingintahuan manusia yang sangat besar
• Keingintahuan tersebut yang mendorong
manusia untuk berupaya menjawab kenyataan-
kenyataan alamiah yang ada di dunia ini lewat
berbagai cara, dan hal ini mendorong
perkembangan ilmu dan pengetahuan.
• Selaras dengan asal katanya Sains berasal dari
bahasa Latin “scieantia” dan terbentuk
kata science (bahasa Inggris), yang berarti
pengetahuan atau mengetahui.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sains
berarti pengetahuan pada umumnya seperti
pengetahuan tentang alam dan dunia fisik seperti
geologi, zoology, fisika, dll.
• Jadi pengertian sains ialah ilmu pengetahuan
yang mempelajari fenomena alam sehingga
rahasia yang dikandung dapat diungkapkan dan
dipahami. Usaha menyingkapkan rahasia alam
tersebut dengan menggunakan metode ilmiah.
• Sains dalam arti luas ada sebelum era modern
dan dalam peradaban sejarah. Kegiatan Sains
adalah Kegiatan ilmiah yang dianggap sebagai
amanat Ilahi dalam Kitab Kejadian 2:27-28.
Penaklukan yang dimaksudkan adalah dengan
pengetahuan (berpikir, merenungkan dan
bertindak).
a. Pengertian IPTEK
• IPTEK adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi. Ilmu adalah pengetahuan dan
yang sudah diklarifikasi, diorganisasi,
disistematisasi, dan diinterpretasi, menghasilkan
kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya,
dan dapat diuji ulang secara ilmiah.
• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan
menerangkan gejala-gejala tertentu.
definisi menurut para ahli sebagai berkut:
• Islam
• Dalam pandangan Islam, sikap menghargai dan
toleran kepada pemeluk agama lain adalah
mutlak untuk dijalankan, sebagai bagian dari
keberagaman(pluralitas). Namun anggapan
bahwa semua agama adalah sama (pluralisme)
tidak diperkenankan, dengan kata lain tidak
menganggap bahwa Tuhan yang 'kami' (Islam)
sembah adalah Tuhan yang 'kalian' (non-Islam)
sembah.
• Kristen
• Dalam dunia Kristen, pluralisme agama pada beberapa
dekade terakhir diprakarsai oleh John Hick. Dalam hal
ini dia mengatakan bahwa menurut pandangan
fenomenologis, terminologi pluralisme agama arti
sederhananya ialah realitas bahwa sejarah agama-agama
menunjukkan berbagai tradisi serta kemajemukan yang
timbul dari cabang masing-masing agama. Dari sudut
pandang filsafat, istilah ini menyoroti sebuah teori
khusus mengenai hubungan antartradisi dengan
berbagai klaim dan rival mereka. Istilah ini mengandung
arti berupa teori bahwa agama-agama besar dunia
adalah pembentuk aneka ragam persepsi yang berbeda
mengenai satu puncak hakikat yang misterius.
• Buddha
• Dengan mencontoh pandangan Sang
Buddha tentang toleransi beragama, Raja Asoka
membuat dekret di batu cadas gunung ( hingga
kini masih dapat di baca ) yang berbunyi : “…
janganlah kita menghormat agama kita sendiri
dengan mencela agama orang lain. Sebaliknya
agama orang lain hendaknya dihormat atas dasar
tertentu. Dengan berbuat begini kita membantu
agama kita sendiri untuk berkembang disamping
menguntungkan pula agama lain. Dengan berbuat
sebaliknya kita akan merugikan agama kita
sendiri di samping merugikan agama orang lain.
Kerukunan Antar Umat Beragama di
Indonesia
• Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang
tidak dapat dihindarkan di Tengah perbedaan.
Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang
untuk hidup rukun dan berdampingan dalam
bingkai persaudaraan dan persatuan.
• Kesadaran akan kerukunan hidup umat beragama
yang harus bersifat Dinamis, Humanis dan
Demokratis, agar dapat ditransformasikan kepada
masyarakat dikalangan bawah sehingga, kerukunan
tersebut tidak hanya dapat dirasakan/dinikmati
oleh kalangan-kalangan atas/orang kaya saja.
• Karena, Agama tidak bisa dengan dirinya sendiri dan
dianggap dapat memecahkan semua masalah. Agama
hanya salah satu faktor dari kehidupan manusia. Mungkin
faktor yang paling penting dan mendasar karena
memberikan sebuah arti dan tujuan hidup.
• Tetapi sekarang kita mengetahui bahwa untuk mengerti
lebih dalam tentang agama perlu segi-segi lainnya,
termasuk ilmu pengetahuan dan juga filsafat. Yang paling
mungkin adalah mendapatkan pengertian yang mendasar
dari agama-agama. Jadi, keterbukaan satu agama terhadap
agama lain sangat penting.
• Kalau kita masih mempunyai pandangan yang fanatik,
bahwa hanya agama kita sendiri saja yang paling benar,
maka itu menjadi penghalang yang paling berat dalam
usaha memberikan sesuatu pandangan yang optimis.
• Namun ketika kontak-kontak antaragama sering kali
terjadi sejak tahun 1950-an, maka muncul paradigma
dan arah baru dalam pemikiran keagamaan.
• Orang tidak lagi bersikap negatif dan apriori terhadap
agama lain. Bahkan mulai muncul pengakuan positif
atas kebenaran agama lain yang pada gilirannya
mendorong terjadinya saling pengertian.
• Di masa lampau, kita berusaha menutup diri dari
tradisi agama lain dan menganggap agama selain
agama kita sebagai lawan yang sesat serta penuh
kecurigaan terhadap berbagai aktivitas agama lain,
maka sekarang kita lebih mengedepankan sikap
keterbukaan dan saling menghargai satu sama lain.
Jenis – Jenis Kerukunan Antar Umat
Beragama
• a) Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu suatu bentuk
kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama.
Misalnya, kerukunan sesama orang Islam atau kerukunan sesama
penganut Kristen. Kerukunan antar pemeluk agama yang sama juga
harus dijaga agar tidak terjadi perpecahan dan paham-paham baru
yang menyimpang dari konsep agama tersebut, walaupun
sebenarnya dalam hal ini sangat minim sekali terjadi konflik,
• b) Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk
kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk agama
berbeda-beda. Misalnya, kerukunan antar umat Islam dan Kristen,
antara pemeluk agama Kristen dan Budha, atau kerukunan yang
dilakukan oleh semua agama. Kerukunan antar umat beragama lain
ini cukup sulit untuk dijaga. Seringkali terjadi konflik antar pemeluk
agama yang berbeda.
Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama
• Terciptanya suasana yang damai dalam
bermasyarakat
• Toleransi antar umat Beragama meningkat
• Menciptakan rasa aman bagi agama – agama
minoritas dalam melaksanakan ibadahnya
masing masing
• Meminimalisir konflik yang terjadi yang
mengatasnamakan Agama.
Kendala-Kendala Kerukunan Antar Umat
Beragama
• 1) Rendahnya Sikap Toleransi
Menurut Dr. Ali Masrur, M.Ag, salah satu masalah dalam
komunikasi antar agama sekarang ini, khususnya di Indonesia,
adalah munculnya sikap toleransi malas-malasan (lazy tolerance)
sebagaimana diungkapkan P. Knitter. Sikap ini muncul sebagai
akibat dari pola perjumpaan tak langsung (indirect encounter)
antar agama, khususnya menyangkut persoalan teologi yang
sensitif. Sehingga kalangan umat beragama merasa enggan
mendiskusikan masalah-masalah keimanan.
Yang terjadi hanyalah perjumpaan tak langsung, bukan perjumpaan
sesungguhnya. Sehingga dapat menimbulkan sikap kecurigaan
diantara beberapa pihak yang berbeda agama, maka akan
timbullah yang dinamakan konflik.
2) Kepentingan Politik