Anda di halaman 1dari 3

MANUAL PLASENTA

Nomor Dokumen Nomor Revisi 1/3

Dinas Kesehatan
Manggarai Timur
SOP Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:
PUSKESMAS Kepala Puskesmas Borong
BORONG

dr. Maria Yohanesta Sarnis


NIP. 19790805 201001 2 025
Pengertian Suatu tindakan untuk mengeluarkan plasenta secara manual
(menggunakan tangan) dari tempat implantasinya.
Tujuan Sebagai acuan bagi dokter/bidan dalam melakukan:
1. Tindakan mengeluarkan plasenta yang tidak lahir dalam waktu 30
menit setelah bayi lahir dan sisa kotiledon.
2. Untuk mengurangi perdarahan berlanjut
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tentang Jenis Pelayanan yang Disediakan
Oleh Puskesmas Borong.
A. Alat dan Bahan
Prosedur 1. Cairan dan selang infus sudah terpasang dan perut bawah dan
paha sudah bersih.
2. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitas.
3. Menyiapkan kain alas bokong dan perut bawah
4. Medikamentosa:
a. Analgetik 1-2 mg/kg bb, ketorolac suppositoria
b. Uterotonika (oksitosin, methylergometrin, prostaglandin)
c. Oksigen dan regulator
d. Cairan infus Ringer laktat
e. Abocath no. 18 atau 20: 2 buah
5. APD (celemek, masker, kaca mata pelindung, sepatu bot,
matela)
6. Form informed concent
7. Sarung tangan pendek/biasa: 2 pasang
8. Sarung tangan panjang steril / DTT
9. Instrumen:
a. Klem tali pusat: 1 buah
b. Spuit disposible 5 cc dan jarum no. 23: 4 buah
c. Kateter dan penampung air kemih: 1 buah
d. Tempat plasenta
e. Hecting set: 1 buah
f. Kasa steril
B. Pelaksanaan
1. Petugas menjelaskan kepada ibu / keluarga tentang prosedur
dan tindakan yang akan dilakukan
2. Petugas meminta persetujuan ibu /keluarga dengan
menandatangai form informed concent
3. Petugas Mencuci tangan
4. Petugas mengatur posis pasien
5. Petugas memakai APD (celemek, masker, sepatu both, matela )
6. Petugas memakai sarung tangan pendek/biasa
7. Petugas memasang infus RL
8. Petugas melakukan anastesi Verbal dan atau rectal
9. Petugas memastikan kandung kemih kosong, jika penuh
lakukan kateterisasi
10. Petugas mencuci tangan pada larutan clorin dan lepaskan
sarung tangan
11. Petugas memakai sarung tangan panjang steril/DTT pada
tangan kanan dan sarung tangan pendek pada tangan kiri
12. Petugas menjepit tali pusat dengan klem 5-10 cm depan vulva,
regangkan dengan tangan kiri sejajar dengan lantai.
13. Petugas memasukkan tangan kanan secara obstetrik ke dalam
vagina dengan menyusuri sisi bawah tali pusat.
14. Setelah mencapai pembukaan serviks minta asisten/keluarga
untuk memegang klem.
15. Petugas memindahkan tangan kiri ke fundus untuk menahan
fundus
16. Petugas memasukan tangan kanan ke kavum uteri dengan
menelusi tali pusat sehingga mencapai tempat implantasi
plasenta.
17. Asisten melepaskan klem
18. Bentangkan tangan obstetrik menjadi datar seperti bersalaman
19. Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta paling
bawah
a. Bila plasenta berimplantasi di korpus posterior, punggung
tangan menghadap ke bawah
b. Bila plasenta berimplantasi di korpus anterior punggung
tangan menghadap ke atas
20. Mencari bagian plasenta yang sudah terlepas.
Bila tepi plasenta tidak teraba atau plasenta berada pada
dataran yang sama tinggi dengan diding uterus maka jangan
mengupayakan pelepasan plasenta karena hal itu menunjukkan
plasenta inkreta.
21. Melepaskan plasenta pada dinding uterus dengan sisi jari,
perluas pelepasan plasenta dengan menggerakan tangan ke
kanan dan ke kiri sambil digeserkan ke atas (kranial ibu) hingga
plasenta terlepas dari dinding uterus.
- bila hanya sebagian yang dapat dilepaskan dan bagian lainnya
melekat erat maka hentikan manual plasenta karena hal
tersebut adalah plasenta akreta. Ibu dirujuk sambil terpasang
infus
22. Setelah semua plasenta terlepas, tangan yang masih di dalam
cavum uteri melakukan eksplorasi untuk menilai kemungkinan
adanya sisa plasenta yang masih melekat pada dinding uterus
23. Pindahkan tangan kiri ke supra simfisis untuk melakukan dorso
kranial
24. Keluarkan plasenta dari kavum uteri, pegang plasenta di vagina
25. Tangan kiri melakukan masase fundus uteri selama 15 detik
sebanyak 15 kali.
26. Jika uterus berkontraksi keluarkan plasenta bersama2 dengan
tangan.
27. Periksa laserasi jalan lahir
28. Periksa kontraksi uterus
Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan masih berlangsung
periksa ulang laserasi jalan lahir, jika ada laserasi lakukan
penjahitan.
29. Bersihkan ibu dan tempat tidur tindakan . dekontaminasi semua
alat ke dalam larutan clorin 0,5 %
30. Mencuci dan melepaskan sarung tangan secara terbalik dalam
larutan clorin 0,5 %
31. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk bersih.
32. Lakukan pemantauan pasca tindakan selama 6 jam (jam
pertama setiap 15 menit, jam selanjutnya setiap 30 menit).
33. Mendokumentasikan semua tindakan: kartu ibu, Register kamar
bersalin, Rekam medik, Catatan Perkembangan SOAP
Unit Terkait Poli KIA, Ruang Bersalin,Laboratorium, Farmasi, Pustu, Poskesdes,
Polindes.

Anda mungkin juga menyukai