Detonasi
Detonasi
“DETONASI”
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2016
A. Pengertian Detonasi
Knocking atau detonasi adalah keadaan dimana campuran bahan bakar dan udara di dalam
mesin terbakar lebih awal sebelum waktu penyalaan yang seharusnya. Atau bisa disebut juga
penyalaan dini pada mesin. Semisal waktu penyalaan mesin atau timing ignition yang
seharusnya adalah antara 8 sampai dengan 10 derajat sebelum piston mencapai Titik Mati Atas
(TMA), maka jika campuran udara dan bahan bakar sudah terbakar sebelum waktu penyalaan
tersebut, maka akan muncul getaran atau suara ngelitik pada mesin.
Suara dan getaran knocking ini muncul akibat bahan bakar dalam ruang bakar sudah
terbakar dan meledak terlebih dahulu sebelum waktu penyalaan yang semestinya. Atau bisa
disebut juga ‘penyalaan mula’ atau ‘penyalaan sendiri’ (Pre-ignition atau auto-ignition).
Penyalaan atau terbakarnya bahan bakar lebih maju ini membuat siklus pembakaran
menjadi tidak tepat. Seharusnya penyalaan bahan bakar terjadi hanya satu kali dalam tiap siklus
dan terjadi pada waktu yang tepat
B. Penyebab Detonasi
C. Akibat Detonasi
Detonasi mengakibatkan bagian ruang bakar (misalnya busi atau kerak yang ada) sangat
tinggi temperaturnya, atau pijar, sehingga dapat menyalakan campuran bahan bakar-udara
sebelum waktunya (pra nyala). Pranyala ini serupa dengan penyalaan yang terlalu pagi. Jadi,
dapat mengurangi daya dan efisiensi mesin, sedangkan tekanan maksimum gas pembakaran
pun akan bertambah tinggi. Karena itu, detonasi yang dahsyat tidak di kehendaki dan harus
dicegah. Seluruh campuran bahan bakar-udara harus dinyalakan oleh nyala api yang berasal
dari busi.
D. Cara Mengatasi
Berikut ini cara-cara untuk mengatasi detonasi :
Jika diperkirakan ruang bakar mesin sudah terdapat banyak kerak karbon yang menempel
hingga mesin selalu ngelitik, maka langkah paling mudah yang dapat dilakukan untuk
pembersihan adalah dengan memakai metode carbon clean. Sebagai langkah terakhir yang
dapat dilakukan apabila masalah mesin ngelitik semakin parah adalah harus dilakukan Top
Overhaul (OH) yang mengharuskan mesin turun setengah. Jika melakukan hal ini, maka akan
ada banyak bagian yang harus diganti dan yang sudah pasti harus diganti adalah packing
cylinder head, seal klep, packing tutup klep (jika kondisi masih bagus bisa dipakai lagi), dan
packing water pump. Tapi sebisa mungkin apabila mesin harus mengalami Top OH, maka
bagian packing atau seal bagian atas harus diganti. Sedangkan kalau untuk klep, rocker arm,
suling klep, sitting klep, botol klep, sumpit klep, sims/coin klep dsb yang berbau metal harus
dilihat kondisinya terlebih dahulu dan jika masih bagus tidak perlu mengalami penggantian.
1. Mengurangi tekanan dan temperatur bahan bakar-udara yang masuk kedalam silinder.
2. Mengurangi perbandingan kompresi.
3. Memperlambat saat penyalaan.
4. Memperkaya yaitu menaikan perbandingan campuran bahan bakar-udara atau
mempermiskin yaitu menurunkan campuran bahan bakar-udara dari suatu harga
perbandingan campuran yang sangat mudah berdetonasi.
5. Menaikan kecepatan torak atau putaran poros engkol, untuk memperoleh arus turbulen
pada campuran didalam silinder yang mempercepat rambatan nyala api.
6. Memperkecil diameter torak untuk memperpendek jarak yang di tempuh oleh nyala api
dari busi kebagian yang terjauh. Hal ini bisa juga di capai jika dipergunakan busi lebih dari
satu.
DAFTAR PUSTAKA
http://apritos.com/2786/apa-itu-engine-knocking-mesin-ngelitik-dan-penyebabnya/
http://www.guruotomotif.com/2016/04/penyebab-motor-knocking-atau-detonasi.html
http://sinyotech.blogspot.sg/2012/12/normal-0-false-false-false-style.html
http://www.rider-system.net/2009/10/detonasi-pada-motor-diesel.html
http://mtugiyardi.blogspot.sg/2014/11/beberapa-cara-mengatasi-engine-knocking.html
http://zallesmana.blogspot.sg/p/bahan-bakar-bensin-dan-pembakaran-motor.html