Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PASIEN RISIKO JATUH

Akrditasi harus ada :

 Kebijakan / Panduan/SPO asesmen dan asesmen ulang risiko pasien jatuh

 Kebijakan langkah –langkah pencegahan risiko pasien jatuh

 SPO pemasangan gelang risiko jatuh

Dokumen Implementasi: Form monitoring dan evaluasi hasil pengurangan cedera akibat jatuh

Bahan Panduan memuat :

a. Pengkajian pasien risiko jatuh dan reassesment


b. Siapa yang mengkaji?
c. Kapan dikajinya ?
d. Dimana dikajinya?
e. Penggunaan tanda sebagai identifikasi pasien risiko jatuh.

Isi Panduan :

I. Latar Belakang
II. Definisi, Tujuan, Pengertian, Istilah-istilah
III. Ruang Lingkup (penjelasan topic where-who-when)
IV. Tatalaksana (manajemen)
a. Petugas Penanggungjawab
b. Dokumen/Alat terkait yang harus tersedia (mis. Kebijakan-SOP Pemasangan
Tanda-Gelang/tanda-tanda, SOP PEncegahan Risiko pasien Jatuh, dll)
c. Pengkajian pasien risiko jatuh
1. Pengkajian awal / skrining (ingat 5W)
2. Pengkajian ulang (ingat 5W)
3. Intervensi pencegahan pasien jatuh
- Pencegahan Umum (semua katagori)
- Pencegahan Khusus (sesuai katagori)
d. Manajemen jika pasien jatuh
V. Algoritme
VI. Pencatatan dan Pelaporan
VII. Bukti Dokumen :
1. Lembar Dokumentasi Pengkajian Pasien Risiko Jatuh
2. Lembar Dokumentasi catatan keperawatan
3. Dokumen Pemantauan
4. Dokumen Pemberian Informasi Risiko Pasien Jatuh
5. Dokumen pelaporan (jika ada pasien jatuh)
6. Dlll

Referensi

I. LATAR BELAKANG

Falls atau pasien jatuh merupakan insiden di RS yang sering terjadi dan dapat
mengakibatkan cedera serius dan kematian. Pasien jatuh merupakan adverse event kedua
terbanyak dalam institusi perawatan kesehatan setelah kesalahan pengobatan/medication errors
(AHRQ). Insiden pasien jatuh tidak hanya berdampak kepada fisk pasien tetapi juga dampak
keuangan yang ditanggung pasien dan rumah sakit (RS).

Permasalahan peasien jatuh telah menjadi perhatian penting bagi Pemerintah dalam
pelayanan pasien di RS melalui Peraturan Menteri Kesehatan No.1691 / MENKES / PER / VIII /
2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Bab 4 pasal 8 bahwa: setiap RS wajib
mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien. Enam (enam) sasaran keselamatan
pasien dan salah satunya adalah pengurangan risiko pasien jatuh. Dalam rangka menurunkan
risiko cedera akibat jatuh, maka petugas RS perlu melakukan asesmen dan reasesmen/penilaian
ulang terhadap kategori risiko pasien jatuh dan bekerja sama dalam memberikan intervensi
pencegahan pasien jatuh, sesuai prosedur.

II. TUJUAN
Suatu proses untuk mencegah pasien jatuh pasien dengan cara :
7. Membuat mekanisme yang konsisten untuk mengidentifikasi pasien sejak masuk
menggunakan asesmen risiko jatuh
8. Melakukan asesmen ulang (harian) pada semua pasien
9. Menetapkan strategi intervensi dan rekomendasi pencegahan pasien jatuh sesuai dengan
level risiko asesmen.
10. Menerapkan standar komprehensif untuk penanganan pasien jatuh.

III. PENGERTIAN
Pasien jatuh adalah suatu peristiwa dimana seorang pasien mengalami jatuh, dengan arah
jatuh ke lantai, dengan atau tanpa ada yang menyaksikan, dengan atau tanpa cedera
Penyebab jatuh dapat disebabkan karena faktor fisik atau lingkungan. Penyebab jatuh ada
yang dapat diantisipasi sebelumnya dan ada yang tidak dapat diantisipasi. Faktor-faktor
risiko yang dapat diantisipasi harus dicari untuk mencegah jatuh. Faktor tersebut adalah :
a. Intrinsik/fisik/berhubungan dengan kondisi pasien:
 Riwayat jatuh sebelumnya
 Inkontinensia
 Gangguan kognitif / psikologis
 Usia>65 th
 Osteoporosis
 Status kesehatan yang buruk
 Gangguan muskuloskletal
b. Ekstrinsik/lingkungan :
 Lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang, handrail tidak
adekuat, kabel lepas
 Alas kaki tidak pas
 Dudukan toilet yang rendah
 Kursi dan tempat tidur beroda
 Rawat inap berkepanjangan
 Peralatan yang tidak aman
 Peralatan rusak
 Tempat tidur ditinggalkan dalam posisi tinggi

IV. a
Kapan saja pasien harus diasses??
Patients should be assessed for their fall risk:
• On admission to the facility
• On any transfer from one unit to another within the facility
• Following any change of status
• Following a fall
• On a regular interval such as monthly, biweekly or daily
Siapa yang mengasses?? Dicatat dimana?
Peran farmasis dan fisioterapi ?
Dokumen assessment nya???
REasesment : kondisi apa saja ??
For this reason, reassessment of fall risk needs to be an ongoing
process and should be completed whenever there is any of the following:
• Change in a patient’s condition. Whenever there is a change in a patient’s condition,
the change could potentially affect fall risk. For instance, if a patient starts to become
weak, the individual is more likely to fall. If a patient begins to experience vertigo, of
course, the individual is then at a significant increased risk for falling. Such patient
conditions should be continually assessed to determine accurate fall risk.
• Addition or change in medication. Staff members should keep a close eye on medications
to determine if any individual medication or combinations of medications
could put patients at an increased fall risk. Some organizations ask pharmacists to
evaluate patient medications for fall risk factors. As such, pharmacists can suggest
alternatives to doctors—or, at the very least, point out that specific medication will
bring about increased fall risk. Such information can help doctors weigh the benefits
of the medication against any potential risks.
• Each day or with each shift change for some high-risk patients.High-risk patients can
change significantly from day to day. As such, patient fall risk changes considerably. By
evaluating the risk daily or at each shift change, staff members can stay on top of variations
of fall risk and implement specific and timely interventions. In addition, frequent
evaluations help keep patient fall risk as an issue at the forefront for staff members.
• Immediately following a fall. It is especially important to perform a follow-up
evaluation after a fall. The purpose of the post-fall assessment is to identify the circumstances
of the fall, identify the presence of new risk factors, and plan appropriate
interventions to prevent further falls. These assessments are beneficial in detecting
risk factors and in implementing effective follow-up interventions.1

Kapan katagorinya dapat dirubah???..dari tinggi ke rendah???

Idetifikasi risiko jatuh :

1. katagori
2. Kebutuhan dan keterbatasan pasien
3. Penggunaan alat pengaman

Intervensi Pencegahan Jatuh :

1. Secara umum (utk semua katagori); orientsi kamar, posisi TT, ruangan rapi, benda-benda
probadi dalam jangkauan (telpon gnggam, tombol panggilan, remote air minum,
kacamata,; pencahayaan yang adekuat; optimalisasi penggunaan kcamata dan alat bantu
dengar; alat bantu dalam jangkauan; pantauan obat-obatan, anjuram ke KM secara rutin;
dukungan emosional+psikologis; beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien
2. Aaa

Manajemen setelah kejadian jatuh :

Anda mungkin juga menyukai