Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)


PT.GREAT GIANT FOODS

Oleh :

Hafid
Hamzah

(155100300111041)
Achmad Nabhan Yaman (155100300111009)
Muhammad Hadyan Rahman (155100300111079)

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
DAFTAR ISI
Halaman Judul .....................................................................................................
Lembar Pengesahan I...........................................................................................
Lembar Pengesahan II..........................................................................................
Lembar Pengesahan III.........................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................
1.2 Tujuan ..............................................................................................................
1.3 Manfaat ............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nanas ..............................................................................................................
2.2 Biogas...............................................................................................................
2.3 Manajemen Industri .........................................................................................
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL)..........................
3.2 Metode Pengumpulan Data dan Informasi........................................................
3.3 Ruang Lingkup data .........................................................................................
3.4 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL).............................
BAB IV PENUTUP .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
LAMPIRAN.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nanas merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki potensi
untuk dikembangkan. Hal ini terlihat dari jumlah permintaan nanas segar dari
luar negeri yang cukup tinggi. Nilai ekspor nanas Indonesia mencapai US$
139 juta per tahun (BPS, 2010). Komoditi nanas telah lama dibudidayakan di
Indonesia, di pasar domestik banyak dijual untuk dikonsumsi dalam bentuk
segar, tetapi untuk preferensi konsumen internasional adalah nanas olahan.
Pada tahun 2007, jumlah ekspor nanas baru 95,663 ton. Salah satu
perusahaan di Indonesia yang memproduksi nanas olahan dalam kemasan
kaleng adalah PT. Great Giant Foods.
PT. Great Giant Foods merupakan salah satu perusahaan pengalengan
buah terbesar yang berada di Provinsi Lampung. Produk utama yang di
produksi oleh PT. Great Giant Foods adalah nanas kaleng yang berbahan
dasar nanas Cayenne yang telah di ekspor ke lebih dari 60 negara di dunia.
PT. Great Giant Foods dinilai sangat ideal sebagai lokasi Praktek Kerja
Lapang karena PT. Great Giant Foods memiliki kualitas yang baik dibidangnya
serta memiliki produk-produk yang berkualitas, sehingga diharapkan Praktik
Kerja Lapang yang dilakukan dapat memperdalam wawasan, meningkatkan
penguasaan keilmuan baik secara teoritis maupun praktis, khususnya dalam
produksi biogas yang menggunakan produk samping nanas di PT. Great Giant
Foods.
Pada industri pertanian nanas, untuk mengatasi masalah produk samping
nanas , maka salah satu cara yang dapat dilaksanakan adalah melaksanakan
pengolahan limbah pertanian nanas dengan cara mengolah menjadi biogas.
Biogas merupakan produk sampingan dalam produksi yang melibatkan sisa
hasil panen dari sebuah agroindustri, biogas dapat dihasilkan dari proses
fermentasi limbah kulit nanas yang dimasukkan kedalam reaktor pengolahan
biogas. Biogas (metana) dapat terjadi dari penguraian limbah organik yang
mengandung protein, lemak, dan karbohidrat. Penguraian ini dilakukan oleh
bakteri anaerob secara proses fermentasi, oleh karena itu bejana yang
digunakan untuk fermentasi limbah ini sebaiknya ditutup agar udara (O2) tidak
masuk ke biodigester yang mengakibatkan penurunan produksi metana.
Biogas dapat di produksi menggunakan kulit buah nanas 50 kg dan air 50 liter.
Variabel konstan yaitu menambahkan campuran pengurai agar proses
fermentasi cepat terjadi, di sini bahan yang digunakan adalah EM4 dan
kotoran sapi 2 liter dan air 50 liter dijadikan satu wadah. Metode dua variabel
ini akan berproses menjadi sebuah gas metana (CH4) dengan alat biodigester
yang telah tersedia berkapasitas 200 liter (Yudiswantoro, 2016).
Menurut zulkarnain (2008) manajemen merupakan suatu proses yang
terdiri dari tindakan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan staf, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan. Sebagai
salah satu asset penting dalam perusahaan – karena biasanya mempunyai
nilai yang cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya
biaya operasi – perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan salah
satu kegiatan penting untuk mendapat perhatian khusus dari manajemen
perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dengan melaksanakan praktek kerja
lapang ini diharapkan akan dapat mengetahui dan mempelajari mengenai
manajemen biogas sebagai energy alternative di PT. Great Giant Pineapple,
Lampung Tengah.
1.2 Tujuan
1.2.1Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami proses pengolahan produk hasil pertanian
tanaman nanas yang ada di PT. Great Giant Food.

1.2.2 Tujuan Khusus


Mengetahui dan memahami manajemen pengelolaan biogas sebagai
energy alternative di PT Great Giant Foods Lampung Tengah, Lampung
Mengetahui manajemen perawatan mesin, spesifikasi mesin, bagian
mesin dan peralatan serta instrumentasi yang digunakan pada pengolahan
biogas di PT. Great Giant Foods.

Mengetahui dan mempelajari proses pembuatan biogas meliputi proses


pengolahan bahan pembuatan biogas, pengolahan dan proses pembuatan
biogas, mesin yang digunakan, penggunaan dan penghematan biaya listrik
yang dihasilkan dari generator biogas terhadap fasilitas yang ada di PT Great
Giant Foods

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perguruan Tinggi
a. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan mutu kurikulum pendidikan.
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan dan
mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam dunia industri.
c. Mengenalkan dunia industri khususnya industri pertanian kepada mahasiswa
agar mendapatkan gambaran dan pengalaman tentang industri pertanian
yang sesungguhnya.
1.3.2 Bagi Perusahaan
a. Berperan dalam menyiapkan tenaga kerja yang terlatih, sehingga diharapkan
mahasiswa dapat bekerja dengan baik apabila nantinya mahasiswa bekerja
pada perusahaan tersebut karena telah mengenal sistem yang diterapkan.
b. Turut berperan dalam meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan
perguruan tinggi di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nanas
Menurut Harahap dan Nusyirwan (2014), nanas (Ananas comosus L.)
merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki potensi untuk
dikembangkan. Nilai ekspor nanas Indonesia mencapai US$ 139 juta per tahun.
Pada tahun 2007, jumlah ekspor nanas baru 95,663 ton. Pada tahun 2010
produksi nanas Indonesia mencapai 1.406.445 ton dan menempati urutan kedua
dalam kontribusi terhadap produksi buah nasional. Pada Januari hingga Maret
tahun 2012 adalah 124.160 ton. Sedangkan menurut Hayat dkk (2015), buah
nanas (Ananas comosus L.) banyak mengandung zat gizi antara lain vitamin A,
kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa (gula
tebu), serta enzim bromelin (bromelain) yang merupakan 95%- campuran
protease sistein, yang dapat menghidrolisis protein (proteolisis) dan tahan
terhadap panas.
2.2 Biogas
Biogas (metana) dapat terjadi dari penguraian limbah organik yang
mengandung protein, lemak, dan karbohidrat. Penguraian ini dilakukan oleh
bakteri anaerob secara proses fermentasi, oleh karena itu bejana yang
digunakan untuk fermentasi limbah ini sebaiknya ditutup agar udara (O2) tidak
masuk ke biodigester yang mengakibatkan penurunan produksi metana.
(Puslitkoka, 2008). Biogas yang dibuat dari kotoran ternak sapi mengandung gas
CH4 sebesar 55– 65%, gas CO2 sebesar 30–35% dan sedikit gas hidrogen (H2),
gas nitrogen (N2) dan gas-gas lain. Panas yang dihasilkan sebesar 600
BTU/cuft. Sedangkan, biogas yang dibuat dari gas alam mengandung gas CH4
sebesar 80% dengan panas sebesar 1000 BTU/cuft. Kandungan gas CH4 dari
biogas dapat
ditingkatkan dengan memisahkan gas CO2 dan gas H2S yang bersifat korosif.
Reaksi pembentukan metana dari bahan-bahan organik yang dapat terdegradasi
dengan bantuan enzim maupun bakteri dapat dilihat sebagai contoh, pada
pembuatan biogas dari bahan baku kotoran sapi atau kerbau yang banyak
mengandung selulosa. Bahan baku dalam bentuk selulosa akan lebih mudah
dicerna oleh bakteri anaerob (Susanto, 2008). Manajemen merupakan suatu
proses yang terdiri dari tindakan perencanaan pengorganisasian, penyusunan
staf , pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan. Pengolaan biogas
merupakan salah satu kegiatan penting untuk mendapatkan perhatian khusus
dari manajemen perusahaan. Pengelolaan biogas memiliki nilai yang cukup
besar sehingga mampu mempengaruhi besar kecilnya biaya operasi (Zulkarnain,
2008).
2.3 Manajemen Industri
- Sejarah Perusahaan
Sejarah pendirian usaha menjelaskan mengenai pihak-pihak yang
berhubungan dengan perusahaan ataupun konsumen mengenai dasar atau
landasan berdirinya usaha dan individu yang terlibat. Sejarah perusahaan
merupakan latar belakang berdirinya perusahaan. Sejarah perusahaan juga
mencakup tentang legalitas berdirinya usaha (Griffin, 2008).
- Lokasi Perusahaan
Lokasi adalah salah satu faktor penting bagi perusahaan yang
mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan perusahaan. Terdapat 2 hal
penting yang mendasari pemilihan lokasi, yaitu komitmen jangka panjang dan
pengaruhnya terhadap biaya operasi dan pendapatan (Herjanto, 2008). Lokasi
geografis suatu pabrik berpengaruh terhadap efisiensi sistem produksi, karena
banyak faktor-faktor yang memenuhi letak fasilitas atau mesin-mesin dalam
pabrik. Lokasi akan mempengaruhi besarnya biaya operasi ataupun biaya kapital
(Prasetya dan Fitri, 2009).
- Ketenagakerjaan
Struktur organisasi adalah sarana mendistribusikan kekuasaan untuk
mencapai tujuan organisasi dengan cara memanfaatkan berbagai sumber daya
yang ada. Struktur organisasi menjelaskan tentang sistem pebagian tugas,
sistem pelaporan, mekanisme koordinasi yang formal, serta pola interaksi yang
akan diikuti. Tiga komponen penting dalam struktur organisasi adalah
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi (Gammahendra dkk, 2014). Ada 4 tipe
organisasi yaitu organisasi lini, organisasi fungsional, organisasi panitia serta
organisasi lini dan staf. Organisasi ini merupakan organisasi lini ditambah ahli
spesialis yang mebantu tugas supervisor (Wibowo, 2008).
- Tata Letak Fasilitas
Tata letak (layout) merupakan susunan letak fasilitas operasional
perusahaan, baik yang ada di dalam bangunan maupun diluar. Layout
berpengaruh terhadap jenis produk dan proses operasi. Tujuan dari tata letak
pabrik yang baik adalah untuk meminimasi perpindahan penanganan bahan,
mengurangi waktu mesin menganggur, penentuan area kerja yang benar dan
mengalokasikan jarak yang sesuai dan menghindari arus balik produksi serta
bottlenecks (Hiregoudar dan Reddy, 2008).
- Mesin dan Peralatan
Menurut Mujiono dan Baruni (2009), mesin dan peralatan adalah setiap
alat bantu yang dapat merubah input menjadi sebuah output. Mesin dan
peralatan adalah alat – alat yang dibutuhkan untuk mengolah bahan baku
menjadi suatu produk yang diinginkan. Penggunaan mesin dan peralatan akan
mempercepat proses produksi barang. Selain itu, penggunaan mesin dan
peralatan juga menurunkan error akibat kesalahan manusia, sehingga
meningkatkan efisiensi produksi (Arsana, 2016).
- Proses Produks
Proses produksi adalah serangkaian pekerjaan dimana suatu input
diubah menjadi sebuah produk atau jasa. Dalam sebuah proses produksi
melibatkan banyak sekali sumberdaya, diantaranya sumber daya mesin, modal,
tenaga kerja, material, metode, dan sebagainya (Madura, 2008). Proses produksi
perlu dikendalikan agar produk yang diciptakan tepat waktu. Berjalan lancar dan
produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu yang ada. Proses produksi dibagi
menjadi 3, yaitu proses produksi terputus-putus (batch), proses produksi
berkelanjutan (continue) dan proses produksigabungan (batch-continue). Proses
produksi terputus-putus disebabkan karena barang atau jasa yang diproduksi
bersifat musiman, karakteristik alat itu sendiri, dan juga disebabkan oleh
ketersediaan bahan baku. Sedangkan proses produksi berkelanjutan merupakan
proses produksi yang dilakukan secara terus menerus dengan interval produksi
yang pendek dan produk yang dihasilkan relatif tetap (Wibowo, 2008). Proses
pembuatan biogas dilakukan secara fermentasi yaitu proses terbentuknya gas
metana dalam kondisi anaerob dengan bantuan bakteri anaerob di dalam suatu
digester sehingga akan dihasilkan gas metana (CH4) dan gas karbon dioksida
(CO2) yang volumenya lebih besar dari gas hidrogen (H2), gas nitrogen (N2) dan
gas hydrogen sulfida (H2S). Proses fermentasi memerlukan waktu 7 sampai 10
hari untuk menghasilkan biogas dengan suhu optimum 35C dan pH optimum
pada range 6,4 – 7,9. Bakteri pembentuk biogas yang digunakan yaitu bakteri
anaerob seperti Methanobacterium, Methanobacillus, Methanococcus dan
Methanosarcina (Susanto, 2018).

- Pengendalian Mutu
Mutu adalah karakteristik dari barang dan jasa yang dapat memuaskan
konsumen. Pengendalian mutu dilakukan guna memenuhi criteria mutu yang
diinginkan oleh konsumen. Kegiatan pengendalian mutu berarti juga melakukan
pengendalian biaya, pengendalian material, dan juga pengendalian jumlah
produk. Menurut Risza (2010), pengendalian mutu berorientasi pada
pencegahan dan perbaikan hal-hal yang menyimpang dari standar yang ada.
Tujuan dari pengendalian mutu adalah mengontrol mutu barang dan jasa yang
dihasilkan agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
- Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah aktivitas yang bertujuan untuk mencapai
sasaran perusahaan. Pemasaran dilakukan dengan cara mengantisipasi
kebutuhan pelanggan dan konsumen. Caranya adalah dengan melakukan
identifikasi kebutuhan pelanggan. Setelah diidentifikasi maka akan terlihat produk
atau jasa yang seperti apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Menurut Rangkuti
(2009), pemasaran adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh keadaan sosial,
budaya, politik, ekonomi, dan manajerial yang mengakibatkan pertukaran antara
suatu nilai dengan suatu produk. Pemasaran memiliki unsure utama yaitu strategi
persaingan, titik pemasaran dan nilai pemasaran. Perumusan strategi pemasaran
didasarkan pada analisis faktor eksternal dan internal perusahaan. Faktor
eksternal perusahaan sangat berpengaruh terhadap iklim bisnis dan mudah
sekali berubah, sedangkan faktor internal yaitu kelemahan dan kelebihan
perusahaan dibandingkan dengan pesaing.
- Sanitasi
Sanitasi merupakan cara yang dilakukan guna mencegah penyebaran
penyakit dengan cara menghilangkan faktor-faktor penyebab penyakit tersebut
(Darwin, 2014). Sanitasi sangat penting dalam proses produksi suatu barang. Hal
ini dikarenakan proses sanitasi berguna untuk mencegah kontaminasi antara
lingkungan dengan produk yang telah dihasilkan. Oleh karena itu, proses sanitasi
pada produksi suatu produk dilakukan dari awal proses hingga akhir proses
produksi. Sanitasi dapat meliputi pengawasan bahan baku, pencegahan
kontaminasi, kebersihan lingkungan produksi, suplai air yang baik dan juga
kebersihan karyawan. Selain itu, sanitasi dapat juga diartikan sebagai
penyediaan air bersih dan pengelolaan pembuangan limbah pada suatu
lingkungan (Christina, 2009).
- Pengolahan Limbah
Limbah merupakan hasil sisa suatu proses produksi. Limbah dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu limbah cair, pada dan gas (Karmana, 2010). Menurut
Abdurahman (2008), limbah berdasarkan wujudnya dapat dibedakan menjadi
limbah cair, padat dan gas. Sedangkan berdasarkan sumbernya, limbah dibagi
menjadi limbah industri dan limbah rumah tangga. Berdasarkan sifatnya, limbah
dibagi menjadi limbah korosif, limbah mudah meledak, limbah mudah terbakar,
limbah reaktif, limbah beracun, dan limbah penyebab infeksi. Limbah rumah
tangga disebut juga sebagai limbah domestik. Limbah tersebut dapat berupa
limbah padat, cair ataupun gas. Limbah yang dihasilkan oleh industri bergantung
dari industri yang dijalankan, sehingga limbah industri tidak selalu sama
tergantung karakteristik industri yang dijalankan. Upaya pengolahan limbah dapat
terbagi menjadi 3 yaitu pengolahan primer, sekunder dan tersier. Pengolahan ini
bertujuan untuk mengurangi bahaya bahan pencemar didalam limbah sehingga
layak bagi lingkungan. Upaya pengolahan limbah seringkali dilanjutkan dengan
upaya pemanfaatan limbah sehingga dapat memiliki nilai ekonomis.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL)


Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) akan dilaksanakan di PT.Great
Giant Food, Lampung Tengah, Lampung. Praktek Kerja Lapang (PKL)
dilaksanakan selama 1 bulan, yang disesuaikan dengan hari kerja efektif
perusahaan. Ketentuan jam kerja bagi mahasiswa pelaksana Praktek Kerja
Lapang (PKL) disesuaikan dengan jam kerja perusahaan. Kegiatan akan
dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2018 sampai dengan 4 Agustus 2018. Pada
pelaksanaannya mengikuti ketentuan dan aturan dari pihak perusahaan.

3.2 Metode Pengumpulan Data dan Informasi


Ada 2 jenis data yang akan digunakan dalam Praktek Kerja Lapang (PKL)
yaitu :
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil pengamatan dan pengujian secara
langsung di lapang. Selain itu juga diperoleh saat melaksanakan sebagian
pekerjaan guna dijadikan pembanding. Dalam memperoleh data primer
menggunakan 2 metode yaitu :
a. Metode Wawancara dan Diskusi
Pada metode wawancara dan survei, data diperoleh dengan
mengajukan pertanyaan kepada pembimbing lapang, manajer terkait,
supervisor, operator, karyawan atau petugas berwenang lainnya.
b. Metode Observasi
Pada metode observasi, data diperoleh melalui kegiatan
pengamatan, pencatatan secara sistematis terhadap gejala, fakta dan
permasalahan yang terjadi selama berada di lapang. Selanjutnya
data tersebut dianalis secara mendalam termasuk variabel yang
mempengaruhi.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh melalui :
a. Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan beberapa
data internal. Data internal diperoleh dari analisa buku, laporan dan
dokumen lain yang tersedia di perusahaan.
b. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan untuk memperoleh data eksternal. Data
eksternal merupakan data yang diperoleh berdasarkan literatur dan
referensi lain diluar data internal perusahaan. Metode ini dilakukan
dengan cara membaca dan menganalisis berbagai sumber literatur
berkaitan dengan informasi berkaitan objek pembahasan. Selanjutnya
dilakukan perbandingan dengan hasil yang diperoleh selama Praktek
Kerja Lapang (PKL).
3.3 Ruang Lingkup Data

Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapang, materi yang dipelajari


meliputi beberapa bagian :

1. Tugas Umum
a. Sejarah Pendirian Perusahaan
- Nama dan lokasi perusahaan
- Waktu Pendirian Perusahaan
- Bentuk dan legalitas Perusahaan
- Latar Belakang Perusahaan
b. Tujuan Pendirian Perusahaan
- Tujuan Utama
- Tujuan Khusus
c. Kondisi geografis Perusahaan
- Lokasi dan wilayah perusahaan.
- Batas – batas wilayah perusahaan.
d. Struktur Organisasi Perusahaan
e. Tata Letak Fasilitas
f. Mesin dan Peralatan
g. Penanganan Bahan
- Karakteristik material dan produk
- Metode produksi
h. Proses Produksi
- Diagram Alir Proses
- Spesifikasi produk
i. Sumber Daya Manusia
- Ketenagakerjaan
- Pola rekruitmen
- Fasilitas dan kesejahteraan karyawan
- Pola pengaturan kerja
- Penerapan Penilaian Kinerja
- Metode pelatihan dan pengembangan karyawan
j. Pengendalian mutu
- Standarisasi mutu produk
- Metode pengujian mutu bahan baku dan produk
- Metode pemerikaan mesin dan peralatan
- Masa kadaluarsa
k. Distribusi dan pemasaran
- Strategi Pemasaran
- Wilayah Pemasaran
- Data penjualan
l. Sanitasi
m. Limbah
2. Tugas Khusus

Tugas khusus merupakan merupakan laporan hasil pengamatan berdasarkan


topik khusus yang mengacu pada salah satu mata kuliah inti pada Jurusan
Teknologi Industri Pertanian. Tugas khusus dari PKL yaitu Mengetahui dan
Memahami Manajemen Pengelolaan Biogas Sebagai Energy Alternative di PT
Great Giant Foods Lampung Tengah, Lampung
3.4 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL)

Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan selama 1 bulan, yang


disesuaikan dengan hari kerja efektif perusahaan. Ketentuan jam kerja bagi
mahasiswa pelaksana Praktek Kerja Lapang (PKL) disesuaikan dengan jam kerja
perusahaan. Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2018 sampai
dengan 4 Agustus 2018. Pada pelaksanaannya mengikuti kesepakatan dan
aturan dari pihak perusahaan.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Bulan/Minggu ke-
2018
Maret April Mei Juni Juli Agustus September Okto
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1. Pembuatan
Proposal
2. Konsultasi
Proposal
3. Seminar dan
Perbaikan
Proposal
4. Pelaksanaan
PKL
a. Tugas
Umum
b. Tugas
Khusus
5. Pembuatan
dan Konsultasi
Laporan
6. Ujian PKL
7. Revisi Laporan
PKL
8. Pengumpulan
Laporan

Tugas Khusus
Tugas khusus ini diberikan oleh dosen pembimbing atau usulan dari
perusahaan tempat PKL atau dari mahasiswa sendiri yang harus mendapat
persetujuan dari dosen pembimbing PKL. Seluruh subsistem yang dibahas untuk
mendukung tugas khusus yang telah ditetapkan kepada mahasiswa.

Nama : Hafid Hamzah


Nim : 155100300111041
Jurusan : Teknologi Industri Pertanian
Fakultas : Fakultas Teknologi Pertanian
Tugas Khusus : Mengetahui dan Memahami Manajemen Pengelolaan Biogas
Sebagai Energy Alternative di PT Great Giant Foods Lampung
Tengah, Lampung
Tema – tema tugas khusus tersebut sebagai berikut:
Pengaruh Pretreatment Produk Samping Nanas pada Produksi Biogas
Materi kegiatan secara khusus, yaitu untuk mengetahui dan mempelajari
Mengetahui dan memahami manajemen pengelolaan biogas Sebagai energy
alternative di PT Great Giant Foods Lampung Tengah, Lampung
Mengetahui manajemen perawatan mesin, spesifikasi mesin, bagian mesin
dan peralatan serta instrumentasi yang digunakan pada pengolahan biogas di
PT. Great Giant Foods.
Mengetahui dan mempelajari proses pembuatan biogas meliputi proses
pengolahan bahan pembuatan biogas, pengolahan dan proses pembuatan
biogas, mesin yang digunakan, penggunaan dan penghematan biaya listrik yang
dihasilkan dari generator biogas terhadap fasilitas yang ada di PT Great Giant
Foods

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, D. 2008. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan. Grafindo


Media Pratama. Bandung.

Arsana, I, P, J. 2016. Manajemen Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.


Deepublish. Yogyakarta.

BPS, 2010. Ekspor Dan Impor Nanas Tahun 2010. Badan Pusat Statistik.
Jakarta Pusat.

Christina. 2009. Menghitung RAB Pembangunan Rumah. Media Pressindo.


Yogyakarta.

Darwin, E. 2014. Etika Profesi Kesehatan. Deepublish. Yogyakarta.


Djangoen F,E. dan Carolina M.S. 2013. Pengaruh Jumlah Pelarut Etanol Dan
Suhu Fraksinasi Terhadap Karakteristik Lemak Kakao Hasil Ekstraksi
Non Alkalized Cocoa Powder. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung.

Gammahendra, F., Hamid D., dan Riza M. F. 2014. Pengaruh Struktur


Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi (Studi pada Persepsi
Pegawai Tetap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri). Jurnal
Administrasi Bisnis. 7(2): 1-7.

Griffin, R. 2008. Bisnis Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta.

Hamid, S. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Deepublish.


Yogyakarta.

Harahap, F. dan Nusyirwan. 2014. Induksi Tunas Nanas (Ananas comosus L.


Merr) In Vitro Dengan Pemberian Dosis Auksin dan Sitokin Yang
Berbeda. Jurnal Statistika. 15(11): 124-131.

Hayat, I., Edi, S. dan Jemmy, A. 2015. Pengaruh Sari Buah Nanas (Ananas
comosus L.) Terhadap Aktivitas Antioksidan Pada Ekstrak Tongkol
Jagung (Zea mays L.). Jurnal Ilmiah Farmasi. 4(3): 51-57.

Herjanto, E. 2008. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Grasindo. Jakarta.

Hiregoudar dan Reddy. 2008. Bisnis. Erlangga. Jakarta.

Karmana, O. 2010. Cerdas Belajar Biologi. Grafindo Media Pratama. Bandung.

Madura, J. 2008. Pengantar Bisinis 1 Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.

Mujiono, D dan Baruni, W. 2009. Akuntansi Pajak Lanjutan. Penerbit ANDI.


Yogyakarta.

Prasetya, P. dan Fitri L. 2009. Manajemen Operasi. PT Buku Kita. Jakarta.

Puslitkoka. 2008. Panduan Lengkap Budidaya Kakao. Agromedia Pustaka.


Jakarta.

Putra, G. P. G., Sutardi dan Kartika, B. 2008. Peranan Perubahan Komponen


Prekursor Aroma Dan Cita Rasa Biji Kakao Selama Fermentasi
Terhadap Cita Rasa Bubuk Kakao Yang Dihasilkan. Universitas Gadjah
Mada Press. Yogyakarta.

Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT Teknik Mebedah Kasus Bisnis. Gramedia.


Jakarta.

Risza, S. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Kanisius.


Yogyakarta.
Susanto, A., dan Lubis, D. 2018. Zero Waste Management PT Great Giant
Pineapple (GGP) Lampung Indonesia. Universitas Muhammadiyah Metro.
Metro.

Wibowo, S. 2008. Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil Edisi Revisi.


Penebar Swadaya. Jakarta.

Yudiswantoro, F. 2016. Pembuatan Energi Biogas Dari Fermentasi Kulit Buah


Nanas Dengan Biodigester Berkapasitas 200 Liter. Skripsi. Fakultas
Teknik Mesin. Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Anda mungkin juga menyukai