0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merupakan panduan belajar kemampuan klinik dan konseling krioterapi. Panduan tersebut memberikan penjelasan tentang skor penilaian kinerja klinik krioterapi, langkah-langkah klinik krioterapi, petunjuk pasca tindakan, dan efek samping yang mungkin timbul beserta penanganannya.
Dokumen tersebut merupakan panduan belajar kemampuan klinik dan konseling krioterapi. Panduan tersebut memberikan penjelasan tentang skor penilaian kinerja klinik krioterapi, langkah-langkah klinik krioterapi, petunjuk pasca tindakan, dan efek samping yang mungkin timbul beserta penanganannya.
Dokumen tersebut merupakan panduan belajar kemampuan klinik dan konseling krioterapi. Panduan tersebut memberikan penjelasan tentang skor penilaian kinerja klinik krioterapi, langkah-langkah klinik krioterapi, petunjuk pasca tindakan, dan efek samping yang mungkin timbul beserta penanganannya.
Cek list ini digunakan untuk membantu meningkatkan skill, adalah penting untuk membuat skor yang diłakukan dengan hati-hati dan seobjektif mungkin. Penampilan dan tiap-tiap langkah peserta di skor kedalam skala seperti berikut :
0. Lalai : langkah klinik tidak dilakukan
1. Perlu perbaikan : langkah klinik sudah dilakukan, tetapi belum dilaksanakan dengan baik, urutan tidak sesuai atau sebagian langkah tidak dilakukan 2. Cukup : langkah klinik sudah dilakukan dengan benar tetapi hasinya belum baik atau waktu yang dibutuhkan untuk melakukan langkah tersebut, lebih lama dari yang diharapkarn. 3. Baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil pekerjaannya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan sangat efisien.
LANGKAH KLINIK KRIOTERAPI NILAI
1 2 3 4 5 Konseling pra Tindakan Krioterapi 1. Memberi salam kepada pasien 2. Menjelaskan keuntungan menemukan kanker serviks dalam stadium pra kanker atau NIS. 3. Menjelaskan mengenai tindakan krioterapi (tujuan, cara kerja, peraralatan, keuntungan, kerugian, tentang efek samping, alernatif lain tindakan destruksi lokal, lamanya tindakan, waktu penyembuhan, tingkat keberhasilan pengobatan) 4. Memastikan bahwa krioterapi merupakan pilihan pasien 5. Mengoreksi ulang hasil pemeriksaan kolposkopi dan diagnosis histopatologi 6. Menilai pengetahuan pasien mengenai efek samping krioterapi (masalah pengeluaran cairan yang kadang disertai darah setelah tindakan) 7. Menjelaskan secara rinci tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan Persiapan pemeriksa Persiapan Pemeriksa 1. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, kemudian keringkan. Persiapan Pasien 1. Pastikan bahwa pasien tidak sedang hamil, tidak sedang haid. 2. Pasien diminta kosongkan kandung kemih 3. Membantu pasien dalam posisi sesuai kebutuhan (dalam posisi litotomi) 4. Pasang alas bokong dan penutup perut bawah Persiapan tindakan krioterapi 1. Pasang speculum cocor bebek yang telah dioleskan dengan lubrikan ginekologik dan dimasukkan ke dalam vagina untuk menampakkan porsio 2. Memilih bentuk dan besar probe beku sesuai dengan bentuk dan besar porsio 3. Memeriksa kembali tekanan sehingga jarum penunjuk berada pada zona hijau alat pengukur tekanan. KRIOTERAPI 1. Melakukan pembekuan dan dihitung selama 3 menit setelah mulai terlihat bunga es, istirahat 5 menit dan bekukan lagi selama 3 menit (bila dilakukan double freeze) 2. Mencairkan probe beku dan dilepaskan dari porsio 3. Melepaskan alat dan probe beku dibersihkan dengan alkohol 70% dan selanjutnya disterilkan dengan desinfeksi tingkat tinggi 4. Membiarkan pasien sejenak dalam posisi baring/duduk Tugas Pasca Tindakan 1. Bersihkan alat dari bekuan dan darah 2. Rendam spekulum ke dalam larutan Chlorin 3. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air, kemudian keringkan 4. Menulis tindakan yang telah dilakukan pada rekam medik PETUNJUK PADA PASIEN 1. Menganjurkan kepada pasien untuk kembali bila : Rasa panas pada wajah berlangsung lama Demam selama lebih dari 2 hari Nyeri perut bagian bawah, khususnya jika ibu mengalami demam Pendarahan selama lebih dari 2 hari dan lebih banyak dari menstruasi normal 2. Tidak melakukan hubungan seksual selama 4 minggu 3. Aktivitas berat dan lama dihindari selama 4 minggu 4. Pasien dapat mandi kapan saja setelah tindakan kemoterapi, tetapi hindari mandi di bathcap sampai cairan vagina sudah tidak ada lagi. 5. Pengeluaran cairan vagina yang kadang disertai darah adalah hal yang lumrah 6. Menjadwalkan kunjungan berikutnya
Efek samping dari krioterapi yang mungkin timbul
EFEK SAMPING PENANGANAN Kram 1. Berikan konseling pada klien sebelum melakukan tindakan bahwa dia akan mengalami kram pada saat dan setelah tindakan dan bahwa kram biasanya segera hilang seteiah tindakan. 2. Kurangi kram dengan perlahan menekan leher rahim dengan alat KRIOTERAPI (KRIOTERAPI probe). 3. jika kram semakin parah, berikan analgesic oral (acetaminophen atau ibuprofen). Keputihan (profuse, watery) 4. Berikan konseling pada pasien bahwa dia mungkin mengalami keputihan selama 2-4 minggu. Berikan panty-liner (feminine pads) kepada klien. 5. Beritahu klien bahwa warna cairan yang keluar akan berubah dari warna pink menjadi putih bening atau kuning muda (kadang kala bercampur darah). 6. Beri konseling agar pasien datang kembali jika cairan yang keluar berbau tidak enak dan berwarna seperti nanah/pus (jika ya, periksa apakah ada infeksi dan obati dengan antibiotik). 7. Anjurkan agar ibu dan suami tidak berhubungan selama 4 minggu. 8. Jika tidak dapat menghindari hubungan, anjurkan untuk memakai kondom selama 4 minggu untuk mencegah infeksi panggul. Bercak/Haid ringan 9. Beritahukan pasien bahwa bercak/haid ringan dapat terjadi selama 1-2 minggu. 10. Beritahu pasien untuk datang kembali untuk diperiksa jika mengalami pendarahan banyak.