Anda di halaman 1dari 4

LANGKAH SADANIS

Konseling pra Tindakan SADANIS


1. Memberi salam kepada klien
2. Menjelaskan mengenai tindakan SADANIS ( tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan)
3. Menanyakan kesiapan klien untuk diperiksa.
4. Memastikan identitas, memeriksa status dan kelengkapan onformed consent klien.

Persiapan pemriksa
1. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, kemudian keringkan
2. Gunakan sarung tangan

Persiapan pasien
1. Pastikan bahwa klien tidak ssedang hamil, dan sebainya dalam masa 7-10 hari setelah haid pertama.
2. Klien diminta untuk menanggalkan pakaian atas seluruhnya.
3. Klien diminta dalam posisi duduk di pinggir meja periksa.

Prosedur SADANIS
INSPEKSI
1. Klien dalam 3 posisi : 1) duduk dengan kedua lengan disamping tubuh, 2) kedua tangan dipinggang
untuk mengencangkan otot dada, 3) mengangakt kedua tangan di atas kepala.
2. Disetiap posisi lihatlah bentuk dan ukuran payudara. Perhatikan apakah ada perubahan bentuk dan
ukuran, apakah kedua payudara menggantung secara seimbang, perhatikan apakah terdapat
kerutan, lekukan, dan ruam pada kulit.
3. Lihatlah putting susu, perhatikan ukuran dan bentuknya, apakah keluar cairan dari putting.
4. Klien diminta untuk membungkukan badannya kedepan untuk melihat apakah kedua payudara
tergantung secara seimbang..

PALPASI
1. Klien diminta untuk berbaring di meja periksa
2. Letakkan sebuah bantal di bawah punggung dibawah sisiyang akan diperiksa( ini akan membuat
jaringan ikat payudara menyebar sehingga membantu pemeriksaan payudara). Untuk pemeriksaan
payudara kiri, letakan lengan kiri ke atas kepala klien. Perhatikan payudaranya untuk melihat apakah
tampak sama dengan payudara sebelah kanandan apakah terdapat lipatan atau lekukan.
3. Dengan menggunakan permukaan 3 jari telunjuk, tengah dan manis lakukan palpasi payudara dengan
menggunakan tehnik spiral. Mulai pada sisi terluar payudara. Tekan jaringan ikat payudara dengan
kuat pada tulang rusuk . setelah selesai tiap satu putaran dan secara bertahap pindahkan jari-jari
menuju areola.
4. Lanjutkan sampai semua bagian selesai diperiksa. Perhatikan apakah terdapat benjolan atau nyeri.
5. Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, tekan putting payudara denagn lembut apakah keluar
cairan atau tidak
6. Ulangi langkah tersebut pada payudara sebelah kanan.
7. Untuk palpasi bagian pangkal payudarda. Minta klien duduk dan mengangkat lengan setinggi bahu
( bila perlu minta klien meletakan tangannya di bahu pemeriksa)
8. Tekan sisi luar dari otot dada sambil bertahap menggerakan jari-jari kepangkal ketoak untuk
memeriksa apakah terdapat pembesaran kelenjar getah bening atau kekenyalan.

Pasca SADANIS
1. Setelah melakukan pemeriksaan, minta klien untuk memakai pakainnya kembali.
2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien. Jika ditemukan kelainan, jelaskan kepada klien untuk
melakukan pemeriksaan selanjutnya ke RS. Jika sepenuhnya normal katakana semuanya normal dan
sehat serta ajarkan pasien untuk melakukan SADARI . Jika klien menemukan kelainan saat sadari
maka diminta kembali periksa di puskesams. Jika klien tidak menemukan kelainan saat sadari, maka
diminta 1-3 tahun seklai .

Pencatatan Hasil Temuan Oleh Pemeriksa


1. Perubahan ukuran dan bentuk payudara, lipatan atau cekukan ( dimple) pada kuli payudara, benjolan
atau penebalan didalam atau dekat payudara atau daerah bawah lengan.
2. Jika terdapat benjolan maka catat berapa banyak benjolan yang teraba dan lokasinya, ada atau tidak
cairan dari putting yang tampak seperti darah, nanah, atau temuan-temuan lainnya.
LANGKAH KRIOTERAPI
Konseling Pra Tindakan Krioterapi
1. Memberi salam pada klien
2. Menjelaskan keuntungan menemukan kanker serviks dalam stadium pra kanker serviks atau NIS.
3. Menjelaskan mengenai tindakan krioterapi ( Tujuan, cara kerja, perlatan, keuntungan,, kerugian, efek
samping, alternative lain tindakan destruksi local, lamanya tindakan, waktu penyembuhan, dan
tingkat keberhasilan pengobatan.
4. Memastikan bahwa krioterapi merupakan pilihan klien dan pihak klien sudah menandatangani
persetujuan medic atau informed consent.
5. Mengoreksi ulang hasil pemeriksaan IVA
6. Menilai pengetahuanpasien mengenai efek samping krioterapi ( masalah pengeluaran cairan yang
kadang disertai darah setelah tindakan)
7. Menjelaskan secara rinci tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.

Persiapan Pemeriksa
1. Cuci tangan dengan menggunakan air mengalir, lalu keringkan
2. Gunakan sarung tangan

Persiapan pasiien
1. Pastikan klien bahwa tidak sedang hamil, atau sedang haid
2. Klien diminta kosongkan kandung kemih
3. Membantu klien dengan posisi litotomi
4. Pasang alas bokong dan penutup perut bawah.

Persipan tindakan krioterapi


1. Pasang speculum cucur bebek yang telah dioleskan jelly ( yang dianjurkan sarunngan kondom yang
dipotong ujungnya) yang dimasukan ked lam vagina untuk menampakan serviks
2. Memilih bentuk dan besar kriotip sesuai dengan luas lesi pra kanker serviks
3. Memeriksa kembali tekanan gas sehingga jarum penunjuk berada pada zona hijau alat pengukur
tekanan ( tersedia gas yang cukup)

KRIOTERAPI
1. Mengoleskan jelly netral pada probe kriotip
2. Menempelkan probe kriotip pada serviks dengan tiitk pusat ostium
3. Melakukan pembekuan dan dihitung selam 3 menit setelah terlihat bunga es dari samping kriotip,
istirahat 5 menit dan bekukan dan bekukan lagi selama 3 menit ( bila dilakukan double freeze)
4. Biarkan dan tunggu sampai probe kriotip mencair sehingga dapat dilepaskan dari serviks
5. Melepaskan alat dan pribe kriotip kemudian dibersihkan dengan alcohol 70% dan selanjutnya di
sterilkan dengan DTT
6. Membiarkan klien sejenak dalm posisi berbaring atau duduk

Tugas pasca Tindakan


1. Bersihkan alat dari bekuan darah
2. Rendam speculum dalam larutan chlorin 0,5% selama 10 menit
3. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, lalu keringkan
4. Menulis tindakan yang telah dilakukan di RM.
LANGKAH KONSELING POST IVA dan KRIOTERAPI

Konseling post pemeriksaan IVA


1. Jika hasil IVA Negatif:
Klien diberitahu kapan harus kembali untuk pemeriksaan selanjutnya
2. Jika hasil IVA Positif :
- Jelaskna bahwa hasil iva positif bukanlah kanker, mudah terbati dan sangat beruntung karena
diobati sejak dini.
- Berikan informasi mengenai berbagai pilihan terapi yang dapat dilakukan
- Jika klien memilih krioterapi “
√ Menjelaskan berbagai prosedur, keuntungan dan efektivitasnya
√ Menjelaskan hal yang harus menjadi perhatian bahwa pasca krioterapi disarankan tidak
bersenggama selama 4 minggu.
√ Menjelaskan beberapa efek terapi seperti kram ringan, keputihan / keluar cairan bening
kadang ada sedikit bercak darah.
3. Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya hingga mengerti dan diberikan kesempatan untuk
memutuskan terapi yang diinginkan

Konseling Post Krioterapi


1. Mneganjurkan kepada klien untuk kembali bila :
- Rasa panas pada wajah berlangsung lama
- Demam selama > 2 hari
- Nyeri perut bagian bawah , khususnya jika ibu mengalami demam
- Perdarahan selama > 2 hari dan lebih banyak dari menstruasi normal
2. Tidak melakukan hubungan seksual selaa 4 minggu
3. Hindari mandi berendam sampai cairan vagina sudah tidak ada lagi
4. Pengeluaran cairan vagina yang kadang disertai darah adalah normal
5. Menjadwalakan kunjungan berikutnya ( setelah 1 bulan)
Jelakan kepada klien kapan akan kembali lagi LANGKAH IVA

Konseling pra pemeriksaan IVA


1. Menyapa dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan kesiapan klien untuk diperiksa IVA
3. Memastikan identitas, memmeriksa status dan kelengkapan informed consent klien

Persiapan Sebelum Pemriksaan IVA


1. Memastikan alat dan instrument
2. Klien diminta untuk mengosongkan kandung kemih
3. Klien diposisikan dalam litotomi
4. Pasang alas bokong dan tutup area pinggang hingga lutut klien dengan kain
5. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan
6. Gunakan sarung tangan kemudian palpasi perut

Prosedur pemeriksaan Iva dengan KASIVO


1. Bersihkan area genitalia eksterna dengan kapas DTT
2. Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna dan interna ( labia mayora, lubang uretra serta kelenjar
skene’s dan bartholini) dan perineum
3. Aplikasikan gel pada speculum , kemudaian masukan speculum
4. Tampakkan serviks hingga tampak terlihat
5. Bersihkan serviks dari cairan, darah dan secret dengan kapas lidi yang sudah dicelupkan air DTT
6. Periksa serviks, dianjurkan untuk melakukan foto DOVIA pra IVA setelah minta izin
a. Terdapat kecurigaan kanker atau tidak :
 Jika yak lien dirujuk, pemeriksaan tidak dilanjutkan
b. Jika tidak, identifikasi SSK ( sambungan skuamo kolumnar). Jika SSK tampak lakukan IVA
dengan megoleskan kapas lidi yang sudah dicelup di larutan asam asetat3-5% ke seluruh
pemukaan serviks searah jarum jam.. Jika SSK tidak tampak maka dilakukan tes IVA dengan
catatan SSK tidak tampak atau klien disarankan untuk pap smear maksimal 6 bulan lagi.
c. Tunggu hasil IVA selama 1 menit, perhatika apakah ada bercak putih atau tidak ( lakukan
foto DOVIA pasca IVA)
 Jika tidak ( IVA negative) jelaskan kepada klien kapan akan kembali periksa
 Jika IVA positif, tentukan apakah lesi tersebut bisa di krioterapi atau tidak
7. Keluarkan speculum

Anda mungkin juga menyukai