KAPASITAS
12.000 TON/ TAHUN
( TUGAS PEMILIHAN PROSES PERANCANGAN PABRIK KIMIA)
Disusun Oleh :
KELAS A
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Prarancangan Pabrik Pektin
Dengan Proses Ekstraksi Kapasitas 12.000 Ton/ Tahun”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Prarancangan
Pabrik Pektin Dengan Proses Ekstraksi Kapasitas 12.000 Ton/ Tahun” ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Konsumsi dunia akan pektin terus meningkat dari waktu ke waktu seiring
meningkatnya kebutuhan manusia. Dan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
hingga saat ini Indonesia mengandalkan pektin impor dari mancanegara terutama
Jerman, USA dan Denmark. Sementara pektin memiliki nilai ekonomi yang cukup
tinggi yaitu berkisar Rp.200.000-Rp.300.000 per kg. Kebutuhan pektin untuk
industri selama ini banyak diimpor dari negara China, Eropa (Jerman dan
Denmark) serta Amerika. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah impor pektin
diIndonesia dari tahun 2008-2012 secara berurutan yaitu 147,6 ton; 147,3
ton;291,9 ton; dan 240,8 ton(Badan Pusat Statistik, 2012).Menurut penelitian
(Puspitasari, 2017), kebutuhan pektin di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2020 diperkirakan kebutuhan pektin mencapai 1320 ton.
1
68,5% dari berat buah segar terbuang manjadi limbah. Buah kakao terdiri dari
73,8% kulit buah, 2% masenta, dan 24,2% biji.(Wikipedia, 2010)
Kulit buah kakao mengandung 6–30 % pektin yang jumlahnya tergantung
dari tingkat kematangan buah kakao tersebut, dimana untuk buah kakao yang
masih mentah kandungan pektin pada kulitnya berkisar 25–30 %, sedangkan
untuk buah kakao yang sudah matang kandungan pektin pada kulitnya berkisar
diantara 6–12 %. Selain itu, tingkat kesegaran kulit buah kakao juga sangat
mempengaruhi kadar pektin yang terkandung di dalam kulit buah kakao, dimana
apabila kulit kakao tersebut sudah lama dipetik dari pohonnya dan sudah rusak
(mengalami pembusukan), maka kandungan pektin di dalam kulit buahnya akan
semakin menurun.(Sukha, 2007)
Tujuan dari penulisan “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pektin dari Kulit
Buah Kakao” adalah untuk menerapkan disiplin ilmu teknik kimia dalam
penentuan kelayakan pra rancangan pabrik pembuatan pektin dari kulit buah
kakao sebagai bekal kompetensi seorang sarjana teknik kimia.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Bahan Kandungan Pektin (%)
Anggur 0,70 – 0,80
Apel 0,14 – 0,96
Aprikot 0,42 – 1,32
Jeruk 0,25 – 0,76
Kulit Jeruk 10 – 30
Kulit Kakao 6 – 30
Pisang 0,58 – 0,89
Wortel 0,72 – 1,01
(Sumber : Baker dalam Chahyaditha, 2011)
II.2 Pektin
i. Pada umumnya penelitian pektin dari daging kulit buah coklat banyak
menggunakan larutan HCl 37 % untuk mengikat pektin yang terkandung
dalam daging kulit coklat.
4
ii. Dalam proses ekstraksi pektin, pH yang dibutuhkan agar proses
berlangsung sempurna harus berada pada 1,5 – 3,5.
iii. Waktu pemisahan lebih singkat di dalam tangki ekstraksi; dan
iv. Proses penetralan lebih sederhana dan sempurna sehingga produk pektin
yang dihasilkan lebih baik.
Spesifik gravity : 1
5
II.4.4 Asam Klorida [ HCl ]
Derajat esterifikasi : 67 %
Kadar air : 2 %
Kadar galakturonat : 70 %
6
BAB III
PEMBAHASAN
Proses pembuatan pektin dari kulit kakao ini dilakukan dengan cara
mengekstraksi pektin dari kulit kakao dengan menggunakan pelarut asam. Dimana
pelarut asam yang dipilih adalh asam klorida (HCl) dengan alasan pada beberapa
penelitian tentang ekstraksi pektin dari kulit kakao, pelarut asam klorida ini
merupakan pelarut yang paling tinggi yield-nya, paling rendah konsentrasi pelarut
optimumnya dan kualitas pektin yang dihasilkannya lebih baik daripada ekstraksi
pektin dari kulit buah kakao dengan pelarut lainnya. Selain itu, asam klorida juga
merupakan pelarut yang mudah dicari dan persediaannya masih sangat tercukupi
di pasar industri. (Riyadi, 2003)
7
3. Proses Filtrasi
4. Proses Vaporasi
5. Proses Pengendapan
6. Proses Pengeringan
7. Proses Destilasi Campuran Isopropil Alkohol
8
III.2.4 Proses Vaporasi
9
III.3 Neraca Massa Total
III.4.1 Ekstraktor
Keluar
Masuk (kg/jam)
Komponen (kg/jam)
10
Sebagai alat untuk memisahkan filtrat pektin dengan cake kulit kakao.
Kondisi operasi : 90oC ; 1 atm. Menggunakan jenis Pompa
Sentrifugaldenganbahan konstruksi berupa Commercial Steel. Berjumlah 1
(unit)
Tabel III.4.2 Neraca Massa Total Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF-220)
III.4.3 Vaporizer
11
HCl 545,61 545,61 0,00
III.4.4 Mixer
Tabel A.5 Neraca Massa Total Rotary Drum Vacuum Filter 2 (RDVF–330)
12
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Alur 15 Alur 16 Alur 17
Alur 17
= 40.640,00 kg/jam
Alur 18
13
Isopropil Alkohol = 2 % × 3.018,05 kg/jam
= 60,36 kg/jam
Pektin = 30,30 kg/jam
Alur 19
Air = (37.591,65 – 36.839,81) kg/jam
= 751,83 kg/jam
Isopropil Alkohol = (3.018,05 – 60,36) kg/jam
= 2.957,69 kg/jam
Fungsi : Untuk mengurangi kadar air pada produk pektin. Jenis : Counter
current rotary dryer. Bahan konstruksi : Carbon steel SA – 283 grade C. Jumlah: 1
(satu) unit. Kondisi operasi:Temperatur udaramasuk, TG1 = 100 oC = 212 oF. Laju
umpan masuk, = 1.649,71 kg/jam = 3.636,98 lb/jam. Densitas campuran, ρcamp =
1003,5 kg/m3 = 62,65 lb/ft3. Temperatur umpan masuk, TS1 = 30 oC = 86 oF. Laju
alir produk, SS = 1.515,15 kg/jam = 3.340,3 lb/jam. Temperatur produk keluar, TS2
= 60 oC = 140 oF. Tipe= Direct head rotary dryer. Udara pengering yang
dibutuhkan, Gs = 388,71 kg/jam = 856,9 lb/jam
14
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Agustina. 2010. Ekstraksi Pektin dari Kulit Buah Kakao. Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, USU : Medan.
Tanjung, A., Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pektin Dari Kulit Buah Kakao
Dengan Kapasitas Produksi 5.000 Ton/Tahun.
Rachmawan, dkk. 2005. Ekstraksi dan Karakteristik Pektin dari Kulit Buah
Kakao. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia : Bogor.
Saputra, A., Hutomo, G.S. and Rahim, A., EKSTRAKSI PEKTIN POD HUSK
KAKAO SECARA KERING MENGGUNAKAN ASAM KLORIDA PADA
BERBAGAI KONSENTRASI LARUTAN. AGROTEKBIS, 5(6).
WAYAHNINGTYAS, P., 2013. Produksi Pektin Dari Tepung Kulit Buah Kakao
(Theobroma cacao L.) Dengan Variasi Pengukusan Dan Jenis Pelarut
Asam (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).