Teritori tipe A merupakan daerah atau area yang meliputi untuk segala aktivitas seperti bercumbu, kawin, bersarang ataupun mencari makan. Teritori tipe ini umumnya ditemukan pada sebagian besar burung berkicau.
2. Teritori tipe B atau a mating and nesting territory
Teritori tipe B merupakan suatu area yang meliputi untuk segala aktivitas reproduksi, namun tidak untuk kegiatan mencari makan. Contoh dari hewan dengan teritori tipe B yaitu red-winged blackbird jantan. Burung ini akan menempati dan melindungi area ini selama musim kawin, namun ketika aktivitas mencari makan, burung ini akan mencari diluar area tersebut.
3. Teritori tipe C atau nesting territory
Teritori tipe C merupakan sebuah area di sarang dan sedikit area kecil disekitarnya. Contoh hewan dengan teritori tipe ini yaitu pada beberapa koloni water birds.
4. Teritori tipe D atau pairing and mating territory
Teritori tipe D merupakan suatu area yang meliputi untuk kegiatan bercumbu dan kawin. Contoh hewan dengan teritori tipe ini yaitu pada beberapa jenis burung misalnya burung merak.
5. Teritori tipe E atau roosting territory
Teritori tipe E merupakan suatu area yang meliputi untuk kegiatan mencari makan dan area bertengger. Hewan dengan teritori tipe ini yaitu beberapa burung berkicau. 6. Teritori tipe F atau winter territory Beberapa jenis burung yang melakukan migrasi akan menentukan teritori berdasarkan sumber daya yang ada. Teritori tipe ini mengindikasikan bahwa habitat tersebut terdapat banyak sumber daya makanan yang hanya terbatas pada musim dingin. Penelitian pada perilaku migrasi musim dingin, menunjukkan bahwa hewan yang dominan akan menjaga area tersebut selama musim dingin ketika terdapat burung subordinat lain yang menyerang. Contoh burung dengan teritori tipe ini yaitu burung hermit thruses.
Referensi: Mandal FB. 2015. Textbook of animal behavior. 3rd edition. New Delhi (IN): PHI Learning Private Limited.