Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Program orientasi kerja merupakan suatu upaya mensosialisasikan pekerjaan dan organisasi
kepada pegawai baru untuk meningkatkan kontribusi pegawai baru tersebut menjadi lebih efektif
terhadap organisasi. Kegiatan dalam program orientasi kerja lebih ditekankan kepada pemberian
informasi yang berhubungan dengan pekerjaan pegawai baru tersebut sesuai dengan posisinya dalam
bekerja. Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kemampuan pegawai baru di RSUD Dr.
Haryoto Lumajang diperlukan mekanisme untuk melakukan pembinaan dan pembekalan kepada
pegawai baru yang akan bekerja di lingkungan RSUD Dr. Haryoto Lumajang.

Program tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk
memberikan kesempatan kepada pegawai baru untuk melakukan pengenalan dan penyesuaian
terhadap tugas pokok dan fungsinya.

Disamping itu program orientasi akan memberikan pemahaman bagi para pegawai baru
pada tugas dan fungsi serta visi dan misi RSUD Dr. Haryoto Lumajang, sehingga para pegawai
baru dapat segera melaksanakan tugasnya dan mampu memberikan dukungan untuk pelayanan di
RSUD Dr. Haryoto Lumajang.

Selanjutnya sebagai pegawai baru di lingkungan RSUD Dr. Haryoto Lumajang perlu
diberikan pendampingan agar dapat menyesuaikan dengan budaya kerja RSUD Dr. Haryoto
Lumajang.

Penyesuaian diri yang cepat dan tepat semakin mendukung sikap kerja pegawai baru dan
sinergi dengan lingkungannya, sehingga apabila ada permasalahan yang berkaitan dengan cara
menyesuaikan diri, para pegawai baru telah memiliki bekal untuk menyelesaikan secara mandiri
dan tidak mempengaruhi kinerjanya dan tidak berdampak buruk pada pelayanan RSUD Dr.
Haryoto Lumajang.

1
BAB II

PELAKSAAAN ORIENTASI KERJA

Catatan Kegiatan selama masa Orientasi Kerja dimulai dari tanggal 9 Juli sampai dengan 31 Juli
2018

Tanggal Kegiatan/Materi Tempat Pembimbing


9 Juli  Game/Permainan Ruang P. Agus
2018 Pertemuan Wahyudi, SKM
 Penjelasan tentang selayang pandang RSUD RSUD Dr.
Dr. Haryoto Haryoto lt 2 B. Ester
- RSU Dr.Haryoto merupakan Rumah Sakit Pramedina,
tipe B Non Pendidikan sebagai direktur SKM,M.Kes
yaitu dr. Indrayudi Kresna Wardhana.
- Memiliki 322 TT dan akan segera
meresmikan ± 35 TT untuk kamar VIP.
- RSU Dr.Haryoto berdiri sejak tahun 1948
dan ditetapkan sebagai BLUD pada tahun
2009.
- BLUD merupakan Rumah Sakit yang
mengelola sendiri pendapatan yang
diterima dari pasien dan mengolah untuk
kebutuhan belanja Rumah Sakit.
- Visi RSU Dr.Haryoto : Menjadi Rumah
Sakit utama pilihan masyarakat Lumajang
dan sekitarnya.
- Misi RSU Dr.Haryoto : Meningkatkan
pelayanan utama kesehatan dengan
dukungan sumber daya manusia, sarana
dan prasarana, dan pengolahan manajemen
sesuai standart yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
P. Abdul
 Penjelasan tentang Pembinaan Kepegawaian Munir, AMK,
- Kewajiban pegawai Non PNS S.Pd
1. Setia dan taat pada pancasila, Undang
– Undang, Negara dan Pemerintah.
2. Mentaati segala ketentuan/ peraturan
perundangan.
3. Melaksanakan tugas kedinasanyang
dipercayakan kepadanya dengan penuh
pengabdian dan tanggung jawab .
4. Menyimpan rahasia Negara dan
jabatan.
5. Mengutamakan kepentingan Negara
daripada kepentingan pribadi atau
golongan.
6. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat

2
dan bersemangat.
7. Masuk dan mentaati jam kerja.
8. Menggunakan dan memelihara barang
Negara dengan sebaik-baiknya.
9. Memberikan pelayanan sebaik –
baiknya kepada masyarakat.
10. Mentaati peraturan kedinasan yang
ditetapkan. P. Abdul
11. Melaksanakan semua perjanjian Munir, AMK,
kontrak kerja. S.Pd
- Larangan pegawai Non PNS
1. Menyalahgunakan wewenang.
Memberikan keterangan palsu.
2. Mabuk, madat, memakai obat
bius/narkoba, berjudi di dalam/ diluar
lingkungan kerja.
3. Melakukan kegiatan asusila di
dalam/diluar lingkungan kerja.
4. Melakukan tindakan kejahatan :
mencuri, menggelapkan, menipu dsb.
5. Menganiaya/berkelahi, menghina
secara kasar/mengancam pimpinan dan
keluarganya, teman kerja di
dalam/diluar lingkungan kerja.
6. Membujuk pimpinan, teman kerja dan
orang lain untuk melakukan sesuatu
yang bertentangan dengan hokum dan
kesusilaan.
7. Dengan sengaja atau ceroboh merusak
fasilitas Rumah Sakit.
8. Mencemarkan nama baik pimpinan,
teman kerja dan RSU Dr.Haryoto
untuk usaha lain.
9. Menerima suap, hadiah, komisi dan
gratifikasi.
10. Mangkir selama 5 hari berturut – turut
tanpa keterangan secara tertulis.
11. Menggunakan dan memanfaakan
fasilitas RSU Dr.Haryoto untuk usaha
lain.
12. Mempunyai usaha dan bekerja di
tempat lain tanpa ijin tertulis dari
pimpinan.
13. Dinyatakan bersalah berdasarkan
keputusan pengadilan.
14. Melakukan pelayanan yang bersifa
diskriminatif.
15. Menjadi anggota atau pengurus partai
politik.

 Penjelasan tentang “Exellence Service”

3
-Bagaimana seorang petugas P. Bambang
kesehatanmemberikan pelayanan prima Heri Kartono,
kepada pasien dan keluarga sehingga AMK
dengan adanya pelayanan prima ini pasien
maupun keluarganya akan merasa puas dan
nyaman dengan pelayanan yang diberikan
sehingga mereka akan menjadi sumber “
voice of mouth” yang positif.
10 Juli  Penjelasan tentang Kebijakan Pelayanan Ruang Dr. Anni
2018 Medis dan Keperawatan Pertemuan Haryati
- Pelayanan medis harus berorientasi pada RSUD Dr.
mutu keselamatan pasien. Haryoto lt 2
- Setiap petugas harus bekerja sesuai standar
profesi, standar prosedur operasional, etika
profesi dan menghormati pasien.
- Semua petugas wajib memiliki ijin sesuai
ketentuan yang berlaku.
- Peralatan di instalasi harus selalu
dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi yang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Dalam melakukan tugasnya, setiap petugas
wajib mematuhi ketentuan dalam K3.

 Game / Permainan P. Agus


Wahyudi, SKM
 Penjelasan tentang PPI
- Infeksi dibagi menjadi 2 yaitu : infeksi Dr. Dwi
yang ditularkan melalui kelompok dan Yuliati, Sp.P
infeksi yang ditularkan dari fasilitas
kesehatan.
- Tujuan PPI adalah mengidentifikasi dan
menurunkan resiko yang didapat dan
ditularkan diantara pasien dan staf rumah
sakit.

 Penjelasan tentang Budaya Organisasi


- Budaya adalah totalitas pola perilaku, Dr. Djoni
kesenian, kepercayaan dan semua produk Subagio,
lain dari karya dan pemikiran manusia M.Kes
yang menciikan suatu masyarakat atau
penduduk yang ditransmisikan bersama.
- Unsur budaya adalah Ilmu pengetahuan,
kepercayaan, moral, hokum, adat –
istiadat, perilaku atau kebiasaan, seni,
asumsi dasar, sistim nilai, pembelajaran
dan masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal.
- Organisasi adalah kumpulan orang yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.

4
- Unsur organisasi adalah kumpulan orang,
kerja sama, tujuan bersama, sistem
koordinasi, pembagian tugas dan tanggung
jawab dan sumber daya organisasi.

 Penjelasan tentang Kesehatan dan P. Agus


Keselamatan Kerja (K3) Wahyudi, SKM
- Prinsip K3 yaitu :
1. Tempat kerja harus dijamin dapat
memberikan keselamatan
2. Tempat kerja harus dijamin dapat
memberikan kesempatan bagi setiap
karyawan untuk mengembangkan
dirinya.
- Pelaksanaan K3 adalah upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman dan
sehat sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja.
- Ada 2 jenis bencana yaitu :
1. Bencana internal : yaitu suatu bencana
yang terjadi dari dalam Rumah Sakit.
2. Bencana eksternal : yaitu suatu
kegiatan yang menangani korban
bencana yang dating dari luar Rumah
Sakit.
- Beberapa macam potensi yang dapat P. Agus
menimbulkan bencana yaitu : Wahyudi, SKM
1. Gedung di RSDS
2. Lingkungan
3. Bencana Alam
4. Ledakan Bom
5. Hazardous Maternal
- Macam – macam kode bahaya di RSUD
Dr. Haryoto Lumajang
1. Code Blue : merupakan kode jika
terjadi kegawat daruratan medis
(contoh : tiba – tiba ada pasien atau
pengunjung yang pingsan dsb).
2. Code Black : merupakan kode jika ada
ancaman bom atau benda menyerupai
bom.
3. Code Red : merupakan kode jika ada
kebakaran.
4. Code Purple : merupakan kode jika
ada evakuasi pasien atau pasien yang
harus segera dievakuasi.
5. Code Grey : merupakan kode jika ada
gangguan keamanan.
6. Code Green : merupakan kode jika ada
gempa bumi.
7. Code Pink : merupakan kode jika ada

5
penculikan atau kehilangan bayi.
8. Code Orange : merupakan kode jika
ada insiden yang mengancam (bahkan
kematian) masal akibat bahan kimia,
zat biologis, radio nuclear dsb.
- Tata cara menggunakan APAR ( Alat
Pemadam Api Ringan)
1. Tarik pin pengunci hingga terlepas.
2. Arahkan Nozzle ke sumber api.
3. Tekan tuas hinggan mengeluarkan
powder.
4. Sapukan ke sumber api.
11 Juli  Penjelasan tentang Pemeriksaan Ruang Mochamad
2018 Laboratorium Pertemuan Ricky I.Z,
- Laboratorium di RSUD Dr. Haryoto RSUD Dr. Amd.AK,
Lumajang dibagi menjadi 2 yaitu : Haryoto lt 2 S.Sos
1. Laboratorium Patologi Klinik
2. Laboratorium Patologi Anatomi Dr. Heri Dwi
- Laboratorium Patologi Klinik adalah Djatmiko,
laboratorium kesehatan yang Sp.PK
melaksanakan diagnostic di bidang
hematologi, kimia klinik, imunologi,
mikrobiologi dan atau bidang lain yang
berupaya menunjang pencegahan diagnosis
terapi serta monitoring pasien.
- Visi Laboratorium Patologi Klinik RSUD
Dr. Haryoto : Terwujudnya pelayanan
laboratorium bermutu dalam lingkungan
Rumah Sakit pada umumnya dengan
menjunjung tinggi profesionalisme kerja.
- Dalam melakukan pemeriksaan di
laboratorium terdapat 3 tahapan penting
yaitu :
1. Pre Analitik : tahapan ini merupakan
tahapan awal suatu pemeriksaan
laboratorium yang meliputi persiapan
specimen, pengisian form secara jelas
dan lengkap. Tahapan ini berperan
penting untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
2. Analitik : tahapan ini merupakan
tahapan dimana specimen dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan permintaan
dokter.
3. Post Analitik : merupakan tahapan
akhir dari proses pemeriksaan
laboratorium.
- Dalam melakukan pemeriksaan
laboratorium seorang analis harus
memahami nilai normal pemeriksaan
laboratorium sehingga apabila didapatkan

6
hasil yang abnormal harus dianalisa
terlebih dahulu sebelum pelaporan hasil.
- Laboratorium Patologi Anatomi adalah
laboratorium kesehatan yang menangani
pemeriksaan sitologi dan jaringan.
- Jenis layanan Patologi Anatomi yaitu :
1. HPA (Histopatologi) merupakan Dr. Fibriani
pemeriksaan jaringan yang diambil Dyah Sofiana,
dari jaringan hasil operasi. Sp.PA
2. Sitologi dibagi menjadi 2 yaitu
sitology eksfoliatif dan aspirasi.
Sitology eksfoliatif contohnya seperti
pemeriksaan pap smear, cairan ascites,
cairan pleura, sputum dll. Sedangkan
sitology aspirasi adalah pemeriksaan
FNAB (Fine Needle Aspiration
Biopsy).
3. Frozen Section merupakan
pemeriksaan jaringan yang dilakukan
langsung ketika dilakukan operasi.
4. Histokimia merupakan pemeriksaan
yang dilakukan dengan adanya
pengecatan khusus yaitu dengan cat
hematoksilin eosin
5. Imunohistokimia : pemeriksaan ini
dapat menentukan jenis kemoterapi
selanjutnya.
6. Patologi Molekuler
- Pemeriksaan HPA bertujuan untuk
mengetahui kelainan non neoplasma dan
neoplasma yang memiliki tingkat
ketepatan yang tinggi sehinggan
pemeriksaan ini merupakan gold standart
suatu pemeriksaan patologi anatomi.
- Kapan harus diperiksa PA? Setiap ada
jaringan dan cairan tubuh yang dikeluarkan
wajib diperiksa PA.
- Handling Specimen untuk pemeriksaan
HPA
1. Sesuaikan wadah penampung jaringan
dengan besar specimen.
2. Memiliki mulut lebar dengan tutup
ulir.
3. Tidak mudah pecah atau robek.
- Labeling harus meliputi :
1. Identitas spesimen
2. Identitas pasien
3. Identitas dokter pengirim
4. Identitas patologi
5. Tanggal operasi
6. Diagnosis klinis

7
 Penjelasan tentang Manajemen Rekam
Medis
- Kebijakan pelayanan Rekam Medis
1. Pelayanan di Rekam Medis harus
selalu berorientasi pada mutu dan
keselamatan pasien.
2. Semua petugas Rekam Medis yang Ns. Nora
berpendidikan DIII dan DIV harus Indrawati
memiliki izin kompetisi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Semua petugas Rekam Medis yang
bukan perekam medis wajib diambil
sumpahnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap
petugas Rekam Medis wajib mematuhi
ketentuan dalam K3.
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai
standart profesi dan standart prosedur
operasional.
12 Juli  Penjelasan Tentang Pencegahan dan Ruang B. Tini Lestari
2018 Pengendalian Infeksi (PPI) Pertemuan
- PPI bertujuan untuk mencegah dan RSUD Dr.
meminimalkan terjadinya infeksi, Haryoto lt 2
melindungi pasien, petugas kesehatan
dan pengunjung Rumah Sakit, memutus
siklus penularan penyakit.
- HAIS adalah infeksi yang terjadi pada
pasien selama dirawat di Rumah Sakit
dan fasilitas kesehatan dimana ketika
MRS tidak ada tanda infeksi dan tidak
dalam masa inkubasi termasuk infeksi
dalam Rumah Sakit tapi munculnya
setelah pasien pulang dari Rumah Sakit
atau fasilitas kesehatan.
- Jenis HAIS yaitu
1. VAP (Ventilation Associated
Pneumonia)
2. IAD (Infeksi Aliran Darah)
3. ISK (Infeksi Saluran Kemih)
4. IDO ( Infeksi Daerah Operasi)
- Program PPI meliputi : Kewaspadaan
Isolasi.
- Kewaspadaan Isolasi dibagi menjadi
Kewaspadaan Standart dan Kewaspadaan
Transmisi.
- Kewaspadaan Isolasi terdiri dari :
1. Kebersihan tangan.
Cuci tangan dengan air mengalir 40 –
60 detik dengan 8 kali gerakan.

8
Cuci tangan dengan Handrub 20 – 30
detik dengan 4 kali gerakan.
2. Alat Pelindung Diri.
1. Bertujuan untk emlindungi kulit
dan membrane mukosa dari resiko
pajanan darah, cairan tubuh, secret,
ekskreta kulit yang tidak utuh.
2. Indikasi pemakaian APD
3. Tindakan yang memungkinkan
tubuh terpercik darah atau cairan
tubuh pasien.
4. APD segera dilepas bila telah
selesai.
5. Tidak dibenarkan menggantung
masker.
3. Dekontaminasi Peralatan Perawatan
Pasien
4. Pemeliharaan Lingkungan meliputi
kualitas udara, kualitas air dan
permukaan lingkungan.
Permukaan Lingkungan harus
memenuhi kriteria :
Bebas dari serangga
Bebas dari binatang pengganggu (
tikus, kucing dll)
Bebas asap rokok
Pembersihan lantai dengan MOP
Pembersihan permukaan dengan
klorin 0,05% bila terdapat cairan
tubuh menggunakan klorin 0,5%.
Ruang perawatan harus bebas dari
debu.
5. Penglolaan Limbah
Jenis plastic sesuai dengan limbah
yaitu :
1. Bahan dengan radioaktif
menggunakan plastic merah.
2. Bahan infeksius dengan plastic
warna kuning.
3. Bahan sitoksis menggunakan
plastic warna ungu.
4. Limbah kimia farmasi
menggunakan plastic warna
coklat.
5. Limbah non infeksius
menggunakan plastic warna
hitam.
6. Penatalaksanaan Linen
1. Bersihkan terlebih dahulu kotoran
pada linen sebelum dimasukkan
kantong.

9
2. Troly pengiriman linen kotor dan
bersih harus berbeda dan
dibersihkan setiap hari.
3. Mesin cuci infeksius dan non
infeksius harus berbeda.
4. Linen non infeksius dimasukkan
kantong palstik warna hitam.
5. Linen infeksius dimasukkan
kantong palstik warna kuning.
7. Perlindungan Kesehatan Karyawan
Penyediaan APD
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Vaksinasi
Kebijakan penatalaksanaan PPP
8. Penempatan Pasien
Pasien infeksius harus terpisah
dengan pasien non infeksius
Penempatan pasien disesuaikan
dengan pola transmisi.
9. Kebersihan Pernafasan atau etika
Batuk
Etika batuk dan bersin yang benar
adalah dengan menutupnya dengan
lengan bagian dalam.
10. Praktik Penyuntikan yang Aman
Terapkan teknik aseptic
Tidak menggunakan spuit yang sama
untuk lebih dari satu penyuntikan.
Semua spuit untuk satu kali
penyuntikan.
11. Praktik Lumbal Pungsi Yang Aman
- Kewaspadaan Transmisi meliputi
1. Melalui kontak contoh : herpes, dll
2. Melalui droplet
3. Melalui Airbone

 Vaksinasi HBs Ag
P. Agus
 Game / Permainan Wahyudi, SKM

13 Juli  Orientasi Lapangan Area RSUD Panitia Seleksi


2018 Pengenalan lingkungan Rumah Sakit Dr. Haryoto Penerimaan
Lumajang Pegawai Non
PNS
16 Juli  Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
 Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
 Melakukan pemeriksaan Hematologi
 Melakukan pemeriksaan Urinalisis

10
 Melakukan pemeriksaan BTA
 Melakukan pemeriksaan TCM
17 Juli  Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
 Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
 Melakukan pemeriksaan Hematologi
 Melakukan pemeriksaan Urinalisis
 Melakukan pemeriksaan BTA
 Melakukan pemeriksaan TCM
18 Juli  Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
 Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
 Melakukan pemeriksaan Hematologi
 Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik
 Melakukan pemeriksaan Faal Hemostasis
 Melakukan pemeriksaan Urinalisis
 Melakukan pemeriksaan BTA
 Melakukan pemeriksaan TCM
19 Juli  Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
 Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
 Melakukan pemeriksaan Hematologi
 Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik
 Melakukan pemeriksaan Faal Hemostasis
 Melakukan pemeriksaan Urinalisis
 Melakukan pemeriksaan BTA
 Melakukan pemeriksaan TCM
20 Juli  Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
 Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
 Melakukan pemeriksaan Hematologi
 Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik
 Melakukan pemeriksaan Faal Hemostasis
 Melakukan pemeriksaan Urinalisis
 Melakukan pemeriksaan BTA
 Melakukan pemeriksaan TCM
21 Juli  Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
 Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
 Melakukan pemeriksaan Hematologi
 Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik
 Melakukan pemeriksaan Faal Hemostasis
 Melakukan pemeriksaan Urinalisis

11
 Melakukan pemeriksaan BTA
 Melakukan pemeriksaan TCM
23 Juli  Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018  Membantu proses pemeriksaan Sitologi Patologi
 Membantu proses pemeriksaan FNAB Anatomi
 Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
 Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
24 Juli  Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018  Membantu proses pemeriksaan Sitologi Patologi
 Membantu proses pemeriksaan FNAB Anatomi
 Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
 Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
25 Juli  Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018  Membantu proses pemeriksaan Sitologi Patologi
 Membantu proses pemeriksaan FNAB Anatomi
 Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
 Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
26 Juli  Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018  Membantu proses pemeriksaan Sitologi Patologi
 Membantu proses pemeriksaan FNAB Anatomi
 Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
 Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
27 Juli  Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018  Membantu proses pemeriksaan Sitologi Patologi
 Membantu proses pemeriksaan FNAB Anatomi
 Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
 Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
28 Juli  Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018  Membantu proses pemeriksaan FNAB Patologi
 Membantu proses pemeriksaan Sitologi Anatomi
 Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
 Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
30 Juli  Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018  Membantu proses pemeriksaan FNAB Patologi
 Membantu proses pemeriksaan Sitologi Anatomi
 Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
Haryoto
31 Juli  Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018  Membantu proses pemeriksaan FNAB Patologi
 Membantu proses pemeriksaan Sitologi Anatomi
 Melakukan mounting specimen. RSUD Dr.
Haryoto

12
BAB III

PENUTUP

Demikian laporan kegiatan ini saya buat dengan sebenar-benarnya berdasarkan kegiatan
yang saya lakukan selama masa orientasi Pegawai Non PNS RSUD Dr. Haryoto Lumajang yang
dimulai tanggal 9 Juli 2018 sampai 31 Juli 2018.

Adapaun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan orientasi adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan orientasi dapat menjadi acuan dalam pengenalan Rumah Sakit.


2. Kegiatan orientasi dapat menjadi acuan dalam pengenalan budaya Kerja Rumah Sakit
3. Kegiatan orientasi dapat menjadi sarana utama dalam pengenalan tata kerja di
lingkungan yang baru.
4. Kegiatan orientasi dapat menjadi sebuah kegiatan yang dapat memacu semangat kerja di
lingkungan kerja yang baru.
5. Kegiatan orientasi dapat menjadi sarana pengenalan antar pegawai baik sesame pegawai
baru maupun dengan pegawai yang lama.

13

Anda mungkin juga menyukai