A. PENGANTAR
Apa yang dimaksud dengan Ilmu Pengetahuan & Teknologi?
Apa itu gereja?
Adakah kaitan antara Ilmu Pengetahuan & Teknologi dengan Gereja?
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian
kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku system.
Teknologi merupakan pengetahuan terhadap penggunaan alat dan kerajinan, dan bagaimana hal
tersebut mempengaruhi kemampuan untuk mengontrol dan beradaptasi dengan lingkungan
alamnya.
Dari pengertian ini bisa dilihat bahwa ilmu pengetahuan cenderung berpijak pada teori, sedangkan
teknologi merupakan suatu ilmu terapan.
Gereja adalah suatu persekutuan atau suatu individu yang percaya kepada Tuhan Yesus.
Teknologi sangat berkaitan erat dalam gereja karena gereja dan teknologi harus berjalan selaras dan
sesuai dengan pandangan Tuhan yaitu Alkitab.
Akan tetapi di sisi lain, kita akan melihat bahwa Allah juga menentang setiap penciptan
teknologi yang bermotivasikan kebesaran diri, kelompok, ataupun bangsa. Beberapa contoh
dapat saya ketengahkan sebagai berikut:
Dari tinjauan Alkitab ini bisa disimpulkan bahwa IPTEK telah dimulai sejak awal sejarah
manusia. Manusia memiliki daya cipta IPTEK karena dia diciptakan sebagai gambar Allah dan
sebagai pribadi yang berakal budi. Allah sendiri adalah pencipta alam semesta, pendorong dan
pencetus ide terhadap lahirnya IPTEK. Kita harus ingat bahwa Yesus sendiri adalah tukang kayu
(Mrk 5:3). Ia adalah seorang yang mengerti pondasi dan mekanika tanah (Mat 7:24-27). Allah
tidak pernah membatasi daya cipta dan kreasi manusia akan IPTEK. Namun perlu juga dicatat
bahwa ide dan tujuan penciptaan IPTEK dan produknya oleh manusia akan dipengaruhi oleh
pandangan-pandangannya terhadap Allah, manusia dan alam semesta.
Alkitab menyatakan kepada kita beberapa tuntunan yang jelas tentang Teknologi:
1. Teknologi adalah tugas
Pengaruh kekristenan yang mendorong lahirnya IPTEK merupakan cermin sikap kristiani
yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan Allah kepada manusia sebagaiamana
tertulis dalam Kejadian 1:28 “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Artinya, Tuhan memerintahkan kita seabagai manusia untukmenguasai segala yang ada di bumi
termasuk teknologi untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan.
2. Teknologi harus sesuai dengaan nilai moral
Setiap orang percaya dapat menggali dan mempergunakan teknologi sesuai dengan nilai
nilai moral, dengan taat dan bertanggung jawab kepada norma-norma Allah. Teknologi juga
digunakan harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Penyalahgunaan teknologi dapat ditahan oleh penggunaan teknologi secara positif sesuai dengan
norma-norma Tuhan dan dengan perjuangan memberantas penyalahgunaan teknologi.
KESIMPULAN :
Ilmu pengetahuan & teknologi memilki dua sisi yaitu sisi negatif dan sisi positif. Bailklah kita
sebagai manusia harus bisa dan memang seharusnya menggunakan teknologi kepada hal-
hal positif dan yang pasti tujuan utamanya adalah untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan
Allah yang ESA dan besar.
Kita telah belajar mengenai iman berasal dari Allah Bapa. Kini kita melihat aspek kedua, yaitu
iman berasal dari Yesus Kristus. Yesus Kristus yang menciptakan iman dan Yesus Kristus yang
menyempurnakan iman di dalam sepanjang hidup kita mengikuti Dia. Di dalam Ibrani 12:1-2
dituliskan bagaimana kita memandang kepada Yesus sebagai sumber iman, Yesus yang
mengadakan dan menggenapkan iman, dan Dia kemudian menjadi teladan bagi kita. Dia sendiri
mengabaikan penghinaan, tekun memikul salib, dan akhirnya menggantinya dengan sukacita
yang disediakan bagi Dia, serta sekarang duduk di sebelah kanan Allah. Saya ingin memberikan
dua butir berkenaan dengan tema ini.
Memandang Tuhan Yesus karena Dia adalah yang mengadakan dan yang menggenapkan iman.
Di dalam terjemahan lain dituliskan: “He starts, He creates faith and He accomplishes and He
guides us until the end.” Dia yang menciptakan iman, dan Dia yang memimpin kita serta
menggenapi iman itu dalam diri kita. Ia yang memulai dan Ia juga yang mengakhiri. Dia yang
mengadakan dan menyempurnakan, Dia yang menciptakan dan yang menggenapi. Iman berasal
dari mana? Ayat yang kita baca menyatakan bahwa iman berasal dari Kristus. Ada orang belum
percaya yang diberitahu bahwa jika ia percaya akan sembuh, maka ia pasti sembuh. Lalu ia
mengatakan, “Ya, saya percaya.” Ia berharap segera sembuh. Percaya ini berasal dari mana?
Kalau percaya ini sekedar dari dirinya sendiri, dan ia sendiri yang mau percaya, maka itu pasti
bukan iman Kristen. Iman yang pertama-tama harus berasal dari Bapa, dan kemudian kita
melihat bahwa iman itu harus dimulai dan diakhiri di dalam Kristus. Yang mengadakan iman dan
yang menyempurnakan iman adalah Kristus sendiri.
Kristus bukan hanya memulai iman, tetapi Ia juga yang menggenapkan dan menyempurnakan
iman. Bukan hanya memandang kepada Kristus sebagai sumber dan awal iman, tetapi juga di
dalam Dia kita mengakhiri dan menggenapkan iman kita. Maka tidaklah salah jika para murid
Kristus meminta kepada Kristus untuk menambahkan iman kepada mereka, karena mereka
kurang iman. Iman bukan disempurnakan oleh diri kita sendiri, apalagi melalui semua yang kita
kerjakan menjadi jasa iman. Memohon kepada Kristus untuk ditambahkan iman, atau sesuai
dengan tema kita, yaitu agar iman kita boleh disempurnakan, adalah doa yang benar. Tidak ada
seorang pun yang sempurna imannya. Di dalam hidup, terkadang saya merasa begitu sulit
bekerja dengan orang yang tidak beriman. Semua terlihat begitu negatif, semua menjadi tidak
mungkin, semua sulit dikerjakan, semua seolah-olah sia-sia. Saya telah menjadi yatim sejak usia
tiga tahun dan hingga saat ini saya sangat jarang mengatakan sesuatu itu sulit, sesuatu tidak bisa
dikerjakan, atau tidak mungkin. Saya selalu mencoba belajar bersandar pada Tuhan dan mohon
Tuhan memberikan kekuatan dan pencerahan untuk menolong saya melakukan itu. Bukan berarti
saya mengabaikan kesulitan yang ada. Saya sangat menyadari banyak hal sangat sulit. Namun,
kita harus belajar bisa mengalahkan kesulitan dengan kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita.
Ini yang disebut iman. Jika kita adalah orang Kristen, maka kita harus belajar beriman dengan
benar. Sayang kalau kita mengaku sebagai orang Kristen tetapi setiap hari hidupnya tidak
beriman, lalu menertawakan orang yang beriman.
Iman bukan nekat, tetapi iman juga bukan pengecut. Di dalam banyaknya kesulitan kita bisa
belajar menerobos keluar. Menyelesaikan dan melewati setiap kesulitan, betapapun besarnya,
adalah iman. Kita sering kali menyanyikan bahwa iman memberikan kemenangan, tetapi
kehidupan kita sendiri penuh dengan kekalahan. Benarkah kita percaya pada Kristus? Benarkah
iman kita di dalam Kristus adalah iman yang menyempurnakan? Iman yang memberikan
kemenangan? Jika kita percaya bahwa iman kita memberikan kemenangan, kita bisa menerobos
kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Itu berarti kita percaya kepada Allah yang betul-betul
memberikan kekuatan kepada kita.