PENDAHULUAN
Program orientasi kerja merupakan suatu upaya mensosialisasikan pekerjaan dan organisasi
kepada pegawai baru untuk meningkatkan kontribusi pegawai baru tersebut menjadi lebih efektif
terhadap organisasi. Kegiatan dalam program orientasi kerja lebih ditekankan kepada pemberian
informasi yang berhubungan dengan pekerjaan pegawai baru tersebut sesuai dengan posisinya dalam
bekerja. Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kemampuan pegawai baru di RSUD Dr.
Haryoto Lumajang diperlukan mekanisme untuk melakukan pembinaan dan pembekalan kepada
pegawai baru yang akan bekerja di lingkungan RSUD Dr. Haryoto Lumajang.
Program tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk
memberikan kesempatan kepada pegawai baru untuk melakukan pengenalan dan penyesuaian
terhadap tugas pokok dan fungsinya.
Disamping itu program orientasi akan memberikan pemahaman bagi para pegawai baru
pada tugas dan fungsi serta visi dan misi RSUD Dr. Haryoto Lumajang, sehingga para pegawai
baru dapat segera melaksanakan tugasnya dan mampu memberikan dukungan untuk pelayanan di
RSUD Dr. Haryoto Lumajang.
Selanjutnya sebagai pegawai baru di lingkungan RSUD Dr. Haryoto Lumajang perlu
diberikan pendampingan agar dapat menyesuaikan dengan budaya kerja RSUD Dr. Haryoto
Lumajang.
Penyesuaian diri yang cepat dan tepat semakin mendukung sikap kerja pegawai baru dan
sinergi dengan lingkungannya, sehingga apabila ada permasalahan yang berkaitan dengan cara
menyesuaikan diri, para pegawai baru telah memiliki bekal untuk menyelesaikan secara mandiri
dan tidak mempengaruhi kinerjanya dan tidak berdampak buruk pada pelayanan RSUD Dr.
Haryoto Lumajang.
1
BAB II
Catatan Kegiatan selama masa Orientasi Kerja dimulai dari tanggal 9 Juli sampai dengan 31 Juli
2018
2
dan bersemangat.
7. Masuk dan mentaati jam kerja.
8. Menggunakan dan memelihara barang
Negara dengan sebaik-baiknya.
9. Memberikan pelayanan sebaik –
baiknya kepada masyarakat.
10. Mentaati peraturan kedinasan yang
ditetapkan. P. Abdul
11. Melaksanakan semua perjanjian Munir, AMK,
kontrak kerja. S.Pd
- Larangan pegawai Non PNS
1. Menyalahgunakan wewenang.
Memberikan keterangan palsu.
2. Mabuk, madat, memakai obat
bius/narkoba, berjudi di dalam/ diluar
lingkungan kerja.
3. Melakukan kegiatan asusila di
dalam/diluar lingkungan kerja.
4. Melakukan tindakan kejahatan :
mencuri, menggelapkan, menipu dsb.
5. Menganiaya/berkelahi, menghina
secara kasar/mengancam pimpinan dan
keluarganya, teman kerja di
dalam/diluar lingkungan kerja.
6. Membujuk pimpinan, teman kerja dan
orang lain untuk melakukan sesuatu
yang bertentangan dengan hokum dan
kesusilaan.
7. Dengan sengaja atau ceroboh merusak
fasilitas Rumah Sakit.
8. Mencemarkan nama baik pimpinan,
teman kerja dan RSU Dr.Haryoto
untuk usaha lain.
9. Menerima suap, hadiah, komisi dan
gratifikasi.
10. Mangkir selama 5 hari berturut – turut
tanpa keterangan secara tertulis.
11. Menggunakan dan memanfaakan
fasilitas RSU Dr.Haryoto untuk usaha
lain.
12. Mempunyai usaha dan bekerja di
tempat lain tanpa ijin tertulis dari
pimpinan.
13. Dinyatakan bersalah berdasarkan
keputusan pengadilan.
14. Melakukan pelayanan yang bersifa
diskriminatif.
15. Menjadi anggota atau pengurus partai
politik.
3
-Bagaimana seorang petugas P. Bambang
kesehatanmemberikan pelayanan prima Heri Kartono,
kepada pasien dan keluarga sehingga AMK
dengan adanya pelayanan prima ini pasien
maupun keluarganya akan merasa puas dan
nyaman dengan pelayanan yang diberikan
sehingga mereka akan menjadi sumber “
voice of mouth” yang positif.
10 Juli Penjelasan tentang Kebijakan Pelayanan Ruang Dr. Anni
2018 Medis dan Keperawatan Pertemuan Haryati
- Pelayanan medis harus berorientasi pada RSUD Dr.
mutu keselamatan pasien. Haryoto lt 2
- Setiap petugas harus bekerja sesuai standar
profesi, standar prosedur operasional, etika
profesi dan menghormati pasien.
- Semua petugas wajib memiliki ijin sesuai
ketentuan yang berlaku.
- Peralatan di instalasi harus selalu
dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi yang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Dalam melakukan tugasnya, setiap petugas
wajib mematuhi ketentuan dalam K3.
4
- Unsur organisasi adalah kumpulan orang,
kerja sama, tujuan bersama, sistem
koordinasi, pembagian tugas dan tanggung
jawab dan sumber daya organisasi.
5
penculikan atau kehilangan bayi.
8. Code Orange : merupakan kode jika
ada insiden yang mengancam (bahkan
kematian) masal akibat bahan kimia,
zat biologis, radio nuclear dsb.
- Tata cara menggunakan APAR ( Alat
Pemadam Api Ringan)
1. Tarik pin pengunci hingga terlepas.
2. Arahkan Nozzle ke sumber api.
3. Tekan tuas hinggan mengeluarkan
powder.
4. Sapukan ke sumber api.
11 Juli Penjelasan tentang Pemeriksaan Ruang Mochamad
2018 Laboratorium Pertemuan Ricky I.Z,
- Laboratorium di RSUD Dr. Haryoto RSUD Dr. Amd.AK,
Lumajang dibagi menjadi 2 yaitu : Haryoto lt 2 S.Sos
1. Laboratorium Patologi Klinik
2. Laboratorium Patologi Anatomi Dr. Heri Dwi
- Laboratorium Patologi Klinik adalah Djatmiko,
laboratorium kesehatan yang Sp.PK
melaksanakan diagnostic di bidang
hematologi, kimia klinik, imunologi,
mikrobiologi dan atau bidang lain yang
berupaya menunjang pencegahan diagnosis
terapi serta monitoring pasien.
- Visi Laboratorium Patologi Klinik RSUD
Dr. Haryoto : Terwujudnya pelayanan
laboratorium bermutu dalam lingkungan
Rumah Sakit pada umumnya dengan
menjunjung tinggi profesionalisme kerja.
- Dalam melakukan pemeriksaan di
laboratorium terdapat 3 tahapan penting
yaitu :
1. Pre Analitik : tahapan ini merupakan
tahapan awal suatu pemeriksaan
laboratorium yang meliputi persiapan
specimen, pengisian form secara jelas
dan lengkap. Tahapan ini berperan
penting untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
2. Analitik : tahapan ini merupakan
tahapan dimana specimen dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan permintaan
dokter.
3. Post Analitik : merupakan tahapan
akhir dari proses pemeriksaan
laboratorium.
- Dalam melakukan pemeriksaan
laboratorium seorang analis harus
memahami nilai normal pemeriksaan
laboratorium sehingga apabila didapatkan
6
hasil yang abnormal harus dianalisa
terlebih dahulu sebelum pelaporan hasil.
- Laboratorium Patologi Anatomi adalah
laboratorium kesehatan yang menangani
pemeriksaan sitologi dan jaringan.
- Jenis layanan Patologi Anatomi yaitu :
1. HPA (Histopatologi) merupakan Dr. Fibriani
pemeriksaan jaringan yang diambil Dyah Sofiana,
dari jaringan hasil operasi. Sp.PA
2. Sitologi dibagi menjadi 2 yaitu
sitology eksfoliatif dan aspirasi.
Sitology eksfoliatif contohnya seperti
pemeriksaan pap smear, cairan ascites,
cairan pleura, sputum dll. Sedangkan
sitology aspirasi adalah pemeriksaan
FNAB (Fine Needle Aspiration
Biopsy).
3. Frozen Section merupakan
pemeriksaan jaringan yang dilakukan
langsung ketika dilakukan operasi.
4. Histokimia merupakan pemeriksaan
yang dilakukan dengan adanya
pengecatan khusus yaitu dengan cat
hematoksilin eosin
5. Imunohistokimia : pemeriksaan ini
dapat menentukan jenis kemoterapi
selanjutnya.
6. Patologi Molekuler
- Pemeriksaan HPA bertujuan untuk
mengetahui kelainan non neoplasma dan
neoplasma yang memiliki tingkat
ketepatan yang tinggi sehinggan
pemeriksaan ini merupakan gold standart
suatu pemeriksaan patologi anatomi.
- Kapan harus diperiksa PA? Setiap ada
jaringan dan cairan tubuh yang dikeluarkan
wajib diperiksa PA.
- Handling Specimen untuk pemeriksaan
HPA
1. Sesuaikan wadah penampung jaringan
dengan besar specimen.
2. Memiliki mulut lebar dengan tutup
ulir.
3. Tidak mudah pecah atau robek.
- Labeling harus meliputi :
1. Identitas spesimen
2. Identitas pasien
3. Identitas dokter pengirim
4. Identitas patologi
5. Tanggal operasi
6. Diagnosis klinis
7
Penjelasan tentang Manajemen Rekam
Medis
- Kebijakan pelayanan Rekam Medis
1. Pelayanan di Rekam Medis harus
selalu berorientasi pada mutu dan
keselamatan pasien.
2. Semua petugas Rekam Medis yang Ns. Nora
berpendidikan DIII dan DIV harus Indrawati
memiliki izin kompetisi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Semua petugas Rekam Medis yang
bukan perekam medis wajib diambil
sumpahnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap
petugas Rekam Medis wajib mematuhi
ketentuan dalam K3.
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai
standart profesi dan standart prosedur
operasional.
12 Juli Penjelasan Tentang Pencegahan dan Ruang B. Tini Lestari
2018 Pengendalian Infeksi (PPI) Pertemuan
- PPI bertujuan untuk mencegah dan RSUD Dr.
meminimalkan terjadinya infeksi, Haryoto lt 2
melindungi pasien, petugas kesehatan
dan pengunjung Rumah Sakit, memutus
siklus penularan penyakit.
- HAIS adalah infeksi yang terjadi pada
pasien selama dirawat di Rumah Sakit
dan fasilitas kesehatan dimana ketika
MRS tidak ada tanda infeksi dan tidak
dalam masa inkubasi termasuk infeksi
dalam Rumah Sakit tapi munculnya
setelah pasien pulang dari Rumah Sakit
atau fasilitas kesehatan.
- Jenis HAIS yaitu
1. VAP (Ventilation Associated
Pneumonia)
2. IAD (Infeksi Aliran Darah)
3. ISK (Infeksi Saluran Kemih)
4. IDO ( Infeksi Daerah Operasi)
- Program PPI meliputi : Kewaspadaan
Isolasi.
- Kewaspadaan Isolasi dibagi menjadi
Kewaspadaan Standart dan Kewaspadaan
Transmisi.
- Kewaspadaan Isolasi terdiri dari :
1. Kebersihan tangan.
Cuci tangan dengan air mengalir 40 –
60 detik dengan 8 kali gerakan.
8
Cuci tangan dengan Handrub 20 – 30
detik dengan 4 kali gerakan.
2. Alat Pelindung Diri.
1. Bertujuan untk emlindungi kulit
dan membrane mukosa dari resiko
pajanan darah, cairan tubuh, secret,
ekskreta kulit yang tidak utuh.
2. Indikasi pemakaian APD
3. Tindakan yang memungkinkan
tubuh terpercik darah atau cairan
tubuh pasien.
4. APD segera dilepas bila telah
selesai.
5. Tidak dibenarkan menggantung
masker.
3. Dekontaminasi Peralatan Perawatan
Pasien
4. Pemeliharaan Lingkungan meliputi
kualitas udara, kualitas air dan
permukaan lingkungan.
Permukaan Lingkungan harus
memenuhi kriteria :
Bebas dari serangga
Bebas dari binatang pengganggu (
tikus, kucing dll)
Bebas asap rokok
Pembersihan lantai dengan MOP
Pembersihan permukaan dengan
klorin 0,05% bila terdapat cairan
tubuh menggunakan klorin 0,5%.
Ruang perawatan harus bebas dari
debu.
5. Penglolaan Limbah
Jenis plastic sesuai dengan limbah
yaitu :
1. Bahan dengan radioaktif
menggunakan plastic merah.
2. Bahan infeksius dengan plastic
warna kuning.
3. Bahan sitoksis menggunakan
plastic warna ungu.
4. Limbah kimia farmasi
menggunakan plastic warna
coklat.
5. Limbah non infeksius
menggunakan plastic warna
hitam.
6. Penatalaksanaan Linen
1. Bersihkan terlebih dahulu kotoran
pada linen sebelum dimasukkan
kantong.
9
2. Troly pengiriman linen kotor dan
bersih harus berbeda dan
dibersihkan setiap hari.
3. Mesin cuci infeksius dan non
infeksius harus berbeda.
4. Linen non infeksius dimasukkan
kantong palstik warna hitam.
5. Linen infeksius dimasukkan
kantong palstik warna kuning.
7. Perlindungan Kesehatan Karyawan
Penyediaan APD
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Vaksinasi
Kebijakan penatalaksanaan PPP
8. Penempatan Pasien
Pasien infeksius harus terpisah
dengan pasien non infeksius
Penempatan pasien disesuaikan
dengan pola transmisi.
9. Kebersihan Pernafasan atau etika
Batuk
Etika batuk dan bersin yang benar
adalah dengan menutupnya dengan
lengan bagian dalam.
10. Praktik Penyuntikan yang Aman
Terapkan teknik aseptic
Tidak menggunakan spuit yang sama
untuk lebih dari satu penyuntikan.
Semua spuit untuk satu kali
penyuntikan.
11. Praktik Lumbal Pungsi Yang Aman
- Kewaspadaan Transmisi meliputi
1. Melalui kontak contoh : herpes, dll
2. Melalui droplet
3. Melalui Airbone
Vaksinasi HBs Ag
P. Agus
Game / Permainan Wahyudi, SKM
10
Melakukan pemeriksaan BTA
Melakukan pemeriksaan TCM
17 Juli Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
Melakukan pemeriksaan Hematologi
Melakukan pemeriksaan Urinalisis
Melakukan pemeriksaan BTA
Melakukan pemeriksaan TCM
18 Juli Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
Melakukan pemeriksaan Hematologi
Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik
Melakukan pemeriksaan Faal Hemostasis
Melakukan pemeriksaan Urinalisis
Melakukan pemeriksaan BTA
Melakukan pemeriksaan TCM
19 Juli Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
Melakukan pemeriksaan Hematologi
Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik
Melakukan pemeriksaan Faal Hemostasis
Melakukan pemeriksaan Urinalisis
Melakukan pemeriksaan BTA
Melakukan pemeriksaan TCM
20 Juli Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
Melakukan pemeriksaan Hematologi
Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik
Melakukan pemeriksaan Faal Hemostasis
Melakukan pemeriksaan Urinalisis
Melakukan pemeriksaan BTA
Melakukan pemeriksaan TCM
21 Juli Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Laboratorium
2018 Jalan Patologi
Melakukan kegiatan sampling pasien Rawat Klinik RSUD
Inap Dr. Haryoto
Melakukan pemeriksaan Hematologi
Melakukan pemeriksaan Kimia Klinik
Melakukan pemeriksaan Faal Hemostasis
Melakukan pemeriksaan Urinalisis
11
Melakukan pemeriksaan BTA
Melakukan pemeriksaan TCM
23 Juli Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018 Membantu proses pemeriksaan Sitologi Patologi
Membantu proses pemeriksaan FNAB Anatomi
Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
24 Juli Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018 Membantu proses pemeriksaan Sitologi Patologi
Membantu proses pemeriksaan FNAB Anatomi
Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
25 Juli Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018 Membantu proses pemeriksaan Sitologi Patologi
Membantu proses pemeriksaan FNAB Anatomi
Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
26 Juli Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018 Membantu proses pemeriksaan Sitologi Patologi
Membantu proses pemeriksaan FNAB Anatomi
Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
27 Juli Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018 Membantu proses pemeriksaan Sitologi Patologi
Membantu proses pemeriksaan FNAB Anatomi
Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
28 Juli Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018 Membantu proses pemeriksaan FNAB Patologi
Membantu proses pemeriksaan Sitologi Anatomi
Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
Membantu melakukan pengarsipan dokumen Haryoto
dan sediaan
30 Juli Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018 Membantu proses pemeriksaan FNAB Patologi
Membantu proses pemeriksaan Sitologi Anatomi
Melakukan mounting specimen RSUD Dr.
Haryoto
31 Juli Membantu proses pemeriksaan HPA Laboratorium
2018 Membantu proses pemeriksaan FNAB Patologi
Membantu proses pemeriksaan Sitologi Anatomi
Melakukan mounting specimen. RSUD Dr.
Haryoto
12
BAB III
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini saya buat dengan sebenar-benarnya berdasarkan kegiatan
yang saya lakukan selama masa orientasi Pegawai Non PNS RSUD Dr. Haryoto Lumajang yang
dimulai tanggal 9 Juli 2018 sampai 31 Juli 2018.
Adapaun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan orientasi adalah sebagai berikut :
13