JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENERAPAN IPTEKN
Diusulkan oleh:
Fakultas Teknik
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala atas segala nikmatnya sehingga proposal
yang berjudul PENERAPAN TEKNOOGI VACUUM PACKING DALAM
PENGEMASAN BERAS ORGANIK DI KELOMPOK TANI MAKMUR DESA
PAMOTAN KABUPATEN MALANG Ini dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa
adanya halangan . Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas Perbaikan nilai UTS
mata kuliah Fisika Teknik yang diampu oleh Bapak Andika
Bagus Nur Rahma Putra, S.Pd, M.Pd
Proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, yakni Bapak Dr. Andika Bagus Nur Rahma
Putra, S.Pd, M.Pd., selaku dosen pengampu, dan teman-teman Kelas. Untuk itu saya
ucapkan terima kasih atas segala bantuannya dalam berbagai bentuk hingga
proposal ini dapat terselesaikan dan sampai ke tangan pembaca.
1
DAFTAR ISI
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi beras paling besar
di dunia, karena beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia dan lebih
dari 90% masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras (Sinaga, 2010). Pada saat ini,
masyarakat mulai beralih ke beras organik sebagai dampak dari semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Salah satu sentra penghasil
beras organik yang berada di provinsi Jawa timur adalah di Desa Pamotan
Kabupaten Malang. Desa ini terletak di kecamatan dampit dan memiliki luas areal
pertanian mencapai 717 ha (Widyana, 2000: 11). Dalam budidaya beras organik
para petani membentuk kelompok tani dengan tujuan sebagai sarana bertukar
informasi berkaitan dengan peningkatan kualitas beras organik. Salah satu
kelompok tani tersebut yaitu Kelompok Tani Makmur. Dalam kurun waktu 3 bulan
kelompok tani ini mampu menghasilkan 6,5 kwintal beras organik per 0,25 ha
lahan. Beras organik dikemas dan dipasarkan ke koperasi dan mini market dengan
harga mencapai Rp. 9000/kg.
Permasalahan yang dihadapi Kelompok Tani Makmur saat ini adalah
kualitas beras yang cepat menurun akibat adanya serangan hama (serangga dan
mikroorganisme). Hal ini menyebabkan tingkat kepuasan konsumen menurun dan
banyak beras yang kembali akibat rusak sebelum laku dijual. Rentannya beras
organik terhadap serangan hama karena tidak adanya penggunaan bahan kimia
dalam produk organik dan karena teknologi pengemasan yang tidak memadai.
Untuk mengemas para petani menggunakan kemasan plastik tipis kemudian di
kemas dengan alat hand-sealer dan pada tiap ujung kemasan diberi lubang agar
kemasan tidak mengalami penggelembungan. Padahal Moreno-Martinez (2000)
menyebutkan bahwa serangga atau mikroorganisme dari luar dapat dengan mudah
masuk dan berkembang biak ke dalam kemasan yang berlubang sehingga dapat
merusak kualitas beras. Hal ini menyebabkan beras organik Kelompok Tani
Makmur hanya dapat bertahan selama 2 bulan. Setelah 2 bulan beras akan
mengalami perubahan fisik dan berkutu. Ini juga mempengaruhi harga jual beras
organik Kelompok Tani Makmur yang jauh lebih rendah dari harga jual di pasaran.
Harga jual beras organik kelompok tani ini hanya Rp. 45.000 per 5 kg. Sementara
harga beras organik di pasaran dengan jenis padi yang sama bisa mencapai Rp.
85.000 per 5 kg.
Solusi tepat guna yang ditawarkan untuk mengatasi masalah pengemasan,
masa simpan, dan rendahnya harga jual beras organik di Kelompok Tani Makmur
Desa Pamotan yaitu dengan menerapkan VAPORICE. VAPORICE didesain
khusus untuk mengemas beras organik dengan menggunakan teknologi vacuum
packing. Menurut Putu (2001), vacuum packing adalah pengemasan menggunakan
kantong plastik vakum yang dapat mengurangi jumlah oksigen dalam kemasan,
mencegah kontaminasi mikroorganisme, dan memperpanjang umur simpan produk
pangan. Selain itu kemasan vakum juga memberikan efek visual yang baik bagi
makanan. Dalam kondisi vakum, produk di dalam kemasanakan terlindung dari
pertukaran gas atau air dari luar. Serangga dan mikroorganisme aerobik akan mati
dengan sendirinya akibat habisnya oksigen dan meningkatnya konsentrasi CO 2
yang dihasilkan selama respirasi serangga dan mikroorganisme maupun produk
bahan (Syarief, 1991). Dengan menggunakan VAPORICE diharapkan mampu
meningkatkan efisiensi proses pengemasan beras organik dalam hal
memperpanjang umur simpan dengan tetap mempertahankan kualitasnya serta
dapat meningkatkan harga jual beras organik di Kelompok Tani Makmur Desa
Pamotan Kabupaten Malang.
1.2.Rumusan Masalah
Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi diusulkan dalam rangka memecahkan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi VAPORICE dalam mengatasi masalah pengemasan, masa
simpan, dan rendahnya harga jual beras organik di Kelompok Tani Makmur
Desa Pamotan Kabupaten Malang?
2. Bagaimana cara pembuatan, penggunaan, serta perawatan VAPORICE pada
pengemasan beras organik di Kelompok Tani Makmur Desa Pamotan
Kabupaten Malang?
3. Bagaimana cara sosialisasi dan monitoring VAPORICE pada pengemasan
beras organik kepada Kelompok Tani Makmur Desa Pamotan Kabupaten
Malang?
4.
1.3 Tujuan
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa, yaitu:
1. Untuk mengetahui potensi VAPORICE dalam mengatasi masalah pengemasan,
masa simpan, dan rendahnya harga jual beras organik di Kelompok Tani
Makmur Desa Pamotan Kabupaten Malang.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan, penggunaan, serta perawatan VAPORICE
dalam pengemasan beras organik di Kelompok Tani Makmur Desa Pamotan
Kabupaten Malang.
3. Untuk mengetahui cara sosialisasi dan monitoring VAPORICE dalam
pengemasan beras organik di Kelompok Tani Makmur Desa Pamotan
Kabupaten Malang.
4.
1.4. Luaran yang Diharapkan
a. Potensi Publikasi Artikel Ilmiah
Mengingat begitu besarnya potensi dari VAPORICE serta belum ada alat
pengemas vakum yang khusus untuk pengemasan beras organik di Indonesia.
Maka penulis akan mempublikasi secara ilmiah penerapan teknologi ini, dengan
tujuan untuk perluasan informasi sehingga masyarakat dapat mengenal dan
mengetahui teknologi VAPORICE. Diharapkan VAPORICE dapat membantu
masyarakat dalam proses pengemasan beras organik secara optimal.
b. dan Pengujian VAPORICE
Pembuatan dan pengujian teknologi VAPORICE dilakukan di
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) dengan
mengambil sampel berupa beras organik di Kelompok Tani Makmur Desa Pamotan
Kabupaten Malang.
Disiapkan
Dimasukkan ke dalam
cetakan sebagai
kemasan
Beras dituangkan ke
dalam
plastik vakumdan cetakan
ditutup dengan
rapat
Sealer
2.5 Pendesainan Alat Packing (Pengemas)
b. Pipa Selang
pipa selang di sini sebagai saluran udara dimana berfungsi ketika
pompa vacum menghisap udara yang terdapat pada kemasan beras
organik.
c. Sealer
Alat sealer plastik merupakan alat yang digunakan buat menolong
dalam proses pengemasan sesuatu produk yang mempunyai bungkus dari
bahan plastik. Alat sealer plastik lebih diketahui dengan nama alat pres.
Gunanya buat mengepres kemasan plastik supaya tertutup rapat serta
kedap hawa.
d. Pipa Logam
pipa logam di alat ini berfungsi sebagai penanda jarak kelurusn
pengepresan kemasan.
e. Kabel
Dengan fungsi utama sebagai penghantar listrik, kabel listrik
memiliki banyak kegunaan. tapi untuk alat ini tidak di perlukan spesifikasi
khusus untuk kabel hanya perlu di sesuaikan sama watt atau besar alat
yang di buat.
f. Steker
Steker atau colokan listrik adalah salah satu alat wajib alat listrik
ini dipasang pada ujung kabel untuk mengalirkan arus listrik dari barang
elektronik ke stop kontak.
YES PEMBUATAN
END EVALUASI UJI COBA
ALAT
NO
4 Lain-lain 1.450.000
Jumlah 9.452.000
Studi Literatur
PendesainanAlat
PengumpulanAlatdanBahan
Pembuatan alat
Pengujian
Evaluasi
Tahap penyempurnaan
Penulisan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Hadijanto, S. Sri. 2008. Zangkioes, Sang Pembuka Sejarah Kita (Sejarah Desa
dan GKJW Jemaat Peniwen). Surabaya
International Rice Research Institute, 2007. Organic rice. Fact sheets, Rice.
Syarief, R. 1991. Teknologi Penyimpanan Pangan. Arcan. Kerja Sama Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi IPB. Bogor.
Afrinda, S., & Myori, D. E. (2020). Rancang Bangun Alat Vakum Kemasan
Berbasis Mikrokontroler ATmega328P. JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan
Vokasional), 6(1), 49-56.
Amanto, B. S., Parnanto, N. H. R., & Basito, B. (2012). Kajian Karakteristik Alat
Pengurangan Kadar Air Madu Dengan Sistem Vakum Yang Berkondensor. Jurnal
Teknologi Hasil Pertanian, 5(1).
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Pemakaian (Rp) (Rp)
3. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Pembuatan Sosialisasi 40 2.000 80.000
Modul Mitra
Penjilidan Keperluan - - 100.000
dan Monev
Penulisan
Laporan
Publikasi Sosialisasi ke - - 1.000.000
Publik
Dokumentasi Print foto, - - 100.000
sewa kamera
Sewa Untuk - - 100.000
peralatan pembuatan
laboratorium alat
CD Keperluan 10 3000 30.000
Monev
Kertas A4 Penulisan 1 rim 40.000 40.000
Laporan
SUB TOTAL (Rp) 1.450.000
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PI.