Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR TUGAS MANDIRI

[Refleksi Diri]

Nama : Ananda Maulana Fanshur


NPM : 1706982443
Kelas : IPE-36
Grup : [FG-3]

Pengalaman kolaborasi yang pernah saya alami adalah ketika terdapat suatu tugas pada modul
komunikasi kesehatan RIK (Rumpun Ilmu Kesehatan). Tugas yang diberikan, yaitu membuat suatu video
role play dengan durasi maksimal lima belas menit. Di video tersebut harus memperlihatkan peran
tenaga-tenaga kesehatan dalam kaitannya dengan penanganan di bidang kesehatan.
Dalam proses pengerjaannya, saya dan juga banyak teman-teman dari fakultas lainnya di gedung
RIK memulai dengan memberikan ide masing-masing terkait kesehatan yang ada dan dilanjutkan dengan
membuat kerangka kasar video, serta menentukan jadwal yang tepat bagi kami untuk memulai proses
perekaman video. Saat hari-H pembuatan video, kami melakukannya sesuai dengan apa-apa saja yang
telah disepakati sebelumnya dan beberapa penambahan baru demi kebaikan video. Proses pembuatan ini
pun tidak hanya berlangsung selama sehari saja, melainkan hingga berhari-hari hingga akhirnya video
tersebut selesai dan ditampilkan di kelas komunikasi kesehatan. Pada prosesnya, kegiatan ini juga tidak
berjalan dengan sangat lancar. Banyak kendala-kendala yang dialami baik pada saat hari-H pengambilan
video maupun pada saat proses finishing, seperti beberapa teman yang terlambat datang, masalah teknis,
dan masalah-masalah lainnya. Kelompok saya pun dapat melewari segala kendala tersebut secara
bersama-sama dan dengan pemikiran yang terbuka sehingga tugas video role play kelompok kami selesai
dengan baik.
Kolaborasi interprofesional adalah suatu strategi untuk mencapai kualitas hasil yang baik secara
efektif dan efisien dalam sebuah pelayanan kesehatan.1 Kolaborasi ini bukan hanya menyangkut kata
bersepakat dan berkomunikasi, tetapi lebih merupakan suatu sinergi dan kreasi.2 Kolaborasi
interprofesional terwujud apabila terdapat dua orang atau lebih dari profesi yang berbeda saling
berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan suatu pemahaman bersama yang tidak akan terjadi jika
mereka semua bekerja sendiri-sendiri.2 Pelajaran yang saya dapatkan dari pengalaman ini, antara lain
bahwa komunikasi yang efektif antara satu dengan orang lainnya merupakan salah satu hal yang penting;
setiap orang harus memiliki rasa kedisiplinan yang tinggi agar segala sesuatu dapat berjalan lancar,
seperti yang telah disepakati; segala sesuatu kendala ataupun permasalahan sebenarnya dapat
diselesaikan secara bersama-sama; segala ide ataupun kreasi dari setiap anggota kelompok sangat
berharga dan patut untuk dipertimbangkan; dan rasa saling percaya dan kebersamaan antara satu orang
dengan orang lainnya dapat mendorong suatu kerja sama yang efektif.
Pengalaman-pengalaman tersebut mengajarkan kepada saya agar menjadi orang yang lebih baik
ke depannya. Untuk masa yang akan datang, saya akan lebih menambahkan rasa saling percaya dalam
kelompok kerja, memberikan kontribusi dalam bentuk kreasi ataupun ide dalam setiap kerja sama, dan
juga turut meningkatkan kedisiplinan diri sendiri. Hal itu perlu saya lakukan karena ketika kelak telah
menjadi tenaga kesehatan di Indonesia, berkolaborasi dan berkomunikasi efektif dengan tenaga kesehatan
lainnya dalam menyelesaikan suatu permasalahan akan terus dilakukan dalam bekerja setiap harinya.
Apabila hal tersebut dilakukan, maka kerja sama antar tenaga kesehatan di indonesia akan berjalan
dengan baik, efektif, dan efisien.

Referensi:
1. Rokhmah NA, Anggorowati. Komunikasi efektif dalam praktek kolaborasi interprofesi sebagai
upaya meningkatkan kualitas pelayanan. Journal of Health Studies. 2017 Mar;1(1):65-71.
2. LAM-PTKes. Akan terbit buku pendidikan interprofesional sebagai pemicu kolaborasi
interprofesional di fasilitas pelayanan kesehatan oleh lam-ptkes [Internet]. 2015 Mar 26 [cited
2018 Feb 27]. Available from: http://dev.lamptkes.org/berita/detail/49.

Anda mungkin juga menyukai